Gebrakan 100 Hari Menhub Baru
Freddy Numberi Pecat Kepala Stasiun Kota
Kepala Stasiun Kota dipecat karena kondisi stasiun Kota yang dinilai kumuh.
Rabu, 28 Oktober 2009, 07:25 WIB
Heri Susanto, Nur Farida Ahniar
VIVAnews- Belum genap seminggu jadi Menteri Perhubungan, Freddy Numberi memecat Kepala Stasiun Kota dan Kepala Pandu Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurut Fredy, Kepala Stasiun Kota dipecat karena kondisi stasiun Kota yang dinilai kumuh. Ditambah pada saat dia melakukan sidak dia tidak ada di tempat.
Freddy mengatakan pada hari ini Kepala Stasiun Kota yang baru akan bertemu dengan dia. Direktur PT Kereta Api Indonesia juga akan ikut menghadap.
Menurut dia tidak hanya stasiun kota saja yang diperiksa, namun juga akan dilakukan di stasiun-stasiun lain.
Sementara untuk pemecatan Kepala Pandu, Freddy menilai kinerja Kepala Pandu Pelabuhan Tanjung Priok sangat lambat. Dia heran penundaan untuk menarik kapal bisa berlangsung 5-10 jam.
"Itu karena disiplin yang kurang, itu dia digaji kok. Jadi Pandu kan harus baik, kalau tidak ya diganti," tandasnya sebelum mengikuti rakor Menteri Perekonomian di Jakarta 27 Oktober 2009.
Dia bercerita pada saat melakukan sidak, terdapat kapal dari Costarica yang harus menunggu 5 jam," dia harus menunggu lama karena tidak ada Pandu. Masa Pandu saja bertele-tele. Saya katakan pada Pelindo agar mengganti orangnya. Masa narik kapal saja 10 jam, buntut-buntutnya uang kan," katanya.
[email protected]
http://metro.vivanews.com/news/read/...a_stasiun_kota
PATUHI PERMINTAAN MENHUB, PT KA BERHENTIKAN KEPALA DAN WAKIL KEPALA STASIUN KOTA
puskompublik,28/10/2009
(Jakarta, 28/10/09) Direksi PT Kereta Api (PT KA) memenuhi perintah Menteri Perhubungan Freddy Numberi untuk mengganti dua pucuk pimpinan di Stasiun Jakarta Kota. Direktur Utama PT KA Ignasius Jonan menjelaskan, proses penggantian itu resmi dilakukan Rabu (28/10).
Jonan menjelaskan, Jatun, kepala stasiun yang lama, digantikan Rudi Krisno yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Stasiun Bekasi. Sementara posisi wakil kepala stasiun yang sebelumnya dijabat Suyatno, dialihkan kepada Iyus Wahyudin. Jatun yang telah menjabat selama 1,5 tahun di Stasiun Jakarta Kota, sambung Jonan, ditarik sebagai staf ahli direksi di kantor pusat PT KA, di Bandung.
”Penggantian ini kami lakukan untuk merealisasikan perintah Menhub. Kami menghargai keputusan Menhub, karena yang bersangkutan tidak disiplin kerja,” jelas Jonan usai menemui Menhub di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu. Jonan menambahkan, pihaknya akan mendukung penuh program pemerintah untuk mengembangkan rel ganda khususnya pulau Jawa. Salah satu program yang tengah dilakukannya adalah membenahi aset yang dimiliki PT KA.
Sebagaimana diketahui, kekecewaan Menhub Freddy terhadap Jatun dan wakilnya berawal pada inspeksi mendadak yang dilakukannya Senin (26/10) lalu. Menhub yang saat sidak menemui area stasiun terbesar dan tersibuk di Indonesia itu kotor, langsung mencari Jatun dan wakilnya. Namun ternyata, yang dicari sedang tidak berada di tempat.
Menhub Freddy menilai bahwa ketiadaan kedua pejabat itu di tempat tugasnya sebagai kelalaian dan bentuk pengingkaran dari tanggungjawab yang diembankan kepadanya. Menhub menginginkan, sebagai pemimpin di area yang menuntut pelayanan maksimal kepada publik itu, seharusnya Jatun maupun Suyatno selalu ada ditempat. ”Mestinya kalau kepala stasiun ada kerja bakti, wakil harus ada ditempat dan jangan ditinggal,” pungkas Jonan. (DIP)
http://www.dephub.go.id/id/index2.ph...ew&id=MTExMQ==
Freddy Numberi Pecat Kepala Stasiun Kota
Toilet di Stasiun Gambir Tidak Berfungsi Baik
Sebanyak enam closed berdiri di toilet laki-laki tidak berfungsi dengan baik.
Kamis, 29 Oktober 2009, 10:46 WIB
Eko Priliawito, Zaky Al-Yamani
VIVAnews - Tindakan tegas Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dengan mencopot Kepala Stasiun Jakarta Kota, membuat takut dan khawatir kepala stasiun lainya.
Sejumlah pembenahan di sejumlah stasiun mulai dilakukan, seperti yang terlihat di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
Kondisi toilet di stasiun ini memang lebih terlihat bersih dari hari biasanya. Aroma pesing yang biasanya menyegat, kini sudah tidak tercium lagi.
Namun, sejumlah toilet untuk buang air kecil bagi pengunjung laki-laki masih banyak yang tidak berfungsi. Misalnya saja di kamar mandi yang berada di sebelah ruang Kepala Stasiun Gambir, Ata Sudarta.
Sebanyak enam closed berdiri di toilet laki-laki tidak berfungsi dengan baik. Hampir seluruh air di closed itu tidak keluar air.
Tampak beberapa botol air mineral berada di sekitar toilet yang biasa digunakan untuk menyiram setelah pengujung selesai buang air kecil.
Hal yang sama juga terjadi di toilet yang berada beberapa tidak jauh dari ruang wakil kepala stasiun. Dari sekitara enam closed bagi pengunjung pria, hanya tiga saja yang mengeluarkan air. Sisanya sudah tidak dapat digunakan lagi.
Meskipun kondisi toilet sudah bersih. Tetapi tidak berfungsinya air menjadi keluhan bagi para calon penumpang.
Salah satunya adalah Bahrudin, warga Jakarta Pusat ini mengakui kalau kebersihan di Stasiun Gambir telah membaik.
"Memang selalu begini keadaannya. Biasanya lebih kotor lagi. Tapi hari cukup ini bersih," ujarnya, Kamis 29 Oktober 2009.
Namun, kondisi banyaknya toilet yang tidak mengeluarkan air membuat pelayanan untuk publik di stasium Gambir, terkesan terabaikan.
Sementara itu, saat VIVAnews mendatangi Kepala Stasiun Gambir, Ata Sudarta, yang bersangkutan tidak berada di ruangannya. Menurut stafnya, dia sedang melakukan pengawasan di areal stasiun.
Mengenai tempat sampah di Stasiun Gambir memang terlihat banyak. Sejumlah petugas keamanan juga cukup banyak dan hampir ada disetiap pojok stasiun.
Dalam progaram 100 harinya, Menteri Perhubungan, Freddy Numberi akan melakukan pemantaun di sejumlah stasiun dan terminal di Jakarta, untuk melihat langsung pelayanan publik ditempat itu.
• VIVAnews
http://metro.vivanews.com/news/read/...berfungsi_baik
Dulu saat ekspresi menjadi moderator B&P, beliau sangat tegas dalam menindak pelanggar aturan, dan hasilnya forum ini bersih dan damai.
Tindakan Freddy Numberi saya anggap tepat, karena itu kepala stasiun ngapain? Alibinya kerja bakti di jalur kereta, tapi kok stasiun sendiri gak diurusin? Bukannya bersih-bersih jalur kereta itu tugas satpol PP ya? Seperti ekspresi dulu, pengaruhnya, kepala stasiun lain jadi takut, dan otomatis mereka harus memperbaiki kinerja stasiunnya, supaya bisa menyamai atau bahkan melebihi stasiun Tanjung Barat (buat saya stasiun terbaik di Indonesia).
"Sejumlah pembenahan di sejumlah stasiun mulai dilakukan, seperti yang terlihat di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat."
pengaruh positifnya. Maju terus!
Share This Thread