Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast
Results 16 to 30 of 36
http://idgs.in/240921
  1. #16
    detective007's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    FaPLoli
    Posts
    1,819
    Points
    7,003.74
    Thanks: 162 / 88 / 58

    Default

    Yup. Soalnya gw terbiasa berdebat dan ngeshare. Jadi gw udah terbiasa jadi listener...

    Oh iy gw juga butuh update ttg menteri yang ditunjuk sama SBY.

  2. Hot Ad
  3. #17
    Kaixa's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    di pelukan Tae Yeon SNSD & Jessica SNSD
    Posts
    6,719
    Points
    1,549.12
    Thanks: 274 / 205 / 173

    Default

    semoga aja pak SBY ga salah pilih orang utk jd menteri di kabinetnya
    Ten no michi o iki, Subete o Tsukasadoru otoko



    Kono machi wa boku no uchi. Boku wa dareka mo naite ga hoshikunai



    Prinsip berteman ala gw : Lo baek, gue lebih baek. Lo jahat, gue lebih kejam 10x lipat


    "It's... It's Lu Bu !!!"



  4. #18
    [cc]-cumamangap's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    Palembang
    Posts
    9,176
    Points
    18,388.80
    Thanks: 40 / 330 / 299

    Default

    aku yakin apa yg jadi kepetusan Pak SBY adalah pilihan yang terbaik . kita sebagai rakyat hanya bisa berharap dan berdoa semoga Negara kita tercinta ini benar" bisa maju .

  5. #19
    aado's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Posts
    220
    Points
    271.00
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    la yang namanya parpol pasti mengemban suatu kepentingan
    pada umumnya secara klise menyatakan sebagai suatu paham politik
    yakni>>> mau kemana ini negara dibawa<<<<

    dan orang2 ada beberapa tipe yang masuk partai politik
    > ada yang masuk karena sesuai dengan idealismenya
    > ada yang masuk karena menggunakan parpol sebagai kendaraan untuk mendapatkan posisi dan gaji besar
    > ada yang diajak karena karena dia artis dan punya pamor sehingga bisa nambah jumlah suara dari fansnya (terbaru wkwkwk)
    > ada yang masuk karena pengangguran
    > ada. . . ada aja (danlainlain)

    keknya kebanyakan parpol tua uda pada tercemar sama poin no 2
    bak 2 topik
    kita sekarang cuma bisa berharap pak presiden bisa bijak memilih kabinetnya jgn sampe kaya kemaren
    mentri byk yg mengundurin diri dari jabatannya karena mo pindah jadi anggota dewan dan meninggalkan kerjaanya yang nanggung.(baca: takut ga kepilih jd menteri lg)
    di situ gw jadi respek sama mentri dari PKS (olahraga gitu(sori lupa nama) )yang ga ngundurin diri karena kejar target yang belon tercapai padahal dia juga bisa ikut temen2 menteri yang lain karena dia juga kepilih jadi dewan.
    sekali lagi ga maksud menomor satukan.
    maksud nya disini orang2 seperti itulah yang pantas menerima amanat yang berat sekelas menteri>> dan saia yakin di kubu partai lain juga ada
    >cuma mungkin uda kesisihkan sama yang kurang bener>coz money rules in many situation<<

  6. #20
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Ya, Adhyaksa Dault emang cukup bagus kok. Terobosan2 beliau di bidang olahraga patut diacungi jempol.
    Koran2 Olahraga yg biasanya jarang mengomentari birokrat2 sekarang mulai memuji Adhyaksa Dault lho.
    Cuma ada kekurangan beliau yakni ada ketidakcocokan dengan KONI, padahal KONI itu adalah badan independen (diluar pemerintahan) yg memang juga berhak untuk mengatur bidang olahraga. Konflik ini dibuktikan dengan keluarnya program oleh masing2 institusi tsb yaitu PAL dan Program saingan lainnya.
    Konflik ini bermula dari diterbitkannya UU SKN (Sistem Keolahragaan Nasional) No. 3/2005 apalagi pada pasal 40 tertulis : "Pengurus Komite Olahraga Nasional, Komite Olahraga Provinsi dan Komite Olahraga Kabupaten/kota bersifat mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan jabatan strukturan dan jabatan publik."
    Spoiler untuk Jabatan Struktural dan Jabatan Publik :

    Maksud Jabatan Struktural adalah Jabatan yg menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dan militer dalam rangka memimpin satuan organisasi negara atau pemerintahan.
    Sedangkan Jabatan Publik maksudnya adalah suatu jabatan yg diperoleh melalui suatu proses pemilihan langsung oleh rakyat atau pemilihan di DPR.


    Dengan ini KONI merasa keleluasaannya bergerak dibatasi oleh Kementrian Olahraga, padahal harus diketahui bahwa UU ini keluar atas persetujuan DPR bukan menteri
    olahraganya.

    Terlepas dari konflik ini apabila Adhyaksa Dault terpilih lagi menjadi Menegpora maka ada satu tugas yg harus ia jalankan agar sesuai dengan target kampanye SBY, yaitu membuat olahraga jangan hanya mengejar prestasinya saja tapi harus ada industri olahraga yg bisa ikut menghasilkan devisa, hal ini bisa dimulai dengan Sepakbola.

  7. #21
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Sebagian Besar Calon Menteri Datangi RSPAD


    Sejumlah menteri dan pejabat di bidang perekonomian yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani Indrawati (tengah depan) berpose sebelum rapat koordinasi Menteri Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu yang terakhir kali di Gedung Departemen Keuangan, Jakarta, Rabu (14/10).


    Minggu, 18 Oktober 2009 | 07:20 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com - Para calon menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang akan melakukan tes kesehatan sebagian sudah datang di RSPAD Gatot Subroto, Minggu (18/10) pagi. Sekalipun jadwal pemeriksaan mulai jam 07.00 tapi mereka sudah mulai datang sejak sekitar jam 06.00. Calon menteri periode 2009-2014 yang sudah datang yakni, calon Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, calon Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, calon Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, calon Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, calon Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Sutanto.

    Berikutnya calon Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi Sudi Silalahi, calon Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, calon Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, calon Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan dan calon Menteri Sosial Suryadharma Ali.

