Page 4 of 5 FirstFirst 12345 LastLast
Results 46 to 60 of 62
http://idgs.in/21473
  1. #46
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default IPDN Dan Mendagri Digugat

    Orang tua Cliff Muntu, Noldie Andre Muntu, menggugat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) karena membiarkan anaknya tewas dalam kekerasan yang terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
    Selain menggugat Mendagri sebagai tergugat satu, Noldie juga menggugat IPDN sebagai tergugat dua, rektor IPDN sebagai tergugat tiga, serta Menteri Pendidikan Nasional sebagai turut tergugat.

    Para tergugat juga dinilai melakukan perbuatan melawan hukum karena tidak menjalankan kewajibannya mengawasi jalannya pendidikan dan pembinaan di IPDN. Orang tua Cliff Muntu menggugat para tergugat untuk membayar ganti rugi imateriil senilai Rp150 miliar secara tanggung renteng.

    referensi : http://www.waspada.co.id/

    Inikah yang menjadi bukti kelalaian mereka sehingga kekerasaan itu terus terjadi hingga secara sistematis ?

  2. Hot Ad
  3. #47
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default Lagi, 33 Praja IPDN Dijatuhi Sanksi

    Selasa, 15 Mei 2007

    Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) benar-benar bobrok. Tak hanya kasus penganiayaan dan seks bebas, tapi juga ada praja yang terjerat kasus narkoba.

    Kemarin kampus calon camat itu menjatuhkan sanksi kepada 33 praja karena terlibat berbagai kasus. Lima praja diberhentikan karena telah mengundurkan diri, tiga praja terlibat narkoba, dan sisanya melanggar disiplin dan berkelahi antarpraja.

    Dari 33 praja yang dijatuhi sanksi, hanya 14 praja yang menghadiri apel luar biasa tersebut. Selain yang telah mundur dan terlibat narkoba, praja pelanggar disiplin dikenai sanksi penurunan pangkat dan tingkat.

    Penjatuhan sanksi disiplin ditandai dengan pencabutan tanda pangkat 14 praja yang hadir oleh Pelaksana Tugas (Plt) Rektor IPDN Johanis Kaloh. Pangkat mereka diganti dengan yang lebih rendah atau satu tingkat di bawahnya. Setiap praja juga menerima sebuah map kuning berisi surat keputusan (SK) penjatuhan sanksi.

    Sementara itu, siangnya 11 anggota DPD mengunjungi IPDN,dalam pertemuan tersebut sejumlah anggota DPD masih menanyakan seputar kekerasan di IPDN, termasuk jumlah 35 praja yang meninggal versi Inu Kencana.

    referensi : http://www.jawapos.com/

  4. #48
    ichu's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Taiwan
    Posts
    542
    Points
    647.70
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    Quote Originally Posted by krusszz View Post
    klo di benahi bgt....ada kemungkinan bisa
    mau dibenahin gmn lg kk?
    klau uda tradisi sulit ilangnya klau mau ilang ya harus bubar...
    mungkin di ipdn uda seperti iklan nya kue roma "dari tradisi ke tradisi"
    id bnet : ichu (sTyL Army yang paling ucupz Y_Y)

  5. #49
    krusszz's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    somewhere over the rainbow
    Posts
    3,255
    Points
    3,695.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kan gw bilangnya ada kemungkinan........ya klo ga di ganti aja ipdn jadi ky perguruan tinggi biasa....gw dah pernah bilang di post2 gw sebelumnya.....DEMILITERISASI

  6. #50
    -diperesmas-'s Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    429
    Points
    528.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Lagi2 dipecat

    Huehhhh..

    4 praja dipecat gara2 narkoba.. busettt. mentang2 udah punya penghasilan maemnya narkoba.
    Dasar **** tu praja.
    3 lainnya karena desersi.

    ganti topik.

