Surabaya - Sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (20/7/2007) Polsekta Semampir Jalan Sultan Iskandar Muda, Surabaya digeruduk kurang lebih 100 orang. Mereka terdiri dari warga dan santri dari Pondok Pesantren Goib di Jalan Wonosari, Surabaya.
Kedatangan mereka untuk memprotes tindakan polisi yang diduga kurang simpatik terhadap salah satu santri PP Goib yang tidak memakai helm namun hanya memakai kopiah, saat melewati Polsek Semampir.
"Ini hanyalah salah persepsi antara warga dan polisi," kata Kapolsekta Semampir AKP Ending kepada detiksurabaya.com, Jumat (20/7/2007).
Ending menceritakan, peristiwa itu bermula sekitar pukul 16.00 WIB, saat seorang pengendara motor dihentikan oleh anggota Polsekta Semampir, Iptu Gede Wirta karena tidak memakai helm.
Namun, polisi tersebut tidak menilang hanya saja menyuruh pengendara tersebut kembali membawa helm.
Beberapa saat kemudian, pengendara tersebut membawa kakaknya, untuk meluruskan masalah. Saat itu, kedua orang tersebut hanya ditemui oleh Wakapolsek, Briptu Korisun. Padahal mereka hanya ingin bertemu dengan Kapolsek.
"Saat itu saya berada di Mapolwiltabes untuk gelar pertemuan dengan pimpinan," tambahnya.
Entah apa yang diceritakan oleh rekan-rekannya, tiba-tiba sekitar pukul 19.00 WIB massa mendatangi Polsekta Semampir.
Namun isu yang beredar di masyarakat adalah isu sara. Untungnya persoalan itu dapat diselesaikan, setelah Kapolsek Semampir berunding dengan Habib Ali Habsi, pimpinan PP Goib.
"Tidak kerusakan apapun, kita sudah menyelesaikan dengan cara kekeluargaan. Dan saat ini sudah tidak ada masalah," tegasnya. (fat/mar)
Share This Thread