    Sementara calon menteri yang belum datang adalah calon Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa, calon Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, calon Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, calon Kepala Bappenas Salim Assegaf, calon Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan calon Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

    Mereka yang akan diperiksa adalah mereka yang telah menjalani wawancara terkait uji kepatutan dan kelayakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (17/10) kemarin. Menurut informasi dari RSPAD, ada 45 dokter yang akan memeriksa para calon pengisi Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

    http://nasional.kompas.com/read/xml/....Datangi.RSPAD

    Gamawan Fauzi bukannya gubernur Padang? Wah Mari Elka Pangestu sama Sri Mulyani menteri lagi :P Jero Wacik bukannya udah resign?
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  8. #22
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    16 Calon Menteri Diuji
    Ada Sanksi Moral jika Kontrak Politik Dilanggar


    Mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto sebagai calon menteri memberikan keterangan kepada pers seusai diwawancarai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden terpilih Boediono di kediaman Presiden, di Puri Indah Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/10) pagi.

    Minggu, 18 Oktober 2009 | 05:02 WIB



    BOGOR, KOMPAS.com - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono bersama Boediono, sepanjang Sabtu (17/10), memanggil 16 calon menteri yang bakal duduk sebagai anggota Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009-2014.

    Pemanggilan calon menteri dilakukan di rumah pribadi Presiden di Puri Indah Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pemanggilan dilakukan secara maraton, dari pagi hingga malam hari.

    Pada hari Minggu (18/10) ini, pemanggilan dilanjutkan lagi dengan 18 nama calon menteri berikutnya.

    Pada saat pemanggilan, Presiden Yudhoyono mengawali wawancaranya dengan menguraikan tugas dan tanggung jawab para calon menteri sesuai dengan bidangnya. Berikutnya, Presiden menanyakan kesanggupan para calon menteri untuk menjalankan tugas-tugasnya.

    Selanjutnya, para calon menteri diminta menandatangani Kontrak Kinerja dan Pakta Integritas yang harus ditandatangani di atas meterai. Mereka kemudian memberikan penjelasan kepada pers di halaman pendapa rumah Presiden.

    Namun, seperti telah menjadi kesepakatan, tidak ada seorang pun para calon menteri yang menyebutkan secara terus terang posisi yang ditawarkan Presiden.

    Calon menko dulu

    Presiden memanggil lebih dulu tiga calon menteri koordinator secara berurutan. Calon menko yang pertama dipanggil ke ruang perpustakaan adalah mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Djoko Suyanto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Tim Echo SBY-Boediono saat pemilihan Presiden Juli lalu. Sebelum dipanggil, calon menteri menunggu di rumah pendapa yang terletak di luar rumah utama Presiden.

    Saat ditanya posisi yang ditawarkan Presiden, Djoko tak mau menjawab. ”Biar Presiden yang menjelaskan posisinya,” katanya. Namun, Djoko mengaku tidak bertugas di departemen, tetapi sebagai menko.

    Calon berikutnya adalah Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa dan mantan Ketua DPR Agung Laksono, yang sekarang ini menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Agung tercatat sebagai ”wajah baru” dalam jajaran kabinet mendatang jika ia terpilih.

    Menurut Hatta, Presiden banyak membicarakan bidang perekonomian. Adapun Agung mengaku diajak Presiden untuk bergabung menangani bidang kesejahteraan rakyat.

    Setelah tiga menko, Presiden mulai memanggil calon menteri utama, yang didominasi ”wajah lama”, di antaranya adalah Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi.

    Sudi tak mau mengungkapkan jabatan barunya. Namun, dalam penjelasannya ke pers, Sudi mengaku mendapat petunjuk membantu di lembaga kepresidenan dan administrasi yang mendukung pemerintah dan negara.

    Kandidat berikutnya adalah Mohammad Nuh. Ia diperkirakan akan bergeser dari Menteri Komunikasi dan Informatika menjadi Menteri Pendidikan Nasional. Nuh mengaku mendapat tugas yang intinya membangun budaya dan karakter bangsa.

    ”Tak hanya kesantunan, tetapi pribadi yang kreatif dan inovatif. Seperti bagaimana membangun budaya bersih, tertib, dan antre,” katanya.

    Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali juga dipanggil setelah makan siang. Namun, ia datang terlalu cepat pada pagi hari sehingga ia harus pulang dan datang lagi pada siang harinya.

    Suryadharma Ali memberikan penjelasan kepada pers bahwa Presiden banyak menjelaskan, khususnya kesejahteraan rakyat, terutama terkait peningkatan kualitas hidup masyarakat.

    Wajah ”lama” yang diperkirakan akan tetap bertahan di posisi semula adalah Sri Mulyani Indrawati, Mari Elka Pangestu, dan Jero Wacik. Jawaban ketiganya agak gamblang saat ditanya pers perihal tugasnya, yaitu mengenai masalah fiskal, pembiayaan, pendanaan dan perdagangan dalam negeri, serta pariwisata Indonesia.

    ”Wajah baru”

    Wajah baru yang dipanggil Presiden Yudhoyono adalah Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi. Meski tidak menyebutkan posisi yang diminta Presiden, Gamawan mengaku diberi tugas di bidang pemerintahan.

    Setelah itu, mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarief Hassan. ”Lima tahun mendatang, diarahkan untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi melalui triple track strategy. Ditanya apakah terkait tenaga kerja, Syarief membenarkan. ”Jika pertumbuhan tinggi, penyerapan tenaga kerja juga tinggi,” ujarnya.

    Juga dipanggil Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiing. Ia diminta mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi. ”Untuk mencegah korupsi dalam pengadaan barang dan jasa, Presiden minta didorong e-government dan e-business,” lanjut Tifatul.

    Wajah ”baru” lainnya adalah mantan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Sutanto dan Duta Besar Republik Indonesia di Arab Saudi Salim Asegaf Al’jufrie. Sutanto hanya menjelaskan mendapat tugas untuk membantu Presiden persoalan-persoalan dalam negeri. Sementara Salim menguraikan sejumlah hal, di antaranya target pengurangan kemiskinan sampai masalah spiritual.

    Mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kuntoro Mangkusubroto sempat datang. Setelah itu giliran Muhaimin Iskandar yang bicara masalah tenaga kerja dan Andi Mallarangeng yang mengurai persoalan pemuda dan olahraga.

