Diao Chan
The Life Of Sanada Yukimura
Dalam sejarah negara China terdapat sebuah kisah mengenai Four Great Beauties, empat orang wanita dengan kecantikan yang begitu melegenda. Hebatnya, berkat kecantikan yang dimiliki maka mereka bias memberi pengaruh pada para penguasa dan membantu mencetak perkembangan sejarah China. Dan salah satu dari Four Great Beauties yang akan dibahas kali ini adalah Diao Chan.
Diao Chan adalah salah satu dari empat kecantikan kuno dalam legenda China. Ia diperkirakan lahir antara tahun 161 atau 169 AD. Namun, tidak seperti tiga wanita tercantik legenda lainnya, Diao Chan tidak tertulis dalam dokumen-dokumen sejarah sehingga ada dugaan ia hanyalah tokoh fiksi belaka. Diao Chan muncul dalam novel klasik Romance of Three Kingdoms atau dikenal dengan Samkok. Kisah Diao Chan menjadi menarik karena ia adalah wanita dalam plot adu domba antara Lu Bu dan Dong Zhuo. Dalam catatan sejarah, Lu Bu pernah dikatakan pernah memiliki hubungan khusus dengan salah satu pelayan Dong Zhuo, tapi tidak ada bukti kalau pelayan tersebut bernama Diao Chan. Fakta lain yang menguatkan Diao Chan adalah karakter fiktif adalah penggunaan kata Diao yang jarang sekali digunakan sebagai marga keluarga. ”Diaochan” dalam artian harfiah mengacu pada hiasan giok pada masa Ancient China adalah simbol keluarga bangsawan atau pejabat tinggi.
In Romance of Three Kingdoms
Meski tidak tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah, Diao Chan dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam kisah Samkok. Beberapa sastrawan mengklaim Diao Chan lahir dari keluarga Ren yang bertempat di desa Mu’er, yang sekarang berada di provinsi Shanxi. Di usia lima belas tahun, Diao Chan diangkat sebagai pelayan kehormatan dalam pengadilan Han. Ketika dinasti Han jatuh ke tangan Dong Zhuo yang otoriter, Diao Chan menjadi kunci kelemahan sang tiran. Di bawah rencana Wang Yun, Diao Chan berhasil mengadu domba Dong Zhuo dengan anak angkatnya sendiri, Lu Bu. Menggunakan kecantikan dan kharismanya, Diao Chan membakar api cemburu diantara keduanya. Mendapat bantuan dari Wang Yun, Lu Bu pun akhirnya berhasil mengeksekusi Dong Zhuo. Diao Chan dengan setia menemani Lu Bu sampai akhir hayatnya, ketika Lu Bu dikalahkan prajurit Cao Cao dalam pertempuran perebutan Xiapi. Keberadaan Diao Chan dalam novel pun menghilang setelah Lu Bu tewas.
In Folktales
Ada legenda yang mengisahkan Diao Chan yang tertangkap Cao Cao setelah perebutan Xiapi. Ketika Cao Cao mencoba untuk membuat Guan Yu setia padanya, ia mengirim Diao Chan untuk merayu Guan Yu. Guan Yu mencium plot Cao Cao dan mengetahui andil Diao Chan dalam perseteruan Lu Bu dan Dong Zhuo. Guan Yu akhirnya membunuh Diao Chan agar wanita tersebut tidak lagi menyakiti orang lain (sumber: Mangde New Book). Versi kedua dari kisah ini, setahun setelah Xiapi, Liu Bei, Zhang Fei, dan Guan Yu ingin mennikahi Diao Chan. Untuk menghentikan perseteruan antara saudara, Guan Yu akhirnya membunuh Diao Chan dengan tangannya sendiri. Dalam drama Yuan Dinasty, Diao Chan dikenalkan pada Guan Yu oleh Zhang Fei setelah kematian Lu Bu. Namun, daripada menerimanya sebagai hadiah perang, Guan Yu tetap mengeksekusi wanita tersebut. Event ini tidak muncul baik dalam dokumen sejarah maupun novel, tapi kisah ini disebarkan melalui media seni opera maupun dongeng.
Terdapat pula leganda yang menggambarkan sisi heroik Diao Chan. Setelah kematian Lu Bu, Cao Cao memberikan Diao Chan pada Guan Yu. Mengetahui Liu Bei memiliki rasa hormat pada wanita tersebut, Guan Yu akhirnya melarikan Diao Chan ke sebuah vihara. Diao Chan akhirnya menjadi seorang biksuni. Kabar tersebut akhirnya sampai ke telinga Cao Cao dan membuatnya sangat berang dan memerintahkan anak buahnya menangkap Diao Chan. Menolak kembali pada Cao Cao, Diao Chan akhirnya bunuh diri.