    Tmen baik gw masuk IPDN taon 2006 kmaren. Emang gila tuh IPDN, masa ga di dalem kampus aja mreka nonjokin junior. Di luar kampus jg gitu. waktu temn gw pulang ke semarang, seluruh kontingen jateng suruh kumpul di suatu tempat. nah.. disitu mreka masih aja nonjokin tmen gw. gila emang.

    belum lama ini gw dapet kabar tmen gw masuk RS gara2 hepatitis. Setau gw tmen gw ngga punya riwayat hepatits. Apalagi waktu seleksi kan ada tes kesehatannya. Bisa ditebak, karena apa hepatitisnya ituw......

  7. #51
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Lightbulb IPDN Direkomendasikan Bubar ??

    Sabtu, 26 Mei 2007

    Tuntas sudah tugas Tim Pelaksana Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang dipimpin Prof Dr Ryaas Rasyid. Hanya dalam waktu 35 hari, dari dua bulan yang dijadwalkan, tim ini sudah menelorkan rekomendasi penting untuk perbaikan almamater pencetak calon birokrat ini.Kemarin, Ryaas dkk malah sudah menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono guna menyampaikan hasil evaluasi IPDN. Kesimpulan umum dari hasil kerja tim tersebut adalah perombakan mendasar di tubuh IPDN.

    Menurut Ryaas, ada tiga akar masalah di IPDN. Yakni masalah kepemimpinan, manajemen kelembagaan, serta sistem pendidikan yang menyangkut pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan.
    “Situasi prasarana dan situasi psikologis yang terjadi di IPDN juga telah disampaikan kepada SBY. Sampai pada kesimpulan bahwa sistem yang ada sekarang tidak bisa lagi dipertahankan. Harus ada perubahan yang fundamental. Istilah Presiden overhaul, dari sistem yang ada sekarang,” kata Ryaas saat konferensi pers di kantor presiden kemarin.

    Tim evaluasi IPDN mengajukan tiga opsi untuk perombakan di kampus itu. Ketiganya mengarah pada pembubaran, karena tidak disebutkan ada institusi IPDN dan menggantinya dengan sesuatu yang sama sekali baru. ”Opsi ini merupakan jalan tengah dari tuntutan pembubaran dan mempertahankan IPDN,” kata Ryaas.

    Ketiga opsi tersebut adalah pertama meneruskan sekolah pamong praja di Jatinangor, Sumedang, Jawa barat, dengan dengan sistem yang berubah sama sekali. Sekolah itu tidak lagi menjadi sekolah kedinasan, artinya lulusannya tidak otomatis menjadi pegawai negeri seperti sekarang.

    Rekruitmen praja juga akan ditata ulang. Begitu juga perlakuan-perlakuan praja juga ditata lagi. ”Kurikulumnya berubah, namanya juga harus berubah,” kata Ryaas Rasyid.

    Opsi kedua, kampus IPDN di Jatinangor ditutup. Sebagai gantinya, dibangun Akademi Pemerintahan Dalam negeri (APDN) regional di lima provinsi. Langkah ini untuk mengakomodasi 33 provinsi yang ada. ”Kami menyarankan lima provinsi, yaitu satu di Jawa, satu di Sumatera, satu di Kalimantan, satu di Sulawesi, dan satu di wilayah Timur lainnya,” jelas Ryaas.

    Opsi ketiga juga membubarkan IPDN di Jatinangor. Kemudian diganti menjadi pendidikan kedinasan murni sesuai dengan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sekolah ini hanya menerima lulusan S-1 untuk pendidikan keahlian pemerintahan tanpa gelar. Lokasinya dipusatkan di kampus Institut Ilmu Pemerintahan, di Kemang, Jakarta.

    Menurut anda, opsi manakah yang paling tepat diambil oleh pemerintah saat ini ?

    referensi : http://www.fajar.co.id/
    Last edited by Trademaks; 26-05-07 at 02:53.

