Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/273522
  1. #1
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default Ayahku Bukan Superman

    Hmm... cerpen yg saya buat pas diminta utk mengisi majalah Bobo, fufufu... sayang kaga terpilih ya ^^a

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Seorang anak laki-laki memakai seragam SMP berlari masuk ke dalam rumahnya sambil menangis.
    “Ari, ada apa ? Mengapa kamu menangis ?”
    Di tengah isak tangisnya, Ari menjawab, “Habis, aku ditertawakan teman-teman di sekolah.”
    “Mengapa mereka mentertawakanmu ?”
    “Aku dan teman-teman sedang membicarakan cita-cita kami, lalu tiba-tiba Doni menanyakan pekerjaan ayah kami masing-masing. Ketika aku menjawab, bapak bekerja sebagai satpam, mereka lalu tertawa.”
    Sang ibunda hanya dapat memeluk Ari, putra tunggalnya.
    “Kita memang orang miskin, berbeda dengan mereka. Sudahlah Ari, kamu jangan menangis lagi. Ibu sudah memasak ikan goreng kesukaanmu, kita makan sama-sama ya ?”
    Ari mengusap air matanya, lalu mengangguk dengan penuh semangat.

    Ari mendapat panggilan baru di sekolahnya; Anak satpam. Walau sudah berusaha menahan emosi, tetapi karena terus menerus diejek seperti itu, akhirnya Ari tidak dapat menahan diri lagi dan berkelahi dengan teman-teman sekelasnya. Untunglah ada seorang guru yang sedang lewat, dan melerai mereka.
    “Apa-apaan kalian ini ?! Kalian sudah dewasa, mengapa berkelahi seperti anak kecil ?”
    Ari langsung melapor, “Pak guru, mereka terus mengejekku dengan memanggilku : anak satpam !”
    “Lho, memang kenyataan kamu anak satpam khan ? Kamu sendiri yang mengatakannya.”
    “Tetapi...”
    Guru mereka dengan cepat memotong, “Sudah, sudah ! Apa kalian tidak tahu, kalau panggilan seperti itu merupakan ejekan ? Kalian harus minta maaf kepada Ari !”
    Walau dengan enggan, mereka minta maaf. Tetapi sejak hari itu, tidak ada seorang anak-pun yang bersedia berteman dengan Ari. Mereka merasa malu, berteman dengan anak satpam. Dan akhirnya, Ari menyalahkan ayahnya.
    “Mengapa bapakku hanya seorang satpam ?
    Teman-teman bisa membanggakan orang tua mereka, sedang aku.....”
    Ari berubah menjadi seorang anak yang sering keluyuran di jalanan. Pulangnya selalu menjelang maghrib. Nasehat dari ibunya, hanya angin lalu baginya. Suatu hari ketika sedang berjalan-jalan di daerah pertokoan, perhatiannya tertuju pada sebuah komik. Ia membaca dengan penuh semangat.
    “Hebat sekali Superman itu ya ? Menyelamatkan dunia dari tangan penjahat.
    Andai, bapakku seorang yang hebat seperti Superman.“

    Ketika pulang, Ari terkejut melihat ayahnya.
    “Ba.. bapak ? Ke.. kenapa bapak.. tidak bekerja ?”
    “Bapak dikasih tahu ibumu, kalau sekarang kamu suka pulang sore. Kamu pergi kemana saja, pulang sampai jam segini ?!”
    “Euh, itu... aku.. main ke rumah teman dulu.”
    “Kalau begitu, kamu seharusnya memberitahu ibumu. Jangan membuat kami khawatir seperti ini !”
    Sehabis berkata demikian, ayahnya segera bersiap-siap untuk berangkat kerja. Ketika ayahnya hendak keluar rumah, Ari bertanya, “Mengapa bapak hanya bekerja sebagai satpam ?”
    Ayahnya terdiam sejenak.
    “Bapak tidak pernah sekolah, jadi tidak bisa baca – tulis. Sekarang ini, orang seperti bapak banyak yang jadi pengangguran, jadi keadaan bapak lebih baik dari mereka.”
    “Lebih baik ?! Apa bapak tidak tahu, kalau aku diejek teman sekolah, karena bapak hanyalah seorang satpam ?!”, Ari segera masuk ke dalam kamar, menutup pintu dengan kasar.
    Suami istri itu saling berpandangan.
    “Sayang, pergilah bekerja, jangan pikirkan masalah ini. Nanti aku akan membicarakannya dengan Ari.”
    Sang suami mengangguk, lalu pergi.