Legenda terakhir mengisahkan Diao Chan diangkat sebagai adik oleh Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei. Diao Chan tinggal di kampungnya setelah Liu Bei berhasil mendirikan kerajaan shu. Dalam kisah ini Diao Chan meninggal secara alamiah di tempat ia dilahirkan.
In Dinasty Warriors
Diao Chan adalah pelayan keluarga Wang Yun. Ia dikisahkan sangat cantik dan pintar, juga piawai dalam menari dan menyanyi. Ketika Diao Chan berusia enam belas tahun, Dong Zhuo berhasil memanipulasi kaisar Xian dan membakar habis ibukota Luo yang. Dong Zhuo pun menggapai kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan. Koalisi anti Dong yang terdiri dari delapan belas penguasa gagal mengalahkannya, dan saat itu rasanya tidak ada seorang pun yang dapat menjatuhkan putra angkatnya, sang prajurit legendaris Lu Bu. Satu sore, Wang Yun tengah berada di taman rumahnya, merasa putus asa, sampai ia mendengar desahan Diao Chan. Gadis cantik tersebut ternyata tengah merasa sedih karena tuannya tengah kesusahan. Muncullah ide untuk menggunakan Diao Chan sebagai alat adu domba antara Dong Zhuo dan Lu Bu.
Wang Yun kemudian dengan cerdiknya menyodorkan Diao Chan pada Lu Bu. Setelah Lu Bu menyukainya, Wang Yun menjodohkan Diao Chan dengan Dong Zhuo. Ketika Lu Bu mengetahuinya, ia marah bukan kepalang namun belum tega melawan ayah angkatnya sendiri. Lu Bu yang akhirnya tetap dekat dengan Diao Chan membuat Dong Zhuo cemburu. Sebagai siasat pemulus, Diao Chan tidak henti-hentinya mengeluh pada Lu Bu soal Dong Zhuo, bahwa ayah angkatnya telah merebut kesempatannya dengan Lu Bu. Pada Dong Zhuo, Diao Chan berdalih ia sering digoda oleh Lu Bu. Lu Bu yang kesal, diperalat oleh Wang Yun, dan mereka berdua pun merencanakan pembunuhan Dong Zhuo. Dipancing dengan berita panggilan kaisar Xian, Dong Zhuo dieksekusi oleh Lu bu di gedung pengadilan. Diao Chan yang akhirnya jatuh ke tangan Lu Bu hanya muncul sekali lagi dalam cerita, dalam chapter dimana Lu Bu meninggal.
Sumber : http://nicetobemad.blogspot.com/2008/12/diao-chan.html
Dari sumber lain yang diceritakan berbeda :
Gambaran Diao Chan (Ilustrasi dengan Model)
Diao Chan was one of the “Four Beauties“ in ancient China together with Xishi, Yang Guifei and Wang Zhaojun. Legend has it that when Diao Chan paid offerings to the moon at midnight, Chang'e (the Chinese Moon Goddess) hurried to hide in clouds, for this beautiful lady made her feel inferior. The phrase “outshines the moon“ in the beauty-describing idiom “Beauty which outshines the moon and shames the flowers“ has Diao Chan as the very subject. This legend embodies in an exaggerated way Diao Chan’s beautiful appearance in the eyes of the Chinese people.
Diao Chan’s role as a widely known character is attributed to the famous novel-Romance of the Three Kingdoms. According to the novel, Diao Chan is a singing girl in the late Eastern Han Dynasty. In order to alienate Dong Zhuo (a tyrannical warlord) from Lu Bu (Dong Zhuo’s adopted son), Diao Chan took upon herself to implement interlinked badger games, regardless of her own happiness. Under her effort, Dong Zhuo was killed by Lu Bu, thus contributing to the emerging of the outstanding heroes: Cao Cao, Liu Bei and Sun Quan, etc. The story of Diao Chan’s circumventing Dong Zhuo and Lu Bu is narrated in Phoenix Pavilion, a play of Peking Opera.
Records on Diao Chan are scarcely found in history. Most of narrations about her were given in unofficial history books and other literary works. According to scholars’ textual research, Diao Chan is a real person in history. She was living in Muzhi Village in Xinzhou, Shaanxi Province. In the village still stands a stele written with “Diao Chan’s Hometown“ as well as her tomb and temple. They were built for commemoration of this respectable woman who sacrificed herself for the country.
Sumber : http://history.cultural-china.com/en/48History509.html
Komentar :
Wah... Beda... @_@ Yg mana yg bener ya...
Bingung... Ahahahahaha...

Share This Thread