KPK Segera Buat Gebrakan Baru
BANDUNG - Terisinya tiga kursi pimpinan dalam tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membuat gebrakan baru terkait penuntasan kasus-kasus tindak pidana korupsi. Sekaligus pembenahan standar opersional prosedur (SOP) di internal KPK.
Wakil Ketua KPK bidang pencegahan M Jasin mengatakan, kehadiran tiga pimpinan sementara dalam tubuh KPK bukanlah suatu masalah yang akan menghentikan langkah KPK dalam memberantas tindak pidana korupsi.
Jasin menjelaskan, sejauh ini tidak ada masalah dengan kepengurusan baru. Dia berjanji akan tetap bekerja secara profesional baik dalam upaya pencegahan maupun penindakan atas kasus pidana korupsi.
"Dengan kepengurusan baru tidak ada masalah. Kami pun tetap bekerja secara profesional, karena musuh kami tetap sama yaitu koruptor. Lagipula mereka yang mengisi kursi pimpinan sementara adalah orang-orang yang bersumber dan ada memiliki track record baik dalam bidang pemberantasan korupsi," imbuh Jasin di Bandung, Sabtu (10/10/2009).
Dia menyebutkan, tengah dibidiknya beberapa kasus korupsi saat ini merupakan bagian dari profesionalisme kerja KPK. Namun, dia tidak menyebutkan prioritas kasus yang tengah dibidik.
Pihaknya hanya menjalankan program kerja satu tahun yang sudah disusun sebelum masuknya tiga pimpinan sementara dalam tubuh KPK.
Salah satunya adalah kasus Bank Century yang disebut-sebut menyeret nama Kabareskrim Polri Komjen Pol Susno Duadji. Jasin menuturkan, pihaknya mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera menyampaikan hasil audit atas dana talangan sebesar Rp6,7 triliun. Namun, hingga saat ini KPK secara resmi belum mendapatkan laporan hasil audit dari BPK.
"Mudah-mudahan pertengahan Oktober ini sudah disampaikan. Hasil audit itu pun harus disampaikan secara transparan ke publik. Kita akan lihat hasilnyananti," ucapnya.
Jasin menambahkan, SOP dalam tubuh KPK akan dibenahi akhir tahun ini. Namun dia membantah jika pembenahan SOP dikarenakan masuknya tiga pimpinan sementara.
"SOP itu bukan karena kehadiran tiga orang pimpinan sementara, namun dilihat berdasarkan kebutuhan dan kondisi yang ada. Kita akan rapikan dan benahi kembali apa yang masih dirasa kurang baik," jelasnya.(lsi)(Wisnu Murti/Koran SI/mbs)
http://news.okezone.com/read/2009/10...-gebrakan-baru
KPK Vs POLRI ? Jangan Kuatir, pernah terjadi di Hongkong kok….
12 09 2009
Apa yang kita lihat belakangan ini di Media Massa tentang pertentangan antara KPK dan Polri (jangan kuatir) … ternyata pernah juga terjadi di negara lain, dan mohon maaf… saya tidak ingin menanggapi masalah KPK Vs POLRI karena saya masih merupakan bagian daripada Polri, jadi pasti tidak berimbang donk … makanya saya cerita saja tentang yang pernah terjadi di Hongkong … ok ? No Hard feeling kan ? hahaha….
ICAC, KPK nya Hongkong
ICAC, "KPK" nya Hongkong
Sejarah ICAC, “KPK” nya Hongkong
KPKnya Hongkong bernama The Independent Commission Against Corruption atau singkatannya ICAC berdiri pada tanggal 15 Februari 1974 pada masa pemerintahan Kolonial Inggris … waahh sudah lama sekali yaa, disaat negara kita masih dalam pembangunan repelita ala Pak Harto, Hongkong sudah memikirkan bagaimana aparat pemerintahnya agar tidak melakukan korupsi, kemudian setelah HK dikembalikan ke Pemerintah China pada tahun 1997 diserahkan ke Konsil Negara China (perwakilan China) di Hongkong. Sejak awal pendiriannya Lembaga ini bersifat independent dan bertanggung jawab kepada kepala pemerintahan tertinggi di Hongkong (Persis seperti KPK).
Nah ini dia Logo KPK Kebanggaan kita
Nah ini dia Logo KPK Kebanggaan kita
Pendirian komisi ini sebenarnya menjawab lemahnya penegakan hukum di Bidang Korupsi yang selama ini ditangani oleh Polisi Hongkong, Yang bahkan dicemarkan oleh anggotanya sendiri Peter Fitzroy Godber yang merupakan kepala kepolisian Sector Wanchai dan Kai Tak Airport di Hongkong, pada saat hampir pensiun ia diketahui mempunya uang sebanyak 600 ribu US dollar di account bank luar negerinya, dan berupaya melarikan diri dengan pass khusus polisi beserta istrinya, belakangan ia tertangkap di London dan diekstradisi ke Hongkong dan menjalani hukuman.
Nampaknya pada saat didirikan ICAC sasaran pertamanya adalah MEMBASMI KORUPSI DI TUBUH POLISI, mmmh kenapa ya ? menurut saya mungkin karena lembaga itu yang dinilai paling Korup, sering kita lihat kan bagaimana “mengakarnya” jaringan mafia “TRIAD” di Hongkong seperti pernah kita lihat di film filmnya CHOU YONG FAT, dan Polisi bagi “Triad” bukan merupakan masalah karena mereka bisa dibeli, dan sebenarnya buat bagi masyarakat China memberi “ANGPAW” adalah tradisi yang telah berjalan ribuan tahun sebagai tanda “menghormati” (yah walaupun begitu namanya juga nyogok atuuuh) dan tradisi ini bukan dilakukan oleh Triad saja untuk melancarkan bisnis haramnya, tapi juga dilakukan oleh masyarakat biasa sebagai “tanda terima kasih” karena sudah dilindungi dan merasa aman.
Wah, Suatu Tugas yang amat berat kan ? makanya ada anekdot di kalangan Masyarakat Hongkong ICAC disebut “Investigating Chinese Ancient Customs” atau bahkan “I Can Accept Cash”Kebanyakan anggota ICAC berasal dari Kepolisian HK (seperti KPK Juga).
Konflik Antara ICAC dan Polisi HK
Nah saking semangatnya anggota ICAC membongkar korupsi di tubuh polisi, taktik dan metoda yang dilakukan dalam penyelidikan/penyidikan kadangkala terlalu “kasar” dan “ekstrim” kadangkala mereka “menyapu” seluruh anggota polisi dalam satu kesatuan, dan kadang mereka memangggil seluruh anggota shift yang berdinas pada jam tertentu, padahal yang mereka lakukan hanya “memancing” dan “shock therapy” saja, namun itu metode itu dipandang berhasil untuk meredam korupsi di kalangan kepolisian.
Akhirnya Polisi Hongkong tidak tahan juga, pada tahun 1977 mereka melakukan penyerangan ke kantor ICAC dengan melempari batu, tetapi keributan ini berhasil dicegah untuk tidak melebar luas.
Walaupun terjadi “benturan” ICAC tetap jalan terus, mereka berhasil menjerat beberapa pimpinan teras Polisi Hongkong sebagai tersangka korupsi, dan memecat 119 Polisi HK termasuk 1 Orang petugas Bea Cukai, 24 petugas polisi dikenakan tuduhan konspirasi, dan 35 orang diberikan amnesti karena perbuatan mereka dikategorikan tidak berat. Yang Jelas polisi HK benar benar kapok ngga mau berbuat Korupsi lagi, bahkan terdata korupsi di tubuh polis turun hingga 70 %.
Permasalahan lain ICAC sebagai Institusi.
Ternyata yang dialami KPK persis pernah juga dialami ICAC seperti: Penerimaan “uang Pelicin” dari seorang tersangka yang sedang disidik, pertentangan dengan Pemerintah pernah juga, seperti ICAC pernah bentrok dengan Alex Tsui kepala pemerintahan Hongkong, karena mencoba membongkar praktek korupsinya…..
Nah, sekilas cerita kesimpulannya “KPK dan Polisi juga Manusiaaaa”menurut saya proses seperti sekarang ini sepertinya memang harus dilalui, untuk negara Indonesia yang lebih sejahtera dan bebas Korupsi, kepada KPK dan Polisi : “Hayooo sama sama memperbaiki diri, Amiin”
http://reinhardjambi.wordpress.com/2...-hongkong-kok/
Semoga KPK Indonesia bisa seperti KPK Hongkong.
Share This Thread