Page 5 of 9 FirstFirst 123456789 LastLast
Results 61 to 75 of 125
http://idgs.in/262106
  1. #61
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by Sterling View Post
    Wkwk, nal lo ribut ma dos seru amat. Wkwk. Lo ber 2 kayanya salah kalau beradu argumen deh, 1 liat lapangan 1 lagi liat link. Klo lo liat lapangan, mungkin dalam hal regional atau dalam hal pribadi mungkin bisa di pertanggung jawabkan, namun ga smua itu benar juga dan ga smua salah, mmg gw setuju soal ada bidang yang bisa menyaingi produk luar, yang sebenarnya bidang tersebut sudah siap beradu di pasaran internasional seperti produksi kerajinan tangan ( batik misalnya walaupun malaysia juga memproduksi batik yang menurut saya dengar). Tapi dalam hal kemajuan teknologi, seperti produksi barang elektronik yang super duper murah, ya namun kualitasnya mungkin tidak smuanya sesuai standart.
    Dan mnrt gw dampak FTA-**** ini ga segitu parahnya seperti pesimisme bang dos, secara kita tau kan penyelundupan dimana2, sebenarnya banjir produk china di negara kita ini bukan baru di mulai kan. Sudah sejak lama barang produksi china membajiri pasar di indonesia ini, walaupun belum ada FTA-China ini. Mungkin dalam hal ini Nozer lebih dahulu merasakan karena sudah memiliki usaha. Dan mngkin optimisme yg dia miliki dapat ditularkan kepada kita smua.
    Sry ya klo sarah, trima saran kq.
    Jgn bias terhadap temen donk :P. Penjelasan dari dia itu nol... Argumen gua terhadap dia adalah dari awal dia bilang Indonesia siap menghadapi FTA China. Gua hanya memberi pencerahan realita dengan menggunakan data2 yang gua dapatkan dari "links" yang gua cantumkan. Mengapa saya gunakan data? Karena isu ini kan bersangkutan negara, yah jelas saya harus menarik informasi yang menunjukan keseluruhan. Apakah pengalaman anda menunjukan pengalaman negara keseluruhan? No. Bung Nozer berbasis dengan pengalaman lapangan dia dimana tidak bisa dipake patokan...

    Indonesia memang gak siap menghadapi FTA ini, kalo gak siap yah jangan dibikin seolah2 siap biar bisa optimist... Kejujuran mengungkapkan masalah. Semustinya kalo lu bener2 optimist (bukan optimist bohong2an) lu akan mengatakan, saya yakin dengan solusi A, B, dan C... pemerintah dapat menyiapkan Indonesia untuk menghadapi China. Bukan, saya yakin Indonesia siap... Siap apanya? Zzzzz....

    Lagi2 gua pessimist, gua optimist, gua segalanya, yang penting kita bisa mencari solusi. You can pray, but let daddy get you the food okay? Hahah :P
    Last edited by DoOs_101; 16-01-10 at 01:10.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  2. Hot Ad
  3. #62
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Simple2 aja, can he come up with those 8 solutions?? no... Cuma ngoceh doank bisanya... Links? Itu semua data... Data yang digunakan untuk melihat realita secara makro, ada konsensus ada juga statistik... Lugas donk, kalo isunya mengenai negara, yang dipake patokan pembicaraan itu bukan hal2 mikro seperti pengalaman anda... Yang dipake adalah informasi keseluruhan dan yang spesifik, yaitu statistik...

    Lagi2 gua pessimist, gua optimist, gua segalanya, yang penting kita bisa mencari solusi. You can pray, but let daddy get you the food okay? Hahah :P
    Sadis kk balesannya, jgn nyindir begitu donk. Kan gw cmn nyampein pendapat gw doank, even my parent have fulfilled my need, they also teach me how to survive in this era. And Im not a business man like nozer, or a senior like u, I'm a newb. Thats why im here to open my eyes and learn about this FTA stuff. I hope dont speak bout parents in this forum.

  4. #63
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by Sterling View Post
    Sadis kk balesannya, jgn nyindir begitu donk. Kan gw cmn nyampein pendapat gw doank, even my parent have fulfilled my need, they also teach me how to survive in this era. And Im not a business man like nozer, or a senior like u, I'm a newb. Thats why im here to open my eyes and learn about this FTA stuff. I hope dont speak bout parents in this forum.
    Wes2 tak edit... Yang terakhir itu pribahasa, not talking about parents... Talking about how you can get food , not by wishing only...

    Tambahan satu lagi...

    Solusi ACFTA {2010 - 2030}:

    1. Diperlukan kesepakatan antara pihak pemerintah dan wirausaha, baik lewat forum pembicaraan politik ataupun seminar-seminar kumpulan wirausahawan kecil, untuk membikin pleno strategis dalam jangkau waktu yang pendek.
    2. Menekankan WTO agar mereka dapat menegaskan pihak China untuk mengikuti regulasi fair trade sesuai conduct WTO - salah satunya yaitu mengenai pelanggaran mengsubsidi produksi barang ekspor.
    3. Pembangunan infrastruktur yang memadai untuk memberikan fasilitas serta lapangan oportunitas kepada usaha-usaha kecil dan menengah, lengkapnya penyediaan listrik di wilayah industrial dan yang berpotensi industrial.
    4. Downcutting atau diregulasi aturan-aturan sistem birokrasi, agar investor dan wirausaha dapat membangun usaha melalui proses birokrasi yang lebih gampang dan lancar.
    5. Reformasi Bank Indonesia secara sistematis, berupa penggantian jabatan-jabatan tinggi di BI serta pengecekan adanya mafia eksklusif dan kepentingan luar yang menghambat BI untuk membuat keputusan sound economic (keputusan tepat).
    6. Minimalisasi korupsi.
    7. Bantuan pemerintah kepada usaha-usaha investment banking dan mutual funds group lokal (kebanyakan yang ngatur dan punya anak2 muda semua), untuk memutarkan dana kepada usaha-usaha kecil dan menengah diluar keputusan BI - 3rd party financial engine.
    8. Menangani kasus Century secepat mungkin biar pemerintahan SBY bisa fokus dengan poin no. 1. Lebih cepat lebih baik toh? Hehe
    9. Unified social entrepreneurs and young politicians - 2015.
    Last edited by DoOs_101; 16-01-10 at 01:22.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  5. #64
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Wawancara Deputi Menko Soal FTA
    "Kita Sampaikan Indonesia Ada Masalah"
    Pemerintah gencar menyusun strategi diplomasi dalam rangka melakukan negosiasi ulang FTA.

