Prolog
Sewaktu kita ingin membangun sebuah situs web kemudian mempublikasikanya, maka akan timbul pertanyaan bahwa “akan dihost di manakah situs saya ini?”. Bagi yang belum mengetahui mengenai host, saya akan menjelaskan sedikit dengan bahasa yang sederhana.
Ketika Anda ingin membangun suatu situs web, file-file untuk situs web tersebut harus diletakkan di sistem komputer yang terhubung dengan jaringan internet (komputer server). Komputer tempat data Anda disimpan inilah yang disebut host. Sedangkan agar orang-orang dapat lebih mudah mencapai situs Anda, maka diperlukan
domain atau
nama web, misalnya
www.situs-saya.com atau sejenisnya. Biaya domain umumnya
Rp. 30.000 sampai
Rp. 300.000 per tahun tergantung nama domain yang Anda gunakan (
umumnya .com, .co.id dan .net lebih mahal daripada .org).
Kembali ke masalah hosting di atas. Ada 3 jawaban yang umum untuk pertanyaan di atas, yaitu hosting gratis (free hosting) atau hosting berbayar (paid hosting) atau Anda juga dapat menempatkan website Anda dalam host yang Anda miliki sendiri, yang tentu saja akan lebih mahal bila Anda hanya ingin membangun suatu website kecil-kecil atau web pribadi.
Penggunaan server sendiri memerlukan sebuah server lengkap dengan infrastruktur agar web bisa berjalan dengan baik dan tidak sering down, yang umumnya timbul karena masalah koneksi internet yang tak stabil dan suplai listrik sampai ke masalah kemungkinan kerusakan hardware. Dengan asumsi bahwa digunakan server dengan hardware standar, maka biaya untuk server adalah sekitar 5 atau 6 juta rupiah. Belum lagi ditambah dengan biaya tahunan atau bulanan untuk listrik dan internet 24 jam non-stop yang mungkin bisa menghabiskan 500 ribu rupiah per bulan.
Infrastruktur yang baik bisa didapatkan di beberapa data center yang cukup besar sebagai tempat server collocation. Server collocation ini sendiri bisa disebut sebagai tempat penitipan server. Di tempat ini umumnya telah disediakan infrastruktur seperti jaringan internet yang cepat (sampai dengan kecepatan Mbps), jaringan listrik yang stabil dan cadangan listrik dengan UPS dan generator, kondisi tempat yang lebih baik (suhu, kebersihan ruangan, keamanan). Akan tetapi kelebihan untuk sebuah collocation server harus ditebus dengan harga yang cukup mahal, bahkan sampai jutaan rupiah per bulan per server. Karena mahalnya biaya yang akan dikeluarkan, maka alternatif ini umumnya hanya digunakan bila mau melakukan host untuk web-web yang besar. Oleh sebab itu mari kita sisihkan alternatif ini.
Alternatif kedua adalah hosting berbayar (paid hosting).
Paid hosting artinya Anda menitipkan data Anda untuk dihost oleh perusahaan hosting dengan fasilitas yang sudah disediakan oleh pihak perusahaan, misalnya jaringan internet dan listrik serta komputer servernya. Anda tidak perlu terlalu dipusingkan dengan masalah teknis seperti hardware, karena semua itu sudah menjadi tanggung jawab perusahaan web hosting. Sekarang ini jumlah paid hosting di Indonesia sudah cukup banyak dan harganya pun relatif murah. Pilih jenis pake shared hosting di mana dalam satu komputer server, terdapat banyak situs web yang dihost. Hal ini tentu akan lebih murah bila Anda menyewa satu server untuk diri Anda sendiri.
Umumnya biaya untuk shared paid hosting tergantung dari besar space atau ruang penitipan yang akan digunakan serta banyaknya bandwidth untuk transfer data yang disediakan. Space sebesar 10 Megabytes sampai 50 Megabytes sudah cukup untuk sebuah web pribadi. Bandwidth sebesar 1000 MB/bulan sampai 3000 MB/bulan juga sudah cukup untuk website yang baru digarap. Selain dengan bandwidth dan space, tarif host juga ditentukan dengan fitur yang ada, misalnya jumlah database, jumlah email dan banyak hal lainnya.
Jumlah biaya yang masuk akal untuk membuka sebuah web pribadi yang sederhana adalah Rp. 50.000 / tahun sampai Rp. 300.000 / tahun.
Kelebihan dari paid hosting adalah Anda akan lebih mudah mengatur isi situs web Anda serta mengkonfigurasi situs Anda, walaupun keleluasaan ini masih dibatasi oleh aturan perusahaan web hosting. Umumnya aturan ini berhubungan dengan banyaknya situs web yang dihost dalam satu server, di mana ketika Anda berbagi ruangan yang lainnya, maka banyak hal yang harus dibatasi satu sama lainnya agar tak terjadi konflik.
Perlu diketahui bahwa tidak semua shared hosting aman untuk digunakan. Shared hosting menggunakan beberapa aturan atau konfigurasi server yang berlaku bagi setiap user yang ada, sehingga bila sebagian user yang melakukan host di tempat tersebut puas, belum tentu sebagian lainnya juga menikmati aturan atau konfigurasi server tersebut. Kekurangan hosting yang dishare juga terjadi dalam hal security di mana bisa terkadang bila terdapat satu situs dalam server tersebut terkena ***** (hack), maka situs lain yang di host dalam server yang sama juga akan lebih mudah terkena serangan. Sama prinsipnya ketika seorang penjahat berhasil membobol pintu depan rumah dan masuk ke dalam rumah, maka ia memiliki akses ke pintu-pintu kamar dalam rumah tersebut walau tentu ada pula pintu yang masih terkunci dan ada juga pintu yang terbuka lebar sehingga mempermudah sang penjahat untuk menjalankan aksinya.
Untuk ke depannya, mungkin saya akan menuliskan mengenai security dalam web dan hosting.
Solusi terakhir adalah free hosting. Free hosting tidak mengharuskan Anda membayar apapun dengan beberapa imbal balik sesuai dengan yang diminta oleh perusahaan host. Contohnya saja
Tripod atau
Geocities yang akan secara otomatis menampilkan iklan dalam situs Anda. Selain itu, domain yang Anda gunakan juga tidak bebas sehingga harus menggunakan nama domain perusahaan tersebut. Beberapa situs hosting khusus seperti hosting untuk blog (contohnya
Wordpress dan
Blogspot), situs ini membatasi dalam jenis file yang dapat diupload karena memang dikhususkan sebagia blog yang sebenarnya tidak terlalu perlu menggunakan banyak jenis script.
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menemukan sebuah hosting gratis dengan fitur yang hampir selengkap hosting berbayar. Setelah ditelusuri, ternyata situs ini juga meminta imbal balik dan aturan yang ketat seperti harus bergabung secara aktif dalam suatu komunitas sampai situs akan dinonaktifkan tanpa pemberitahuan bila tidak ada traffic atau perubahan web dalam waktu 3 bulan.
Pemilihan jenis hosting yang akan digunakan tergantung dari kebutuhan Anda. Bila Anda termasuk orang yang ingin serius dalam dunia web, walau blogging sekalipun, Anda dapat mencoba menggunakan paid hosting karena Anda dapat membuat tampilan situs Anda benar-benar berbeda dari yang situs yang lain dan juga bisa lebih dinamis karena memperbolehkan script semacam PHP atau Perl.
Bagi Anda yang berminat mencari hosting berbayar, Anda bisa mencoba mencari di Google dengan keyword “indonesia hosting”. Bagi yang ingin mencari situs hosting gratis, silahkan gunakan keyword “free web hosting”.
Selamat berhosting dan membangun web.
Rangkuman Dari Berbagai Sumber: Mostly from Google
Share This Thread