  8. #52
    -diperesmas-'s Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    429
    Points
    528.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    KLo gw boleh jujur...

    sebenernya gw kok kasian ngeliat praja IPDN sekarang....

    terutama yang angkatan muda

    soalnya udah masuk sulit - sulit...pake di siksa ama senior.....

    eeeeehhh....

    sekarang mau di pecah.....

    duh2.

    kasian amad.

    mending masuk akmil / akpol ajah....

  9. #53
    Ripin's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    3,459
    Points
    4,804.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Sebtulnya sih bagusan ngga di bubarin.. masalahnya di lurusin aja.. pamong praja2 nya ditangkepin :P di apain kek sampe jera terus penjara seumur hidup.. kan selesai

  10. #54
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default Inu Bawa Violence in IPDN Ke PBB

    Sosok Inu Kencana mengungkap kekerasan di kampus IPDN menarik perhatian dunia. Tanggal 7 Juni 2007, Inu diundang ke kantor perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta. Inu diminta memberikan testimoni mengenai kekerasan berlangsung bertahun-tahun di kampus pencetak pamong praja tersebut. Dia sudah menyiapkan testimoni dengan judul Violence in IPDN.

    Ditanya apa yang akan dipaparkannya di hadapan perwakilan PBB, Inu mengatakan, dirinya akan menyusun testimoni sekitar 2 lembar dalam bahasa Inggris dengan judul Violence In IPDN. Dia mengaku akan menceritakan mengenai sepak terjangnya dalam mengungkap kebenaran di Kampus IPDN.

    Inu mengatakan, dirinya tidak memerlukan izin dari lembaga mengenai keberangkatannya ke Kantor Perwakilan PBB."Buat apa saya minta izin dulu, ngga ada urusannya. Saya kan datang atas nama pribadi," kata Inu mengaku akan datang sendiri."Anak saya sedang sakit, istri saya temani dia."


    referensi : http://waspada.co.id/

  11. #55
    RiverLee's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Hell Or Heaven
    Posts
    1,279
    Points
    1,902.50
    Thanks: 7 / 14 / 11

    Default

    IPDN emang gak sebagus namanya Institut Pemerintahan Dalam Negeri ,,

    Seniorisme yang berlebihan , dan sikap - sikap yang gak pantas ditujukan pada junior..

    gw yang kebetulan kuliah dan kost di daerah jatinangor , kadang masih terlihat tindakan yang gw bilang "gak penting" , pernah gw liat 2 orang praja diteriakin oleh seniornya karena gak make baret , kejadiannya di luar kampus IPDN sendiri , tepatnya di pinggir jalan .. ato pernah juga gw liat waktu nyari makan di jatinangor , praja junior diteriakin karena masih jalan - jalan pas malem ..

    dampak ketidak sukaan terhadap sikap seniorisme ditunjukkan dengan tulisan - tulisan cat di dinding - dinding daerah jatinangor seperti " Awas !! Praja Galak " dan " Banci , Beraninya Cuma Sama Junior " .. lingkungan daerah kampus udah mulai gak nyaman dengan keadaaan IPDN yang seperti ini ..
    LOST WATCHER

  12. #56
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default

    Sudah mendengar berita terbaru mengenai Sebuah Kesaksian Bernurani dalam sebuah buku berjudul IPDN Uncercover ??

    BUKU IPDN Undercover, karangan vokalis Institut Pemerintahan Dalam Negeri Inu Kencana Syafei menuai gugatan. Buku dengan 282 halaman yang membeberkan kondisi di IPDN secara blak-blakan ini berbuntut gugatan.

    Dosen IPDN Ny Endang Tri Setiasih dan lima mahasiswi mewakili 1.367 praja wanita mempertanyakan isi halaman 215, 217, dan 218 yang menyebutkan telah terjadi seks bebas di IPDN, ditemukan banyak kondom di kampus tersebut, dan sebagian besar mahasiswinya sudah tidak perawan lagi. Secara khusus Tribun menurunkan cukilan isi buku yang menggemparkan itu secara serial.