    Kontrak politik


    Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Achmad Mubarok mengatakan, kontrak politik yang ditandatangani pemimpin partai politik merupakan jaminan agar prinsip dasar berdemokrasi dapat berjalan dengan baik dalam kabinet mendatang. Dalam kontrak politik diatur mengenai prinsip yang harus dipatuhi oleh menteri yang nantinya berada di kabinet.

    ”Misalnya, jika ada masalah yang menyangkut hajat besar di masyarakat, prinsip-prinsipnya dibicarakan di koalisi,” kata Mubarok seusai diskusi bertema ”Menteri atau Oposisi” di Jakarta, Sabtu.

    Mengenai sanksi apabila kontrak politik itu dilanggar, ia mengatakan akan ada sanksi moral. Terkait kemungkinan seorang menteri diganti, menurut dia, secara teknis Presiden akan menanyakan dulu kepada partai asal menteri itu.

    Soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Mubarok menyatakan, Yudhoyono bukan ingin mendekati partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. Namun, apabila PDI-P ingin bergabung, Yudhoyono membuka pintu, bahkan menyediakan satu sampai dengan dua kursi.

    Dalam diskusi kemarin, hadir juga M Qodari (pengamat politik dari Indo Barometer), Akbar Faizal (Wakil Sekjen Partai Hanura), Alois Agus Nugroho (pengajar etika di Universitas Atma Jaya).

    Qodari berpendapat, dalam menyusun kabinetnya, Yudhoyono harus mengakomodasi keterwakilan partai pendukung. Padahal, kompetensi calon harus dipenuhi. Tantangannya, ia harus mampu mengomposisikan dengan baik sehingga kabinetnya diterima masyarakat. (HAR/IDR)

    http://nasional.kompas.com/read/xml/....menteri.diuji

    01. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal (Purn) TNI Djoko Suyanto

    02. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa

    03. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono

    04. Menteri Sekretariat Negara: Sudi Silalahi

    05. Menteri Keuangan: Sri Mulyani Indrawati

    06. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi

    07. Menteri Pendidikan Nasional: M Nuh

    08. Menteri Sosial: Suryadharma Ali (?)

    09. Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu

    10. Menteri Koperasi dan UKM: Syarif Hasan

    11. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik

    12. Kepala Bappenas: Salim Assegaf (?)

    13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar

    14. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring

    15. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia: Sutanto (?)

    16. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng

    Om gaptekbet ditelpon gak? kayaknya gak ada yang sipil kayak Siti Fadilah dulu ya?
    Last edited by sariayu; 18-10-09 at 08:04.
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  9. #23
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Gamawan Fauzi Bukan Menteri PDI-P



    Minggu, 18 Oktober 2009 | 02:45 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir dipastikan, Gubernur Sumetera Barat (Sumbar) Gamawan Fauzi akan dipercaya oleh Presiden SBY menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menggantikan Mardiyanto. Hampir dipastikan pula, peraih Bung Hatta Award ini bukan menteri yang menjadi wakil PDI-P, meski yang bersangkutan saat terpilih menjadi Gubernur Sumbar, diusung oleh partai pimpinan Megawati Soekarnoputri.

    Pada Pilgub Sumbar 2005 lalu, Gamawan Fauzi maju sebagai salah satu calon gubernur berpasangan dengan Marlis Rahman. Ketika itu, Gamawan dan Marlis, dicalonkan oleh PDI-Perjuangan bersama Partai Bulan Bintang (PBB) saat masih menjabat sebagai Bupati Solok.Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Achmad Mubarok kepada Persda, Sabtu (17/10) malam membenarkan, Gamawan Fauzi bukanlah menteri yang mewakili unsur PDI-P.

    Akan tetapi, kata Mubarok, Gamawan adalah mantan cagub Sumatera Barat dari PDI-P yang sebelum Pilpres lalu, menyatakan dukungannya kepada pasangan SBY-Boediono."Benar, beliau adalah Gubernur Sumatera Barat yang diusung oleh PDI-P saat Pilgub lalu. Akan tetapi, dia bukanlah kader PDI-P. Kalau kader, tentunya dia harus mendapatkan persetujuan dari partai," kata Mubarok.

    Gamawan Fauzi, kata Mubarok, saat maju dalam Pilgub lalu hanya dicalonkan saja oleh PDI-P sebagai syarat pencalonan saja. Sehingga tidak secara otomatis, Gamawan kemudian dikatakan menjadi kader PDI-P.

    Mubarok juga menegaskan, tidaklah terlalu perlu bila Gamawan diharuskan meminta ijin kepada Ketua Umum DPP PDI-P karena akan menjadi Mendagri "Demokrat" juga banyak mencalonkan tokoh masyarakat setempat di beberapa Pilkada lalu. "Pak Awang Faroek (Gubernur Kaltim) misalnya, dia bukan kader Demokrat, tapi kita dukung menjadi calon gubernur dan berhasil. Nah, sama seperti Pak Gamawan posisinya, sehingga tidak perlu meminta ijin dari partai yang dulu mengusungnya," Achmad Mubarok menegaskan.

    Salah satu Ketua DPP PDI-P yang juga Ketua Fraksi PDI-P DPR, Tjahjo Kumolo saat dimintai tanggapannya mengatakan, Gamawan Fauzi memang diusung oleh partainya untuk maju dalam Pilgub Sumbar. Akan tetapi, Gamawan bukanlah kader partai.

    "Memang, yang bersangkutan saat Pilgub Sumbar didukung oleh PDI Perjuangan, yang sekarang dicalonkan menjadi menteri oleh Presiden SBY. Bagi kami, hal itu menjadi hak prerogatif Presiden menunjuk para pembantunya di kabinet, termasuk hak Gubernur Sumbar itu sendiri," kata Tjahjo Kumolo.

    Namun, secara etika, Tjahjo Kumolo menyarankan, tak ada salahanya Gamawan Fauzi yang berhasil menjadi orang nomor satu di Sumatera Barat ini sekedar memberitahu kepada Ketua Umum DPP PDI-P atas keinginan Presiden SBY yang memintanya masuk dalam jajaran kabinet.

    "Secara etika, sebaiknya memberitahukan saja kepada Ibu Mega, karena tidak etis kalau diam- diam. Kalau memberitahu, saya kira Ibu Mega akan mengijinkan dan tidak akan mempermasalahkan sama sekali," Tjahjo Kumolo menegaskan.

    Kasus ini hampir sama saat Presiden SBY melalui hak prerogatifnya kemudian meminta Mardiyanto, ketika itu masih menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk menggantikan almarhum M Ma'ruf sebagai Mendagri. Mardiyanto ketika itu terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah karena diusung oleh PDI-P saat masih pemilihan melalui DPRD, belum secara pemilihan langsung. (Persda Network/yat)

    http://nasional.kompas.com/read/xml/....menteri.pdi-p

    Hmm.. Gamawan sendiri sih pernah dipuji disini: http://www.newsweek.com/id/163572

    "One regional pioneer, Gamawan Fauzi, took power in West Sumatra’s Solok region in 2001 and quickly created a one-stop shop for government services, replacing an opaque and complex web of offices and brokers. Fauzi’s concept was to bring all government services under a single roof, post set fees, promote autopayment and guarantee prompt service as a means of rooting out corruption. And it has worked: the model has since been emulated across Indonesia, and Transparency International reports that corruption, while still high, has been reduced substantially."
    Last edited by sariayu; 18-10-09 at 08:07.
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  10. #24
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    wah suram orang2 birokrat semua.
    M. Nuh kan sipil tuh mantan Dosen/Rektor. Lagian ini belum semua kan?
    ini Analisa saya :

    16. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng <== terlalu memaksakan diri, biasanya syarat dari Menpora adalah yg pernah menjabat organisasi kepemudaan. Apalagi sekarang kita dituntut bukan hanya mengejar prestasi tapi juga membangun industri olahraga, jadi gw rasa ini kayak bagi hasil atau tanda terimakasih doank.

    03. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono, Birokrat sejati. Agung Laksono & keluarganya terkenal memiliki berbagai perusahaan layaknya pendahulunya Aburizal Bakrie, dan keduanya adalah sama2 orang Golkar. Apakah ini adalah posisi tetap Golkar untuk mensejahterakan rakyat?

    14. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring, Wakakakaka ati2 yg doyan donlod film porno di internet. Ini orang PKS lho, bisa2 pemberantasan pornografi nya lebih "dahsyat" dibanding jaman M. Nuh saat mengeluarkan peraturan pembatasan akses pornografi.

    07. Menteri Pendidikan Nasional: M Nuh, wah post nya dipindah kesini apakah nanti kurikulumnya semua mengajarkan tentang IpTek? Siap2 aja buat anak SD disuruh blajar ngisi Facebook wakwkawkakwakw (pssst asal jangan ikut2an ngajarin anak sekolah tentang Miyabi ya pak).

    13. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar, postnya agak kurang mengena. Kalo saya yg jadi SBY mungkin akan merotasi dengan posisinya Agung Laksono. Alasannya adalah Agung Laksono memiliki banyak perusahaan yg berkaitan langsung dengan tenaga kerja, seharusnya lebih cocok ditaruh disini. Sedangkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berasal dari partai yg berbasiskan agama, azas2 mensejahterakan rakyat bisa diambil dari azas2 partainya cak imin (PKB).

    Selain nama2 menteri yg saya sebutkan ini, saya cukup senang ketika melihat nama Jero Wacik kembali duduk menjabat Menbudpar, beliau orangnya cukup tegas menghadapi konflik2 kemarin dari masalah terorisme sampe konflik Malaysia - Indonesia.
    Tapi tetap saja secara garis besar ini terlampau kelihatan bagi2 kursinya, namun post2 lain seperti menteri perindustrian, menteri ESDM, dan beberapa post menteri yg belum disebut disini juga blom ada bocorannya ya?

    @sariayu
    bocoran lagi donk daftar menteri2 nya, tapi entah kenapa gw agak pesimis euy mudah2an gak gonta ganti lagi ditengah jalan.

  11. #25
    slence's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    Bandung
    Posts
    1,085
    Points
    1,318.90
    Thanks: 7 / 15 / 8

    Default

    Menteri luar Negeri blom ada ya? Gue sebenarnya ga terlalu ngerti soal kabinet dan orang2 yang bakal menjabat di dalamnya tp gue harap Pak SBY tidak memilih berdasarkan kepentingan pribadi. Selain itu Sekarang itu menurut gue saatnya Indonesia memajukan di sektor lain selain ekonomi.

    Btw menteri yang mengurus soal bencana alam itu menteri apa ya?? sekarang itu bencana alam sering terjadi dan gue liat antisipasi selalu kurang dan penanganan korban yang lambat. Bencana alam itu jangan diremehkan loh, kalau terus terjadi tanpa bisa kita antisipasi dgn cepat, sebuah negara bisa hancur
    Last edited by slence; 18-10-09 at 14:02.

  12. #26
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Itu mah ada badan sendiri, tapi kerjasama dengan menteri sosial.
    Nah kalo jamannya SBY-JK ketua badan ini dijabat JK, ini Jabatan Struktural.

  13. #27
    aado's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Posts
    220
    Points
    271.00
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    saia ada info tambahan profil singkat dari para calon menteri

    Spoiler untuk profile :
    Profil Singkat Calon Menteri Kabinet
    Senin, 19 Oktober 2009 10:19 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam | Dibaca 2382 kali
    Profil Singkat Calon Menteri Kabinet
    (ANTARA)
    Jakarta (ANTARA News) - Presiden dan Wapres terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono melakukan seleksi terhadap calon-calon menteri yang akan membantu mereka menjalankan pemerintahan pada kabinet 2009-2014 mendatang.

    Sebanyak 30 calon menteri telah dipanggil SBY-Boediono kediaman pribadi SBY di Puri Cikeas Indah, Bogor, untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan pada Sabtu (17/10), Minggu (19/10) dan Senin.

    Pada Sabtu (17/10), 16 calon menteri telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan dan pada Minggu, sebanyak 14 calon menteri juga telah dipanggil ke kediaman Presiden Yudhoyono untuk tujuan yang sama.

    Pada Senin, Presiden dan Wapres terpilih SBY-Boediono juga memanggil sejumlah calon menteri untuk menduduki jabatan di kabinet yang masih tersisa.

