Lubang Ozon Menyusut 30%
JAKARTA--MEDIA: Lubang di lapisan ozon Bumi 30% lebih kecil daripada ukuran yang terdeteksi tahun lalu, demikian laporan terbaru yang dibuat berdasarkan hasil pantauan satelit milik Badan Luar Angkasa Eropa Envisat.
Massa lapisan ozon berkurang 0,3% tiap tahunnya, sementara ketebalannya selalu berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Bagian yang paling besar penurunannya ada di bagian utara Antartika, yang kerap disebut dengan ‘lubang’, dan biasanya puncak ukuran lubang ini terjadi pada September dan Oktober lalu kembali ke ukuran awal di pergantian tahun.
Para peneliti hingga saat ini tidak begitu yakin bahwa mengecilnya lubang ozon berarti kondisi lapisan penghalau radiasi matahari telah membaik.
"Walaupun lubang mengecil dari kondisi normal, kami belum bisa menyimpulkan bahwa lapisan ozon sudah pulih," kata Ronald van der A, peneliti senior di Institut Meteorologi Belanda, seperti dikutip dari LiveScience, Jumat.
Pada 2007, lapisan ozon di atas Antartika susut 30,5 juta ton, lebih rendah dibandingkan dengan data tahun sebelumnya yang mencapai 44,1 juta ton.
Van der A mengatakan, berbagai perubahan suhu dan kondisi atmosferik menyebabkan ozon terus berkurang, dan tidak ada tanda-tanda bakal pulih dalam periode waktu yang lama.
"Tahun ini lubang ozon tidak terlalu tepat berada di pusat Kutub Selatan, sehingga ia bisa berkombinasi dengan udara yang lebih hangat," katanya.
Berdasarkan sifat fisiknya, ozon akan habis di suhu yang lebih rendah daripada -78 derajat Celcius, maka udara yang hangat akan melindungi lapisan tipis ozon yang berada sekitar 25 km di atas kepala kita.
Sejak tahun 1985 berbagai zat yang merusak ozon, seperti CFCs, telah dilarang penggunaannya.
Ozon berfungsi sangat penting bagi proses menghalau radiasi sinar matahari yang dapat menimbulkan kanker kulit dan katarak, serta mengancam kehidupan bawah air laut. (Ant/OL-03)
Share This Thread