    VIVAnews - Pemerintah Indonesia tengah gencar menyusun strategi diplomasi dalam rangka melakukan negosiasi ulang 228 pos tarif dalam implementasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China.

    Sehari sebelum implementasi, tepatnya 31 Desember 2009, pemerintah Indonesia mengklaim telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Sekretariat Jenderal ASEAN dan pemerintah China atas upaya renegosiasi tersebut.

    Meski belum menyampaikan surat dan dokumen notifikasi resmi, baik Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu maupun Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menyatakan telah melakukan lobi informal kepada dua pihak terkait.

    Pernyataan mencengangkan justru keluar dari mulut Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan. Dalam suatu rapat ASEAN di Da Nang Vietnam, 13 Januari 2010, Surin mengarakan semua negara ASEAN sangat berkomitmen dalam menerapkan FTA ASEAN-China. Bahkan Surin mengaku tidak tahu soal surat pemberitahuan untuk negosiasi ulang FTA yang seharusnya sudah dikirimkan pemerintah Indonesia, akhir Desember lalu.

    "Dari yang saya dengar, beberapa sektor swasta (dari Indonesia) mengajukan keluhan, tetapi para pemerintah tidak melakukan upaya untuk menunda (implementasi FTA)," kata Surin seperti dikutip dari laman harian Straits Times, Rabu, 13 Januari 2010.

    Untuk mengklarifikasi pemberitaan, Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawadi dihubungi melalui sambungan telepon. Berikut petikan wawancaranya:

    Menurut Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan terkait renegosiasi FTA tapi dalam surat itu tidak secara spesifik menyebutkan pemerintah Indonesia akan melakukan upaya renegosiasi. Dalam surat itu hanya disebutkan kondisi yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi FTA?
    Iya, itu kan namanya teknik negosiasi. Dalam melakukan negosiasi tidak mungkin langsung terbuka. Istilahnya kita datang pakai kimono, nanti satu-satu kita buka permasalahannya.

    Tidak mungkin kita langsung datang dengan telanjang. Kan pasti kita bilang, oke, kami (Indonesia) ada masalah dalam negeri. Nanti kalau sudah difasilitasi sama Sekretariat Jenderal ASEAN baru kita langsung runding dengan China. Itu namanya teknik negosiasi, diplomasinya seperti itu.

    Tapi di pemberitaan, Surin menyatakan bahwa perdagangan bebas akan jalan terus dan isu utk merenegosiasi tidak akan dibuka lagi. Sehingga ada kesan tidak ada peluang untuk melakukan renegosiasi?
    Tidak akan seperti itu. Di dunia ini tidak ada yang absolut. Ada Artikel No 6 di FTA ASEAN-China yang menyatakan, setiap perjanjian internasional selalu ada escape klausul. Dalam ketentuan WTO juga ada, yakni Artikel No. 28 tentang modifikasi pos tarif. Menghadapai China, kita bisa menggunakan Artikel No.6. Kita juga pernah ada pengalaman dengan China, melakukan negosiasi untuk kakao dan stirin (turunan kelapa sawit), dan bisa.

    Apakah di surat yang dikirimkan ke Sekjen ASEAN sudah dengan jelas menyatakan Indonesia meminta renegosiasi atau waktu untuk membahas renegosiasi?
    Kita katakan pakai bahasa perdagangan. Kita sampaikan bahwa Indonesia ada masalah, mau diskusikan masalah yang ada dalam negeri. Supaya, negara lain tidak mengambil kesempatan atau menunggangi. Kalau istilah asingnya, free riders.

    Jadi sementara, kita melakukan dengan diam-diam dulu, nanti ketika dengan China baru berunding dan buka-bukaan. Jadi sebenarnya surat yang kita kirimkan itu wajar dalam setiap negosiasi.

    Sudah ada jaminan belum dari Sekjen ASEAN, terkait waktu untuk renegosiasi dengan China?
    Ada. Secara internal akan ada waktu. Jadi kita menunggu waktu dari mereka (China). Jadi saya tekankan lagi, berdasarkan rapat koordinasi menteri-menteri ekonomi, sudah diambil keputusan untuk melakukan renegosiasi. Tapi teknik negosiasinya, istilahnya itu, kita pakai kimono dulu, yang berlapis-lapis, jangan langsung pakai (kaos) singlet, nanti kelihatan tengkorak badan kita.

    Berarti Sekjen ASEAN sudah konfirmasi bahwa akan memfasilitasi renegosiasi?
    Waktu mereka (Sekjen ASEAN dan pihak China) ada pertemuan di Nanjing beberapa waktu lalu, ada pertemuan informal dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Gusmardi (Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag Gusmardi Bustami). Gusmardi sudah katakan hal itu (renegosiasi). Mereka bilang, oke, nanti dicarikan waktu. Nanti, kita akan line by line (berunding) sama China, berdua.

    Runding dengan China target bertemunya kapan?
    Kita nunggu waktu dari mereka (pihak China). Saya tidak bisa pastikan kapan, karena China juga sedang banyak urusan perundingan dengan mitra dagang lain. Tapi mereka janjikan akan memberi waktu.

    [email protected]

    http://bisnis.vivanews.com/news/read...a_ada_masalah_
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

  6. #65

    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Behind You
    Posts
    7,211
    Points
    557.00
    Thanks: 454 / 942 / 625

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Jgn bias terhadap temen donk :P. Penjelasan dari dia itu nol... Argumen gua terhadap dia adalah dari awal dia bilang Indonesia siap menghadapi FTA China. Gua hanya memberi pencerahan realita dengan menggunakan data2 yang gua dapatkan dari "links" yang gua cantumkan. Mengapa saya gunakan data? Karena isu ini kan bersangkutan negara, yah jelas saya harus menarik informasi yang menunjukan keseluruhan. Apakah pengalaman anda menunjukan pengalaman negara keseluruhan? No. Bung Nozer berbasis dengan pengalaman lapangan dia dimana tidak bisa dipake patokan...

    Indonesia memang gak siap menghadapi FTA ini, kalo gak siap yah jangan dibikin seolah2 siap biar bisa optimist... Kejujuran mengungkapkan masalah. Semustinya kalo lu bener2 optimist (bukan optimist bohong2an) lu akan mengatakan, saya yakin dengan solusi A, B, dan C... pemerintah dapat menyiapkan Indonesia untuk menghadapi China. Bukan, saya yakin Indonesia siap... Siap apanya? Zzzzz....

    Lagi2 gua pessimist, gua optimist, gua segalanya, yang penting kita bisa mencari solusi. You can pray, but let daddy get you the food okay? Hahah :P
    sori cuy gw cari makan sendiri ga ngemeng ama bokap !! ya begini lah klo orang lagi murka ga bisa d ajak diskusi......dah lo urus aja tuh map" game...orang yg berkutat" dengan TEORI link post link post cuma berkutat dengan data doank GA BERKOMPETEN D LAPANGAN !!! THATS FACT !!!!!

    orang" seperti andalah yg banyak bicara sedikit berbuat ! ! ! sudahkah anda memulai dengan diri anda sendiri ??? yg bisanya coment" doank !! pasti cuma diem d belakang komputer baca data" ama bikin" map ga jelas woKWOkokwoKwoKwokw...makan tuh map game ! do your bussines i do my bussines dude ! and prove itu latter !!! who succes in the future ok !!!!

  7. #66
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    Quote Originally Posted by -NozeR- View Post
    sori cuy gw cari makan sendiri ga ngemeng ama bokap !! ya begini lah klo orang lagi murka ga bisa d ajak diskusi......dah lo urus aja tuh map" game...orang yg berkutat" dengan TEORI link post link post cuma berkutat dengan data doank GA BERKOMPETEN D LAPANGAN !!! THATS FACT !!!!!

    orang" seperti andalah yg banyak bicara sedikit berbuat ! ! ! sudahkah anda memulai dengan diri anda sendiri ??? yg bisanya coment" doank !! pasti cuma diem d belakang komputer baca data" ama bikin" map ga jelas woKWOkokwoKwoKwokw...makan tuh map game ! do your bussines i do my bussines dude ! and prove itu latter !!! who succes in the future ok !!!!
    Sama thx om Doos, baru denger ttg islitah itu, jadi dapat 1 tambahan istilah baru. Sry saya salah menangkap maksud omongannya.

    Wkwk, good Noz..

    Om sari ayu, klo baca yang di post, jadi benernya pemerintah indonesia hanya mengatakan keluhan kan? Bukan secara langsung meminta renegosiasi? Klo itu mmg surat tertutup saya rasa tidak terlalu masalah untuk di dalam ny menyatakan bahwa Indonesia meminta renegosiasi, atau bagaimana?
    Last edited by Sterling; 16-01-10 at 16:22.

  8. #67
    luna_croz's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Location
    Void!!
    Posts
    6,132
    Points
    14,571.06
    Thanks: 18 / 128 / 81

    Default

    tidak masalah anda saling menyerang tapi dimohon lakukan dengan wiseful ya. jgn sampai ada yg menginsult satu sama lain.

    Quote Originally Posted by sariayu View Post
    Wawancara Deputi Menko Soal FTA
    "Kita Sampaikan Indonesia Ada Masalah"
    Pemerintah gencar menyusun strategi diplomasi dalam rangka melakukan negosiasi ulang FTA.

    VIVAnews - Pemerintah Indonesia tengah gencar menyusun strategi diplomasi dalam rangka melakukan negosiasi ulang 228 pos tarif dalam implementasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China.

    Sehari sebelum implementasi, tepatnya 31 Desember 2009, pemerintah Indonesia mengklaim telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Sekretariat Jenderal ASEAN dan pemerintah China atas upaya renegosiasi tersebut.

    Meski belum menyampaikan surat dan dokumen notifikasi resmi, baik Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu maupun Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menyatakan telah melakukan lobi informal kepada dua pihak terkait.

    Pernyataan mencengangkan justru keluar dari mulut Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan. Dalam suatu rapat ASEAN di Da Nang Vietnam, 13 Januari 2010, Surin mengarakan semua negara ASEAN sangat berkomitmen dalam menerapkan FTA ASEAN-China. Bahkan Surin mengaku tidak tahu soal surat pemberitahuan untuk negosiasi ulang FTA yang seharusnya sudah dikirimkan pemerintah Indonesia, akhir Desember lalu.

    "Dari yang saya dengar, beberapa sektor swasta (dari Indonesia) mengajukan keluhan, tetapi para pemerintah tidak melakukan upaya untuk menunda (implementasi FTA)," kata Surin seperti dikutip dari laman harian Straits Times, Rabu, 13 Januari 2010.

    Untuk mengklarifikasi pemberitaan, Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawadi dihubungi melalui sambungan telepon. Berikut petikan wawancaranya:

    Menurut Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan, pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan terkait renegosiasi FTA tapi dalam surat itu tidak secara spesifik menyebutkan pemerintah Indonesia akan melakukan upaya renegosiasi. Dalam surat itu hanya disebutkan kondisi yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi FTA?
    Iya, itu kan namanya teknik negosiasi. Dalam melakukan negosiasi tidak mungkin langsung terbuka. Istilahnya kita datang pakai kimono, nanti satu-satu kita buka permasalahannya.

    Tidak mungkin kita langsung datang dengan telanjang. Kan pasti kita bilang, oke, kami (Indonesia) ada masalah dalam negeri. Nanti kalau sudah difasilitasi sama Sekretariat Jenderal ASEAN baru kita langsung runding dengan China. Itu namanya teknik negosiasi, diplomasinya seperti itu.

    Tapi di pemberitaan, Surin menyatakan bahwa perdagangan bebas akan jalan terus dan isu utk merenegosiasi tidak akan dibuka lagi. Sehingga ada kesan tidak ada peluang untuk melakukan renegosiasi?
    Tidak akan seperti itu. Di dunia ini tidak ada yang absolut. Ada Artikel No 6 di FTA ASEAN-China yang menyatakan, setiap perjanjian internasional selalu ada escape klausul. Dalam ketentuan WTO juga ada, yakni Artikel No. 28 tentang modifikasi pos tarif. Menghadapai China, kita bisa menggunakan Artikel No.6. Kita juga pernah ada pengalaman dengan China, melakukan negosiasi untuk kakao dan stirin (turunan kelapa sawit), dan bisa.

    Apakah di surat yang dikirimkan ke Sekjen ASEAN sudah dengan jelas menyatakan Indonesia meminta renegosiasi atau waktu untuk membahas renegosiasi?
    Kita katakan pakai bahasa perdagangan. Kita sampaikan bahwa Indonesia ada masalah, mau diskusikan masalah yang ada dalam negeri. Supaya, negara lain tidak mengambil kesempatan atau menunggangi. Kalau istilah asingnya, free riders.

    Jadi sementara, kita melakukan dengan diam-diam dulu, nanti ketika dengan China baru berunding dan buka-bukaan. Jadi sebenarnya surat yang kita kirimkan itu wajar dalam setiap negosiasi.

    Sudah ada jaminan belum dari Sekjen ASEAN, terkait waktu untuk renegosiasi dengan China?
    Ada. Secara internal akan ada waktu. Jadi kita menunggu waktu dari mereka (China). Jadi saya tekankan lagi, berdasarkan rapat koordinasi menteri-menteri ekonomi, sudah diambil keputusan untuk melakukan renegosiasi. Tapi teknik negosiasinya, istilahnya itu, kita pakai kimono dulu, yang berlapis-lapis, jangan langsung pakai (kaos) singlet, nanti kelihatan tengkorak badan kita.

    Berarti Sekjen ASEAN sudah konfirmasi bahwa akan memfasilitasi renegosiasi?
    Waktu mereka (Sekjen ASEAN dan pihak China) ada pertemuan di Nanjing beberapa waktu lalu, ada pertemuan informal dengan pemerintah Indonesia yang diwakili Gusmardi (Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kemendag Gusmardi Bustami). Gusmardi sudah katakan hal itu (renegosiasi). Mereka bilang, oke, nanti dicarikan waktu. Nanti, kita akan line by line (berunding) sama China, berdua.

    Runding dengan China target bertemunya kapan?
    Kita nunggu waktu dari mereka (pihak China). Saya tidak bisa pastikan kapan, karena China juga sedang banyak urusan perundingan dengan mitra dagang lain. Tapi mereka janjikan akan memberi waktu.

    [email protected]

    http://bisnis.vivanews.com/news/read...a_ada_masalah_
    selama tidak ada praktek dumping, setelah gw review acfta ini ga akan menyulitkan bangsa indo.
    kalo dipikir2 dan diulas kembali, semua barang china yang masuk ke indo itu emang uda ada market nya dari zaman dulu juga.
    selama china ga sampai mendumping, lalu memonopoli dan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang bangkrut lalu di merger, it's not a big problem
    http://bit.ly/n86th7

    Graboid free download HD movies

  9. #68
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    Quote Originally Posted by luna_croz View Post
    tidak masalah anda saling menyerang tapi dimohon lakukan dengan wiseful ya. jgn sampai ada yg menginsult satu sama lain.



    selama tidak ada praktek dumping, setelah gw review acfta ini ga akan menyulitkan bangsa indo.
    kalo dipikir2 dan diulas kembali, semua barang china yang masuk ke indo itu emang uda ada market nya dari zaman dulu juga.
    selama china ga sampai mendumping, lalu memonopoli dan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang bangkrut lalu di merger, it's not a big problem
    Yoa kk luna, seperti yang gw bilang di hal sebelmny, kalau mmg sudah dari dlo produk china membajiri pasar indonesia, namun buktinya kita masih dapat bertahan, dan dengan adanya FTA ini, bukankah hanya perubahan dari barang china yang dulunya masuk secara ilegal menjadi legal? Jadi mnrt saya ga akan terlalu berbeda jauh dengan kondisi skrg

  10. #69
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by -NozeR- View Post
    sori cuy gw cari makan sendiri ga ngemeng ama bokap !! ya begini lah klo orang lagi murka ga bisa d ajak diskusi......dah lo urus aja tuh map" game...orang yg berkutat" dengan TEORI link post link post cuma berkutat dengan data doank GA BERKOMPETEN D LAPANGAN !!! THATS FACT !!!!!

    orang" seperti andalah yg banyak bicara sedikit berbuat ! ! ! sudahkah anda memulai dengan diri anda sendiri ??? yg bisanya coment" doank !! pasti cuma diem d belakang komputer baca data" ama bikin" map ga jelas woKWOkokwoKwoKwokw...makan tuh map game ! do your bussines i do my bussines dude ! and prove itu latter !!! who succes in the future ok !!!!
    Hahaha, jangan nangis donk say, baru di kritik aja dah panas, bgmn anda bisa kompeten d lapangan kalo perihal membuktikan bahwa statement yg anda berikan itu benar aja kagak bisa? Kritik itu normal, yah intinya kalo lu gak bisa berargumen dengan benar gak usah ngomong soal kompetisi. Saya baru saja memberi anda rasa kompetisi itu gmn, rada sadis sih, tapi yah kalo gk kuat yah gak siap... Gitu loch... U sendiri juga dah ngaku kan Indonesia gak siap menghadapi FTA dengan China? Kalo iya yah bagus...

    Lagipula anda ini kan juga belum mengenal saya, apa yang saya lakukan setiap hari, apa yang saya sudah kontribusikan di lapangan, kenapa mencoba membikin teori: "Aktifitas apa saja yang DoOs_101 lakukan setiap hari yang gua bisa jadikan bahan sampah?" Ekekeke...

    Memang apabila diskusinya membutuhkan gua untuk menarik informasi dari pengalaman lapangan yah saya akan lakukan, tapi agin ini kan subyek nya Nasional, pengalaman saya gak ada artinya dibandingkan data... Karena data = informasi keseluruhan either mengenai Negara, Bisnis, Regional, dll... Kalo pengalaman pribadi, misalnya attending seminar bukan informasi keseluruhan, jadinya ngapain dipake patokan?...

    selama tidak ada praktek dumping, setelah gw review acfta ini ga akan menyulitkan bangsa indo.
    kalo dipikir2 dan diulas kembali, semua barang china yang masuk ke indo itu emang uda ada market nya dari zaman dulu juga.
    selama china ga sampai mendumping, lalu memonopoli dan mengambil alih perusahaan-perusahaan yang bangkrut lalu di merger, it's not a big problem
    Iya tapi kan kata "selama tidak" ini kan tidak ada kepastian. Jujur kalo ada opportunitas yah dihantem aja. Di AS juga mengalami krisis dumping dari China, tapi mereka kan ada protokol Anti-Dumping yang jelas, kita saat ini ada? Belum ngecek sih, kalo gak ada yah pemerintah harus memberi kebijakan yang cepat... lebih cepat lebih baik. Maka itu gua berikan poin no. 2 di solusi ACFTA yang gua tuliskan, disitu dibilang "subsidi". Mengapa? Karena dumping adalah berupa produk2 ekspor yang disubsidi oleh pemerintah sehingga harga jual nya lebih murah daripada shutdown price produksi (harga bangkrut sebuah perusahaan).

    2.Menekankan WTO agar mereka dapat menegaskan pihak China untuk mengikuti regulasi fair trade sesuai conduct WTO - salah satunya yaitu mengenai pelanggaran mengsubsidi produksi barang ekspor.
    Last edited by DoOs_101; 16-01-10 at 22:45.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  11. #70

    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Behind You
    Posts
    7,211
    Points
    557.00
    Thanks: 454 / 942 / 625

    Default

    nangis ??? justru gw nangis liat elo....
    rasa yg anda brikan useless.beginilah klo orang buku ama orang lapangan diskusi.....sekedar saran ya bro dos...laen x klo mo argumen diskusi bla" ga usah pake kata " mikir pake akal sehat "

    ngapain gw harus kenal ama lu ?? ga guna....lagipula bro dos data" itu hanyalah data !!!!!!!!!
    sudah saya tekankan sekali lagi...memang kesalahan saya d awal" dalam berposting ria...tp saya tidak suka cara anda yg mengatakan " gunakan akal sehat "

    itu anda bukan ngajak diskusi atau argumen tapi ngajak ribut


    1 lagi...solusi anda yg 9 point tsb. sangat bagus....meskipun kenyataan tidak semua sudah d jalankan...kembali...solusi" itu cuma numpang lewat doank....bagaimana sikap anda ?? jikalau kemungkinan buruk terjadi !!! apa yg akan anda lakukan ?

  12. #71
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by -NozeR- View Post
    nangis ??? justru gw nangis liat elo....
    rasa yg anda brikan useless.beginilah klo orang buku ama orang lapangan diskusi.....sekedar saran ya bro dos...laen x klo mo argumen diskusi bla" ga usah pake kata " mikir pake akal sehat "

    ngapain gw harus kenal ama lu ?? ga guna....lagipula bro dos data" itu hanyalah data !!!!!!!!!
    sudah saya tekankan sekali lagi...memang kesalahan saya d awal" dalam berposting ria...tp saya tidak suka cara anda yg mengatakan " gunakan akal sehat "

    itu anda bukan ngajak diskusi atau argumen tapi ngajak ribut


    1 lagi...solusi anda yg 9 point tsb. sangat bagus....meskipun kenyataan tidak semua sudah d jalankan...kembali...solusi" itu cuma numpang lewat doank....bagaimana sikap anda ?? jikalau kemungkinan buruk terjadi !!! apa yg akan anda lakukan ?
    Jujur sih gua pingin banget ngebangun yang no. 7, gua dan tmn2 gua punya modal dan gua pingin gunakan modal2 tersebut untuk membantu wirausaha2 muda, banyak sekali kalangan anak muda yang jago2, ada anak ITS yang ngebikin wheelchair dengan eye motion sensor.

    Knp sih tersinggung sama perkataan "akal sehat"? Gak punya ya? Pantesan... daritadi gak ngerti2 kalo data itu digunakan untuk menarik informasi mengenai keseluruhan negara, koq malah nyninggung pemakaian nya. Masa bikin usaha gak respek data sih... Mo bikin usaha apaan lu... wkwkwk... dimana2 org mo ngebikin usaha yah diliat2 dulu mas kondisi pasar nya... Pake apa? Pengalaman seminar? Wkwwkwk....
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  13. #72

    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Behind You
    Posts
    7,211
    Points
    557.00
    Thanks: 454 / 942 / 625

    Default

    Quote Originally Posted by DoOs_101 View Post
    Jujur sih gua pingin banget ngebangun yang no. 7, gua dan tmn2 gua punya modal dan gua pingin gunakan modal2 tersebut untuk membantu wirausaha2 muda, banyak sekali kalangan anak muda yang jago2, ada anak ITS yang ngebikin wheelchair dengan eye motion sensor.

    Knp sih tersinggung sama perkataan "akal sehat"? Gak punya ya? Pantesan... daritadi gak ngerti2 kalo data itu digunakan untuk menarik informasi mengenai keseluruhan negara, koq malah nyninggung pemakaian nya. Masa bikin usaha gak respek data sih... Mo bikin usaha apaan lu... wkwkwk... dimana2 org mo ngebikin usaha yah diliat2 dulu mas kondisi pasar nya... Pake apa? Pengalaman seminar? Wkwwkwk....
    dermawan sekali anda....tp anda juga besar kepala.

    selamat mencoba selamat berjuang



    senior sariayu...sudah ada kabar terbaru belum ??? soalnya mau ga mau, nolak ga nolak barang" sudah pada masuk...d stop nanti d selundupin lagi d tunggu info terbarunya senior sariayu.

  14. #73
    DoOs_101's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    2,371
    Points
    3,181.21
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Quote Originally Posted by -NozeR- View Post
    dermawan sekali anda....tp anda juga besar kepala.

    selamat mencoba selamat berjuang



    senior sariayu...sudah ada kabar terbaru belum ??? soalnya mau ga mau, nolak ga nolak barang" sudah pada masuk...d stop nanti d selundupin lagi d tunggu info terbarunya senior sariayu.
    Thank you and good luck facing a tyrant with a blindfold.
    Quotes of the week:
    "He vanishes only to return as a tyrant."


  15. #74
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    Dari pada ribut kek gini, siapin diri masing2 aja lah klo blm ngerasain fight dengan product china ya skrg dgn ada nya FTA barulah anda mungkin merasakan.
    Bagi yang sudah dari dulu fight dgn product dari china, ya skrg tingga di teruskan, toh anda juga berhasil dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha anda.


    Presiden: Tinjau Kembali CAFTA
    Kerja Tim Teknis Memperkuat Industri

    Jumat, 22 Januari 2010 | 03:17 WIB

    Bogor, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, Pemerintah Indonesia akan meninjau kembali implementasi Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China. Ini karena ketidaksiapan berbagai elemen di dalam negeri untuk mengimplementasikan perjanjian itu.

    Presiden Yudhoyono mengemukakan hal itu seusai pertemuan dengan pemimpin lembaga-lembaga tinggi negara di Istana Bogor, Kamis (21/1). Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) ASEAN-China mulai diimplementasikan 1 Januari 2010.

    ”Pandangan pemerintah sudah sangat gamblang dan kita juga sudah berkomunikasi dengan DPR bahwa setelah kita lihat dan evaluasi kesiapan kita sendiri untuk menjalankan kesepakatan perdagangan bebas ini, memang diperlukan pembicaraan-pembicaraan tertentu,” ujar Presiden.

    Pembicaraan kembali itu untuk memastikan Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China (CAFTA) tidak berdampak buruk bagi perekonomian nasional. Presiden menjanjikan, pemerintah akan mengelola masalah ini sebaik-baiknya.

    Namun, di sisi lain, kata Presiden, Indonesia juga harus memperkuat dan mempersiapkan berbagai elemen di dalam negeri agar dapat mengimplementasi perjanjian yang sudah disepakati tersebut.

    Presiden memastikan, Indonesia tetap berusaha menjaga jalinan kerja sama dengan sesama negara ASEAN ataupun antara ASEAN dan mitra-mitra ekonominya.

    ”Tentu saja pembicaraan ini harus dilaksanakan dengan baik. Indonesia tidak ingin dianggap tidak menyepakati apa yang telah dirumuskan oleh 10 anggota ASEAN,” kata Presiden.

    Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan, selain negosiasi ulang dengan China dan ASEAN, tim teknis lintas departemen sedang bekerja untuk menyikapi implementasi perjanjian itu.

    Tim teknis ini, antara lain, bertugas mengoordinasikan pengetatan pengawasan fisik dan administratif di pelabuhan dan pengawasan pasar domestik.

    ”Tetapi, tugas utama tim, bagaimana memperkuat industri yang ditengarai berpotensi kena dampak, misal dengan percepatan pembangunan infrastruktur dan sebagainya,” kata Hatta

    http://cetak.kompas.com/read/xml/201....kembali.cafta

    ACFTA Sudah Telanjur

    Jumat, 22 Januari 2010 | 05:27 WIB

    Lepi T Tarmidi

    Prinsip dasar dari dibuatnya setiap persetujuan perdagangan internasional adalah bahwa semua pihak yang terlibat mendapatkan keuntungan. Dengan dihapuskannya semua atau sebagian dari rintangan perdagangan, maka negara-negara yang terlibat akan mendapatkan keuntungan yang sama besarnya. Artinya, ada keseimbangan antara kemudahan yang diberikan dan yang diterima.

    Di dalam proses negosiasi ada offer and request. Misalnya, dengan adanya Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China (ACFTA), ASEAN diperkirakan akan mendapat keuntungan tambahan 5 miliar dollar AS, begitu pun China. Tak ada pihak yang dirugikan. Kalau ada pihak yang sudah diperkirakan akan dirugikan, yang salah adalah perundingnya. Mengapa begitu bodoh mau menerima. Ini, kan negosiasi, jadi kita bisa minta.

    Bagi suatu negara yang terlibat dalam suatu persetujuan perdagangan bebas (FTA), tentunya dengan membuat persetujuan ini diperkirakan akan mendapat keuntungan. Kalau merugikan, untuk apa menandatangani suatu persetujuan? Dengan membuka pasar seluas-luasnya kepada negara lain, berarti impor barang dan jasa dari negara lain mengalir dengan bebas dan deras. Ini bisa mengancam sektor-sektor ekonomi tertentu di dalam negeri.

    Tentunya akan selalu ada sektor-sektor yang dikorbankan karena tidak mampu bersaing. Hal ini juga tidak berarti bahwa sektor tersebut kalah total karena ini memberikan petunjuk bahwa sektor bersangkutan memang lemah dan perlu pembenahan. Jadi, kerugian ini bisa diminimalisasi dengan meningkatkan efisiensi serta daya saing, dan sektor tersebut tidak perlu kalah total.

    Kebalikannya, perhitungan setiap negara yang terlibat adalah bahwa keuntungan dari kemungkinan peningkatan ekspor karena keterbukaan pasar negara lain akan masih lebih besar daripada jumlah kerugian yang mungkin diderita. Jadi harus ada studi kelayakan lebih dulu mengenai untung-ruginya sehingga hasil akhirnya adalah saling menguntungkan (win-win solution).

    Dalam perundingan suatu kawasan perdagangan bebas, tidak berarti bahwa semua sektor barang dan jasa harus dibuka. Biasanya ada sejumlah sektor di mana kita bisa meminta waktu pembebasan lebih panjang asal didukung alasan kuat. Misalnya, AFTA mengenal sektor-sektor sensitif. Akan tetapi, FTA antara ASEAN-6 dengan China mencakup semua sektor tanpa kecuali, begitu pun di pihak China.

    Kalau persetujuannya juga mencakup bidang investasi, mungkin bisa disepakati bahwa kita menutup atau menunda sektor tertentu dengan imbalan membuka lebih luas izin investasi, terutama kalau pihak lawan sangat berminat di suatu bidang tertentu. Di samping ACFTA, Thailand bahkan begitu berani untuk menandatangani FTA bilateral dengan China. Ini perlu dipelajari pelaksanaannya, cakupannya, dan apa saja isi dari persetujuan tersebut secara detail untuk mengetahui dampaknya terhadap Thailand.

    Sebagai bagian integral dari ACFTA, ada persetujuan mengenai Early Harvest Program, yakni perdagangan bebas di bidang pertanian. Di sini, Indonesia mengajukan 14 item produk yang dikecualikan dari perdagangan bebas dan telah disetujui China. Dalam setiap persetujuan selalu ada safety guard mechanism. Meskipun dalam ACFTA tercantum klausul ini, penerapannya sulit karena harus dibuktikan dulu apakah terjadi kerugian (injury) pada sektor-sektor tertentu atau tidak. Ini sudah kita alami di Kementerian Perdagangan.

    Di bawah tekanan

    ACFTA ditandatangani karena negara ASEAN lain menghendakinya sehingga ketika berunding Indonesia berada di bawah tekanan untuk ikut menyetujui. Setelah persetujuan mulai berlaku awal 2010, perlu diteliti perkembangannya di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina. Kalau mereka mampu bersaing dengan China, maka yang menjadi pertanyaan mengapa Indonesia tidak?

    Kalau perhitungan awal kita memang akan rugi, kita bisa lebih keras dalam negosiasi atau negosiasi akan berlangsung lama dan alot. Dalam ASEAN-Korea FTA, satu negara anggota ASEAN, yakni Thailand, dengan tegas menolak dan tidak ikut menandatangani persetujuan tersebut, karena merasa dirugikan, sebab Korea menolak membuka pasar beras mereka. Jadi kalau dalam suatu perundingan perdagangan bebas Indonesia merasa akan dirugikan, Indonesia bisa bersikap lebih keras, bahkan menolak.

    Daya tarik China adalah pasar yang luar biasa besar, apalagi kemakmuran rakyatnya meningkat terus. Ini memberi peluang yang besar bagi negara-negara lain untuk mengekspor ke sana. Apalagi kalau segala macam hambatan terhadap negara-negara tertentu (ASEAN, misalnya) dihapus, dan terhadap negara lain tidak. Kebaikan lain ACFTA adalah bahwa dengan adanya perdagangan bebas, arus penyelundupan barang dari China ke Indonesia secara otomatis akan hilang.


    Tak tertandingi

    China adalah suatu fenomena yang bukan saja dihadapi oleh Indonesia, tetapi juga oleh seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Jepang, yang negaranya dibanjiri produk-produk buatan China yang super murah tidak tertandingi.

    Masalahnya, tidak ada negara yang bisa bersaing dengan China karena barang-barangnya terlalu murah, bukan berarti bahwa Indonesia harus meningkatkan daya saing. Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain, dengan India, tetapi tidak dengan China.

    Dan dunia pun termasuk Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa China melakukan dumping. Ingat saja serbuan motor China ke Indonesia sepuluh tahun yang lalu. Pemerintah AS sudah lama menekan China untuk mengapresiasi nilai tukar mata uang renmimbi agar harga barang impor yang masuk ke China di negara tersebut menjadi lebih murah, sementara harga barang ekspor mereka di negara tujuan menjadi lebih mahal.

    Namun, apresiasi mata uang China terlalu kecil untuk menghasilkan dampak yang diharapkan. Indonesia bisa bersaing dengan banyak negara di dunia, tetapi semua negara di dunia sulit bersaing dengan China. Karena itu, beda dengan negara lain, China hanya punya sedikit FTA dengan negara lain di luar ASEAN.

    China mempunyai persetujuan FTA dengan Selandia Baru, Brasil, Pakistan, Singapura, Norwegia, dan Eslandia, sementara masih dalam proses perundingan dengan Australia, gabungan China-Australia-Selandia Baru, Southern African Customs Union, India, Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council), dan Uni Eropa. Mungkin banyak negara takut bersaing secara terbuka dengan China.

    China sekarang telah jadi raksasa ekonomi dunia yang sulit ditandingi, apalagi setelah baru- baru ini berhasil mengalahkan Jerman sebagai negara eksportir terbesar dan pemilik cadangan devisa kedua terbesar dunia.

    Mungkin ASEAN, kecuali Singapura atau Brunei, terlalu berani dalam menerima tawaran China untuk mengadakan suatu FTA. Dalam melakukan prastudi kelayakan, metode penelitian yang dipakai bukanlah, misalnya, dengan metode Revealed Comparative Advantage (RCA), tetapi dengan melihat potensi ekspor Indonesia ke China apa saja dan apakah kita menghadapi hambatan di sana.

    Biasanya, untuk bahan-bahan mentah seperti lateks, kopi, dan cokelat tak ada hambatan sama sekali, juga ke negara-negara maju, karena komoditas perkebunan ini tak bisa ditanam di sana. Yang menghadapi hambatan perdagangan adalah barang hasil industri. Informasi ini harus datang dari para eksportir kita, terutama yang ekspor ke China.

    Kemudian, kita melihat jenis barang apa saja dari China yang sudah menyerbu pasaran Indonesia dan bagaimana kira-kira dampaknya jika pasar ini dibuka sama sekali. Ancaman ini sudah jelas ada dan nyata. Namun, kalau dari pihak Indonesia tidak ada keuntungan atau keuntungannya kecil untuk memasuki pasaran China setelah ada perdagangan bebas, kita tidak memerlukan suatu FTA dengan China. Persetujuan FTA dengan China adalah beda dengan ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement atau ASEAN-Korea FTA, atau dengan EPA bilateral antara Jepang dan enam negara ASEAN, termasuk Indonesia. Di sini tidak ada ancaman masuknya barang secara besar-besaran dari sana, dan sifat perdagangannya adalah lebih komplementer. Sementara dengan China lebih substitutif.

    Apa yang sekarang bisa kita lakukan? ACFTA tak bisa dirundingkan kembali atau retraktif (artinya, apa yang telah kita setujui ditarik kembali). Yang dapat kita lakukan adalah memperbaiki infrastruktur, memberikan berbagai insentif untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Dan senjata terakhir adalah menggunakan safeguard measures.


    Lepi T Tarmidi Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

    http://cetak.kompas.com/read/xml/201...sudah.telanjur

    In tanggapan ttg AFTA bila indonesia mmg serius untuk menolak AFTA.
    Last edited by Sterling; 22-01-10 at 11:12.

  16. #75
    sariayu's Avatar
    Join Date
    Feb 2008
    Location
    Chungcheongnam-do
    Posts
    1,988
    Points
    2,942.90
    Thanks: 5 / 39 / 30

    Default

    Produk China Diarahkan Lewat Indonesia Timur
    Rabu, 3 Pebruari 2010



    Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana mengarahkan impor produk konsumsi asal China agar masuk melalui pelabuhan di Indonesia Timur untuk didistribusikan ke daerah yang memiliki inflasi tinggi, demikian Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady dalam sebuah seminar ACFTA di Jakarta, Rabu.

    "Kalau mau menjaga inflasi di daerah yang sistem logistiknya masih lemah kita harus mengatur peredaran barang ini. Kalau kita distribusikan sendiri ke sana biaya logistiknya masih mahal, kenapa tidak barang-barang murah ini masuk ke sana saja," katanya.

    Dia mencontohkan, kalau mau membeli baju yang murah, maka mesti pergi ke Ambon, jangan membeli dari Tanah Abang.

    Menurut Edy, pengaturan distribusi barang impor seperti itu tidak melanggar aturan WTO sehingga bisa diterapkan, namun pemerintah masih akan membahas manajemen risiko dari kebijakan itu.

    "Kita punya hak berdasarkan aturan WTO untuk mengamankan Hak Kekayaan Intelektual, kesehatan, usaha (bisnis), termasuk penerimaan negara makanya kita menggunakan `risk management` dalam pengambilan keputusan ini," ujarnya.

    Lebih lanjut Edy menjelaskan salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan adalah kesiapan sarana dan prasarana di pelabuhan di Indonesia Timur untuk mengawasi produk impor.

    "Kita lihat kalau diarahkan ke timur kesiapan di sana bagaimana? Tidak semua pelabuhan di daerah yang inflasinya tinggi itu siap, artinya risiko penyelundupannya besar tidak? Kalau tidak kuat nanti di lima pelabuhan (utama) yang ada saja," tuturnya.

    Pemerintah masih membahas rencana revisi Permendag 56/2008 mengenai impor produk tertentu melalui pelabuhan tertentu.

    Permendag itu mengatur impor produk makanan dan minuman, alas kaki, mainan anak, garmen, dan elektronik hanya melalui lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Mas, Soekarno-Hatta dan Belawan.

    "Banyak sekali produk yang mau dimasukkan ke Permendag 56, terutama yang masih belum bisa bersaing antara lain jamu-jamuan, obat-obatan, beberapa produk makanan dan produk elektronik yang selama ini belum masuk dalam Permendag itu," katanya.

    http://www.google.co.id/url?sa=t&sou...r_dH-i0YHhGgQA
    Quote Originally Posted by Albert Einstein
    I can't conceive of a God who rewards and punishes his creatures.

Page 5 of 9 FirstFirst 123456789 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •