Results 1 to 13 of 13
http://idgs.in/247082
  1. #1
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default [serius]Nick Vujicic Motivator Tanpa Tangan & Kaki Yang Menginspirasi

    thread ini saya share untuk semua teman2 di IDGS yang sampai hari ini berpikir, kalau hidup ini tidak adil untuk mereka...



    Namanya Nick Vujicic. Wajahnya tampan, pengusaha sukses, motivator ulung dan pembicara kelas dunia. Nick tidak memiliki apa yang menjadikan kita manusia utuh: tangan dan kaki. Selain dari potongan daging yang menonjol di bagian kakinya, ia tidak memiliki organ yang bisa dipakai untuk melakukan sebagian besar aktivitas manusia : makan, minum, mandi, menyisir rambut, memakai lotion atau bersosialisasi di Facebook.



    Lama sebelum Nick sadar dan malu terhadap cacat tubuhnya, kedua orang tua telebih dulu merasa hancur hati ketika melihat bayi yang harusnya menjadikan mereka pasangan berbahagia ternyata tidak lebih dari seonggok daging yang bergerak. Memiliki anak yang hampir cacat total itu, telah memaku kedua orang tuanya pada salib ‘menjaga-dan-merawat-anak-itu-seumur-hidup’.



    Lahir di Australia pada saat peraturan pemerintah tidak mengijinkan anak-anak dengan cacat tubuh mengikuti sekolah umum merupakan siksaan lain yang harus dialami orang tua dan tentu saja Nick sendiri setelah sadar bahwa ia berbeda dengan manusia umumnya. Rasa tertolak dan tidak berharga tentu saja dirasakan mereka. Tidak heran saat berusia 8 tahun, Nick mulai mencoba untuk bunuh diri. Ketika akhirnya hukum pemerintah berubah dan mengijinkan anak-anak seperti Nick bersekolah di sekolah umum, itu hanya memberikan babak baru pada bentuk penolakan yang lain yang diterimanya. Kalau orang sehat saja sering menjadi sasaran empuk bullying, apalagi dengan cacat tubuh seperti yang diderita Nick.



    Selain mencoba bunuh diri, Nick juga mencoba untuk membujuk Tuhan, menguji kemahakuasaan-Nya, dengan meminta Ia menumbuhkan tangan dan kaki baginya. Tapi mujizat itu tidak pernah terjadi. Nick kecewa karena Tuhan tidak mendegar doanya. Namun Tuhan ingin memberikan kepada Nick lebih dari sekedar tangan dan kaki. Jika Tuhan menjawab doa Nick dengan menumbuhkan tangan dan kaki, tentu saja tulisan ini tidak pernah terjadi. Saya dan jutaan orang yang terinspirasi dengan kehidupan Nick tidak akan pernah mengenalnya. Ia hanya akan menjadi salah seorang pemuda tampan di kampung sebelah, ayah yang sayang keluarga, kemudian meninggal sebagai orang tua yang renta, tanpa memberikan dampak yang lebih besar bagi dunia.



    Nick akhirnya berhenti berharap menjadi manusia normal ketika ia sadar bahwa ketidakberuntungannya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Jika ia bisa mengatasi keterbatasannya, apalagi manusia yang utuh tanpa cacat. Ia mulai belajar dan berlatih. Ia belajar untuk menjadi pembicara sejak remaja. Nick lulus pada saat ia berusia 21 tahun dengan double major:
    Accounting dan Financial Planning. Ternyata Tuhan memberikan kelebihan kepada Nick, yaitu otak yang encer dan karisma sebagai Public Speaker. Sampai sekarang, Nick bisa mengerjakan hampir semua yang bisa dikerjakan oleh manusia normal, hanya dengan 2 jari kecil yang tumbuh di kakinya. Ia bisa menulis, mengetik cepat, browsing internet, memancing, bermain golf, berenang dan tentu saja mencetak uang.



    Apa yang dicapai oleh Nick menjadikan ia International Motivational Speaker yang didengar oleh baik kalangan Kristen maupun non Kristen. Ia berkeliling dunia untuk memberikan inspirasi dan motivasi bagi orang-orang yang seperti saya dulu, tanpa pengharapan dan tujuan hidup. Selain menjadi pembicara yang karismatik, Nick juga memiliki karir yang sukses di bidang keuangan. Ia memiliki beberapa rumah mewah yang dilengkapi oleh kolam renang pada usia yang relatif sangat muda, menobatkan ia sebagai salah satu Most Wanted Bachelor.



    Saat ini, tangan dan kaki bukan lagi kebutuhan utama bagi seorang Nick Vujicic. Bukan juga materi dan popularitas. Ia telah memiliki semuanya. Ia memiliknya bukan karena menjadi seorang manusia yang sempurna, melainkan menjadi manusia yang mengerti arti dan tujuan hidupnya berada di dunia ini. Di wajahnya selalu terpancar senyum bahagia, kepercayaan diri serta kepuasan akan apa yang sedang ia kerjakan.


    disarikan dari berbagai sumber
    yang suka becanda autis, BACA

  2. Hot Ad
  3. #2
    MaDNeSs's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Who wants to know ?
    Posts
    3,576
    Points
    6,614.26
    Thanks: 172 / 107 / 76

    Default

    ah gw tau itu !

    ada videonya .
    pernah ditunjukin waktu pelajaran agama dulu waktu gw SMA kelas 2 .

    keren dia , bisa angkat telp sendiri , ketik" di komputer .


    semoga menjadi motivasi beneran deh.

    nice bang jimtod .

  4. #3
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    gw jadi malu sendiri, waktu dikasih liat nih cerita + videonya...
    selalu berpikir, knp gw ga dikasih sesuatu yang lebih ama Tuhan....
    pdhl banyak orang dengan segala kekurangannya, diberikan kelebihan oleh Tuhan
    yang suka becanda autis, BACA

  5. #4
    dexdim's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    $sudo rm -rf /
    Posts
    12,373
    Points
    -65.84
    Thanks: 290 / 301 / 244

    Default

    ini viseo yang membuat saya untuk baptis... di kelas 3 SMP...

    sungguh bahwa orang yang fisiknya dibawah saya memiliki tekad dan semangat yang 500% melebihi semangat saya untuk belajar dan bersyukur~
    Manjaro KDE

  6. #5
    [ChenZ]Livarte-'s Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    oi?
    Posts
    6,342
    Points
    1,277.15
    Thanks: 127 / 144 / 118

    Default

    emang bagus

    Ngajarin buat sedikit bersyukur bukan ngeluh
    http://static.indogamers.com/signaturepics/sigpic200653_2.gif

    Forum: Console & Handheld Games
    Share Informasi seputar Console dan Handheld Games disini

    Chen.. Console & Handheld Games Area..
    Konfirmasi , Kritik & Saran

    Remember : Mind shall vanquish the sword.

  7. #6
    sahacing's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    Cimahi / Jakarta
    Posts
    5,372
    Points
    8,325.22
    Thanks: 163 / 296 / 171

    Default

    salut gw ama itu orang
    http://static.indogamers.com/signaturepics/sigpic156451_35.gif

  8. #7
    fiqicoolz's Avatar
    Join Date
    Oct 2008
    Location
    Diinjek
    Posts
    1,968
    Points
    6,751.05
    Thanks: 51 / 48 / 40

    Default

    wah bisa golf,browsing,mengetik cepat dengan 2 jari kecil
    ded

  9. #8
    -ID_BaRu-'s Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    2,100
    Points
    2,013.90
    Thanks: 33 / 59 / 29

    Default

    waktu itu jadi bahan kotbah di gereja .
    still the same guy you know, literally

  10. #9
    kuphien's Avatar
    Join Date
    May 2007
    Location
    舞ノナカニ
    Posts
    5,265
    Points
    16,899.22
    Thanks: 223 / 99 / 63

    Default

    emang ebad itu 1 orang...
    inspirasi gw dulu waktu masi awal2 SMA....

