UNESCO: STMIK Amikom PTS Terbaik Dunia

[Antasari_Azhar]

UNESCO: STMIK Amikom PTS Terbaik Dunia

23/02/2010 08:18:19 Di Amerika Serikat (AS), dari sejak berdirinya negara adi kuasa itu sampai kini Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mempunyai kedudukan yang sangat terhormat. Di samping secara historis riwayat kelahirannya sudah eksis semenjak berabad-abad silam maka secara empiris PTS di AS terbukti mampu melahirkan para ilmuwan, ekonom, budayawan, pebisnis, politisi andal dan juga peraih nobel.

Sebut saja Harvard University yang berkiprah di Cambridge, Massachusssachusetts, Columbia University di New York City, New York, California Institute of Technology (Caltech) di Pasadena, California, Princeton University di Princeton, New Jersey, Yale University di New Haven, Connecticut, Illinois Institute of Technoloty di Chicago, Illinois, dan sebagainya.
Di Indonesia, banyak PTS yang dipandang sebelah mata oleh masyarakat meskipun kualitasnya tidak lebih jelek daripada mutu kebanyakan PTN. Ironisnya, meski ada PTS yang dinyatakan sebagai perguruan tinggi swasta terbaik dunia oleh badan internasional yang kredibel pun tidak secara otomatis mendapat pengakuan dari masyarakat kita sendiri.
PTS Kelas Dunia

Pada akhir tahun 2009 lalu United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) mempublikasi laporan, “A New Dinamic: Private Higher Education”. Dalam Bab Public-Private Partnerships ditampilkan 8 PTS Terbaik dunia; salah satunya dari Yogyakarta indonesia yaitu Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom Yogyakarta.

Kedelapan PTS tersebut selengkapnya ialah sebagai berikut: Shantou University (China), Harvard University (USA), Mulungushi University (Zambia), The Asian University for Women (AUW) (Bangladesh), STMIK Amikom (Indonesia), University of Phoenix (USA), University of Hong Kong (China) dan Linkokwing University of Creativie Technology (Malaysia).
Di sisi kemandirian finansial dari delapan PTS terbaik dunia tersebut ada tiga yang lazim diperbandingkan; dari PTS yang seratus persen bergantung pada pemerintah s/d PTS yang seratus persen mandiri.

Shantou University (STU) adalah PTS yang berkiprah di Shantou, Guandong, China. Perguruan Tinggi seluas 1,28 km2 ini sekarang mempunyai 8.500-an mahasiswa, 1.500-an di antaranya adalah mahasiswa S2 dan S3. Lembaga yang dipimpin oleh Prof Xu Xiaohu ini mengembangkan banyak jurusan seperti jurusan teknik, IPA, ekonomi, kedokteran, hukum dan sebagainya. Dan jangan lupa lembaga ini juga membuka sekolah jurnalistik, School of Journalism, sebagaimana yang baru saja dibuka di Indonesia.

Dalam hal pembiayaan STU hampir 100 persen keperluan dana di-back up oleh pemerintah ditambah sponsor tetap dari pengusaha kelahiran Shantou, Mr Li Ka Shing. Pimpinan unversitas “hanya” berpikir mengembangkan akademis tanpa harus banyak memikirkan soal keuangan.

Lain STU lain Harvard University (HU) yang berlokasi di Cambridge Massachusetts, AS. Lembaga yang dipimpin oleh Prof Catharine Drew Gilpin Faust ini mempunyai 19.500-an mahasiswa, 6.700-an di antaranya mahasiswa S2 dan S3 dan merupakan perguruan tinggi yang paling terkenal di dunia. Pada publikasi CINDOC dalam “Webometrics Ranking 2010 Edition”, HU menduduki ranking ke-1 alias perdana di antara 18.000 perguruan tinggi terbaik dunia.
Dalam laporan UNESCO disebutkan pembiayaan di HUT diatur sebagai berikut: 30 persen dari mahasiswa, 10 persen dari donor swasta, dan 60 persen dari pemerintah. Dana dari pemerintah diwujudkan dalam bentuk projek-projek yang mengandung dana besar.

Bagaimana dengan STMIK Amikom? Perguruan tinggi yang berlokasi di Yogyakarta, Indonesia ini dilaporkan memiliki lebih dari 7.600 mahasiswa. Lembaga yang dipimpin oleh Prof M Suyanto ini memiliki jurusan Manajemen Informatika (MI), Teknik Informatika (TI) dan Sistem Informatika (SI) dengan banyak konsentrasi.

Meski sama-sama PTS tetapi dalam soal keuangan bertolak belakang 180 derajat dengan STU dan 90 derajat dengan HU. Kenapa? Ya, karena STMIK Amikom tidak mendapat sepeser pun bantuan pemerintah. Jadi 100 persen dana berasal dari mahasiswa dan hasil kreativitas pengelolanya.

Paling Mandiri

Diangkatnya STMIK Amikom oleh UNESCO sebagia salah satu PTS terbaik dunia kiranya sangat membanggakan kita; bukan hanya masyarakat Yogyakarta akan tetapi juga masyarakat dan pemerintah Indonesia.

Nilai kebanggaan tersebut akan bertambah karena STMIK Amikom hanya satu-satunya PTS Indonesia yang meraih prestasi terbaik; di samping keterbaikannya menyangkut tingginya kemandirian. Harvard University memang termasuk PTS terbaik etapi dalam hal kemandidrian maka STMIK Amikom lebih bisa dibanggakan. Shantou University juga termasuk PTS terbaik tetapi dalam hal kemandirian, STMIK Amikom berada di atasnya.

Kemandirian memang menjadi ciri khas pengembangan PTS di Indonesia; kalau pengelola PTS tidak cukup mandiri jangan harap lembaga yang dikelolanya berkembang dengan baik, untuk hidup pun kesulitan.

Berbeda dengan AS yang telah memiliki, sampai sekarang Indonesia memang belum memiliki sistem bagi pemerintah untuk memberi bantuan finansial pada seluruh PTS.

Kalau dalam realitasnya banyak (dosen dan mahasiswa) PTS yang mendapat bantuan dari pemerintah kiranya perlu diketahui bahwa bantuan tersebut diberikan secara selektif-prestatif. Selektif artinya bantuan tidak diberikan kepada seluruh PTS; sementara itu prestatif artinya hanya PTS yang berprestasi saja yang diberi bantuan finansial oleh pemerintah. Meski banyak PTS Yang mendapat bantuan finansial dari pemerintah tetapi tetap saja lebih banyak PTS yang sama sekali tidak mendapatkannya. Itu semua bukan menjadi penghalang untuk berprestasi. STMIK Amikom sudah membuktikan, dengan kemandiriannya lembaga tersebut dapat menjadi PTS terbaik di dunia. Berawal dari gedung sewaan untuk berkuliah kini telah berprestasi di tingkat dunia.

Nah..., Mas Suyanto, selamat!!! q - c. (298-2010).

*) Prof Dr Ki Supriyoko SDU MPd,
Direktur Pascasarjana UST Yogyakarta,
guru besar STMIK Amikom, serta pengajar Teknik Informatika dan Komputer.

http://www.kr.co.id/web/detail.php?s...717&actmenu=39






Waktu saya lihat judulnya, ih waw, ternyata ini khusus swasta saja ya... bagaimana pendapat yang lain? Kalau saya sih merasa agak aneh, nama STMIK Amikom yang jarang saya dengar tau-tau disejajarkan dengan Harvard.

[-NozeR-]

sekali lagi membuktikan...SMD d Indonesia ini BAGUS.

dan lagi" membuktikan....dengan mandiri pun bisa.....

pemerintah harus memberikan apresiasi dan perhatian untuk ini....

karena masih bnyk d mata masyarakat...pendidikan d PTN lebih bagus drpd PTS...........justru yg dari PTS" gw lihat akses langsung kerjanya lebih baik drpd PTN.....karena bekerja sama dengan perusahaan"

[gegehare]

sekali lagi membuktikan...SMD d Indonesia ini BAGUS.

dan lagi" membuktikan....dengan mandiri pun bisa.....

pemerintah harus memberikan apresiasi dan perhatian untuk ini....

karena masih bnyk d mata masyarakat...pendidikan d PTN lebih bagus drpd PTS...........justru yg dari PTS" gw lihat akses langsung kerjanya lebih baik drpd PTN.....karena bekerja sama dengan perusahaan"

saya kira bukan begitu...

memang belum tentu pendidikan PTN lebih baik dr PTS...
tp tingginya biaya kuliah di PTS adalah salah satu faktor utama kenapa kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih PTN dibandingkan PTS...
seorang calon mahasiswa biasanya berpikir "saya hrs masuk PTN supaya bs sedikit meringankan beban ortu saya supaya ga bayar mahal"...
jd itu sebabnya para calon mahasiswa kebanyakan sudah mempunyai Tujuan sejak SMA untuk masuk PTN...

demi pendidikan seharusnya masalah biaya bukan jd masalah , tp toh sepertinya sudah turun temurun pemikiran spt itu...

faktor lainya mungkin karna gengsi?
gengsi masuk PTN lebih tinggi drpd PTS..
jd misalnya bs masuk salah satu PTN favorite , ad rasa bangga lebih (bs lebih bangga lg kalo masuk Harvard )...

kalo bagi gw seh..
sebenernya mau PTS ato PTN sama aja..
asal punya dosen berkualitas + rajin masuk alias yg bener kuliahnya..
keknya ga masalah malahan kalo dpt IP tinggi trus lulus kuliah , kita yg dicari2 perusahaan asal bener aja kuliahnya kwkwkw...

[-NozeR-]

saya kira bukan begitu...

memang belum tentu pendidikan PTN lebih baik dr PTS...
tp tingginya biaya kuliah di PTS adalah salah satu faktor utama kenapa kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih PTN dibandingkan PTS...
seorang calon mahasiswa biasanya berpikir "saya hrs masuk PTN supaya bs sedikit meringankan beban ortu saya supaya ga bayar mahal"...
jd itu sebabnya para calon mahasiswa kebanyakan sudah mempunyai Tujuan sejak SMA untuk masuk PTN...

demi pendidikan seharusnya masalah biaya bukan jd masalah , tp toh sepertinya sudah turun temurun pemikiran spt itu...

faktor lainya mungkin karna gengsi?
gengsi masuk PTN lebih tinggi drpd PTS..
jd misalnya bs masuk salah satu PTN favorite , ad rasa bangga lebih (bs lebih bangga lg kalo masuk Harvard )...

kalo bagi gw seh..
sebenernya mau PTS ato PTN sama aja..
asal punya dosen berkualitas + rajin masuk alias yg bener kuliahnya..
keknya ga masalah malahan kalo dpt IP tinggi trus lulus kuliah , kita yg dicari2 perusahaan asal bener aja kuliahnya kwkwkw...

mungkin sebagian begitu sebagiannya begini.......

banyak pts" yg iklan sana sini biaya kuliah murah" lalu bisa part time

tp klo gengsi benar.......

setuju ama tuh kalimat akhir....tergnatung diri sendiri......ip bagus kinerja mengangumkan....belom lulus aja dah antri pt pt mo ama jasa kita

[Sterling]

Banyak PTS yang bertebaran dan juga menawarkan berbagai kemudahan dari uang pangkal, biaya semester dll, namun juga perlu dilihat mutunya, tidak semua PTS itu mutunya baik.
Secara logika, bila PTS itu baik tanpa iming2 biaya murah dll, orang pasti akan mencari PTS tersebut, walaupun mahal pun, orang masih memikirkna untuk dapat kuliah di sana.
Namun untuk PTS yang tidak mutunya kurang, bagaimana cara mereka menarik calon mahasiswa? Yaitu dengan biaya kuliah yang murah, dll.

Dan ya IP tidak selalu sinkron dengan kesuksesan seseorang, tapi dengan IP yang baik, akan lebih mudah untuk mendaftar dan di trima kerja(dlm hal ini freshment).

[Trademaks]

klo kmps ini memang sdh lama tempat nongkrong para dedengkot yf

[Hocrux]

Yup neh berita yang bagus dah menarik ... memang seharusnya kita tidak melihat PTS itu hanya sebelah mata saja karena banyak jg PTS yg berkualitas .. kebanyakan memandang PTN sebagai yang terbaik mungkin karena prestise saja yah ... semua tergantung mahasiswanya jg sih

[doubledoank]

ini berita bener2 ambigu

kayanya tolak ukurnya cuma kemandirian PTS, makanya bisa sejajar dengan Harvard...kalo prestasi lain masih diragukan....

STMIK Amikom PTS Terbaik Dunia????

First thing first, ini pernyataan dari mana???
Faktanya :
- Dapet dari sini : k****s

Padahal di artikel itu cuma disebut : UNESCO Office di Jakarta dengan membawahi beberapa Negara di Asia, saat ini sedang mengembangkan jejaring antar perguruan tinggi ternama di kawasan Asia berbasis teknologi, dengan konsep School On Internet/SOI.

Gak ada pernyataan kalau yang terpilih itu uni2/pt2 terbaik di dunia

Kenapa AMIKOM yang dipilih :

Pada kesempatan lain Prof. Dr. M Suyanto menyatakan meyambut baik konsep yang dikembangkan oleh UNESCO tersebut sebagai perguruan tinggi berbasis Teknologi dan sekaligus satu-satunya PT di Indonesia yang dijadikan model UNESCO sebagai PT yang tumbuh dan berkembang dengan pola pembiayaan Private Partnership.

sepertinya cuma contoh kasus saja, di sebuah makalah untuk konferensi UNESCO. Dan makalahnya sama sekali ndak nyebut-nyebut ranking PTS dunia, iirc

Ini link dokumennya http://www.unesco.org/tools/fileretrieve/1eb502a6.pdf

di web Amikom sendiri sama sekali nga menyinggung soal yang terbaik or so whatever

UNESCO BERSAMA AMIKOM INGIN KEMBANGKAN SCHOOL ON INTERNET



UNESCO Office di Jakarta dengan membawahi beberapa Negara di Asia, saat ini sedang mengembangkan jejaring antar perguruan tinggi ternama di kawasan Asia berbasis teknologi, dengan konsep School On Internet/SOI. Dengan pola ini, diharapkan akses kemajuan riset dari perguruan tinggi yang maju bisa dirasakan oleh semua PT di kawasan Asia.

Hal tersebut disampaikan Director and Representative UNESCO Office, Prof Hubert Gijzen, ketika menyambut Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. M Suyanto, Senin pagi(15/2), Jln Galuh, Jakarta.

Pada kesempatan lain Prof. Dr. M Suyanto menyatakan meyambut baik konsep yang dikembangkan oleh UNESCO tersebut sebagai perguruan tinggi berbasis Teknologi dan sekaligus satu-satunya PT di Indonesia yang dijadikan model UNESCO sebagai PT yang tumbuh dan berkembang dengan pola pembiayaan Private Partnership.

Konsep lain yang kini dikembangkan UNESCO adalah Green School, dan juga Green Campus. Artinya, sejak SD siswa sudah dikenalkan dengan konsep hijau dengan menghadirkan lingkungan sekolah yang asri maupun siterapkan dalam kurikulum. Untuk Green Campus, Direktur UNESCO, Prof Hubert ‘menantang’ untuk menjadi percontohan.



Direktur UNESCO, prof Hubert juga menyampaikan penghargaan dan apresiasinya kepada perguruan tinggi yang tak Cuma membawa nama baik Yogya namun Indonesia di mata dunia ini. “Saat ini, connectivity menjadi focus pengembangan jaringan perguruan tinggi ternama di kawasan Asia. Sehingga perguruan tinggi yang mengedepankan unggulan teknologi informasi, akan menjadi terdepan.

[jae ]

Sumber : KR , Gambar :http://www.soi.asia/about/index.html

[LunarCrusade]

Banyak PTS yang bertebaran dan juga menawarkan berbagai kemudahan dari uang pangkal, biaya semester dll, namun juga perlu dilihat mutunya, tidak semua PTS itu mutunya baik.
Secara logika, bila PTS itu baik tanpa iming2 biaya murah dll, orang pasti akan mencari PTS tersebut, walaupun mahal pun, orang masih memikirkna untuk dapat kuliah di sana.
Namun untuk PTS yang tidak mutunya kurang, bagaimana cara mereka menarik calon mahasiswa? Yaitu dengan biaya kuliah yang murah, dll.

Dan ya IP tidak selalu sinkron dengan kesuksesan seseorang, tapi dengan IP yang baik, akan lebih mudah untuk mendaftar dan di trima kerja(dlm hal ini freshment).

Ngga mau masuk PTS gara2 masalah biaya?

Dih PTN skarang juga mahal kale masuknya

Gw aj masuk kenanya lumayan amajing...

Jadi kalo gw bilang sih, PTN sama PTS juga udah gak beda jauh sekarang ini. (dengan asumsi masih yang di daerah P.Jawa. Nggak tau klo univ2 yg nan jauh di sana kyk apa)