    Terdengar ketukan lembut di balik pintu kamar Ari.
    “Ari, boleh ibu masuk ?”
    Ari diam saja, tidak memberikan jawaban. Pintu terbuka dan Sang ibunda masuk, lalu duduk di sisi Ari yang sedang diam merajuk.
    “Ari, mengapa kamu bilang begitu sama bapak ? Bapak pastilah sedih mendengar kata-katamu itu.”
    “Tetapi...”
    Ibunya segera memotongnya, “Apa Ari malu, punya bapak seorang satpam ?”
    “Tentu saja ! Teman-temanku semuanya bisa membanggakan pekerjaan bapak mereka, tetapi aku ? Bagaimana mungkin aku bangga, punya bapak seorang satpam ? Ibu tahu, sekarang tidak ada anak yang bersedia berteman denganku, karena hal ini !”
    Ibunya mengelus rambut Ari.
    “Kenapa Ari nggak pernah kasih tahu hal itu sama ibu ? Tetapi Ari, seharusnya kamu bangga sama bapak. Sekarang ibu akan menceritakan kejadian yang pernah menimpa bapak...
    Mungkin bagi kebanyakan orang, tugas satpam adalah tugas rendahan. Walau begitu, bapak tetap menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Waktu itu, kamu masih belum lahir, kamu masih ada di perut ibu. Bapak pas kebagian tugas jaga malam. Ketika sedang berkeliling, bapak mendengar suara yang mencurigakan. Dan setelah diperiksa, ada dua orang yang sedang mencoba masuk lewat jendela pabrik. Bapak segera berusaha menangkap maling-maling itu. Mereka bawa pisau, dan sempat menusuk perut bapak, tetapi akhirnya bapak berhasil menangkap mereka.
    “Lalu, bapak gimana ?”
    “Dirawat di rumah sakit selama seminggu. Tapi untungnya, semua biaya ditanggung perusahaan. Sekarang, apa pendapatmu tentang bapak sudah berubah, Ari ?”
    Ari terdiam sejenak, lalu berkata, “Tapi, itu khan memang sudah tugas bapak.”
    “Memang, tetapi yang ibu maksud, jangan merasa malu dengan pekerjaan bapak itu.”
    “Ya, aku sudah mengerti. Tetapi tetap saja, hal itu tidak merubah kenyataan, tidak ada anak yang mau berteman denganku di sekolah.”
    Ibunya hanya dapat menghela nafas.
    “Seperti yang pernah ibu bilang, kita memang beda dengan mereka. Ari, carilah teman yang sederajat dengan kita. Setidaknya, kita tidak akan diejek oleh mereka.”
    Ari mengangguk dengan lemas, lalu ibunya keluar kamar.

    Nasib manusia sungguh tidak dapat diduga. Malam itu, seperti juga malam lainnya, ayah Ari sedang berkeliling di sekitar pabrik untuk memeriksa keadaan. Tiba-tiba ia melihat beberapa bayangan gelap yang mencurigakan, bergerak di sekitar bagian belakang pabrik. Ia mengintip, dan melihat ada empat orang sedang berusaha masuk melalui pintu belakang.
    “Hey, apa yang kalian lakukan ?!”
    Melihat ada orang yang memergoki aksi mereka, mereka-pun berusaha melarikan diri.
    “Kalian jangan lari !”, dengan tergopoh-gopoh, ayah Ari berusaha mengejar orang-orang itu, “Ah, aku sudah tidak sekuat dulu.”
    Merasa kesulitan untuk mengejar mereka, ayah Ari-pun menjerit, “Tolong, ada pencuri !”
    Beberapa orang yang ada di sekitar pabrik, mendengar jeritan itu secara samar-samar. Sementara para pencuri itu saling berpandangan.
    “Hey, kalau sampai jeritannya terdengar orang lain, kita bisa bahaya ! Mendingan kita bungkam dulu satpam ini.”
    Temannya mengangguk, lalu salah seorang dari mereka mengeluarkan sebilah pisau. Ia berbalik dan menusuk perut ayah Ari.
    “ARGH !”, jeritan ayah Ari menggema di keheningan malam, dan tubuh beliau roboh ke tanah. Mendengar adanya jeritan, dengan cepat orang-orang mendatangi tempat itu.
    “Rupanya benar-benar ada pencuri ! Ayo, kita hajar mereka !”
    Para pencuri yang baru tersadar akan kesalahan mereka sendiri, sudah tidak dapat melarikan diri lagi. Tanpa ampun, orang-orang memukul dan menendang mereka. Setelah beberapa lama, barulah ada yang memperhatikan keadaan ayah Ari.
    “Hey, kita harus cepat panggil ambulans ! Keadaan satpam ini parah sekali.”
    Tetapi segalanya sudah terlambat. Tepat ketika ambulans datang, ayah Ari telah menghembuskan nafas terakhir.
    “Ini salah kita. Karena keasyikan menghajar para pencuri itu, kita lupa untuk menolong satpam itu.”
    ... Penyesalan selalu datang terlambat ...

    Malam itu juga, ketika mendengar bahwa suaminya sudah meninggal, ibu Ari langsung jatuh pingsan. Sementara Ari menangis, menyesal belum sempat minta maaf karena kata-katanya yang kasar, ketika ayahnya pergi.

    Beberapa hari kemudian, ketika melewati tempat kios majalah itu lagi, Ari termenung.
    “Bapakku memang bukan Superman.
    Ia tidak sekuat Superman, tetapi ia jauh lebih berani dari Superman.”
    Lalu ia memandang ke arah langit.
    “Bapak, maafkanlah aku, pernah malu punya bapak seorang satpam.
    Sekarang aku sangat bangga terhadap bapak.”

    ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Hmm... ceritanya simple banget ya ^^a Jd malu...

  2. Hot Ad
  3. #2
    open_closed's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Indonesia Raya
    Posts
    848
    Points
    1,088.90
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    mengharukan gaN...!!
    Pesan Bagus...!! eUY
    Slama Ini kebanyakan baca tentang IBu melulu...
    akhirnya ada juga tentang AYAH...
    Percayalah pada keajaiban tetapi jangan tergantung padanya

  4. #3

    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Gabrielizm.co.cc
    Posts
    1,290
    Points
    567.70
    Thanks: 134 / 67 / 52

    Default

    “Bapakku memang bukan Superman.
    Ia tidak sekuat Superman, tetapi ia jauh lebih berani dari Superman.”

    ini kata2 yang paling imba

    naiz story

  5. #4
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    *Ngeliat postingan di atas*
    Wkwkwkwk, makasih atas komentarnya ^^a Memang kata-kata itulah yg plg ingin saya tekankan dalam cerita ini.

    Dan sorry ya bagi fans Superman, saya tidak bermaksud utk melecehkan Superman. Beneran kok.
    Hanya saja saya ingin memperlihatkan, bahwa pekerjaan yg sederhana seperti seorang Satpam ataupun pemadam kebakaran, sebenarnya sangat berarti karena mereka berjuang dengan sungguh2 dalam pekerjaannya ^^a

  6. #5
    LordTauren's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    Red Land of Orchis
    Posts
    1,209
    Points
    564.22
    Thanks: 42 / 29 / 21

    Default

    Hmmm penuh dengan pesan moral ya
    bener juga sih kadang gw cman ngerasa aneh aja napa Ibu mlolo yg banyak di cerita

    tapi sekarang gw bisa liat jg story ttg ayah yang bagus ^^
    From nothing get a thing... And from everything back to nothing

  7. #6
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default

    keberatan bahasanya buat anak2


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  8. #7
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Eh ? Masa sih ? Wah, ternyata memang terlalu berat ya ^^a Padahal dah diusahakan supaya bisa mudah dimengerti anak2 lho ^^a

  9. #8
    nasir's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    I Think What Do You Think ;)
    Posts
    116
    Points
    142.40
    Thanks: 14 / 2 / 2

    Default

    Wah jadi pengen minta mangap eh "maaf" sama bokap gw....

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •