By
vivid95
Para pembaca yg budiman, kami kembali dgn misi suci kami yaitu menolong para penonton yg tidak berdaya dan menjauhkan dari film2 yang terkutuk. Mohon dimaafkan keterlambatan kami membuat review2, ini dikarenakan terkadang kami membutuhkan waktu untuk memulihkan kesehatan jiwa kami setelah intelektualitas kami dilecehkan oleh film2 sekaliber Genderuwo, Coblos Cinta, Suster N dan suster2 lainnya.
Ngomong2 soal Genderuwo, film ini adalah kreasi sutradara dadakan KK dheeraj, yang kabarnya sebenarnya adalah seorang DJ. Beliau punya misi penting juga yaitu mengalahkan Winky Wiryawan, yang selain nge-DJ juga menjadi aktor berbakat. Nah untuk itulah dia menjadi sutradara.. sayangnya (saat itu) tanpa bakat. Genderuwo seperti yg sudah kita ketahui menjadi satu2nya film di jaman milenium ini yg punya standar pengambilan gambar dan alur cerita menyamai film2 layar tancep yg dibintangi ibra azhari dan malvin shayna. Suatu terobosan yang luar biasa... ancurnya.
Tapi bukan KK dheeraj namanya kalau pantang menyerah. Setelah kursus photoshop, powerpoint dan microsoft office paint, minesweeper dan digger6, beliau memutuskan untuk beralih dari horor ke komedi dan menelurkan satu karya lagi tahun ini, apa lagi kalau bukan ANDA PUAS SAYA LOYO.
Film ini dimulai dgn adegan melahirkan seorang ibu di kampung yg benar2 tidak meng-encourage para wanita untuk punya anak: teriak2 kaya kebelet pup. Sang ibu memiliki suami yang juga tidak meng-encourage para wanita untuk menikah: bukannya bawa bidan ke rumah malah bawa pawang ujan. Dan itu lucu. Setidaknya menurut KK dheeraj.
Sang anak yg dilahirkan tadi kemudian menjadi inem (entah siapa pemainnya) yang lalu menjadi gadis tomboy. berbagai kejadian lucu mengiringi kehidupan cewek tomboy ini, seperti ketika bermain bola, sepatu temannya yg ******* bernama susi nyemplung ke penggorengan seorang tukang gorengan. Itu juga lucu, kata KK dheeraj. Begitu pula ketika si Inem menolak kimpoi dgn menggantikan posisinya sbg penganten dgn Susi yang sangking ga tahannya kepengen kimpoi sampe2 mempreteli baju penganten cowok di depan ortu dan mertua. Ga masuk akal, tapi ini lucu sekali dan sangat brilian, kata KK Dheeraj.
Nah krn kesal dgn anaknya, ortunya Inem mengirim Inem ke Jakarta untuk bekerja sebagai pembantu, dan kebetulan dia bekerja di rumah Rendra, seorang single parent yg masih trauma atas kematian istrinya. Si Rendra ini baru saja pindah dari Singapur ke Indonesia, naik pesawat animasi karya KK Dheeraj sendiri, dilengkapin dinosaurus joget2 di bandara. Sumpah itu beneran ada.
Sebenarnya sampai di sini film bisa ditebak, cerita klasik antara pembantu dan majikan. Tapi karena cerita model gitu bisa kelar dgn waktu cuman 10 menit, maka KK Dheeraj menghadirkan Komeng dan Andy Soraya untuk menambah keramaian cerita. Yang sangat memprihatinkan adalah, sepertinya setelah 20 menitan KK Dheeraj lupa bahwa pemeran utama film ini adalah Inem dan Rendra. Kita jadi lebih sering melihat Komeng dan Andy Soraya. Tentunya Komeng dengan lelucon2 cabulnya (kadang lucu sih) dan Andy Soraya dengan adegan2 nyerempetnya. Dan berkat kedua pemeran ini, alur film pun mengalir dengan jelas... jelas2 ngaco. Saya bahkan bisa bikin mie ayam dan berkutat di dapur lama sekali dan tetap melihat bahwa film ini belum jalan ke mana2, eh tau2 tamat.
Tapi jangan khawatir, banyak sekali adegan lucu yang akan menghibur anda, diselingi beberapa animasi hasil kursus paint dan photoshop. Lalu jangan pula lewatkan bagian ending, di mana anda akan disuguhi cewek2 bule berbikini, yang mana pada bikininya akan bisa diselipi uang kertas 50ribuan saja. Kurang menghibur apalagi?
Tapi saya mengagumi KK Dheeraj dengan tulus. Tidak banyak orang di dunia ini yang mampu membuat film sejelek Genderuwo dan tetap bisa membuat film lagi dengan kualitas yang sama. Ini bukan masalah modal, tapi moral. Hanya orang2 tertentu yang berani berjalan di muka bumi Indonesia dengan kepala tegak setelah menghasilkan dua karya memalukan dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun. Dan ini adalah prestasi.
Share This Thread