Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia minta anggota DPRD Mimika, Papua, mendesak pihak Freeport memperbaiki kesejahteraan mereka. Akibat unjuk rasa, PT Freeport tidak beroperasi.
Karyawan PT Freeport Indonesia menilai kesenjangan gaji antara staf dengan direksi sangat mencolok. Gaji staf yang berada di kisaran Rp 10 juta sangat jauh dengan pendapatan direksi yang mencapai miliaran rupiah per bulan. Untuk itu mereka meminta agar kesenjangan ini dikurangi dengan menyesuaikan gaji mereka dengan standar internasional.
Akibat demonstrasi ini produksi di perusahaan pertambangan emas dan tembaga terbesar di dunia itu terganggu.
Demo buruh Freeport beberapa hari lalu membuat harga tembaga (copper) mencapai level tertinggi selama tujuh bulan terakhir.
Harga tembaga mencapai US$ 8.000 per ton di perdagangan London Metal Exchange, kemarin. Harga ini tertinggi sejak 7 September 2006. Sementara harga historis tertinggi sebesar US$ 8.800 pada Mei tahun lalu.
Mungkinkah perusahaan yang sudah 32 tahun beroperasi di Timika ini dituding hanya menguras tenaga dan mengintimidasi karyawan tanpa memperhatikan kesejahteraan ???
Share This Thread