Pada waktu Revolusi Perancis yang penuh terror dan kekacauan, seorang Rabbi, seorang Pastur Katolik dan seorang Atheis harus menghadap tiang eksekusi Guillotine. Mereka akan dihukum mati pada pagi hari itu.
Yang pertama dieksekusi adalah si Rabbi Yahudi. Dengan penuh percaya diri dia naik ke atas platform. Sang algojo pun meletakkan lehernya dibawah pisau Guillotine yang mengkilap. Rabbi berkata : ‘Aku hanya mempercayai adanya SATU TUHAN, dan DIA akan menyelamatkan aku....’. Pisau pun dilepas, meluncur dengan cepat ke arah leher.....dan tiba-tiba...kraaaak! pisaunya berhenti tepat 2 cm di atas leher si Rabbi. Ia selamat!!!
‘Ini keajaiban!!! Rabbi itu tetap hidup!!!’ teriak orang-orang yang menonton acara eksekusi tersebut.
Kemudian Pastur Katolik digiring ke atas platform dan lehernya juga diletakkan dibawah pisau yang sangat tajam itu. Dengan wajah penuh damai ia tersenyum dan mengatakan, ‘ Aku percaya Kepada Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus yang akan menyelamatkanku…’. Sang Algojo menarik talinya, pisau tajam Guillotine pun meluncur…. Tiba-tiba terdengar suara yang keras, Kraaaakkk!!! Pisau juga berhenti tepat 3 cm diatas leher si Pastur. Ia selamat!!!
Para penonton pun bersorak ‘Keajaiban! Keajaiban! Pastur itu masih hidup’. Pastur pun dibebaskan.
Kemudian adalah giliran si Atheis. Ia hanya memandang tiang dan katrol Guillotine. Mungkin ini adalah pemandangan terakhir yang ia bisa lihat sebelum memasuki alam kematian. Sang algojo meletakkan leher si Atheis tersebut dibawah pisau…
Tiba-tiba si Atheis berteriak : ‘Oooooooohhh……Ya ampuuun Pak Algojo…. Itu ada potongan kayu tuh diantara di gir roda katrolnya…pantesan saja dari tadi pisaunya nyangkut-nyangkut mulu, ga bisa meluncur sampai bawah!!!!!’
Lalu si algojo pun segera menyingkirkan kayu itu dan...
Share This Thread