Rossi: Agostini Terbaik
Selasa, 30 Juni 2009 - 10:39 wib
GERNO DI LESMO - Kendati sudah mencatat rekor 100 kemenangan di balapan motor kelas primer, Valentino Rossi belum menjadi yang terbaik. Masih ada Giacomo Agostini.
Rossi, rider kebanggaan Fiat Yamaha, saat ini masih tertinggal 22 kemenangan lagi dari rider legendaris Italia, Agostini. Sang juara bertahan MotoGP baru memetik kemenangan ke-100 di Assen pekan lalu, sementara Agostini sudah membukukan 122.
"Sangat sulit untuk membandingkan," kata Rossi dikutip autosport, Selasa (30/6/2009).
"Pertama, Agostini punya 22 (kemenangan) lebih banyak, itu bukan jumlah sedikit. Yang jelas Agostini turun di dua kelas. Tapi pada saat bersamaan, balapan dalam semusim lebih sedikit ketimbang sekarang. Jadi saya kira jumlahnya kurang lebih berimbang," jelas Vale.
"Sayangnya saya belum pernah menyaksikan Giacomo balapan. Saya hanya menyaksikan rekaman lama. Cukup mustahil membandingkan, tapi yang jelas dia punya 22 kemenangan lebih banyak. Jadi, dia lah yang terbaik," puji Rossi. (tan)
Sampai Kapan, Rossi?
Selasa, 30 Juni 2009 - 11:52 wib
GERNO DI LESMO - Juara bertahan MotoGP Valentino Rossi terikat kontrak dengan Yamaha hingga akhir musim balapan 2010. Setelah itu?
Vale belum mau memutuskan masa depannya. Rider berjuluk The Doctor ini belum tahu, apakah selepas 2010 masih akan menunggangi motor, atau malah sama sekali meninggalkan lintasan untuk selamanya.
Menurut Rossi, penandatanganan kontrak baru masih bergantung pada tingkat kemampuannya bersaing. Yang paling penting katanya, justru apakah nanti dia masih menikmati balapan di MotoGP atau tidak.
"Saya memiliki motivasi yang bagus sekarang, dan saya merasa baik dan merasa cepat di atas motor," kata Rossi dikutip autosport, Selasa (30/6/2009).
"Saya memiliki kontrak untuk tahun depan, jadi pastinya saya akan membela bendera Yamaha di MotoGP. Dan di musim depan, saya kira saya baru akan memutuskan," jelasnya.
"Tapi bila saya harus mengambil keputusan sekarang, saya akan terus membalap. Karena, saya mungkin masih bisa berkarya dalam tiga atau empat tahun ke depan. Tapi siapa yang tahu," tutur The Doctor. (tan)
Capirossi Sudah Lupakan Ulah Elias
Selasa, 30 Juni 2009 - 13:39 wib
VERWOOD - Ulah tidak sportif rider Honda Gresini Toni Elias terhadap Loris Capirossi pada GP Belanda pekan lalu membuat Capirex gagal menorehkan prestasi apik. Meski begitu, pembalap veteran Rizla Suzuki itu telah sepenuhnya melupakan insiden tersebut dan memaafkan Elias.
Ya, Elias memang telah melakukan tindakan kurang sportif dengan menyenggol motor Capirex di tikungan akhir Sirkuit Assen dan sempat membuat keduanya keluar trek, sebelum akhirnya Elias berhasil finish posisi enam, sementara Capirex terbenam di urutan sepuluh. Namun, akibat tindakannya itu Elias harus menerima hukuman penalti 20 detik dan turun peringkat ke posisi 12.
Atas insiden tersebut, Elias langsung mengumumkan permintaan maafnya di hadapan publik. Capirossi sendiri mengaku jika dirinya tak mempermasalahkan insiden tersebut. Menurutnya, kejadian yang dialaminya tersebut merupakan hal yang biasa terjadi di dunia balap.
"Dalam dunia balap, kejadian seperti ini memang kerap terjadi. Toni mencoba menyalip saya hingga akhirnya kami berdua keluar trek. Namun bagi saya, itu bukanlah masalah yang besar," papar Capirossi sebagaimana dikutip situs resmi MotoGP, Selasa (30/6/2009).