    The Innocent Sin Returns
    Quote Originally Posted by Mitsuo Fukuda
    why you need the name(draft for some show) if you will change the story?
    Quote Originally Posted by Takenobu Terada
    I just made the SEED Destiny that the fans actually wanted
    FUKADA OWNED!

    Kafin's INDEX:
    -> kafin/GaoGaiGar's ROOM ~Tesla Lab & Saiyou Robo Gundan IDGS branch
    -> Anime, Manga, and Tokusatsu SF
    -> Toys & Figure SF
    -> My Figure Collection

  11. #10
    Seymoure's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Posts
    1,631
    Points
    468.87
    Thanks: 16 / 25 / 19

    Default

    wogh ebat bgt gw baca+bayangin gw ky gt jd terharu

  12. #11
    MrsBiTcHzZ's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    LamPu Merah PLaneT PLuTo
    Posts
    10,697
    Points
    5,376.45
    Thanks: 117 / 669 / 213

    Default

    Harus Lebih banyak Bersyukur~

  13. #12

    Join Date
    Jul 2008
    Location
    Di Ujung Dunia
    Posts
    5,211
    Points
    4,835.35
    Thanks: 2 / 40 / 27

    Default

    kesimpulannya klo orang jadi orang cacat maka bisa memiliki banyak kelebihan

  14. #13
    _NuNu_'s Avatar
    Join Date
    Jul 2009
    Posts
    201
    Points
    236.90
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default "KARENA KAMU KEKURANGAN, TUHAN MEMBERI LEBIH"

    Curhat Ibunda Pianis "Empat Jari"

    Membesarkan putri yang dikaruniai empat jari, bukan hal mudah bagi Woo Kap Sun (50). Namun, ketabahan dan kesabarannya, kini membuahkan hasil. Putrinya, Hee Ah Lee (21), tumbuh menjadi pianis kondang di Korea. Berikut penuturan Woo pada NOVA melalui penerjemah.

    (Suara lengkingan tembang My Way milik Frank Sinatra bergema di lounge sebuah hotel berbintang di Jakarta. Suara itu diikuti dentingan piano yang dimainkan Hee Ah Lee. Jari-jari pianis berusia 21 tahun tersebut dengan lincah menekan tuts piano. Hebatnya, Hee Ah, sapaan akrabnya, melakukannya hanya dengan keempat jarinya!

    Berbagai nomor dari pianis kondang seperti Chopin, Bethoven, dan Mozart telah dikuasainya. Pianis yang telah diangkat sebagai warga kehormatan Korea ini telah mengeluarkan satu album bertitel Hee Ah, A Pianist with Four Finger.

    Dia juga pernah pentas bersama pianis kondang Richard Clayderman di Gedung Putih, Washington. Sabtu [31/3], Hee Ah menggelar konser di Jakarta dengan tema Sharing the Strength of Love, yang merupakan rangkaian turnya keliling Asia.)

    Memiliki seorang anak adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Hari itu, 9 Juli 1985 di Seoul (Korea), aku melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Cantik bagiku tetapi tidak bagi keluargaku. Bayiku terlahir cacat. Dia hanya mempunyai empat jari tangan yang dalam istilah kedokteran disebut lobster claw syndrome dan kedua kakinya hanya sebatas lutut. Tak hanya itu, dia juga mengalami keterbelakangan mental.

    Saat dia masih dalam kandungan, aku sudah tahu anakku akan terlahir cacat. Mungkin ini disebabkan selama mengandung aku banyak minum obat. Saat itu, keluarga besar melarang aku melahirkan anak itu. Aku tidak bisa. Bagaimana pun juga, ini anakku. Darah dagingku sendiri dan tidak mungkin aku gugurkan.

    Aku pun melahirkan anak ini tanpa adanya dukungan dari keluarga. Saat anak ini lahir pun, keluarga menganggapnya suatu aib dan memintaku agar menyerahkan anak itu ke panti asuhan. Tetapi aku tetap mempertahankan bayi ini.

    Aku menamakan buah hatiku Hee Ah Lee. Hee berarti sukacita dan Ah adalah tunas pohon yang terus tumbuh. Sedangkan Lee merupakan nama keluarga. Jadi, harapanku, Hee Ah Lee berarti sukacita yang terus tumbuh seperti tunas pohon.

    DIDIDIK LIMA GURU
    Saat umur Hee Ah menginjak tujuh tahun, tangannya masih belum bisa berfungsi. Memegang pensil pun tak bisa. Aku menggunakan piano kecil kami di rumah untuk melatih tangan Hee Ah. Tidak mudah mengajarinya main piano. (Kaki Hee Ah tak bisa menginjak pedal piano. Karena itu, pedal piano ditinggikan agar bisa diinjak.) Apalagi, bermain piano, kan, tidak hanya asal main. Ada nada-nada yang harus "dihitung-hitung". Padahal, Hee Ah tak bisa berhitung karena menderita keterbelakangan mental.

    Aku membantu Hee Ah memindah-mindahkan tangannya dan memberi tahu perpindahan nada. Aku perlihatkan juga partiturnya. Saya perkenalkan nada-nada, do re mi….

    Hee Ah juga didampingi guru. Jou Mi Kyung merupakan guru pertamanya. Dialah guru yang paling berkesan bagi aku dan Hee Ah. Guru inilah yang mengajari Hee Ah dasar-dasar bermain piano. Jou juga memperlakukan Hee Ah sebagai layaknya orang yang bermain dengan 10 jari. Tak hanya itu, Jou juga memberi sebuah grand piano pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah tak bisa melupakan guru yang satu ini.

    Guru kedua Hee Ah bernama Kim Kyung Ok. Kim yang seorang dosen di sebuah universitas yang mengajari nada-nada. Lalu, Han Je Hi merupakan guru ketiga Hee Ah. Dari Han, Hee Ah belajar bagaimana bermain piano dengan perasaan dan pikiran. Bermain piano bukan hanya berarti sentuhan jari saja melainkan juga harus dengan perasaan. Bagi orang yang mengerti permainan piano, lagu yang dimainkan dengan indah jika tidak dimainkan dengan perasaan, akan terdengar tidak indah.

    Guru keempat Hee Ah adalah Lee Sin Hyang. Saat belajar bersama Lee, Hee Ah sudah dikenal masyarakat. Lewat Lee, Hee Ah belajar bernyanyi. (Saat manggung, Hee Ah kadang tak hanya bermain piano melainkan juga bernyanyi. Tak jarang, dia duet dengan artis lain.)

    Guru kelimanya bernama Om Gi Hwan. Dia adalah seorang pencipta lagu dan hingga kini menjadi guru Hee. Ya, Hee Ah sekarang juga belajar bikin lagu. Berkat kelima gurunya itulah Hee Ah bisa menjadi seperti sekarang.

    SEMPAT NGAMBEK MAIN PIANO
    (Kehidupan Woo tak mudah. Selain mengurus Hee Ah, dia juga harus merawat suaminya yang veteran tentara Korea. Sebagian tubuh suaminya lumpuh karena terluka saat bertugas. Sejak berhenti dari dunia militer, suaminya didera penyakit yang mengharuskannya mengonsumsi berbagai obat-obatan penghilang rasa sakit.)

    Aku bekerja sebagai perawat di rumah sakit tempat aku melahirkan Hee Ah. Di siang hari, aku merawat Hee Ah dan suami. Malamnya, aku berangkat bersama-sama Hee Ah ke rumah sakit. Saat aku bekerja, Hee Ah main piano di sampingku. Kebetulan, ada piano di rumah sakit itu. Hal ini berlangsung selama 10 tahun. Penghasilanku memang pas-pasan. Gajiku habis untuk beli obat buat suami dan bayar sopir. Sopir ini untuk mengajari Papa Hee Ah menyetir.

    Papa Hee Ah memang ingin bisa menyetir agar bisa mengajari teman-temannya yang cacat seperti dirinya. Ya, meski papa Hee Ah setengah lumpuh, dia tetap berusaha beraktivitas seperti orang kebanyakan. Papa Hee Ah jago berenang dan main tenis meja, lo. Dia bahkan pernah dapat piagam penghargaan. Hee Ah pun kadang ikut papanya main tenis meja.


    Belum selesai satu cobaan, cobaan lain datang. Aku ingat masa-masa dimana keluarga kami terkena sakit parah. Saat itu, Hee Ah berumur 14 tahun. Lutut Hee Ah luka dan terserang penyakit. Luka itu disebabkan Hee Ah terlalu sering berjalan dengan lutut. Maklum, Hee Ah yang tak punya kaki harus berjalan menggunakan lututnya. Hee ah masuk rumah sakit. Dia harus dioperasi.

    Saat Hee Ah sedang sakit, papanya juga sakit parah. Aku pun tak luput dari penyakit. Aku terkena kanker payudara. Mungkin ini akibat kecapekan dan stres tiada henti. Parahnya, Hee Ah mogok tak mau main piano. Aku sedih sekali.

    Namun, aku sadar, Hee Ah sedang dalam masa puber. Mungkin dia sedang banyak pikiran. Hee Ah pun harus sampai masuk rumah sakit jiwa. Tetapi apa kata para dokter? Mereka bilang, satu-satunya solusi adalah Hee Ah harus tetap main piano. Akhirnya, saya bertekad untuk mengajari Hee Ah main piano dari awal lagi.

    Aku berusaha mengembalikan rasa percaya diri Hee Ah. Aku berkata, "Kalau kamu berhenti dari sekarang, tidak ada orang yang akan memandang kamu. Kamu pun tidak akan percaya diri. Tenang aja, Tuhan akan membantu dan berada di samping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan. Tetapi karena kamu punya kekurangan, Tuhan pun pasti akan lebih memberi."

    Sambil bercanda, aku juga katakan padanya agar lebih fokus main piano. "Jangan lihat-lihat cowok. Setelah kamu benar-benar sukses, cowok mana pun pasti akan mengejarmu."

    Ada satu hal lagi yang mengetuk hati Hee Ah. Saat itu, di Korea terbit buku tentang Hee Ah, untuk anak-anak. Setelah buku itu terbit, banyak anak yang mengirim surat pada Hee Ah. Aku dan Hee Ah senang membaca tulisan anak-anak itu. Surat dari anak-anak itu menggugah semangatnya. Hee Ah mulai main piano lagi. (Kini jika sedang sekolah, Hee Ah berlatih minimal 6 jam sehari. Jika sedang libur, dia berlatih minimal 13 jam sehari.)

    TAK TAKUT "TINGGALKAN" HEE AH
    Saat karier Hee Ah mulai menanjak, kesedihan kembali melanda keluarga kami. Papa Hee Ah menghadap Yang Kuasa. Demi mengurus semua keperluan Hee Ah, aku terpaksa berhenti dari pekerjaan saya. Aku akan selalu bertekad membuat Hee Ah bahagia.

    Melihat Hee Ah seperti sekarang ini rasanya tak terucapkan dengan kata-kata. Aku benar-benar merasa bahagia dan bangga punya anak seperti Hee Ah. Aku lebih senang lagi karena dia bisa jadi contoh bagi anak-anak yang punya cacat fisik. Hee Ah ibarat biji yang menanam untuk orang lain supaya bisa mendidik orang seperti dia.

    Jika nanti saya sudah tidak ada, saya yakin pasti ada orang yang lebih sayang padanya. Kalau bisa, sebelum saya meninggal, Hee Ah telah menemukan pasangan yang benar-benar bisa melindungi dan mencintainya setulus hati agar dia bisa hidup bahagia. Sebagai pengganti Mama.

    (Rasa bangga dan bahagia tampak jelas di raut wajah Woo. Bagaimana tidak, berkat didikannya, Hee Ah bisa dengan mudah memegang sendok dan sumpit. Kini, Woo yang telah sembuh dari kanker payudara senantiasa setia menemani sang putri tur keliling dunia. He Ah memang telah membuktikan dirinya bisa berprestasi berkat ketekunannya. Ya, seperti lirik My Way yang dilantunkannya siang itu: I faced it all and I stood tall and I did it my way…. )

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •