Results 1 to 11 of 11
http://idgs.in/230114
  1. #1
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default [Cerpen]Journal Of An Unwanted War


    Author : The_Omicron
    Site : www.the-omicron.co.cc
    Genre : Journal, Fiction

    Journal Of An Unwanted War is under copyright law © 2009 the-omicron.co.cc

    Semua isi cerita adalah fiksi belaka, jika ada kesamaan nama , kejadian atau tempat adalah murni ketidaksengajaan.

    ________

    www.the-omicron.co.cc presents...


    Journal Of An Unwanted War

    _______



    Hari itu adalah hari yang tak pernah bisa kubayangkan dapat terjadi sebelumnya. Dulu, aku selalu menganggap hal itu sebagai lelucon yang tak mungkin terjadi. Menertawakannya, berandai-andai jika kami berada di sana, seolah tak memikirkan jika suatu saat hal itu benar-benar terjadi.

    Kemudian, pada tanggal 19 September 2023, hal itu terjadi. Pendeklarasian perang antara dua negara nuklir yang telah lama saling berseteru dikumandangkan kepada seluruh dunia melalui media-media cetak maupun elektronik. Saat itu, aku tak menyangka, ya, aku benar-benar tak menyangka konflik diantara mereka dapat membawa dan menyeretku masuk ke dalam sebuah keadaan yang sama sekali tak kuinginkan. Aku hanya tertawa dalam hati mengira konflik tersebut akan berakhir seperti perang lainnya yang terjadi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini.

    Akan tetapi, konflik tersebut berkembang semakin serius. Kedua negara tersebut masing-masing meminta bantuan kepada aliansinya masing-masing. Yakni 2 negara Superpower yang prinsipnya selalu bertentangan, dan telah saling membenci sejak lama.

    Alhasil, konflik itu merembet kemana-mana, menyeret hampir separuh dunia ke dalam amukannya. Siaga satu bergema dimana-mana, tidak terkecuali di negaraku. Saat itu aku berfikir bahwa aku kini berada di kaki sebuah konflik yang dapat merenggut berjuta-juta nyawa manusia, yang telah terjadi 2 kali sebelumnya. Perang Dunia.

    Pemikiranku itu tidaklah berlebihan, mengingat situasi yang mirip kembali terjadi dan melibatkan separuh isi dunia. Situasi mengerikan berada di depan mata ku, mata kami. Pada tanggal 11 Desember 2023, sebuah peluru nuklir yang diluncurkan dan menghapus sebuah kota menjadi titik permulaan keterlibatanku. Merasa terancam dan dengan paksaan dari negara yang kami hutangi, negara ku mengadakan sebuah program wajib militer. Semua laki-laki yang berumur 17 hingga 45 tahun diwajibkan mengikutinya. Untuk kemudian dikirim ke perang yang tak kami inginkan. Termasuk diriku.

    Tak dapat ditolak, aku terpaksa mengikutinya. Walaupun tak rela, keluargaku tepaksa melepaskanku. Memakan mentah-mentah Demi membela ibu pertiwi sebagai penyemangat hati mereka. Merelakan kepergian anaknya menuju 3 bulan kamp pelatihan. Untuk menjadi seorang pembawa bendera kematian.

    3 bulan setelah pelatihan yang berat dan seadanya, pada akhirnya aku telah menjadi seorang serdadu militer. Pada malam hari keberangkatanku aku memutuskan akan membuat sebuah jurnal. Yang akan merekam semua kesewenang-wenangan ini. Yang akan merekam seluruh kekejaman umat manusia. Yang akan mengingatkan kepada anak cucu kami agar tidak kembali mengulanginya. Sekali lagi.



    20 Maret 2024

    Hari ini adalah hari keberangkatanku menuju medan perang untuk pertama kalinya. Sebelum menginjakkan kakiku di tubuh sebuah pesawat, aku mengingat ayah pernah berkata

    “Lakukanlah apa yang menurut kamu benar, perangilah yang salah dan jadilah seorang manusia yang baik”

    Tentu saja, aku akan selalu mengingat kata-kata ayah.


