Ikan Air Tawar Raksasa
Munadi (53), warga Gang Bakti, RT 12/08, Kebon Pala, Makasar, Jakarta Timur berhasil menangkap seekor ikan air tawar raksasa di Kali Cipinang, Senin (5/2) sekitar pukul 16.00.
Ketika itu laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan sedang memancing, dan melihat ikan raksasa itu berenang dengan di dekatnya. Dia lalu menangkap dengan jala. Ikan yang diperkirakan berbobot 30 kilogram dan panjang satu meter itu digotong oleh tiga orang dan dibawa ke kolam depan rumahnya.
Cumi-cumi Raksasa Ditangkap Hidup-hidup
TOKYO, SENIN--Untuk pertama kalinya, seekor cumi-cumi raksasa (Architeuthis) berhasil ditangkap hidup-hidup dan sempat direkam aktivitasnya. Hewan sepanjang 7 meter itu ditangkap di dekat Pulau Chachijima yang berada sekitar 1000 kilometer sebelah tenggara Tokyo, Jepang awal bulan Desember.
Sejak bulan September, para peneliti dari Departemen Zoologi, Museum Sains Nasional Jepang telah memulai mencari jejak cumi-cumi raksasa dengan mengikuti predatornya, yakni paus ******. Selama September hingga Desember, paus ****** memang bergerak di sekitar Kepulauan Ogasawara untuk mencari sumber makanan.
Untuk memancingnya keluar, para peneliti menggunakan cumi-cumi kecil yang dikaitkan di ujung kail. Para peneliti yang dipimpin Tsunemi Kubodera akhirnya mendapatkan seekor cumi-cumi raksasa yang berwarna coklat kekuningan dan berhasil merekamnya sejak muncul ke permukaan hingga diangkat ke atas kapal pada 4 Desember.
Kubodera mengatakan, hewan tersebut sempat melakukan perlawanan sehingga sulit dibawa ke atas kapal. Bahkan karena luka-luka yang dialaminya selama ditangkap membuatnya tidak bertahan hidup beberapa lama kemudian.
Ia mungkin termasuk cumi-cumi raksasa yang masih muda. Pasalnya, sebagai hewan tak bertulang belakang terbesar, cumi-cumi raksasa dewasa bisa tumbuh mencapai 18 meter. Namun, karena hidupnya terpencil hingga ratusan meter di dasar laut, keberadaannya di alam masih belum banyak dipelajari.
"Tidak seorang pun pernah melihatnya langsung dalam keadaan hidup kecuali para nelayan," ujar Kubodera saat menunjukkan rekamannya Jumat (22/12). Ia mengatakan, ini mungkin rekaman video pertama cumi-cumi raksasa hidup yang pernah dibuat.
Cumi-cumi raksasa lebih banyak dikenal sebagai mitos sebagai penyerang yang memiliki tentakel beracun. Tim peneliti Jepang telah memulai ekspedisi untuk memburu cumi-cumi raksasa sejak tiga tahun lalu. Mereka berhasil membuat foto pertama cumi-cumi yang hidup di dasar laut menggunakan kamera bawah laut pada 2005.
Dari foto-foto tersebut, para peneliti bisa lebih memahami bahwa cumi-cumi raksasa bergerak lebih lincah dari dugaan semula. Mereka juga memanfaatkan tentakelnya sejak awal untuk menangkap mangsanya.
"Sekarang kami tahun di mana harus menangkapnya, kami yakin dapat mempelajarinya lebih banyak lagi ke depan," ujar Kubodera.
Hiu ’Prasejarah’ Muncul Lagi di Jepang
TOKYO, KAMIS - Semakin banyak saja hewan-hewan laut aneh yang muncul hidup-hidup di perairan Jepang dalam dua tiga bulan terakhir. Setelah cumi-cumi raksasa dan hiu rumbai, kali ini seekor hiu goblin (Mitsukurina owstoni) yang jarang sekali terlihat di perairan dangkal juga berhasil ditangkap.
Hewan sepanjang 1,3 meter ini memiliki warna tubuh abu-abu serta bentuk yang unik dengan moncong pipih dan panjang. Predator laut ini biasanya hidup di kedalaman 150 hingga 200 meter. Namun, secara tidak sengaja muncul di dekat kapal motor yang ditumpangi sejumlah staf Taman Kehidupan Laut Tokyo bersama para nelayan lokal pada 25 Januari.
"Kami berhasil membawanya ke akuarium dan memamerkannya ke khalayak," ujar salah seorang staf. Namun, hiu tersebut tidak mampu bertahan hidup dan tewas dua hari kemudian. Meski demikian, lagi-lagi ini merupakan kali pertama seekor hiu goblin ditangkap hidup-hidup dan bertahan dalam waktu lama.
Hiu goblin sering tertangkap jaring nelayan beberapa kali sebelumnya namun jarang sekali dilaporkan dalam keadaan hidup. Rekaman video hiu goblin yang ditangkap hidup-hiduo selama di akuarium menjadi petunjuk yang sangat berarti para para ilmuwan untuk mempelajarinya. Begitu mati, hiu tersebut juga langsung dibedah dan dipelajari anatomi tubuhnya.
Seperti halnya hiu rumbai, hiu goblin termasuk jenis hewan yang diperkirakan muncul sejak zaman prasejarah dengan struktur tubuh yang tidak berubah selama jutaan tahun. Sejauh ini, informasi ilmiah mengenai hiu goblin masih sangat terbatas.
Jenis Hiu Baru Ditemukan di Perairan AS
Jakarta, Senin Jenis hiu baru yang ditemukan di perairan AS, tepatnya bagian barat daya Lautan Atlantik, ini mirip dengan hiu kepala martil. Menurut para peneliti AS, hiu ini tergolong langka sebab hanya berkembang biak di dekat pantai Carolina Selatan.
Spesies hiu yang belum diidentifikasi ini diduga sudah langka dan terancam punah. Salah satu cara mempertahankan keberadaannya adalah dengan konservasi, misalnya melindungi hiu-hiu betina yang sedang mengandung anaknya.
Hiu yang belum mendapat nama ilmiah tersebut pertama kali ditemukan oleh Dr. Joe Quattro, seorang profesor biologi dari Universitas Carolina Selatan. Ia mulai penasaran mempelajari hiu kepala martil saat melakukan penelitian terhadap spesies-spesies ikan yang hidup di sekitar pantai.
Dari hasil uji genetika, spesies yang ditemukan tersebut jelas berbeda dengan hiu kepala martil pada umumnya. Jenis hiu tersebut juga berkeliaran di sekitar perairan Florida dan Carolina Utara meskipun hanya berkembang biak di perairan Carolina Selatan.
"Karena perairan Carolina Selatan merupakan sumber populasi utama dan hiu-hiu betina berkumpul di sini untuk melahirkan anaknya, wilayah tersebut harus dilindungi," kata Quattro.
Menurut Quattro, rencana pengelolaan diperlukan untuk memastikan jenis hiu ini tidak terus berkurang sehingga dapat dipelajari dengan baik. Para ilmuwan berencana memasang label radio pada hiu tersebut sehingga dapat mempelajari wilayah jelajahnya.
"Ini menunjukkan betapa wilayah pantai tertentu sangat dibutuhkan oleh spesies tertentu dan pentingnya menentukan wilayah konservasi berdasarkan kebutuhan tersebut," kata Ali Hood, direktur konservasi di Shark Trust, Inggris.
Hood mengatakan sejauh ini ada 454 spesies hiu di seluruh dunia yang telah diidentifikasi. Menemukan spesies baru merupakan kabar menggembirakan sekaligus tantangan baru untuk menjaga keberadaannya di alam.
Hiu Aneh (Hiu Rumbai)Terekam Kamera Video TOKYO, RABU--Seekor hiu langka yang memiliki bentuk tubuh seperti belut dan tidak seperti hiu pada umumnya berhasil direkam seorang staf di sebuah taman laut Jepang beberapa waktu lalu. Rekaman videonya dalam keadaan hidup tergolong sangat jarang karena hiu jenis ini umumnya hanya menjelajahi wilayah perairan yang tidak terjangkau penyelam di kedalaman 600 meter hingga 1000 meter.
Hiu aneh sepanjang 1,6 meter yang mulutnya penuh gigi tajam dan panjang pertama kali dilaporkan nelayan lokal berada di sekitar pelabuhan pada hari Minggu (21/1). Informasi tersebut kemudian disampaikan ke Taman Laut Awashima di Shizouka, Tokyo bagian selatan. Saat ditemukan dan direkam staf taman laut, hiu tersebut dalam kondisi yang mengenaskan meski masih kuat berenang dan membuka rahangnya. Begitu tertangkap, dapat dipastikan bahwa ia jenis hiu rumbai (Chlamydoselachus anguineus) yang terkenal sebagai fosil hidup karena saking primitifnya dengan struktur tubuh yang nyaris tidak berubah sejak zaman prasejarah.
"Kami kira ia mendekati permukaan laut karena sakit atau alasan lain yang menyebabkannya terbawa ke perairan dangkal sehingg lemah," ujar salah seorang staf taman laut. Karena kondisi tubuhnya semakin memburuk, hiu rumbai tersebut mati beberapa jam setelah ditangkap. Hiu rumbai yang memangsa hiu lain dan hewan laut lainnya sebenarnya beberapa kali dilaporkan tertangkap jaring nelayan tapi jarang terlihat dalam keadaan hidup-hidup.
Ikan Berbicara?
.................................................. ...............................................
Share This Thread