JAKARTA - Lelang Esia, produk pionir di Indonesia yang memungkinkan pelanggan telepon selular maupun tetap untuk mendapatkan barang-barang dengan harga yang sangat rendah mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tidak kurang dari 35 ribu pelanggan Esia maupun Wifone mengikuti lelang periode pertama ini sejak diluncurkan bulan Maret 2007 lalu.

Barang yang telah diserahkan pada pemenang lelang antara lain IPOD 80 Gb dengan harga Rp 443 dan satu buah TV Sony 29” dengan harga hanya Rp690. Kali ini barangnya berupa 1 unit sepeda motor Yamaha Mio dengan harga Rp4.204. Pelanggan Esia yang beruntung mendapatkan motor tersebut adalah Ekin Septian dari Jakarta.

Periode pertama lelang Esia telah berlangsung sejak Maret 2007 dan berakhir pada tanggal 23 Juni 2007 lalu. Melihat respons yang sangat positif dari pelanggan Esia dan Wifone maka lelang periode kedua segera berlangsung pada awal Agustus dan akan berlangsung selama 10 minggu. Setiap minggu akan dilelang 1 barang sehingga akan didapat 10 pemenang Lelang Esia nantinya.

Meskipun lelang seperti ini juga dimiliki oleh operator telepon lainnya, tetapi Esia lah sesungguhnya yang mempeloporinya. Misalnya dua cara yang dapat dipergunakan oleh pelanggan Esia dan Wifone untuk mengikuti Lelang Esia. Cara pertama menggunakan DV8.88, yaitu voice portal. Pelanggan cukup menelepon ke 888 dan mengatakan ”Lelang”. Selanjutnya tinggal mengikuti instruksi yang diberikan. Cara kedua dengan mengirimkan SMS. Disini pelanggan cukup mengetik LELANG<spasi>Harga penawaran. Contohnya ketik LELANG 300 dan segera kirim ke 888.

”Penyediaan akses ini menunjukkan Bakrie Telecom sebagai operator yang memiliki produk Esia, Wifone dan Wimode selalu berupaya mengeluarkan produk-produk inovatif dan unik sehingga pelanggan mendapatkan yang terbaik dari kami”, ujar Erik Meijer, Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk pada penyerahan hadiah lelang di Jakarta, Jumat (20/7/2007).

Dengan inovasi, lanjur Erik, maka BTEL akan menempatkan diri satu langkah di depan. Selain itu inovasi akan memberikan sesuatu nilai baru bagi pelanggan. ”Itulah sebabnya kami di BTEL selalu memikirkan layanan-layanan baru yang unik, cerdas dan dibutuhkan masyarakat”, jelasnya.

Ada dua tujuan penting yang diakui Erik menjadi landasan peluncuran layanan lelang Esia. Pertama adalah soal loyalitas. Kompetisi di sektor telekomunikasi berlangsung sangat ketat dan tiap operator dituntut untuk bekerja keras agar pelanggan yang didapatnya tidak lari atau berpindah ke operator lain. Sementara tujuan berikutnya adalah memperbesar jumlah pelanggan. Dengan semakin banyak mengeluarkan layanan-layanan unik dan dibutuhkan masyarakat maka diharapkan akan semakin banyak lagi anggota masyarakat yang tertarik untuk mencoba dan menjadi pelanggan Esia dan Wifone”.

Pelanggan Bakrie Telecom sampai dengan akhir Juni 2007 tercatat 2,246 juta. Jumlah ini meningkat sebesar 112 persen dibanding periode semester pertama 2006 yang mencatat jumlah 1,061 juta pelanggan. Sementara jumlah pelanggan Bakrie Telecom di akhir 2006 sebesar 1,5 pelanggan. ”Loyalitas dan Pertumbuhan pelanggan yang menjadi fokus mengapa kami selalu mengeluarkan produk-produk inovatif yang diikuti pula oleh operator lainnya,” tegas Erik.

Lelang Esia ini menggunakan konsep Unique Reverse Auction. Artinya pelanggan Esia maupun Wifone akan mencari dan menawar dengan harga terendah atau termurah dan harga tersebut unik, hanya ada satu orang yang menawar. Jadi pelanggan yang menawar dengan harga termurah saja belum otomatis menjadi pemenang lelang. Harga tawarannya harus dibandingkan dengan harga tawaran pelanggan lainnya sehingga harga yang terendah sekaligus belum pernah ditawarkan oleh pelanggan lainnya akan menjadi pemenang Lelang Esia.


referensi : http://www.okezone.com/