    21 Maret 2024

    Pada akhirnya aku tiba di tanah benua. Jauh dari rumahku yang berada di sebuah pulau besar. Kami langsung diarahkan menuju barak kami masing-masing, setelah itu kami mengadakan briefing besar di tenda pusat.

    Aku yang seorang serdadu dari divisi infanteri mendapatkan sebuah regu yang terdiri dari 5 orang yang dipimpin oleh seorang Sersan yang bernama Sersan Hammington. Dan keempat rekanku adalah Rey dan Tony, seorang wajib militer sama sepertiku, Dre, seorang lulusan akademi militer, dan Paman Ed (kami memanggilnya begitu) seorang veteran. Maksud dari veteran disini adalah ia telah mengikuti 2 operasi militer sebelumnya, dan ia juga.. seorang wajib militer sepertiku.

    Kuharap tidak ada yang meninggalkan kami.


    25 Maret 2024

    Kami dikirim ke garis depan. Akan tetapi truk kami tertembak oleh sebuah RPG. Beruntung kami tidak mati meledak atau terbakar, tapi sial untuk siapapun yang duduk di kabin.

    Serangan mendadak ini membuat kami kocar-kacir. Untungnya kami memiliki seorang Sersan yang dapat diandalkan. Ia dengan mudah membuat moral kami kembali naik. Kami kembali terorganisir dan menyerang balik musuh.

    Hari ini takkan pernah hilang dari ingatanku. Hari ini aku menekan pelatuk senapanku dan untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku meletuskan sebuah alat untuk membunuh. Dan juga untuk pertama kalinya aku mencabut nyawa manusia. Manusia yang sesungguhnya.

    Mengerikan.

    Hanya itu yang bisa kukatakan.

    Aku lega karena kami semua selamat dan kembali ke kamp dengan tubuh dan mental yang lelah.


    1 April 2024

    Aku tak sempat menuliskan kejadian 2 hari lalu tetapi.. KACAU! SANGAT KACAU! Hanya itu yang dapat kutuliskan. Suasana penuh kengerian setelah pesawat tempur menghujani kami dengan peluru kendali, diiringi gemuruh ledakan dimana-mana. Aku ketakutan, tak dapat kusembunyikan rasa takut itu. Beruntung dalam kekacauan itu aku bertemu Sersan Hammington. Ia bersama dengan Dre menarikku hingga terselamatkan dari terjangan sebuah benda kecil bernama peluru yang nyaris mencabut nyawaku. Kemudian Sersan Hammington membuat sebuah jalur pelarian menuju titik ekstraksi. Tanpa pikir panjang aku segera mengikutinya.

    Setelah melalui hujan metal dari prajurit musuh dan benturan-benturan seperti meteor dari artileri, akhirnya kami tiba di titik ekstraksi, melompat dan memanjat keatas truk-truk yang menjadi penyelamat kami.

    Aku terduduk kelelahan, ketakutan, gemetar karena maut nyaris saja menjemputku. Jika tidak karena Sersan Hammington dan Dre yang menyelamatkanku.

    Truk tiba-tiba berhenti, saat kulihat apa yang terjadi ternyata ada 3 orang prajurit kami yang mencegat. Salah satunya tampaknya terluka karena dipapah oleh kedua temannya. Tetapi ternyata mereka kukenal. Mereka adalah Paman Ed dan Rey, sementara yang dipapah adalah Tony. Ia terluka sangat parah, dan akhirnya meninggal sesaat setelah mereka mengangkatnya keatas truk.


    4 April 2024

    Hari ini kami akan dikirim untuk mengambil kembali posisi yang telah kami duduki sebelumnya. Ya, kamp kedatanganku adalah tempat itu.


    7 April 2024

    Pada akhirnya kami berhasil merebut kembali posisi kami. Tak terhitung berapa jumlah korban diantara kedua belah pihak. Aku bahkan tak tahu berapa orang yang telah meninggalkan keluarganya dengan kedua tanganku ini.

    Rekanku pun semakin berkurang. Kini setelah kehilangan Tony pada serangan pertama, kami harus merelakan kepergian Rey. Menyisakan diriku sebagai orang yang tak pernah memiliki pengalaman perang sama sekali. Yang selalu berpikir menembak manusia itu menyenangkan, yang selalu berpikir perang itu seru. Aku salah.

    Sudahlah, tak ada yang ingin kutulis lagi hari ini. Kami harus siaga karena menurut informasi akan ada serangan skala penuh dari pihak musuh. Apalagi aku sudah tak tidur 2 hari. Doakan saja informasi itu salah.


    12 April 2024

    Informasi itu ternyata benar. Pada tanggal 10 April, sebuah serangan besar kembali menyerang. Beruntung kami sudah mengetahui hal itu akan terjadi. Karena itu korban dari pihak kami bisa ditekan. Dan musuh bisa dipukul mundur.

    Tunggu, ‘musuh’? Apakah mereka benar-benar musuhku? Apakah mereka ternyata juga sama sepertiku? Seseorang yang terpaksa mengikuti perang yang bukan atas keinginannya? Apakah karena mereka menembakiku maka aku harus membalasnya?

    Benar.

    Dan lagi aku berjuang demi bangsa dan negara.

    Setidaknya itulah yang Letnan katakan setiap kami briefing.


    15 April 2024

    3 hari ketenangan kami kembali terusik. Informasi mengatakan bahwa pasukan musuh berniat mengambil poin strategis yang belum kami ambil. Tampaknya kali ini akan ada saling merebut, yang berarti kedua belah pihak akan mengerahkan kekuatan penuhnya.

    Dan, begitulah, sesuai dugaanku kami akan dikirim besok malam, dengan dukungan dari divisi tank dan air support. Tampaknya hari esok akan penuh dengan ledakan.


    20 April 2024

    Meski kami berhasil mendapatkan tempat ini, tetapi kami kehilangan banyak nyawa dari rekan-rekan seperjuanganku. Dre tewas tepat di sebelahku saat ia tengah mengintip dari balik tembok. Sebuah peluru entah darimana menghujam mata kirinya dan menembus kepalanya. Tepat di depan mataku kejadian itu terjadi. Meninggalkan kematiannya terus mengecap di dalam kepalaku.

    Terlalu mengerikan untuk dibayangkan, kaki Paman Ed putus setelah sebuah granat mendarat tepat di bawah pijakannya. Ia menginjaknya dan granat itu meledak. Memutuskan sebelah kakinya hingga lutut. Tetapi tampaknya keberuntungan menyertainya. Ia tidak menyerahkan dirinya pada maut dan terus berjuang untuk hidup. Ia bilang ketiga anaknya menunggunya di rumah, dan ia tak bisa mati begitu saja.

    Ia dikirim pulang karena tak dapat lagi berjuang bersama kami. Meski begitu semangat juangnya tetap tinggi. Pada awalnya ia menolak untuk dipulangkan sebelum ia merasa telah menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang warga negara.

    Aku bingung, haruskah aku kagum atau kasihan padanya. Kagum karena semangat juangnya yang amat tinggi atau kasihan karena berjuang untuk sesuatu yang bahkan tidak ia inginkan.


    22 April 2024

    Aku boleh lega untuk sesaat karena regu ku diistirahatkan selama beberapa hari sebelum pengganti dari 3 orang yang telah gugur dan 1 orang yang dipulangkan tiba. Kini aku sadar bahwa aku telah menjadi seorang ‘veteran’ seperti Paman Ed di dalam regu ku.


    3 Mei 2024

    Kamp kami menjadi kamp tahanan perang sementara. Berpuluh-puluh tahanan di kurung di balik jeruji kayu yang sempit.