    Berikut ini profil singkat calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang telah dipanggil Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wapres terpilih Boediono:

    1. Marsekal TNI (Pur) Djoko Suyanto
    Pria kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Desember 1950 itu menjabat Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Pada Pilpres 2009, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono. Sebelum menjabat Panglima TNI, Djoko Suyanto adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (TNI-AU). Ia merupakan Panglima TNI pertama yang berasal dari kesatuan TNI-AU sepanjang sejarah Indonesia. Dalam kabinet mendatang pimpinan SBY-Boediono, Djoko Suyanto diperkirakan menempati posisi Menko Polhukam.

    2. Ir M Hatta Rajasa
    Saat ini, pria kelahiran Palembang, Sumatra Selatan, 18 Desember 1953 itu menjabat Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB). Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2004-Mei 2007) dalam kabinet yang sama dan Menteri Riset dan Teknologi dalam Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

    Pada Pilpres 2009, Hatta juga dipercaya oleh SBY menjadi Ketua Tim Kampanye SBY-Boediono yang akhirnya berhasil memenangkan pasangan itu menjadi Presiden/Wapres 2009-2014. Hatta Radjasa yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemungkinan akan menempati posisi Menko Perekonomian pada kabinet mendatang.

    3. Agung Laksono
    Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 23 Maret 1949 itu adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat periode 2004-2009.

    Sebelumnya, pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di Kabinet Pembangunan VII (1998-1999), Agung yang masih menjabat Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 itu sempat dipercaya menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga. Agung Laksono diperkirakan menjadi Menko Kesra pada kabinet mendatang.

    4. Dr Andi Alfian Mallarangeng
    Sebelum menjadi Juru Bicara Kepresidenan, Andi yang lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 14 Maret 1963 itu dikenal sebagai pengamat politik.

    Peraih gelar Doctor of Philosophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat itu juga menjabat pemimpin redaksi situs internet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    Andi yang juga anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Pemuda Dan Olah Raga pada kabinet mendatang.

    5. Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi
    Salah satu orang kepercayaan Presiden SBY itu yang lahir di Pematangsiantar, Sumatra Utara, 13 Juli 1949 itu adalah Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).

    Anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu adalah Sekretaris Menko Polkam, saat Yudhoyono sedang menjabat sebagai Menko Polkam di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Sudi Silalahi diprediksi menggantikan Hatta Radjasa sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada kabinet mendatang.

    6. Sri Mulyani Indrawati
    Sebelum menjabat Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar pada Desember 2005, wanita kelahiran Bandar Lampung, Provinsi Lampung, 26 Agustus 1962 itu dipercaya menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu.

    Sejak tahun 2008, Sri Mulyani yang sebelumnya merupakan pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) itu merangkap jabatan sebagai Jabatan Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

    Sri Mulyani pernah dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Pada kabinet mendatang, Sri Mulyani diperkirakan akan tetap menempati posisi Menteri Keuangan.

    7. Marie Elka Pangestu PhD
    Wanita kelahiran Jakarta, 23 Oktober 1955 itu merupakan wanita Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia sebagai Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (2004-2009).

    Marie Pangestu memperoleh gelar Bachelor dan Master of Economics dari the Australian National University, serta gelar PhD (Doktor) dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter dari Universitas California, Davis pada tahun 1986.

    Sebelum menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Marie Pangestu telah lama aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan ia adalah salah seorang peneliti ekonomi terpandang di Indonesia. Marie Pangestu diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perdagangan dalam kabinet mendatang.

    8. Prof Dr Ir Mohammad Nuh
    Mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, periode 2003-2006, dipercaya menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada KIB jilid I menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007.

    Pria kelahiran Surabaya, 17 Juni 1959 itu meraih gelar S1 pada Jurusan Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan mengawali karirnya sebagai dosen Teknik Elektro ITS pada tahun 1984.

    Ia kemudian mendapat beasiswa menempuh magister di Universite Science et Technique du Languedoc (USTL) Montpellier, Perancis. Ia juga menyelesaikan studi S3 di universitas tersebut. M Nuh yang dikenal sering memberikan ceramah agama itu kemungkinan akan menempati posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet mendatang.

    9. Drs Suryadharma Ali
    Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang lahir di Jakarta pada 19 September 1956 itu adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada KIB jilid I.

    Suryadharma menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Sebelum menjadi menteri, ia pernah berkarir di PT Hero Supermarket, dan menduduki posisi Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut pada 1999. Pada kabinet mendatang, kemungkinan ia akan menduduki posisi sebagai Menteri Agama atau Menteri Sosial.

    10. Jero Wacik
    Pria kelahiran Singaraja, Bali, 24 April 1949 itu adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I (2004-2009).

    Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat itu merupakan lulusan sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974 dan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1983. Pada kabinet mendatang, anggota Tim Kampanye SBY-Boediono itu diprediksi akan kembali menempati posisi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata.

    11. Gamawan Fauzi
    Pria kelahiran 9 November 1957 adalah Gubernur Sumatra Barat sejak 15 Agustus 2005. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Solok selama dua periode yakni 1995-2000 dan 2000-2005.

    Ia adalah penerima Bung Hatta Award pada 2004 atas keberhasilannya memerangi korupsi pada saat menjadi bupati Solok. Gamawan Fauzi diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada kabinet mendatang.

    12. Jenderal Pol (Purn) Sutanto
    Ketua Dewan Pembina Gerakan Pro SBY itu pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) sejak 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.

    Pria kelahiran Comal, Pemalang, Jawa Tengah, 30 September 1950 itu adalah lulusan Akabri (kepolisian) terbaik tahun 1973.

    Sebelum menjabat Kapolri, Sutanto menjadi Kepala Badan Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional.

    Ia juga pernah menjadi ajudan Presiden Soeharto pada tahun 1995-1998, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara (2000), dan Kapolda Jawa Timur (17 Oktober 2000-Oktober 2002). Sutanto diperkirakan menjabat sebagai Kepala BIN.

    13. Syarif Hasan
    Pria kelahiran Palopo, Sulawesi Selatan, 17 Juni 1949, yang memiliki nama lengkap Syarifuddin Hasan itu adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2004-2009.

    Ia adalah suami dari presenter dan pemain sinetron Inggrid Maria Palupi Kansil atau yang lebih populer dengan Inggrid Kansil, yang sekarang menjadi anggota DPR dari Partai Demokrat periode 2009-2014.

    Saat menjadi anggota DPR, Syarif Hasan --yang meraih gelar Magister Business Administration dari California State University itu-- pernah menjadi anggota Komisi XI dan Panitia Anggaran dari Fraksi Partai Demokrat. Syarif Hasan diprediksi akan menduduki jabatan Menteri Koperasi dan UKM pada kabinet mendatang.

    14. Tifatul Sembiring
    Ia adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2005-2010. Pria kelahiran Bukittinggi, Sumatra Barat, 28 September 1961 itu disebut-sebut sebagai "anak panah ketiga" PKS setelah Nur Mahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid.

    Sebelum menjadi Presiden PKS, Tifatul yang juga salah satu pendiri Partai Keadilan --yang kemudian berganti nama menjadi PKS-- pernah menjadi Kepala Humas PK dan Ketua DPP PKS wilayah Dakwah I Sumatra.

    Ia juga pernah bekerja di PT PLN Pusat Pengaturan Beban Jawa, Bali, Madura pada 1982-1989. Dalam kabinet mendatang, Tifatul diprediksi menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.

    15. Dr Salim Segaf Al Jufrie MA
    Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah pada tanggal 17 Juli 1954 itu, dipercaya Presiden SBY menjadi Dubes untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Oman sejak Desember 2005, menggantikan pendahulunya Muhammad Maftuch Basyuni yang telah menjadi Menteri Agama.

    Salim Segaf Al Jufrie pernah menjadi Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.

    Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Madinah, Arab Saudi.

    Salim adalah cucu dari ulama besar Palu, KH Said Idrus Al Jufri atau lebih dikenal dengan nama "Guru Tua Al Jufri" yang juga pendiri Yayasan Al Khairaat. Dalam kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menjabat sebagai Menteri Sosial atau Menteri Agama.

    16. Abdul Muhaimin Iskandar
    Politisi muda kelahiran Jombang, Jawa Timur, 24 September 1966 adalah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

    Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta itu sejak muda telah terjun di berbagai organisasi, hingga menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

    Karir politiknya melesat ketika dipilih oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998.

    Pria yang akrab di sapa Cak Imin itu kemudian menjadi anggota DPR dari PKB dalam dua periode sejak 1999-2004 dan 2004-2009. Ia juga sempat menjabat Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009. Pada pemilu 2009, Cak Imin kembali terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari daerah pemilihan Jawa Timur I. Di kabinet mendatang, ia diperkirakan akan menempati posisi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

    17. Ir Djoko Kirmanto Dipl HE
    Pejabat karir di Departemen Pekerjaan Umum (PU) yang menjabat Menteri PU di KIB Jilid I itu lahir di Pengging, Jawa Tengah, 5 Juli 1943.

    Djoko Kirmanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1969 dan pasca sarjananya di Land and Water Development, IHE-Delft, Belanda pada tahun 1977. Ia disebut-sebut sebagai calon menteri tertua di KIB jilid II mendatang, yang akan kembali menempati posisinya sebagai Menteri PU.

    18. Darwin Zahedy Saleh SE MBA
    Saat ini, Darwin masih menjabat Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Demokrat.

    Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) yang lahir di Riau, 29 Oktober 1960 itu, merupakan staf ahli Dekan Fakultas Ekonomi UI dan sekaligus dosen FE UI. Dalam kabinet mendatang, Darwin diperkirakan bakal menempati posisi Menneg PPN/Kepala Bappenas

    19. MS Hidayat
    Pria yang memiliki nama lengkap Mohamad Suleman Hidayat itu lahir di Jombang, Jawa Timur, 2 Desember 1944. Ia adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia periode 2004-2008 dan periode 2008-2012.

    Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia (1989-1992) dan wakil ketua Federasi Real Estate Asia Pasifik (Asia Pacific Real Estate Federation/APREF). Di kabinet KIB jilid II, MS Hidayat diprediksi menjadi Menteri Perindustrian.

    20. Prof Gusti Muhammad Hatta
    Ia adalah pakar lingkungan yang juga Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Sosok yang dikenal sangat perhatian terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia itu meraih gelar profesornya dari Wageningen University.

    Salah satu karya pria kelahiran Banjarmasin itu di bidang lingkungan adalah menjadi salah seorang yang membidani lahirnya pusat penelitian lingkungan hidup (PPLH) di Unlam.

    Dari PPLH Unlam tersebut, Hatta banyak memberikan tambahan wawasan dan kritikan terhadap pemerintah tentang pengelolaan lingkungan di Kalsel. Ia kemungkinan akan menempati posisi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada kabinet mendatang.

    21. Suharna Surapranata
    Salah seorang anggota pendiri Partai Keadilan (PK) tahun 1998, yang kemudian berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu kini masih menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS.

    Pria dengan satu isteri dan 10 anak itu lahir di Bandung, 13 Desember 1955. Suharna menyelesaikan pendidikan S1 di FMIPA UI dan S2 di Teknik Fisika ITB.

    Aktifis masjid kampus itu pernah bekerja sebagai peneliti di Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) dan Dosen FMIPA UI, serta mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lemhanas KSA X tahun 2002.

    Suharna juga merupakan salah satu pendiri Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Sejak berdiri tahun 2004, MITI telah membangun jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri yang mencakup lebih dari 300 ilmuwan doktor Indonesia di seluruh dunia, serta MITI-Mahasiswa di 26 propinsi di seluruh Indonesia.

    Program utama yang dilancarkan MITI adalah melakukan akselerasi pemanfaatan iptek di seluruh lini kehidupan masyarakat dan industri, serta membantu pengembangan SDM Iptek Indonesia. Suharna kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).

    22. Linda Agum Gumelar SIP
    Wanita bernama lengkap Linda Amalia Sari itu adalah puteri mantan Menparpostel Achmad Tahir, yang juga istri dari tokoh nasional yang juga mantan Menteri Perhubungan, Agum Gumelar.

    Linda Agum Gumelar masih menjabat Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang merupakan federasi dari organisasi kemasyarakatan wanita Indonesia, periode 2004-2009.

    Selain itu, mertua dari pebulutangkis nasional Taufik Hidayat itu juga menjabat Ketua Yayasan Keselamatan Payudara. Ia diperkirakan menempati pisisi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam kabinet mendatang.

    23. Patrialis Akbar SH
    Politisi senior dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang lahir di Padang, 31 Oktober 1958 itu sudah cukup lama menggeluti dunia politik.

    Selain piawai dengan dunia politik yang telah lama ditekuninya, praktisi hukum itu dikenal menguasai masalah-masalah hukum dan hak asasi manusia (HAM). Ia diprediksi menjabat Menteri Hukum dan HAM pada kabinet mendatang.

    24. Nila Djuwita Moeloek
    Istri mantan Menteri Kesehatan Farid Afanza Moeloek di era Presiden BJ Habibie itu adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran UI bidang kepakaran Medical Sciences Medicine.

    Nila tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI), anggota Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), anggota International Society Orbital Disorder, Oculoplastic and Lacrimal Surgery, Ketua BPK PP Perdami dan Ketua/Anggota Seminat Tumor Mata-Plastik Rekonstruksi Perdami. Ia kemungkinan akan menempati posisi sebagai Menteri Kesehatan pada kabinet mendatang.

    25. Gita Wirjawan
    Sosok profesional di bidang finansial itu dikenal memiliki pengalaman menangani sejumlah usaha di bidang migas, seperti PT Ancora International, konsultan di perusahaan finance investment GP Morgan dan perusahaan private equity investment GoldmanSach.

    Ia juga merupakan salah satu komisaris PT Pertamina. Gita diperkirakan bakal menempati posisi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

    26. Zulkifli Hasan SE MM
    Pria kelahiran Lampung, 17 Mei 1962 itu adalah Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Zulkifli menjadi calon menteri ketiga dari PAN, setelah Hatta Radjasa dan Patrialis Akbar. Ia kemungkinan akan menjabat Menteri Kehutanan pada kabinet mendatang.

    27. Helmy Faisal Zaini
    Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu baru berusia 37 tahun, tepatnya lahir pada 1 Agustus 1972 di Desa Babakan, pinggiran kota Cirebon, Jawa Barat.

    Di kalangan aktivis mahasiswa Jawa Timur era 1990-an, Helmy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Darul Ulum Jombang, dan merupakan salah seorang tokoh demonstran, selain aktif organisasi pers mahasiswa.

    Ketika warga Nahdlatul Ulama (NU) ingin mendirikan partai sendiri, yang kemudian diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy pun terlibat di dalam proses tersebut sebagai anggota Komite Pendeklarasian PKB pada tanggal 23 Juli 1998.

    Helmy disebut-sebut akan mengisi pos Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, yang pernah dijabat dua seniornya di PKB yakni Saifullah Yusuf (kini Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Muhammad Lukman Edy (kini anggota Komisi V DPR ).

    28. Dr Ir Mustafa Abubakar
    Pria kelahiran Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), 15 Oktober 1949 itu adalah Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog).

    Mantan Pelaksana Tugas Harian Gubernur NAD itu menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 di Institut Pertanian Bogor.

    Ia pernah menjadi Ketua Dewan Mahasiswa IPB Bogor, Ketua Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo), juga pernah menjadi Ketua Masyarakat Perikanan Indonesia.

    Kesuksesan kepemimpinannya terbukti dalam penyelenggaraan Pilkada Gubernur Provinsi NAD yang pertama di Indonesia dengan calon Independen pada tahun 2007. Mustafa diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada kabinet mendatang.

    29. Suharso Monoarfa
    Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954.

    Bendahara DPP PPP itu menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan pernah menjadi anggota Panitia Anggaran DPR . Pada Pemilu 2009, ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Suharso menjadi calon menteri kedua dari PPP setelah Suryadharma Ali. Ia diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Negara Perumahan Rakyat.

    30. Evert Ernest Mangindaan
    Mantan Pangdam VIII/Trikora itu lahir di Solo, 5 Januari 1944. Mantan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) periode 1995-2000 dikenal sebagai pecinta sepaka bola. Ia pernah menjadi pemain sepak bola PSM Makassar itu, menjabat Manajer Timnas PSSI, dan anggota Dewan Kehormatan PSSI.

    Ketua Komisi II DPR dari Partai Demokrat periode 2004-2009 itu diperkirakan bakal menduduki posisi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada kabinet mendatang.

    31. Marty Natalegawa
    Pria bernama lengkap Dr Raden Marty Muliana Natalegawa MPhil BSc itu merupakan Wakil Tetap RI untuk PBB sejak 5 September 2007.

    Marty yang lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Maret 1963, pernah menjadi juru bicara Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.

    Sebelum mendapat tugas sebagai Wakil Tetap RI di PBB, Marty Natalegawa adalah Duta Besar RI untuk Inggris sejak 11 November 2005 hingga 5 September 2007.

    Marty yang mulai bekerja di Deplu pada 1986 itu meraih gelar doktor dari Australian National University pada tahun 1993. Sedangkan gelar S2-nya diperoleh di London School of Economics, Universitas Cambridge, Inggris.

    Pengalaman diplomatiknya terbilang cukup banyak, antara lain pernah menjabat sebagai kepala delegasi negara untuk sejumlah konferensi internasional, interaliansi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Gerakan Non-Blok, konferensi organisasi Islam, dan ASEAN.

    Ia pun pernah menjadi delegasi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB dan dialog trilateral di Timor Timur serta Direktur Jenderal untuk Kerjasama ASEAN (2003-2005). Marty diperkirakan akan menempati posisi sebagai Menteri Luar Negeri menggantikan Nur Hassan Wirajuda.

    32. Prof Ir Purnomo Yusgiantoro MA MSc PhD
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid I itu lahir di Semarang, Jawa Tengah, 16 Juni 1951.

    Alumnus Institut Teknologi Bandung tahun 1974 itu meraih gelar MA dari University of Colorado at Boulder Main Campus, Colorado, USA, 1988. Gelar MSc pada 1986 dan PhD (ekonomi mineral/sumber daya alam) pada 1988 diperolehnya dari Colorado School of Mines, Golden, Colorado, USA.

    Teknolog dan ekonom ini mempunyai latar belakang pengalaman internasional, khususnya dalam lingkup sumber daya alam, pertambangan dan energi.

    Purnomo juga menyelesaikan Kursus Reguler Angkatan (KRA) XXV Lemhannas pada 1992 dengan penghargaan Wibawa Seroja Nugraha. Pada September 1998-Agustus 2000, Purnomo pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).Di kabinet mendatang, ia diprediksi menjadi Menteri Pertahanan.

    33. Fadel Muhammad
    Bernama lengkap Ir H Fadel Muhammad Al Haddar, pria yang lahir di Ternate, Maluku, 20 Mei 1952 itu merupakan Gubernur Provinsi Gorontalo sejak 10 Desember 2001.

    Pada Pilkada Gorontalo 2006, ia memperoleh 81 persen suara. Perolehan suara itu merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk pilkada sejenis sehingga tercatat dalam rekor MURI sebagai peraih suara tertinggi di Indonesia untuk pemilihan gubernur.

    Sebelum menjadi gubernur, Fadel dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi. Kini, ia msih menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo.

    Fadel meraih gelar insinyur dari Jurusan Teknik Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1978. Ia juga merupakan salah seorang pendiri Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan mantan pemimpin Grup Bukaka yang juga didirikannya. Dalam kabinet mendatang, Fadel diperkirakan menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan.

    34. Prof Dr Armida S Alisjahbana SE MA
    Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung itu lahir di Bandung, 16 Agustus 1960.

    Armida adalah profesor ekonomi yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakutas Ekonomi Unpad. Dia juga merupakan peneliti senior fakultas Ekonomi Unpad.

    Dia memperoleh gelar doktor dari University of Washington, Seattle, Washington, Amerika Serikat. Sarjana ekonomi Jebolan FEUI ini juga kerap menjadi konsultan di sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti Bank Dunia, juga di AusAid.

    Selain sebagai pembimbing mahasiswa program S1, S2, dan S3 di kampusnya, ia juga menjadi konsultan World Bank di bidang pendidikan, di Bappenas, di Badan Pusat Statistik (BPS), staf ahli Departeman Keuangan dan Menteri Koperasi.

    Armida juga kerap tampil sebagai pembicara di berbagai seminar dalam dan luar negeri. Di kabinet mendatang, Armida S Alisjahbana diprediksi menduduki posisi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.

    35. Ir H Suswono MMA
    Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959. Suswono menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Tegal, Jawa Tengah. Ia kemudian menyelesaikan S1 bidang Sosial Ekonomi Peternakan di Institute Pertanian Bogor.

    Kemudian, gelar Magister Manajemen Agribisnis juga diperolehnya dari IPB. Selain mengajar di IPB, Suswono juga mengajar di Universitas Ibnu Khaldun, Bogor.

    Karirnya sebagai politisi menanjak ketika menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan menjadi anggota Komisi IV yang membidangi masalah pangan, pertanian, kehutanan, perikanan, dan kelautan.

    Pada periode itu, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.Suswono diprediksi menjabat sebagai Menteri Pertanian menggantian Anton Apriyantono yang juga berasal dari PKS.

    36. Laksamana Madya (Purn) Freddy Numberi
    Pria yang lahir di Serui, Papua, 15 Oktober 1947 itu pernah menduduki sejumlah jabatan menteri sebelum posisi terakhirnya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada KIB jilid I.

    Setelah pensiun dari dunia kemiliteran di TNI AL, Freddy menjabat sebagai Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua) pada tahun 1998.

    Dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, Freddy dipercaya sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.

    Di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri, Freddy dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta. Pada 2004, ia lalu dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

    Freddy Numberi diperkirakan akan kembali menempati posisi sebagai Menteri Perhubungan pada kabinet mendatang. (*)

    Spoiler untuk sumber :
    http://www.antara.co.id/berita/1255922375/profil-singkat-calon-menteri-kabinet

    saia juga sedang meneliti lebih dalam, belum bisa koment apa apa
    sori kalo kepanjangan

  14. #28
    fazameonk's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Depok
    Posts
    1,758
    Points
    7,337.30
    Thanks: 128 / 178 / 80

    Default

    anjrid bokap temen gw bakal calon menteri..

    padahal scara pribadi gw ga gitu suka ama org nya.

  15. #29
    imperfectz's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Posts
    264
    Points
    341.70
    Thanks: 5 / 2

    Default Inilah Daftar Kabinet 2009-2014

    VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono malam ini mengumumkan secara resmi susunan kabinet 2009-2014. Berikut nama para menteri.

    1. Menko Polhukam: Djoko Suyanto
    2. Menko Perekonomian: Hatta Rajasa
    3. Menko Kesra: Agung Laksono
    4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
    5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
    6. Menteri Luar Negeri:Marty Natalegawa
    7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
    8. Menteri Hukum dan HAM: Patrialis Akbar
    9. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
    10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Darwin Saleh
    11. Menteri Perindustrian: M.S Hidayat
    12. Menteri Perdagangan: Mari Elka Pangestu
    13. Menteri Pertanian: Suswono

    14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan

    15. Menteri Perhubungan: Fredy Numberi
    16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Fadel Muhammad
    17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
    18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
    19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Setyaningsih
    20. Menteri Pendidikan Nasional: M Nuh
    21. Menteri Sosial: Salim Segaf al Jufrie

    22. Menteri Agama: Suryadharma Ali
    23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
    24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
    25. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Suharna Surapranata
    26. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syarief Hasan
    27. Menteri Negara Lingkungan Hidup: Gusti Muhammad Hatta,
    28. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar,
    29. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara: EE Mangindaan,
    30. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faishal Zaini
    31. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
    32. Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara: Mustafa Abubakar
    33. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Suharso Manoarfa
    34. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga: Andi Mallarangeng

    sumber : http://politik.vivanews.com/news/rea...inet_2009_2014

    wah semoga 5 taon ke depan indonesia bisa lebih baik
    jangan da ganti kabinet malah tambah parah korupsi nya
    wtq:wtq:

  16. #30
    imperfectz's Avatar
    Join Date
    Apr 2009
    Posts
    264
    Points
    341.70
    Thanks: 5 / 2

    Default

    pertamina di tutup

Page 2 of 3 FirstFirst 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •