Bukan hanya mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush yang sering salah omong. Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi pun sering mendapat masalah gara-gara pernyataan "aneh"-nya.
Saat menjabat sebagai Presiden AS, George W Bush dikenal sering salah omong. Akibatnya, muncul istilah Bushism yang merujuk pada beberapa omongannya yang dianggap aneh, tapi justru dikenal orang.
Namun, saat itu, jarang ada yang menyadari bahwa Bush "punya partner" dalam urusan error bicara. Dialah PM Italia Silvio Berlusconi. Oleh majalah Time, dia pun dijuluki sebagai Prince of Gaffe (Pangeran Salah Omong). Bedanya, di AS, omongan Bush itu sering jadi ejekan dan mengakibatkannya mendapatkan popularitas yang buruk di antara rakyat sendiri. Adapun di Italia, meski sering melontarkan pernyataan aneh, Berlusconi tetap menikmati peringkat popularitas yang bagus. Kenapa bisa begitu? Mudah.
Sebagian besar orang Italia berpikir, "Dia (Berlusconi) salah satu di antara kami. Dia mencintai keluarga, sepak bola, teman, makanan, dan uang tentu saja. Dia memuji gereja di pagi hari, nilai keluarga di siang hari, dan nongkrong bersama wanita-wanita muda di malam hari--di usianya yang sudah 72 tahun, yah, memang bisa dianggap sebagai sebuah 'prestasi'".
Dia menyenangkan, tidak diragukan lagi. Di sisi lain,banyak politikus yang bosan dengannya. Mengalahkan mereka? Well, seperti sepotong kue, Berlusconi adalah jagonya. Banyak orang Italia yang tidak peduli dengan konfliknya atau masalahnya dengan hukum.
Melanggar janji, tak terlalu dipercaya, pertanyaan yang tidak terjawab? Menurut Time, kata akuntabilitas tidak terlalu bagus diterjemahkan dalam bahasa Italia. Inilah tanah sifat alami manusia, begitu ungkap seorang pelancong asal Amerika. Lantas bagaimana dengan blunder kata-katanya? Mayoritas orang Italia merasa Berlusconi hanya menyampaikan apa yang ada di benaknya.
Mereka tidak peduli kalau orang asing bingung atau menganggapnya buruk. Beberapa pernyataannya memang tak termaafkan. Kecokelatan Obama, lelucon tentang kamp konsentrasi, komentar seksis. Kalau Anda adalah seorang kepala pemerintahan, Anda harus tahu bahwa kata-kata Anda bisa mencengangkan orang asing.
Bahkan, Carla Bruni, istri Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yang lahir di Italia, merasa bersyukur menjadi orang Prancis setelah bertemu Berlusconi. Apalagi,kadang-kadang media asing membesar-besarkan insiden. Misalnya saat sang PM meneriaki Presiden AS Barack Obama di depan Ratu Elizabeth II setelah berfoto bersama di London ("Obamaaaa! Saya Berlusconi!").
Kemudian saat dia berbicara di telepon seluler saat Kanselir Jerman Angela Merkel menunggunya di KTT NATO. Padahal, saat itu, dia hanya pamer--"Saya bisa meyakinkan pemimpin Turki (PM Tayyip) Erdogan untuk menerima (Poul Nyrup) Rasmussen (dari Denmark) sebagai Kepala NATO. Pokoknya beres, kawan."
Satu lagi ketika dia mengatakan kepada korban gempa bumi di Abruzzo untuk merasakan situasi mereka seperti "kemping akhir pekan". Tentu saja itu tidak bagus buat orang asing. Namun, banyak orang Italia memahami bahwa Berlusconi hanya berusaha mendramatisasi sesuatu untuk tidak membesar-besarkan situasi, bukan untuk mencari ketegangan.
Berlusconi adalah politikus berpengalaman, dia pertama kali terpilih pada 1994 dan satu-satunya pemimpin pemerintahan Eropa yang lahir sebelum Perang Dunia II. Dia juga paham bahwa salah pengertian dunia internasional tidak akan membuatnya celaka di dalam negeri meskipun yang mengkritiknya tidak memilihnya. Blunder verbalnya bukanlah bagian dari strategi besar.
"Sebagian dilontarkan secara spontan, hasil kegelisahan OKB (orang kaya baru) yang difermentasikan dalam kepercayaan diri dan beralih menjadi kecongkakan. Bangga dengan pencapaiannya-- real estat pertama, kemudian televisi, lalu sepak bola, akhirnya politik," demikian tulis Beppe Severgnini, seorang kolumnis harian Corriere della Serra. Inilah pria yang merasa dia bisa mengatakan apa yang dia mau ketika dia suka pada siapa pun yang dia sukai.
"Seringnya itu (ucapan itu) spontan. Tapi, kadang, saya merasa dia bangun dan mengatakan,'Saya akan mengucapkan sesuatu yang aneh hari ini. Mereka akan lihat kalau saya masih seperti itu, saya tidak akan kehilangan satu momen pun'," ujar seorang dari oposisi kiri Italia yang mengagumi kecerdasan politik Berlusconi kepada Time. Berlusconi memang populer.
Campuran antara Juan Peron dan Frank Sinatra. Tidak pernah kehilangan momen penting. Terakhir, pemilik klub sepak bola AC Milan itu sedang terjebak masalah dengan istrinya, Veronica Lario. Veronica mengancam menceraikan Berlusconi karena partainya memilih beberapa wanita muda dan menarik untuk jadi kandidat calon anggota legislatif parlemen Eropa pada pemilu Juni mendatang.
Wanita berusia 52 tahun itu juga meradang setelah suaminya sering main mata dengan wanita dan menghadiri ulang tahun ke-18 Noemi Letizia bulan lalu dengan menghadiahinya seuntai kalung emas. Meski dirundung masalah yang cukup pelik, PM Italia itu tetap saja bisa melontarkan lelucon.
"Saya suka Finlandia dan wanita Finlandia selama mereka cukup umur," ujarnya baru-baru ini sebagaimana dikutip Ansa. Finlandia menjadi subjek omongan Berlusconi pada 2005 ketika dia mengatakan akan menggunakan semua keterampilannya sebagai playboy dan bahkan memacari Presiden Finlandia saat itu Tarja Halonen untuk merayunya agar mempersilakan Italia menuanrumahi Badan Keamanan Makanan Uni Eropa (UE).
Akibatnya, Kementerian Luar Negeri Finlandia langsung memanggil Dubes Italia untuk meminta kejelasan atas pernyataan itu. Berlusconi memang memiliki semua blunder verbal, termasuk pernyataan seksis. Menurut AFP, Rabu (6/5/2009) lalu, dua anggota parlemen Italia melayangkan keluhan ke Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa karena pernyataan berulang Berlusconi meremehkan martabat wanita.
Namun, pernahkah media Italia mengkritiknya? Tentu saja, tapi pasti bukan televisi dan koran yang dia miliki. Pers sayap kanan mengaguminya. Begitu juga dengan media sayap kiri. Lantas, apakah Berlusconi adalah PM yang baik? Ya, katakanlah, dia tidak lebih buruk dari pendahulunya dan lebih baik dalam hal menjual diri.
Dia memang belum menyelesaikan masalah yang sudah ada di Italia selama bertahun- tahun--kredit macet, penyadapan, kejahatan terorganisasi, korupsi, sistem peradilan membosankan, dan infrastruktur menua--, tapi setidaknya dia memberikan stabilitas. Jelasnya, Berlusconi bukan hanya kepala pemerintahan Italia, tapi juga sebuah autobiografi negara.
Dia mengombinasikan kedermawanan, inkonsistensi, bakat akting, stamina, hilang memori taktis dan loyalitas. Dia menjanjikan hal-hal yang tidak dia penuhi dan melakukan hal yang tidak pernah dia sebutkan. Musuh-musuhnya di Italia--bahkan yang terbaik, terjujur, dan jelas--berhak khawatir. Bukan mengkhawatirkan Berlusconi, tapi mengkhawatirkan adanya Berlusconi dalam diri mereka.
Terakhir, dengan usianya yang makin tua, senyum cemerlang dan pengakuan atas perjuangannya melawan kerontokan rambut, Berlusconi kini tidak sendirian jika pergi ke Washington setelah Bush lengser. Dia kini punya teman baru, Wakil Presiden Joe Biden. Bukan hanya sama tuanya, Biden juga dikenal sering salah omong. Bisa jadi, kedua orang ini akan membawa kembali blunder verbal mendapatkan sorotan seperti saat Bush masih menjabat.
PERDANA Menteri Italia Silvio Berlusconi boleh jadi menikmati popularitas besar di Italia, tapi "bantahannya" atas keseringannya menemui seorang anak baru gede (ABG) yang membuat istrinya, Veronica Lario, marah mengakibatkan pemimpin pemerintahan itu mengkhawatirkan posisinya.
"Dia berada dalam posisi mode kontrol kerusakan. Dia akan berjuang dengan sangat berat," ujar seorang ilmuwan politik James Walston. Perdana menteri itu dikenal selalu dikelilingi wanita-wanita muda yang menarik, sedangkan Veronica, istri keduanya, selalu menjauhkan diri dari mata publik.
"Berlusconi tidak pernah dituduh melakukan apa pun dengan anak di bawah umur," imbuh Walston kepada AFP. Kolumnis Massimo Franco dalam tulisannya di Corriere della Serra juga mengatakan, skandal itu akan merusak Berlusconi secara politis. Adapun Maurizio Pessato, Kepala Jajak Pendapat SWG, mengatakan, skandal itu tampaknya tidak memengaruhi pemilu Eropa bulan depan di mana Berlusconi memimpin 20 poin di depan oposisi.
Namun, waktu yang lebih lama bisa mencederai imej "politikus paling terkenal di dunia" dengan gayanya sendiri itu, yang menyombongkan angka dukungan 75 persen dalam jajak pendapat pribadi. Polling media menghasilkan dukungan 56 persen baginya setelah gempa bumi April lalu yang memperlihatkan imejnya sebagai pria aksi.
Sampai sejauh ini dukungan terhadap Berlusconi terbukti tetap tinggi meskipun terjadi resesi terburuk sejak Perang Dunia II dan cacian atas blunder verbalnya seperti komentarnya terhadap kulit Presiden AS Barack Obama. "Tapi, semuanya ini mengesampingkan imejnya sebagai tokoh positif. Cerita tentang gadis ABG itu aneh dan sulit menganggapnya sebagai salah paham," tutur Pessato kepada Reuters.
Miliuner (72), itu pada Selasa (5/5/2009) malam menjadi tamu dalam acara bincang-bincang di televisi. Pada kesempatan itu, dia membantah tuduhan Veronica mengenai hubungannya dengan model Noemi Letizia yang merayakan ulang tahun ke-18 pada bulan lalu di mana Berlusconi hadir dan menghadiahinya seuntai kalung emas.
"Saya tidak mengencani anak bawah umur. Veronica terjebak pers," ucap Berlusconi pada show yang ditonton 2,7 juta orang itu. "Apa saya akan kehilangan dukungan umat Katolik (karena hal itu)? Saya kira tidak," ujar Berlusconi sembari menyebut Veronica salah menuduhnya mengencani anak bawah umur. Namun, ucapannya itu telah membuat marah gereja.
Dalam polling opini pertama setelah gonjang-ganjing rumah tangga Berlusconi, yang dilakukan Ipsos dan Ipr, memang belum tampak ada pengaruh terhadap PM Italia itu. Namun, dalam jajak pendapat harian bisis Il Sole 24 Ore, responden memberikan simpatinya kepada Veronica daripada Berlusconi. Adapun 49 persen berbanding 44 persen responden mengatakan, skandal itu akan memiliki konsekuensi politik.
"Dia sudah dikritik gereja, itu serius," tandasWalston, Rabu (6/5/2009), harian Katholik Italia, Avvernire, menegur Berlusconi dan memintanya agar memperbaiki hidupnya. "Berlusconi sudah membuat langkah asli, pergi ke (presenter televisi Bruno) Vespa untuk memperbaiki kerusakan akibat serangan uskup," papar Curzio Maltese dalam tulisannya di La Repubblica.
Vespa adalah kawan lama PM Italia itu dan bisa dipercaya untuk memberikan tempat enak untuk bicara."Tidak ada yang mengajukan pertanyaan klasik: kapan Anda keluar bersamanya, ke mana, berapa kali?" imbuh Walston. Maltese menyetujui ide ini. "Bagi ide jurnalistik, ingatlah pertanyaan terhadap (mantan Presiden AS) Bill Clinton saat terjerat skandal dengan Monica Lewinsky," ujarnya.
Berlusconi menuduh gonjang-ganjing rumah tangganya dengan Veronica disebabkan "rencana sayap kiri" sebulan sebelum pemilu parlemen Eropa. Dia mengklaim sayap kiri "cemburu" dengan peringkat tinggi dirinya. "Jelasnya, perdana menteri itu sadar keseriusan krisis ini (dan ingin) menjamin terpilihnya kembali dirinya," ujar Stefano Bill dari Il Sole 24 Ore.
Sayap kiri, yang dikalahkan Berlusconi pada 2006, merasa telah menemukan tumit Achilles-nya. "Masalah antara istri dan suami memang privat. Tapi, kalau istrinya menuduh suaminya mengencani anak bawah umur, itu jadi masalah publik," ujar pemimpin sayap kiri Dario Franceschini. Berlusconi dan Veronica, yang 20 tahun lebih muda dari PM Italia itu, telah memilih pengacara untuk mewakili mereka dalam sidang cerai.
wajarlah kalo silvio berluconi dijuluki pangeran blunder.
uda tua tp yahud alias punya jabatan (PM Italia n pemilik AC Milan), gmn ga sekali lirik cewek2 muda pd ga tahan ??
Ten no michi o iki, Subete o Tsukasadoru otoko
Kono machi wa boku no uchi. Boku wa dareka mo naite ga hoshikunai
Prinsip berteman ala gw : Lo baek, gue lebih baek. Lo jahat, gue lebih kejam 10x lipat
Share This Thread