Babak Baru Garuda Indonesia: Identitas, Kantor, Layanan dan Program Besar
Dalam usianya ke-60 tahun, Garuda Indonesia mencetak sejarah menuju era layanan baru, sebagai modal terbaik untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan setia dan bersaing ke tingkat internasional.
Untuk menandai era layanan baru, Garuda Indonesia memulainya dengan menerapkan sejumlah langkah, yaitu peremajaan identitas korporat, pemindahan kantor, perluasan armada dengan teknologi canggih, dan pencanangan konsep pengembangan perusahaan.
Identitas Korporat Lebih Bersih dan Bersinergi
Garuda Indonesia tampil segar dengan identitas korporat (logo) yang diperbarui. Logo tetap mencerminkan semangat perusahaan dengan mempertahankan dua unsur utama, simbol burung dan tipografi dengan font yang lebih modern.
Bila logo lama didominasi warna-warna sejuk alam Indonesia (biru, hijau dan aqua), logo baru menampilkan varian warna lebih luas. Abu-abu tua pada font merupakan jembatan untuk menampilkan warna-warna baru yang lebih hangat, yaitu coklat, merah dan oranye.
Pada exterior pesawat, konsep logo terinspirasi dari nature's wing atau sayap burung yang memperlihatkan energi dan keindahan di dalam riak air serta bentuk kelopak bunga sebagai kekayaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Konsistensi dan hubungan antar-elemen perusahaan yang lebih harmonis tercermin pada logo baru ini.
Gedung Manajemen Baru untuk Lebih Meningkatkan Produktivitas
Telah satu tahun kantor pusat Garuda Indonesia berpindah ke area bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng dari pusat kota Jakarta di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dengan kepindahan yang dilaksanakan, Garuda Indonesia telah berhasil meningkatkan produktifitas dan tercapainya aspek kinerja perusahaan. Dengan berada di area bandara, permasalahan-permasalahan terkait dengan aspek operasional juga dapat segera diupayakan penanganannya dan proses pengambil keputusan dapat dilaksanakan dengan tepat dan segera.
Untuk lebih mengefisiensikan kegiatan operasional dan bisnis serta meningkatkan produktivitas, Garuda Indonesia telah meresmikan penggunaan Gedung Manajemen baru pada 23 Juli 2009 di area Garuda Indonesia City Center, bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Memiliki empat lantai dengan luas kurang lebih 17 ribu meter persegi di atas lahan seluas kurang lebih lima hektar, gedung modern, elegan dan dinamis serta ramah lingkungan ini adalah bentuk kepedulian Garuda Indonesia terhadap pelestarian bumi.
Gedung ini menggunakan jaringan telekomunikasi I-Phone demi menghemat biaya telekomunikasi, dan proses bisnis dapat dilaksanakan dan dikembangkan dengan sangat efisien dan paperless.
Menambah Jajaran Armada Baru Berteknologi Mutakhir
Sebagai wujud nyata upaya peningkatan layanan kepada pelanggan, Garuda Indonesia melengkapi armadanya dengan sejumlah pesawat baru. Bertepatan dengan peresmian gedung manajemen baru, Garuda Indonesia memperkenalkan penggunaan Airbus 330-200 dan Boeing 737-800 NG (Next Generation).
Dua jenis pesawat tersebut dilengkapi dengan inflight entertainment canggih berupa audio & video on demand (avod) pada setiap kursi dengan 25 pilihan film, 10 program TV, 35 pilihan album musik dan 25 interaktif video games.
Pada kelas bisnis Airbus 330-200, pelanggan mendapatkan kenyamanan seutuhnya selama penerbangan dengan kursi flat bed yang dapat direbahkan hingga 180 derajat.
Selain teknologi terbaru tersebut, pelanggan Garuda Indonesia juga akan menyajikan konsep layanan baru "Garuda Indonesia Experience" yang memadukan keramahan dengan suasana khas Indonesia (Indonesian Hospitality) yang mengutamakan keamanan dan kenyamanan, baik pada interior dan exterior serta layanan lainnya.
Program Besar Garuda Indonesia
Menghadapi perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, Garuda Indonesia telah mempersiapkan konsep pengembangan besar perusahaan bertajuk "Quantum Leap" hingga 2014.
Beberapa langkah Quantum Leap adalah peremajaan dan peningkatan armada, dari saat ini 62 pesawat menjadi 116 pesawat, peningkatan frekuensi penerbangan per minggu dari 1700 menjadi 3000 dan peningkatan jumlah penumpang dari saat ini 10,1 juta menjadi 27,6 juta.
Pesawat Boeing 737-800NG.Pada tahun ini, Garuda Indonesia memperluas jaringannya dengan membuka 18 rute baru.
Untuk tetap menjadi perusahaan penerbangan terkemuka dan mengembangkan bisnisnya, selain mendatangkan empat pesawat Airbus 330-200 dari pabriknya di Toulouse, Perancis, Garuda Indonesia juga telah memesan sebanyak 50 pesawat Boeing 737-800 NG yang akan tiba secara bertahap mulai Juli ini dan 10 pesawat Boeing 777-300 ER (Extended Range) yang akan mulai bergabung dalam jajaran pesawat Garuda Indonesia pada 2011 khusus untuk penerbangan jarak jauh (long haul).
Dengan transformasi bisnis yang telah dijalankan empat tahun terakhir, Garuda Indonesia telah mencapai hasil signifikan pada kinerja keuangan. Pada 2007 Garuda Indonesia mampu meraih keuntungan sebesar Rp. 60 miliar dan pada 2008 laba bersih Garuda Indonesia meningkat menjadi Rp. 669 miliar.
Pembaruan-pembaruan yang dilakukan tersebut merupakan upaya Garuda Indonesia mempersiapkan diri untuk tetap menjadi flag carrier terdepan dan kebanggaan bersama.
Seperti yang dikatakan oleh President & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar, "Garuda Indonesia pada 2014 akan menjadi airline bintang lima versi Skytrax".
Source: Garuda magazine August 2009
http://garudamagazine.com/department.php?id=188
Garuda back on the rise
By Leithen Francis
While most Asian carriers are reducing capacity in the face of the downturn, Garuda Indonesia has been expanding and posting profits.
Garuda made a net profit of 669 billion rupiah ($67 million) last year and its president, Emirsyah Satar, says profits for the first half of this year are higher. Satar attributes thisprofitability to the Indonesian economy which, unlike many other Asian economies, has avoided recession.But citing fuel price volatility, he stops short of saying full-year profits will be higher.
Garuda plans to roughly double it fleet to 20 Airbus A330s,90 Boeing 737s and up to six Boeing 777-300ERs by 2014. It has been able to easily add leased aircraft. This is in sharp contrast to a few years ago when it struggled to convince lessors to place their aircraft with the carrier.Garuda previously had difficulties with European export credit agencies over the financing for six A330-300s it bought in the 1990s.Satar says it has reached a preliminary agreementwhereby it will pay some money and extend the loan period.
Garuda also owes $100 million to Indonesia's Bank Mandiri in the form of mandatory convertible bonds.The bank says it wants cash.Satar says Garuda is speaking to Mandiri to see if the loan can be extended or whether Mandiri can exercise the bonds and cash out when Garuda carries out an IPO, planned for the middle of next year. Satar says while the government plans to retain a majority stake,the IPO means it should no longer have to rely on government financial assistance.
The carrier is also working on repositioning itself in its international markets. Satar believes Garuda performs well in the domestic market because it is preferred by business travellers, says Satar.But on international routes it faces strong foreign competitors and in the past has tried to win passengers with low fares.
Satar says it is now working to reposition itself higher up the value chain. He says passengers will still pay less on Garuda than on other full-service airlines but they will also get a good product.To deliver on its promise, Garuda's new aircraft include audio/video on demandin-flight entertainment systems.
http://www.flightglobal.com/articles...-the-rise.html
Hebat sekali, Garuda terus berbenah, dan juga sudah boleh terbang ke Eropa, ada beberapa link laen yang gak saya paste biar gak kebanyakan:
http://goodnewsfromindonesia.com/?p=320
http://goodnewsfromindonesia.com/?p=420
http://goodnewsfromindonesia.com/?p=1134
http://goodnewsfromindonesia.com/?p=630
Maju terus Indonesia
Share This Thread