"Saya juga sudah berbicara langsung dengannya (Toni-red). Dia adalah teman baik saya dan hingga kini hubungan kami juga masih baik-baik saja. Tetapi, pengawas pertandingan telah menegaskan jika Anda melakukan hal itu (menyenggol) dan tetap mempertahankan posisi seperti yang dilakukan Toni, maka ia harus menerima hukuman," tambahnya.
"Saya cukup prihatin atas apa yang menimpanya, tapi peraturan tersebut sudah menjadi hal yang baku dan harus diterima oleh seluruh pembalap," tukas rider 36 tahun yang pada akhirnya naik satu peringkat ke posisi 9 di GP Assen.
Suppo: Jika Fit Stoner Bisa Saingi Rossi & Lorenzo
Selasa, 30 Juni 2009 - 16:11 wib
BOLOGNA - Duo Fiat Yamaha Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sukses menjalani kompetisi MotoGP musim 2009 dengan memuncaki klasemen sementara. Namun Project Manager Ducati Marlboro Livio Suppo mengaku, Casey Stoner bakal mampu menyaingi kedua pembalap tersebut jika kondisinya sudah pulih.
Sepanjang digelarnya musim ini, Stoner memang harus berjibaku dengan cedera pergelangan tangan yang membekapnya sejak akhir musim 2008 lalu. Alhasil, pembalap asal Australia itu kerap kedodoran jika harus menunggangi kuda besinya melahap banyak lap karena masih sering merasakan nyeri.
Hal ini jugalah yang diyakini Suppo menjadi salah satu kegagalan Stoner menyaingi penampilan brilian Rossi dan Lorenzo dalam tujuh seri yang telah dihelat. Sejauh ini, Stoner masih terpaku di urutan tiga klasemen dengan raihan 122, atau terpaut empat poin dari Lorenzo (126) di tempat kedua dan 9 angka dari The Doctor; Valentino Rossi yang memuncaki klasemen dengan 131 poin.
"Ini jelas, ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Untuk itu kami harus segera mencari tahu apa masalahnya dan mencari solusi terbaik," ungkap Suppo seperti disitat situs resmi MotoGP, Selasa (30/6/2009).
"Hingga kini, kami masih mempercayakan kondisi kesehatan Stoner kepada Clinica Mobile; Kami juga sudah berbicara dengan Dr. Macchiagodena dan berharap ia bisa membuat "keajaiban" pada seri di Laguna Seca nanti," tambahnya.
"Saya sangat memikirkan Stoner, sebab ia telah menjalani pekan yang berat. Hasil lomba kemarin merupakan salah satu hal positif bagi kami. Jadi, jika dia tidak mengalami masalah seperti ini, saya yakin ia akan mampu menyaingi Lorenzo dan Rossi, di mana ketiga pembalap ini terus bersaing ketat untuk menjadi juara," lanjut sang project manager.
"Kini, hal utama yang harus kami lakukan adalah mengembalikan Stoner ke kondisi puncaknya," tutup Suppo.
Jelang GP Laguna Seca
Capirex Siap Tampil Maksimal di Laguna Seca
Selasa, 30 Juni 2009 - 17:12 wib
VERWOOD - Pembalap veteran Rizla Suzuki Loris Capirossi memiliki kenangan buruk saat tampil di Sirkuit Laguna Seca musim lalu. Untuk itu, ia pun bertekad menghapus memori kelam tersebut dan tampil maksimal di seri ke-8 MotoGP di California, Amerika Serikat, akhir pekan ini.
Seperti diketahui, Capirossi gagal menampilkan brilian pada GP AS musim lalu. Bayangkan, pembalap senior yang sempat memperkuat Ducati itu hanya mampu finish di posisi 15. Kala itu, Capirossi menilai jika kegagalannya musim lalu itu dikarenakan faktor kondisi kesehatannya yang belum sepenuhnya pulih setelah mengalami kecelakaan di Assen pada seri sebelumnya.
Namun, pada musim ini Capirex bisa sedikit jumawa. Pasalnya, kondisi kesehatannya yang fit plus performa Suzuki GSV-R yang kian kompetitif diyakini mantan rider Ducati tersebut bakal menjadi hal yang akan membantunya meraih sukses di Laguna Seca.
"Musim lalu, saya tampil di Laguna Seca dengan kondisi fisik yang tidak sepenuhnya fit akibat kecelakaan yang saya alami di Assen dan semua hal itu membuat saya tidak menikmati lomba karena harus menahan sakit," ungkap Capirossi sebagaimana dilansir situs resmi MotoGP, Selasa (30/6/2009).
"Musim ini, saya berada dalam kondisi yang sangat prima dan performa motor juga kian cepat setiap kali saya tunggangi, jadi, saya sangat berharap bisa berada di grid terdepan pada lomba akhir pekan ini," lanjut pembalap Italia yang mengawali karir balapnya sejak 1990 itu.
Jelang GP Laguna Seca
Vermeulen Bidik Hattrick Podium di Laguna Seca
Selasa, 30 Juni 2009 - 20:12 wib
VERWOOD - Chris Vermeulen memiliki ambisi besar saat turun pada GP Amerika Serikat, akhir pekan ini. Pembalap Rizla Suzuki itu mengaku ingin mengulang suksesnya di Sirkuit Laguna Seca seperti yang dilakukannya dalam dua musim terakhir dan mencatat hattrick podium.
Dalam dua musim terakhir, Vermeulen sukses menorehkan prestasi bagus di Laguna Seca. Rider asal Australia itu selalu sukses menembus tiga besar. Di musim 2007, Vermeulen sukses mengungguli Valentino Rossi (4) dan Marco Melandri (3) serta menempel ketat Casey Stoner (1), di tempat kedua.
Satu musim kemudian (2008), Vermeulen kembali berhasil menampilkan performa apik di Laguna. Meski masih kalah dibanding pencapaiannya musim lalu (2007), namun berhasil naik podium setelah finish posisi tiga di belakang Rossi dan Stoner yang menempati podium satu dan dua, cukup membuatnya sumringah.
Di musim ini, Vermeulen yang masih setia bersama Rizla Suzuki yang dibelanya sejak 2006 lalu membidik hattrick podiumnya di Laguna Seca. Untuk itu, ia pun berharap bisa kembali tampil brilian seperti saat finish di posisi lima pada GP Assen, Belanda pekan lalu.
"Saya sudah tak sabar berlomba di Laguna Seca, sebab ini merupakan salah satu sirkuit favorit saya. Selain itu, dalam dua musim terakhir saya juga selalu berhasil finish di posisi tiga besar dan meraih pole position di musim 2006," kenang Vermeulen seperti disitat situs resmi MotoGP, Selasa (30/6/2009).
"Untuk itu, saya sangat ingin kembali mengulang performa apik saya dalam dua musim terakhir dan mengantar Suzuki merengkuh podium perdana di musim 2009," lanjut pembalap 27 tahun yang justru memiliki memori berlawanan dengan rekan setimnya Loris Capirossi yang kerap meraih hasil buruk di Laguna Seca.
Kallio Absen di Laguna Seca
Rabu, 1 Juli 2009 - 09:23 wib
MADRID - Mika Kallio mengalami cedera pada tangannya kala balapan di MotoGP Belanda pekan kemarin. Alhasil, Kallio terpaksa tidak dapat mengikuti balapan di Laguna Seca pekan ini.
Pembalap Pramac Racing itu mengalami cedera parah pada jari sebelah kiri, menyusul kecelakaan yang dialaminya beberapa saat menjelang balapan berakhir di Sirkuit Assen pada akhir pekan lalu.
Saking parah cedera yang dialaminya, Kallio harus mendapat implant kulit dalam beberapa hari ke depan. Praktis, resiko cedera bisa bertambah parah memaksa pembalap asal Finlandia itu absen di Finlandia.
"Sebenarnya, saya sangat senang ingin balapan di Laguna Seca, tapi takdir memaksa saya untuk tidak bisa bersaing di Amerika Serikat dan saya terpaksa mengumumkan ini. Bersama Pramac Racing Manajer, kami harus mengambil keputusan ini," papar Kallio.
"Saya rasa ini merupakan solusi yang terbaik. Laguna merupakan sirkuit baru yang harus saya pelajari. Kami merasa sangat beresiko sekali dengan kondisi yang ada saaat ini," lanjut pembalap 26 tahun itu dikutip autosport, Rabu (1/7/2009).
Tapi, Kallio berharap dirinya bisa cepat fit sehingga bisa kembali balapan di Sachsenring. "Saya akan mencoba dalam kondisi terbaik dalam balapan di Sachsenring, di mana ini merupakan sirkuit unggulan saya," tandasnya. (hmr)
Lorenzo Ingin Bayar Kegagalan
Rabu, 1 Juli 2009 - 10:49 wib
GERNO DI LESMO - Tahun lalu Jorge Lorenzo gagal bersinar di Laguna Seca. Dalam kesempatan kedua di lintasan yang sama, Lorenzo coba tampil beda.
Di Laguna Seca musim lalu, rider Fiat Yamaha ini terjatuh dalam putaran awal. Akhir pekan ini, Lorenzo ingin melupakan kegagalan dan mencatat prestasi baru di MotoGP AS.
"Tahun lalu saya tampil kurang bagus di Laguna, tapi saya sudah tidak memikirkan lagi hal tersebut. Kala itu baru pertama kali saya balapan di sana, tapi saya tidak melihat hal itu sebagai masalah," kata Lorenzo dikutip crash, Rabu (1/7/2009).
"Sampai 2008 saya tidak pernah menang di Portugal sebelumnya, tapi saya memenangkan balapan MotoGP pertama di sana. Tahun ini saya juga menang di Motegi tanpa pernah menang di sana sebelumnya," lanjut Jorge.
"Jadi, saya tidak melihat ada lintasan ?buruk' untuk saya. Masa lalu bukan masalah," tegasnya. (tan)
Rossi Incar Hattrick
Rabu, 1 Juli 2009 - 10:09 wib
GERNO DI LESMO - Valentino Rossi sudah mencatat 100 kemenangan di balap motor kelas primer. Namun, bukan berarti akan mengurangi semangat di Laguna Seca.
Balapan di Seca justru akan dipakai Vale sebagai tempat untuk mengukuhkan posisinya sebagai pimpinan klasemen kejuaraan dunia MotoGP 2009. The Doctor akan mencoba mencetak hattrick di MotoGP AS, usai menang di dua grand prix terdahulu.
"Kenangan indah kemenangan ke-100 masih segar di ingatan. Tapi, sekarang kita hanya memiliki beberapa hari untuk mempersiapkan diri menyambut balapan berikut, yang berat bagi semua," ujar Rossi di crash, Rabu (1/7/2009).
"Pada titik ini kejuaraan masih sangat terbuka jadi kami harus tetap fokus, kembali ke mode normal usai (balapan di) Assen dan mencoba mencapai hasil bagus lagi pekan ini," sambungnya.
Manager tim Rossi, Davide Brivio, juga ingin segera melupakan kesuksesan yang mereka gapai di MotoGP Belanda. Hasil lebih besar sudah diincar Brivio.
"Sekarang, setelah target kemenangan ke-100 sudah tercapai, maka kita bisa fokus ke target berikut: kejuaraan! Sekarang kami berjuang untuk mendapatkan itu," tegasnya. (tan)
Toseland Kembali Bidik Enam Besar
Rabu, 1 Juli 2009 - 11:29 wib
MIMOSAS - Rider Yamaha Tech 3, James Toseland, berharap bisa mengulangi performa di sirkuit Assen ke Laguna Seca akhir pekan ini.
Di MotoGP Belanda, Toseland sukses menggaet posisi keenam usai melakoni pertempuran yang melibatkan tujuh rider di Assen. Akhirnya pria asal Inggris ini finis keenam. Pencapaian tersebut adalah yang tertinggi untuk Toseland sepanjang musim ini.
Berbekal performa impresfi di Assen, Toseland berharap dirinya dapat terus mempertahankan rasa percaya diri hingga ke balapan berikut di Amerika Serikat.
Sabtu lalu di Assen, dua kali juara World Superbike ini menggunakan setelan radikal yang berbeda pada motor Monster Tech 3 Yamaha YZR-M1. Yang memberikan ide adalah engineer top Yamaha sekaligus pengarah tim pabrikan tersebut, Masahiko Nakajima.
Dirancang untuk meningkatkan kemampuan traksi belakang, Toseland mengungkapkan: "Saya mendapat cengkeraman di belakang, membuat motor lebih konsisten sehingga memungkinkan saya mencatat waktu konsisten di Assen."
"Assen memberikan saya landasan untuk membangun prestasi dan saya menyukai Laguna Seca. Semoga saya bisa bertempur memperebutkan posisi enam besar lagi," harap rider Inggris itu di MCN, Rabu (1/7/2009). (tan)
Hayden Tidak Berani Buat Prediksi
Rabu, 1 Juli 2009 - 12:18 wib
BOLOGNA - Hingga kini prestasi Nicky Hayden bersama Ducati masih mendek. Mantan pembalap Repsol Honda itu tidak berani buat prediksi hasil balapan di Laguna Seca pekan ini.
Hayden mulai memperlihatkan aksi gemilang dalam balapan di Assen pada pekan lalu. Ketika itu, The Kentucky Kid secara luar biasa berhasil finish di urutan kedelapan, sekaligus mengklaim prestasi terbaiknya bersama GP9.
Praktis, hal itu membuat Hayden percaya diri. "Saya optimis bisa tampil maksimal. Saya mengenal lintasan dengan baik. Meski begitu, setiap pembalap juga mengetahui lintasan, jadi saya tidak berani buat prediksi," papar Hayden.
Hayden pantas percaya diri bisa tampil maksimal di Laguna Seca. Pasalnya, mantan juara MotoGP itu pernah merasakan manisnya kemenangan pada musim 2005 dan 2006. Ketika itu, Hayden masih memperkuat Repsol Honda.
"Saya memang menatap pekan ini dengan positif dan tampil di kandang bisa berbeda. Saya percaya, begitu motor, tim, dan semuanya bisa bekerja dengan baik, kami bisa meraih hasil bagus. Casey Stoner telah membuktikannya," tegas Hayden.
"Kami hanya perlu terus bekerja supaya semua bagian berfungsi dengan baik. Saya tidak yakin kehadiran fans bisa menambah kecepatan sekira dua detik, tapi saya rasa mereka akan cukup membantu," lanjut pembalap 28 tahun itu dikutip MCN, Rabu (1/7/2009).
"Saya menatap balapan di Laguna. Apakah saya mengharapkan keajaiban karena tampil di kandang? Tidak, tapi saya merasa bisa bersaing di sana. Saya harus meraih hasil kualifikasi lebih baik dan mendekati barisan depan," tandasnya. (hmr)
MIMOSAS - Meski Colin Edwards belum meraih podium sepanjang tahun ini, namun pembalap Monster Yamaha Tech 3 itu merasa sulit menggapainya dalam balapan di Laguna Seca kali ini. Benarkah?
Ya, belakangan ini prestasi Edwards memang mengkilap. Dia berhasil finish dua kali di posisi keempat yakni dalam balapan seri perdana di Qatar dan terakhir di Assen pada pekan lalu.
Namun, dengan semakin ketatnya persaingan kompetisi di MotoGP musim ini, maka peluang Edwards untuk bisa meraih podium di California pada pekan ini akan semakin sulit.
"Saya sangat mencintai Laguna dan Yamaha mampu bekerja dengan baik di lintasan itu. Jadi, saya sudah tidak sabar ingin balapan di sirkuit itu," papar Edwards yang pernah merasakan podium di Laguna Seca pada musim 2005.
"Saya memang sudah cukup lama tidak meraih podium di sana. Meski saya melakukan hal terbaik di Assen pekan lalu, tapi meraih podium sekarang ini semakin sulit," tambahnya dikutip MCN, Rabu (1/7/2009).
Edwards bukan tanpa alasan itu. Sejauh ini, tiga besar pembalap pemuncak klasemen Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner bergantian meraih podium kemenangan.
"Ini merupakan tahun paling sulit. Namun, saya semakin dekat menuju posisi empat kejuaraan dan saya hanya kalah dari tiga pembalap tercepat di dunia, jadi saya senang dengan tugas saya sejauh ini," lanjut pembalap 35 tahun itu.
"Selanjutnya, kami akan balapan di Laguna Seca, Sachsenring dan Donington, di mana saya biasa tampil bagus. Jadi, mari kita lihat apakah saya dapat menyudahi dominasi tiga besar di sana," tandasnya. (hmr)
Masalah Perut Khawatirkan Stoner
Rabu, 1 Juli 2009 - 15:33 wib
BOLOGNA - Ducati akan terus memonitor kondisi fisik perut Casey Stoner menjelang balapan di Laguna Seca pekan ini. Hal ini dilakukan demi mengembalikan Stoner ke jalur kemenangan.
Ya, kondisi fisik Stoner memang bermasalah dalam dua balapan terakhir, yang membuat poinnya tertinggal dari Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Dia gagal meraih kemenangan karena perutnya mengalami keram.
"Kami mengalami masalah dalam beberapa balapan terakhir, di mana itu mencegah kami menunjukan potensi terbaik kami," kata Stoner yang mengalami duel memikat melawan Rossi di Laguna Seca pada musim 2008 silam.
"Kami sudah melakukan tugas cukup baik dalam hal pengembangan motor dan sudah menemukan setelan yang enak buat balapan nanti. Sayang, saya tidak dalam kondisi terbaik," jelas Stoner.
Meski, Ducati berniat melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi fisiknya setelah balapan di MotoGP Amerika nanti, namun Stoner berharap masalah itu tidak menghalanginya menghadapi balapan di California nanti.
"Kami memang harus langsung balapan di Amerika dari Assen dan hal itu membuat saya tidak memiliki banyak waktu untuk menyembuhkan sakit perut ini, walau saya merasa semakin membaik," lanjut pembalap asal Australia itu.
"Apa yang kami pelajari dari musim lalu jangan meremehkan gejala sakit perut. Kami memiliki potensi untuk memperoleh hasil bagus, tapi kami harus menunggu hingga kembali ke lintasan dan melihat bagaimana kondisi saya," tandasnya. (hmr)
Rossi Tetap Waspadai Pedrosa
Kamis, 2 Juli 2009 - 08:14 wib
LAGUNA SECA - Pemuncak klasemen memang hanya dihuni tiga pembalap, salah satunya Valentino Rossi. Meski begitu, juara bertahan MotoGP itu percaya Dani Pedrosa masih menjadi ancaman dalam perebutan gelar juara tahun ini.
Dua kecelakaan dari tiga balapan terakhir dinilai sudah membunuh peluang Pedrosa untuk menjadi salah satu kandidat gelar juara dunia MotoGP. Apalagi, Rossi dengan nyaman memimpin klasemen pembalap melalui koleksi 131 poin.
Hasil itu, membuat Pedrosa tercecer 64 poin dari Rossi. Kendati demikian, The Doctor masih beranggapan kalau peluang pembalap Repsol Honda itu masih memiliki peran dalam perebutan gelar juara dengan Jorge Lorenzo dan Casey Stoner.
"Sudah pasti Dani memegang peran dalam perebutan gelar juara ini. Dani untuk sementara ini merupakan salah satu pembalap yang bisa bersaing dengan kami dan sekarang performanya semakin kuat," kata Rossi.
"Ketika kondisi fisiknya kembali 100 persen, maka dia bisa meraih beberapa hasil penting balapan dan mencuri poin dari saya atau pembalap lain. Kadang-kadang itu bisa membantu atau sebaliknya," lanjut pembalap asal Italia itu.
"Kini, Dani tidak harus memikirkan mengenai kejuaraan, dia harus memikirkan dirinya sendiri dan coba mengembalikan performa serta memenangkan beberapa balapan," tambah pembalap 30 tahun itu dikutip MCN, Kamis (2/7/2009).
"Dengan masalah yang dihadapi Dani memang sulit. Tapi, dia adalah pembalap yang pemberani dan masih muda. Dia membalap untuk Honda yang bisa bersaing, jadi saya rasa dia masih bisa kembali," tandasnya. (hmr)
CALIFORNIA - Perjalanan Yuki Takahashi di kejuaraan MotoGP musim ini terancam hanya mencapai seri ketujuh. Takahashi kabarnya bakal dilepas Scot Honda.
Menurut MCN, Kamis (2/7/2009), dalam sisa musim balapan tahun ini Scot disinyalir hanya akan memakai jasa rider asal Hungaria, Gabor Talmacsi.
Kenapa Talmacsi yang terpilih? Rupanya ada kaitannya dengan masalah pendanaan tim satelit Honda tersebut. Talmacsi disebutkan berpeluang membawa serta investor yang diharapkan bisa membantu menyelamatkan Scot dari resesi global.
Di lain pihak, Takahashi tidak memiliki dukungan finansial seperti Talmacsi. Selain itu, karena kurang berpengalaman, Takahashi juga kerap mengalami kecelakaan yang sudah pasti bakal menguras uang kas Scot.
Meski ada kabar bakal dilepas, rider Jepang tersebut saat ini rupanya sudah berada di California untuk mengikuti MotoGP AS di Laguna Seca.
Lebih jauh MCN menyebutkan, Takahashi sebenarnya masih berpeluang tampil di Laguna. Tapi setelah Laguna, Talmacsi akan mengambil alih perjuangan membela bendera Scot seorang diri. (tan)
Share This Thread