Akhirnya pihak K2K Production menarik seluruh copy dari film Hantu Puncak Datang Bulan dari biskop-bioskop. Hal ini dilakukan setelah berderar kabar bahwa FPI akan merazia film tersebut. Kabar ini beredar melalui pesan singkat.
Berikut isi pesan singkat tersebut seperti yang dikutip dari kompas.com, “Instruksi utk smua pengurus & anggota DPD/ DPW/DPC/POSKO FPI. Wajib aksi mndatangi, menolak, melarang pmutaran film “HANTU PUNCAK DATANG BULAN” di Bioskop manapun yg mulai tayang tggal 4-02-2010 krn mrusak akhlaq bangsa dgn menonjolkan syahwat & birahi..langsung stlh demo MK..kt harus siap merazia film trsebut seandainya dpaksakan penayangannya..(HABIB FACHRY JAMALULLAIL / WAKIL KETUA DPD FPI DKI JAKARTA)” .
Praktis hal tersebut membuat pihak K2K production menjadi khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu mereka menunda dulu penyangan film Hantu Puncak Datang Bulan. “Semua bentuk publikasi sudah diturunkan. Sudah diputuskan pula bahwa film ini ditunda penayangannya di bioskop Indonesia sampai waktu yang tak ditentukan,” kata juru bicara K2K Production, Yan Wijaya, Selasa (2/2/2010) malam.
Seharunya film Hantu Puncak Datang Bulan ditayangkan perdana hari ini, Kamis (4/2/2010). Film ini memang menjadi pembicaraan karena menyangankan adegan bugil dari Andy Soraya. Bahkan kabarnya jug ada adegan seks dan striptis. Tentu saja hal ini membuat banyak pihak meradang. Dan timbul pro kontra di masyarakat.
Buat saya film yang berkualitas bukan hanya memberikan hiburan yang memuaskan bagi para penonton, tapi juga mempertimbangakn sisi kualitas. Dalam sebuah perbincangan di Metro TV kemarin, Rabu (3/4/2010) yang menghadirkan pemilik RumahFilm.org dan juga Rachel Maryam, diangkat topik “Film Nasional, Mau Dibawa Kemana?”.
Hal yang menarik adalah komentar Rachel yang mungkin sedikit ‘menyentil’ rumah produksi tanah air. Ia menjelaskan bahwa sebaiknya kualitas film nasioanl harus ditingkatkan bukan hanya sekedar untuk membuat sensasi demi meraup keuntungan.
Sudah saatnya film Indonesia bangkit. Bangkit dari sisi kualitas, dari sisi alur cerita, dan sisi pesan moral tentunya. Supaya film nasional bisa bersaing dari gempuran film Hollywood yang sudah semakin menanjak kualitasnya dari waktu ke waktu.
Share This Thread