    Semua hal berjalan seperti biasa, hingga saat aku melewati sebuah ruangan, aku melihat Letnan Cooper dengan dua orang serdadu sedang memukuli seorang pria. Tak sengaja mataku beradu pandang dengan Letnan. Ia memanggilku.

    “Hei kamu, Bunuh dia!”

    Secara mendadak ia menyuruhku membunuh orang itu, tanpa rasa berdosa, tanpa keraguan. Menyuruhku yang tak tahu menahu apa masalah pria itu untuk mencabut nyawanya.

    Melihat pria yang penuh luka dan memar di sekujur tubuhnya itu ketakutan, keraguan menyelimuti hatiku. Aku ragu antara harus mengikuti kata-kata Letnan ataukah menolaknya.

    Entah mengapa tiba-tiba aku mengingat kata-kata Ayahku.

    “Lakukanlah apa yang menurut kamu benar, perangilah yang salah dan jadilah seorang manusia yang baik”.

    Kemudian aku bertanya pada Letnan, sebenarnya apa yang telah pria ini lakukan.

    “Dia adalah mata-mata, dialah yang membuat kita kehilangan banyak prajurit 1 April lalu!”

    Dengan suara yang semakin keras Letnan menyuruhku sekali lagi untuk membunuh pria itu.

    Entah darimana rasa dendam atas kematian Tony membisikiku agar membunuh pria itu. Tetapi sekali lagi kata-kata Ayahku terngiang di telingaku, menyadarkanku dari jeratan dendam. Aku menolak dengan tegas membunuh pria itu. Karena ia bukanlah hewan ternak, ia juga manusia seperti diriku, memiliki nyawa dan keluarga.

    Penolakanku pada perintah Letnan berakibat dengan kemarahannya. Ia bilang sebagai seorang prajurit aku telah gagal. Ya, memang, tetapi sebagai seorang anak dan manusia, aku tidak gagal. Aku telah melakukan hal yang menurutku benar dan memerangi yang salah. Dengan menuruti kata-kata Ayahku.

    Keributan kami rupanya terlihat oleh Jenderal. Dan Jenderal menyuruh Letnan berhenti memukuliku. Letnan yang tampak bingung dan terkejut bertanya kepada Jenderal mengapa ia berada di sini.

    Dan ternyata, Jenderal bilang ia kemari setelah Sersan Hammington memberitahunya bahwa Letnan Cooper berhasil mendapatkan seorang mata-mata yang mengakibatkan peristiwa 1 April lalu.

    Jenderal juga ingin penjelasan mengapa Letnan memukuli serdadunya sendiri. Ia bilang aku membantah perintahnya dan telah gagal sebagai seorang prajurit, ia bilang ia melakukannya sebagai hukuman atas pembangkanganku.

    Tetapi Jenderal bilang seorang atasan tak boleh memberi hukuman dengan cara seperti itu. Menurutnya cara seperti itu adalah primitif dan barbar. Meski begitu, ia juga berkata bahwa aku salah karena membangkang perintah Letnan. Ia pun tak lupa bertanya alasanku menolak perintah Letnan.

    Setelah mendengar penjelasanku, ia malah tertawa, dan tersenyum. Ia bilang aku pemuda yang menarik, berbuat diatas hati nuraninya. Yang cukup langka ia temukan di dalam peperangan ini.

    Meski begitu ia tetap harus menghukumku. Aku dipindah tugaskan ke garis depan. Dan berangkat dengan pesawat 2 hari lagi. Ia bilang sampai bertemu lagi di garis depan.


    5 Mei 2024

    Hari ini aku berangkat ke garis depan, meninggalkan Sersan Hammington setelah berterima kasih padanya karena telah menyelamatkanku 2 kali. Dari maut dan yang lebih buruk, dari Letnan Cooper.

    Ia mendoakanku agar tetap selamat, karena pesawat yang kutumpangi akan melewati ‘Hot Zone’ dimana terdapat konsentrasi musuh. Ya, akupun hanya bisa berdoa demi keselamatanku. Doakan aku selamat dari perang yang tak kami inginkan ini.



























