Rabu, 04 Juli 2007
Demi membangun pusat perbelanjaan furnitur, sekitar sepuluh makam kuno yang diperkirakan berusia 1.800 tahun dihancurkan. Makam dari enam dinasti yang hidup sekitar 220-589 sebelum Masehi itu dihancurkan untuk membangun cabang dari jaringan perbelanjaan furnitur dari Swedia, IKEA, di Nanjing, Tiongkok.
Menurut harian Nanjing Morning Post, makam-makam tersebut terletak di pinggiran kota kuno Nanjing di Provinsi Jiangsu. Ahli arkeologi Tiongkok menyatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ada kemungkinan makam yang hancur itu dimiliki keluarga kaya pada masanya. Hal tersebut tampak pada konstruksi makam yang menggunakan bata hijau dengan ukiran lotus.
Situs bersejarah itu hancur setelah mesin penggali dan buldoser membuat jalan menuju lokasi pembangunan. "Sebagian atap dari makam dihancurkan. Akibatnya, beberapa dinding hancur," ungkap salah seorang saksi.
Kondisi makam yang lain lebih mengenaskan. Sebab, mesin penggali menghancurkan semuanya dan membuat peti-peti mati berlumuran lumpur. Arkeolog dari Museum Nanjing sudah meminta pengembang menghentikan konstruksi sampai mereka selesai mengumpulkan artefak.
Di bawah hukum Tiongkok, masyarakat atau perusahaan yang terbukti menghancurkan makam kuno bisa didenda 50.000-500.000 CNY (Rp 59,2 juta-Rp 592,9 juta). Sayangnya, peraturan tersebut jarang diterapkan. Banyak developer yang memilih membayar denda tersebut daripada membatalkan atau menunda pembangunan proyek.
referensi : http://www.jawapos.com/
Share This Thread