Legenda sepak bola Belanda dan Spanyol, Johan Cruyff, menyebut dirinya akan bangga kepada siapa pun yang memenangi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Pasalnya, ia merupakan bagian penting dalam pembentukan karakterdan kultur sepak bola dua finalis, yaitu Belanda dan Spanyol.
Cruyff merupakan bagian generasi yang membawa Belanda ke final Piala Dunia 1974 Jerman (Barat) sekaligus mempopulerkan "Total Football". Sayangnya, Cruyff dkk saat itu dikalahkan Jerman.
Pada Piala 1978 Argentina, Cruyff tidak ambil bagian. Namun, "Total Footbal" Belanda semakin mengokohkan diri sebagai aliran sepak bola pilih tanding menyusul keberhasilan mereka masuk final. Sayang, mereka lagi-lagi menyerah kepada tuan rumah.
Setelah itu, Belanda tak pernah lagi masuk final sampai di Afrika Selatan ini. Namun, selama periode itu, "Total Football" menancapkan pengaruhnya sangat kuat di "Negeri Banteng", melalui Barcelona.
Kedekatan emosional dengan dua kultur sepak bola itulah yang membuat Cruyff akan tetap menjadi orang yang gembira, apa pun hasil final nanti.
"Ya, saya pikir sangat fantastis bagi Spanyol karena menerima sesuatu yang bukan milik Anda (transfer ilmu "Total Football"). Tentu ini merupakan hasil proses panjang. Spanyol menyediakan sepak bola yang bagus untuk Belanda dan Barca," ungkap Cruyff.
"Berita baiknya adalah sampai sekarang Anda bisa menang dengan sepak bola indah. Anda bisa menang dan setiap orang senang. Itu merupakan salah satu hal terpenting yang bisa pemain berikan kepada para suporter,"
"Orang Catalonia yang sekarang berusia 45 atau 50 tahun mulai melihat sepak bola Belanda untuk pertama kalinya sekitar 36 tahun lalu, ketika saya masih bermain di sana,"
"Kemudian pada tahun 1990an, mereka kembali melihat (gaya sepak bola Belanda) pada Barcelona ketika saya melatih. Jadi, orang-orang itu, dalam soal sepak bola, lebih Belanda ketimbang Spanyol. Mereka tumbuh dalam sepak bola Belanda. Ini adalah situasi yang sangat aneh,"
"Anda harus memisahkan harapan dan realitas. Bila Anda menganalisa Belanda dan sepak bola Belanda, Anda melihat sejumlah kelemahan. Sebagai tim, Anda harus mengompensasikan itu,"
"Pelatih telah bekerja dengan baik memperbaiki itu dan fokus kepada poin positif. Hal terpenting adalah kami tak memiliki pemain di Belanda untuk memainkan gaya sepak bola Belanda,"
"Ini adalah negara kecil. Jadi, saya pikir, terlepas dari kelemahan itu, Anda harus memberikan pujian kepada tim bahwa mereka masih mencoba memainkan sepak bola dengan bagus dan mereka telah melakukan itu dengan baik dengan apa yang mereka capai,"
"Membandingkan Belanda dengan Brasil, Anda harus katakan dalam hal populasi, Brasil adalah negara besar. Pada masa muda saya, Anda punya idola pemain Brasil, pemain yang selalu melekat pada pikiran Anda,"
"Namun, bila Anda berpikir tim Brasil saat ini dan melihat ke lapangan, Saya bisa mudah melupakan nama-nama mereka. Itu berarti, mereka tak memberikan Anda apa-apa. Padahal, Brasil punya sumber daya manusia, mereka cuma tak ingin bermain terbuka," paparnya. (GL)
Share This Thread