    PS: Jika anda membaca jurnal ini sebelum kata-kata seperti “Akhirnya aku pulang” atau “Aku kembali menemui keluargaku” tertulis, maka itu berarti aku telah tewas. Namaku Nathan Glenwood dari divisi infanteri. Tolong sampaikan pada Ayahku terima kasihku untuk segala amanah dan ajarannya, sampaikan pada Ibuku aku sayang padanya, katakan pada kekasihku Lisa aku selalu mencintainya, tak perlu menungguku dan carilah kekasih lain yang lebih baik dariku, kemudian tolong katakan pada adikku bahwa aku menyembunyikan hadiah ulang tahun ke 12 nya yang tak sempat kurayakan bersama dengannya , kuletakkan di bawah ranjangku. Oh ya dan terakhir, juga katakan pada mereka aku selalu menyayangi mereka semua. Maaf merepotkan anda.




    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  2. Hot Ad
  3. #2
    KaeM's Avatar
    Join Date
    Mar 2009
    Location
    Jakarta Utara, Sunter
    Posts
    1,674
    Points
    2,913.88
    Thanks: 16 / 12 / 8

    Default

    Wow... Kereeeen..... Ini msih brlanjut??

  4. #3
    Jin_Botol's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    Jakarta "Kota 3in1"
    Posts
    1,111
    Points
    1,058.00
    Thanks: 30 / 38 / 24

    Default

    gilak did, ini baru bener2 kerenn... smile:

    ending nya juga bagus banget...
    Gemini, The Two-Facets Personality

  5. #4
    -[nVc]-Kairxa's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Negai no kara basho ni
    Posts
    2,215
    Points
    2,080.81
    Thanks: 101 / 91 / 48

    Default

    perang itu mengerikan. cerita ini bagus, andaikan semua orang yang pikirannya cukup terbuka, terutama pemimpin dunia, bisa baca cerita kaya gini
    Gw merasa Civilization V adalah game yang bodoh.

  6. #5

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Gabrielizm.co.cc
    Posts
    1,290
    Points
    567.70
    Thanks: 134 / 67 / 52

    Default

    hahhh~
    gw speechless.. ini bener2..
    ugh gw gak bisa ngomong apa2....

    9.5/10

  7. #6
    MaDNeSs's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Who wants to know ?
    Posts
    3,576
    Points
    6,614.26
    Thanks: 172 / 107 / 76

    Default

    ...

    speechless did .

  8. #7
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    thx atas komen2 positifnya ya guys smile:

    ternyata gaya tulisan baru gw mendapat respon positif

    @Kaem

    cerpen ni gan, uda abis


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  9. #8
    Dnd_Polong's Avatar
    Join Date
    Aug 2009
    Posts
    162
    Points
    199.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    wah GG .. bet ..

    cerpen nya bagus abiz ..

  10. #9

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Gabrielizm.co.cc
    Posts
    1,290
    Points
    567.70
    Thanks: 134 / 67 / 52

    Default

    kesan gw pas baca ini apa ya..
    gw dah tebak si endingnya..
    tapi... dada gw sesak.. ntah kenapa..
    gw suka banget gaya tulisan kayak journal atau diary gitu..

  11. #10
    slence's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    Bandung
    Posts
    1,085
    Points
    1,318.90
    Thanks: 7 / 15 / 8

    Default

    Kata yang di atas saya, boleh ga critamu dibuat komik buat projek colab MDA?

    Tokoh utamanya itu orang mana? kalo liat dari nama sih Amrik
    Last edited by slence; 17-10-09 at 21:02.

  12. #11
    NyakRazor's Avatar
    Join Date
    Mar 2009
    Posts
    190
    Points
    258.80
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    mmm
    si pemeran utama
    udah berpulang ke surga kayaknya

    atau ada lanjutannya?

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •