Results 1 to 5 of 5
http://idgs.in/248099
  1. #1

    Join Date
    Nov 2009
    Posts
    2
    Points
    2.50
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Keris Mpu Gandring

    Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa cerita ini bukan HOAX atau legenda, tapi ini adalah cerita nyata (sejarah). Membahas kemiliteran dan politik sekarang, ada baiknya kita belajar dari masa lalu seperti kata Bung Karno, "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah..!".

    Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.

    Keris ini dibuat oleh seorang pandai besi yang dikenal sangat sakti yang bernama Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok, salah seorang tokoh penyamun yang menurut seorang brahmana bernama Lohgawe adalah titisan wisnu. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" (gelar bagi seorang pandai logam yang sangat sakti) pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.

    Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris tersebut. Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan haris diambil. Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai dibuat) selebihnya bahkan dikatakan untuk menguji kemampuan keris tersebut melawan kekuatan supranatural si pembuat keris (yang justru disimpan dalam keris itu untuk menambah kemampuannya). Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yakni :

    Terbunuhnya Tunggul Ametung

    Tunggul Ametung, kepala daerah Tumapel (cikal bakal Singhasari) yang saat itu adalah bawahan dari Kerajaan Kadiri yang saat itu diperintah oleh Kertajaya yang bergelar "Dandang Gendis" (raja terakhir kerajaan ini). Tumapel sendiri adalah pecahan dari sebuah kerajaan besar yang dulunya adalah Kerajaan Jenggala yang dihancurkan Kadiri, dimana kedua-duanya awalnya adalah satu wilayah yang dipimpin oleh Airlangga.

    Ken Arok membunuh Tunggul Ametung untuk mendapatkan istrinya yang cantik, Ken Dedes. Ken Arok sendiri saat itu adalah pegawai kepercayaan dari Tunggul Ametung yang sangat dipercaya. Latar belakang pembunuhan ini adalah karena Ken Arok mendengar dari Brahmana Lohgawe bahwa "barang siapa yang memperistri Ken Dedes akan menjadi Raja Dunia".

    Sebelum Ken Arok membunuh Tunggul Ametung, keris ini dipinjamkan kepada rekan kerjanya, yang bernama Kebo Ijo yang tertarik dengan keris itu dan selalu dibawa-bawanya kemana mana untuk menarik perhatian umum. Bagi Ken Arok sendiri, peminjaman keris itu adalah sebagai siasat agar nanti yang dituduh oleh publik Tumapel adalah Kebo Ijo dalam kasus pembunuhan yang dirancang sendiri oleh Ken Arok. Siasatnya berhasil dan hampir seluruh publik Tumapel termasuk beberapa pejabat percaya bahwa Kebo Ijo adalah tersangka pembunuhan Tunggul Ametung. Ken Arok yang saat itu adalah orang kepercayaan Tunggul Ametung langsung membunuh Kebo Ijo yang konon, dengan keris pusaka itu.

    Terbunuhnya Ken Arok

    Setelah membunuh Tunggul Ametung, Ken Arok mengambil jabatannya, memperistri Ken Dedes yang saat itu sedang mengandung dan memperluas pengaruh Tumapel sehingga akhirnya mampu menghancurkan Kerajaan Kediri. Ken Arok sendiri akhirnya mendirikan kerajaan Singhasari.

    Rupanya kasus pembunuhan ini tercium oleh Anusapati, anak Ken Dedes dengan ayah Tunggul Ametung. Anusapati, yang diangkat anak oleh Ken Arok mengetahui semua kejadian itu dari ibunya, Ken Dedes dan bertekat untuk menuntut balas. Anusapati akhirnya merancang pembalasan pembunuhan itu dengan menyuruh seorang pendekar sakti kepercayaannya, Ki Pengalasan.

    Pada saat menyendiri di kamar pusaka kerajaan, Ken Arok mengamati pusaka kerajaan yang dimilikinya. Salah satu pusaka yang dimilikinya adalah keris tanpa sarung buatan Mpu Gandring yang dikenal sebagai Keris Mpu Gandring. Melihat ceceran darah pada keris tersebut, ia merasa ketakutan terlebih lebih terdengar suara ghaib dari dalam keris tersebut yang meminta tumbal. Ia ingat kutukan Mpu Gandring yang dibunuhnya, dan serta merta mebantingnya ke tanah sampai hancur berkeping-keping. Ia bermaksud memusnahkannya. Namun ternyata keris tersebut melayang dan menghilang. Sementara Anusapati dan Ki Pengalasan merancang pembunuhan tersebut, tiba-tiba keris tersebut berada di tangan Anusapati. Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu.

    Terbunuhnya Anusapati

    Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, namun tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya pun menuntut balas.

    Tohjaya mengadakan acara Sabung Ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring tersebut dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman dimana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati.

    Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik dikalangan rakyat dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal. Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singashari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.

    7 Turunan Ken Arok

    Keris Mpu Gandring ini menurut beberapa sumber spritual sebenarnya tidak hilang. Dalam arti hilang musnah dan benar-benar tidak ketahuan keberadaannya. Pada bagian ini tak hendak membahas masalah itu. Pada bagian ini hendak mengajak para pembaca untuk sejenak menganalisa "keampuahan" atau "tuah" dari keris itu maupun pembuatnya (Mpu Gandring).

    Di akhir hayatnya di ujung keris buatannya sendiri, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, bahwa keris itu akan menelan korban tujuh turunan dari Ken Arok. Sekarang marilah kita hitung. Dalam sejarah ataupun legenda yang kita ketahui, ternyata "hanya" ada 6 (enam) orang yang terbunuh oleh Keris Mpu Gandring. Yaitu : 1. Mpu Gandring, Sang Pembuat Keris. 2. Kebo Ijo, rekan Ken Arok. 3. Tunggul Ametung, Penguasa Tumapel pada saat itu. 4. Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari. 5. Anusapati, Anak Ken Dedes yang membunuh Ken Arok. 6. Tohjaya, Anak Ken Arok dengan Ken Umang.

    Dari daftar itu, ternyata "hanya" enam orang yang terbunuh dengan Keris Mpu Gandring. Itu pun hanya 1 (keturunan) dari Ken Arok yang dibunuh dengan Keris Mpu Gandring. Jika Ken Arok "dianggap" yang termasuk dalam daftar 7 orang yang "terkutuk", maka baru ada 2 (dua) orang dari trah Ken Arok yang terbunuh dengan Keris Mpu Gandring. Sedangkan daftar lainnya bukanlah sanak kadang dari Ken Arok itu sendiri. Nah, jika "tuah" kutukan Sang Mpu benar-benar manjur. Maka kita harus mulai menelusuri silsilah keluarga besar kita. Jangan-jangan masih termasuk dalam "trah" (Keluarga Besar Keturunan Ken Arok) yang kita tahu "baru" 1 orang keturunan dari Ken Arok yang terbunuh dengan keris itu. Atau paling tidak ada dua, jika Ken Arok termasuk didalamnya. Atau bisa jadi Kutukan Sang Mpu tidak hanya termasuk dalam 7 orang keturunan Ken Arok, tapi 7 orang saja dan itu bisa siapa saja. Namun demikian kita tetap harus berhati-hati, karena keris itu belum lengkap memakan 7 nyawa manusia, alias masih ada 1 orang lagi yang menunggu giliran untuk terbunuh dengan Keris Mpu Gandring. Atau kita berharap saja agar Mpu Gandring tidaklah "se-ampuh" legendanya, terbukti dengan gagalnya memenuhi tenggat waktu pembuatan keris pesanan Ken Arok.

    sumber: WIKIPEDIA

  2. Hot Ad
  3. #2

    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Bali
    Posts
    68
    Points
    79.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kalo buat gw secara pribadi ga percaya yg namanya kutukan , tu hanya sugesti aja
    kalo seandainya 7 turunan kurasa aneh aj ... kalo kita percaya sama yg namanya adam dan hawa , kan kita ini semua 1 keturunan?? hehehe... cuma lain ras aja.. tul tul tul??

    but nice info gan .. seperti dongeng aja ^_^. maaf kalo ada salah kata...

  4. #3

    Join Date
    Oct 2009
    Posts
    232
    Points
    258.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    gan....kok d world misteri dah mulai sepi.......cari misteri yg global dunkz..........

    sebelumnya thx buat info d ats....

  5. #4

    Join Date
    Apr 2009
    Posts
    159
    Points
    183.60
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ia nih udah mulai sepi aja...padahal nih forum seru untuk di ikuti...

    Lebih banyak lg post tentang sejarah om...yang masih jadi misteri

  6. #5
    bung_dorji's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    depok
    Posts
    369
    Points
    640.80
    Thanks: 18 / 3 / 3

    Default

    Sori cm mau tanya...Dyah Lembu Tal itu yg jadi Ibu dari Lembu Tal kan ya ? ato yg lebih dikenal dengan nama sanggrama wijaya ato raden wijaya ? raja pertama majapahit...

    ne mahluk yg ngebahas sejarah mane ne ? kok udah si brenti cuma sgitu doang kan gw seneng ama sejarah kerajaan indonesia g kalah mantep ama sejarah samkok dari **** ato taiko dari jepang

    Samkok boleh punya Sima yi, Zhuge Liang, Pang Tong, Fa Zheng dll
    Shogun boleh ada Hideyoshi, Kuroda Kanbei, Takenaka Hanbei, Kobayakawa Kikawa, Nagahide Niwa
    tp di Indonesia udah pasti ada Gajah mada, Laksamana Empu Nala, heheehe

    Bravo indonesia
    Last edited by Ashclaine; 23-12-09 at 19:36.

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •