JAKARTA, KOMPAS.com — Majalah Tempo edisi bertajuk "Rekening Gendut Perwira Polisi" langka dari peredaran. Setelah Senin kemarin mendadak hilang dari peredaran karena diborong oleh terduga oknum polisi, hingga hari ini Tempo edisi 28 Juni-4 Juli masih tetap sulit didapatkan.
Di agen koran dan majalah di kawasan Pasar Pondok Gede juga terjadi pemborongan majalah Tempo dengan sampul depan bergambar kartun polisi berseragam itu. Elin, salah seorang agen di Pondok Gede, mengatakan, stok terbaru yang datang pagi ini sudah ludes di borong. "Tadi pagi masih datang lagi (stok Tempo) dari agen besar Pasar Senen. Ada 10. Tapi langsung diborong sama orang tadi ke sini," katanya.
Menurut Elin, pada Senin kemarin, stok majalah Tempo di kiosnya sudah habis terjual sejak siang hari. Karena banyak yang mencari, ia meminta kepada agen besar supaya mengirim stok majalah Tempo lagi pada Selasa ini. "Masih dapat 10. Tapi ya itu, ada yang borong. Diambil semua," katanya.
Elin mengatakan, pemborong 10 majalah Tempo itu seorang laki-laki berperawakan tegap. Namun, dia tidak tahu apakah pria berusia sekitar 30-an itu anggota Polri atau bukan. "Ya pakai pakaian biasa saja. Nanya majalah Tempo. Di sini ada 10, langsung dia bayarin semuanya. Enggak tahu buat apa," katanya.
Elin pun mengaku terheran-heran dengan peredaran majalah Tempo kali ini. Menurutnya, selain sulit didapat dari agen besar, edisi kali ini tiba-tiba banyak peminatnya. "Biasanya laku setengahnya juga sudah lumayan," kata dia.
Meski langka, Elin mengaku tidak memainkan harga jual majalah Tempo. Ia tetap menjual dengan harga normal seperti biasanya. "Yang tadi diborong juga harga satuannya saya jual biasa," kata dia.
Seperti diwartakan, pada Senin kemarin, terjadi pemborongan majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi". Di Sentra Bursa Media, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat, sejumlah oknum yang diduga anggota Polri memborong ratusan majalah Tempo. Di sejumlah agen-agen lain di Jakarta, majalah Tempo juga sulit didapatkan dari peredaran.
http://nasional.kompas.com/read/2010....Masih.Terjadi
JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah sempat langka di pasaran, majalah Tempo edisi terbaru bertajuk "Rekening Gendut Perwira Polisi" kini sudah beredar lagi di agen-agen koran dan majalah di Jakarta.
Menurut pengamatan Kompas.com, Selasa (29/6/2010), majalah Tempo dengan halaman muka bergambar kartun polisi berseragam itu sudah tersedia di Sentra Bursa Media, Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat. Ratusan majalah tersebut sudah dijajakan di lapak-lapak agen ataupun dijual keliling oleh loper-loper eceran. "Udah ada lagi nih. Tadi pagi sudah dikirimin lagi," ujar salah seorang agen yang menolak disebut namanya ini.
Dia mengatakan, ratusan majalah tersebut sudah tiba sejak pagi setelah dikirim langsung dari percetakan. "Kemarin kan sudah ada pesanan lagi karena banyak yang minta, jadi ditambah pasokannya," kata dia.
Berbeda dengan Senin kemarin, kali ini tidak ada oknum-oknum tertentu yang memborong majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli ini. Agen tersebut mengatakan, pembeli hanya membeli satuan dan tampak dari warga sipil biasa saja. "Enggak ada yang borongan lagi. Biasa aja, tapi memang banyak yang nyari," katanya.
Meski banyak peminat majalah Tempo tersebut, tetapi agen-agen di Sentra Bursa Media tidak menaikkan harga di atas normal. Agen tetap menjual sesuai harga yang tertera, yaitu Rp 27.000. "Enggaklah. Kita enggak naikin harga kalau stoknya memang masih ada," katanya.
Seperti diberitakan, majalah Tempo edisi "Rekening Gendut Perwira Polisi" sempat mendadak hilang dari peredaran. Di Sentra Bursa Media, ribuan majalah Tempo sempat diborong oleh sejumlah oknum yang diduga anggota Polri. Seorang anggota Polri dengan menggunakan mobil dinas pun sempat terlihat membeli dalam jumlah banyak pada Senin kemarin.
http://nasional.kompas.com/read/2010...h.Beredar.Lagi
JAKARTA, KOMPAS.com — Majalah Tempo edisi 28 Juni-4 Juli 2010 juga tak ditemukan di dua lapak yang menjual surat kabar, buku, dan majalah di lingkungan Kompleks Gedung MPR/DPR, Jakarta, hingga Selasa (29/6/2010).
Padahal, di dua lapak ini biasanya selalu tersedia majalah tersebut. Salah seorang pemilik lapak, yang minta namanya tak disebutkan, mengatakan, Tempo edisi minggu ini memang langka.
"Bahasannya seksi, sih," kata penjual tersebut. Sejurus kemudian, setengah berbisik ia mengatakan, "Mau? Kalau mau, bisa saya carikan. Tapi harganya Rp 100.000. Mau?"
Majalah Tempo yang berjudul "Rekening Gendut Perwira Polri" itu langsung dipatok hampir empat kali lipat dari harga normalnya.
Penjual itu mengaku, agen tak mempunyai stok untuk dibagikan ke lapak-lapak yang biasa disuplainya. Ia membanderol Rp 100.000 karena harus mencari ke pihak-pihak yang diketahuinya memiliki majalah tersebut.
"Ada lah, nanti saya carikan kalau mau," ujarnya, enggan menyebutkan dari mana majalah itu didapat.
Penjual di lapak lain juga mengaku hal yang sama. Ia bahkan tak mendapatkan stok dari agen yang biasa menyuplai majalah.
Akhirnya, para pelanggan yang sudah berlangganan secara berkala pun harus gigit jari karena tak mendapat kiriman majalah pekan ini. Langkanya majalah Tempo diduga karena diduga diborong oleh pihak-pihak yang "tersengat" oleh gaya jurnalisme berani dan lugas ala media yang pernah diberedel semasa Orde Baru itu.
http://nasional.kompas.com/read/2010...p.100.000..Mau
Lagi hot yang ini, topik yang di usut oleh tempo sehingga dikabarkan majalah ini di borong oleh polosi sehingga tidak banyak yang tau.
Share This Thread