    Berbagai kasus tindak kekerasan, modus pejabat IPDN mendulang uang, skandal sex, dan berbagai kasus lain yang seharusnya tak terjadi di sebuah institusi pendidikan terungkap secara gamblang.

    Menurut ceritanya, setelah STPDN menerapkan kebijakan pemberian berbagai fasilitas kepada para mahasiswanya, seperti mengangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan memangku jabatan, tidak membayar uang kuliah, tidak membayar uang makan dan uang kos, saat itulah mulai terjadi berbagai praktik nakal agar bisa masuk menjadi bagian kampus SPDN.

    Para pejabat mengirimkan anak-anaknya. Demikian dengan para orangtua yang memiliki banyak uang atau koneksi di internal STPDN. Karena proses itulah, banyak praja yang tak memenuhi syarat masuk ke STPDN.

    "Mulai dari orang gila, orang cacat, orang pendek, orang yang nilainya rendah, pemakai narkoba, orang hamil muda. Padahal mereka seharusnya tidak lulus, karena persyaratannya ketat dan memang tidak diperbolehkan," jelas Inu dalam buku itu.


    Bagaiman u menanggapinya ?

  13. #57
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default IPDN Bakal Dimekarkan

    Sabtu, 16 Juni 2007

    Pemerintah memutuskan memekarkan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Pendidikan kedinasan milik Departemen Dalam Negeri ini tidak hanya mencetak calon birokrat, tapi juga tenaga teknis. “Pemerintahan daerah tidak hanya butuh lurah dan camat, tapi juga tenaga teknis seluruh sektor yang kewenangannya telah dilimpahkan ke daerah,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya kemarin. Keputusan itu diambil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai mendengarkan paparan dari tim evaluasi sistem pendidikan di IPDN yang dipimpin Prof Ryass Rasyid. “Jadi tidak benar kalau hasil sidang kabinet kemarin mengambang,” jelas Wapres.

    Selain lembaga pendidikan kedinasan seperti IPDN, pemerintah juga akan membentuk lembaga pendidikan teknis. Tujuannya mendidik calon tenaga ahli pekerjaan umum, perdagangan, kesehatan, pendidikan, investasi, serta urusan lain yang telah dilimpahkan ke daerah. Kampus ini rencananya hanya menerima siswa pegawai negeri sipil (PNS) berpendidikan sarjana.

    Meski dimekarkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai IPDN di Sumedang tidak harus dibubarkan. Namun, Kalla tidak menjamin nama IPDN akan tetap digunakan. “Tidak perlu bubar karena sistem itu harus bersifat otonomi tapi harus ada yang bersifat sentral. Ini supaya ada jaringan dan kesamaan sistem,” terangnya.

    referensi : http://www.jambi-independent.co.id/

  14. #58
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    LIMA PRAJA IPDN MENGAKU MEMUKUL ALMARHUM WENDI BUDIMAN

    Metrotvnews.com, Sumedang: Hingga Senin (23/7) siang ini, Polres Sumedang, Jawa Barat, masing memeriksa 13 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Mereka diperiksa sebagai saksi kasus tewasnya Wendi Budiman (22), warga Kampung Cikeruh, Jatinangor, Sumedang. Wendi tewas akibat dikeroyok oleh sekitar 10 praja IPDN di sebuah tempat perbelanjaan di Jatinangor.

    Menurut Kepala Polres Sumedang Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Setiawan, lima dari 13 praja IPDN sudah mengaku memukul Wendi. Mereka adalah Charles Sirait (Papua), Dedi Arista (Sulteng), wan Hendri (Riau), Nova Ekaputra (Lampung) dan Pieter Rahmawan, (Sulsel). Mereka merupakan praja tingkat wasana atau tingkat akhir yang akan diwisuda Agustus nanti.

    Di luar itu, empat lainnya juga praja tingkat wasana, dan empat sisanya sudah lulus dari IPDN. Kapolres Sumedang BUdi Setiawan mengatakan, status mereka saat ini masih saksi. Namun, berdasarkan pemeriksaan akan ada peningkatan status saksi. Perubahan itu baru akan terjadi sore ini atau nanti malam. "Tersangka masih dalam pengembangan. Statusnya masih saksi, kemungkinan perubahannya sore nanti," kata Budi. Selain memeriksa saksi pelaku, Polres Sumedang juga mendengarkan dari saksi korban.

    Menurut aparat Polsek Jatinangor, korban Wendi Budiman dikeroyok oleh sepuluh orang praja IPDN. Ceritanya, ketika itu Wendi meminta rokok kepada para praja yang sedang bermain bilyar. Namun, para praja IPDN tersinggung dengan permintaan korban, sehingga langsung mengeroyok korban. Ahad (22/7) malam, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi memasang police line di lokasi kejadian.

    Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang. Namun, akhirnya ia meninggal. Wendi dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan di kepala korban. Pada tubuh korban tampak luka-luka di pelipis kiri dan kepala bagian belakang. Jenazah Wendi langsung dikirim ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menggunakan ambulans. Jenazah sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Kampung Cikeruh.(DOR)

  15. #59
    33k's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Mayohiga(マヨヒガ)
    Posts
    2,338
    Points
    3,075.50
    Thanks: 0 / 4 / 2

    Default

    Quote Originally Posted by Trademaks View Post
    Sudah mendengar berita terbaru mengenai Sebuah Kesaksian Bernurani dalam sebuah buku berjudul IPDN Uncercover ??

    BUKU IPDN Undercover, karangan vokalis Institut Pemerintahan Dalam Negeri Inu Kencana Syafei menuai gugatan. Buku dengan 282 halaman yang membeberkan kondisi di IPDN secara blak-blakan ini berbuntut gugatan.

    Dosen IPDN Ny Endang Tri Setiasih dan lima mahasiswi mewakili 1.367 praja wanita mempertanyakan isi halaman 215, 217, dan 218 yang menyebutkan telah terjadi seks bebas di IPDN, ditemukan banyak kondom di kampus tersebut, dan sebagian besar mahasiswinya sudah tidak perawan lagi. Secara khusus Tribun menurunkan cukilan isi buku yang menggemparkan itu secara serial.

    Berbagai kasus tindak kekerasan, modus pejabat IPDN mendulang uang, skandal sex, dan berbagai kasus lain yang seharusnya tak terjadi di sebuah institusi pendidikan terungkap secara gamblang.

    Menurut ceritanya, setelah STPDN menerapkan kebijakan pemberian berbagai fasilitas kepada para mahasiswanya, seperti mengangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan memangku jabatan, tidak membayar uang kuliah, tidak membayar uang makan dan uang kos, saat itulah mulai terjadi berbagai praktik nakal agar bisa masuk menjadi bagian kampus SPDN.

    Para pejabat mengirimkan anak-anaknya. Demikian dengan para orangtua yang memiliki banyak uang atau koneksi di internal STPDN. Karena proses itulah, banyak praja yang tak memenuhi syarat masuk ke STPDN.

    "Mulai dari orang gila, orang cacat, orang pendek, orang yang nilainya rendah, pemakai narkoba, orang hamil muda. Padahal mereka seharusnya tidak lulus, karena persyaratannya ketat dan memang tidak diperbolehkan," jelas Inu dalam buku itu.


    Bagaiman u menanggapinya ?
    ada yg tau bukunya bisa dapet dmn....???

    penasaran gw jadinya

  16. #60
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    TUNTUT IPDN BUBAR
    Rabu, 25/07/2007

    ImageSekitar 500 warga dan aktivis mahasiswa kemarin kembali berunjuk rasa di depan gerbang Kampus IPDN Jatinangor. Mereka menuntut pembubaran IPDN karena sudah berkali-kali terjadi tindak kekerasan yang memakan korban jiwa.

Page 4 of 5 FirstFirst 12345 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •