Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 24
http://idgs.in/29778
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Question Proyek Monorail di Jakarta

    Pertarungan Proyek Monorel Mulai Lagi

    TEMPO Interaktif, Jakarta:Omnico Singapore Pte Ltd melalui PT Maglev Indonesia menyatakan kesanggupannya untuk melakukan financial closing atau penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan dalam rangka pengerjaan proyek monorail di DKI Jakarta.

    Representatif konsorsium PT Maglev Indonesia, Emir Baramuli menjamin financial closing dapat dilakukan dalam waktu 30 hari kerja. "Kami sudah tunjukkan surat kesediaan dari bank,"kata Emi.

    Bank yang sudah bersedia membiayai financing, Bank KEXIM dan WOORI Bank. "Merupakan bank nasional di Korea Selatan," ujarnya. Surat kesediaan dari bank itu, sudah diperlihatkan kepada perwakilan Pemerintah DKI serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI pada pertemuan tanggal 28 Desember 2005.

    Menurut Emir, pihaknya akan segera melakukan pembuktian penyetoran modal kerja sebesar $ 50 Juta dolar dalam waktu 30 hari setelah Pemerintah DKI melakukan penunjukan.

    PT Jakarta Monorail, selaku pengembang proyek monorail, belum juga menyelesaikan financial closing sejak Perjanjian Kerja Sama pengerjaan proyek monorel ditandatangani pada 31 Mei 2004. Pemerintah DKI memberikan toleransi waktu sampai 31 Januari 2006 untuk penyelesaian financial closing tersebut.

    Saham Jakarta Monorail sebanyak 55 persen dikuasai PT Indonesia Transit Central (ITC) yang merupakan gabungan perusahaan PT Adhi Karya (Persero), Global Profex Synergy, dan PT Radian Pillar Pasifik. Sisa saham lainnya dipegang Omnico Konsorsium yang terdiri dari Singapore MRT Engineering PTe Ltd, Singapore Technologies Electronic Ltd, Gema Holdings, dan Hitachi Asia Ltd). Namun dalam hal kepemilikan saham ini, menurut Emir, saham Omnico Konsorsium diturunkan dari 45 persen ke posisi 1,2 persen. Keputusan pengurangan saham itu hasil pertemuan Jakarta Monorail tanggal 9 Desember 2005. Sedangkan ITC menyetor saham paid up kapital $ 9.376.000,-.

    Terkait financial closingm menurut Emir, konsorsium Omnico Rottem tidak berani bergabung dalam Jakarta Monorail dengan alasan menghindari berbagai masalah hukum yang akan terjadi atas perjanjian yang sudah dibuat. PT Maglev Indonesia, di mana Omnico tergabung di dalamnya, konsorsium Multi National Companies. Anggota lainnya ; Rottem, Hyundai Heavy Industries, Hyundai Group, SMRT, dan ST Temasek Group Singapore.

    PT Maglev Indonesia menyatakan kesanggupan investasi $ 600 juta dengan sistem Maglev (magnetik levitation) Rapit Transportasi dari Rotem Hyundai Kroup Korea. Surat kesanggupan itu, menurut Emir, telah diajukan kepada Pemerintah DKI per tanggal 16 Januari 2006.

    Sebelumnya, Omnico sudah pernah menawarkan teknologi maglev ini untuk monorel. Secara bersamaan, PT ITC juga menawarkan teknologi model straddle type (menunggang pada balok beton) dari Konsorsium Indonesia Teknologi yang tergabung dalam Indonesia Consortium for Monorel Industry (ICMI). Konsorsium ini terdiri dari beberapa perusahaan lokal yaitu PT.INKA, PT.Bukaka, PT.LEN Industri, AG dan Siemens.

    Tarik ulur dua tawaran teknologi itu melahirkan perdebatan alot sampai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Gubernur DKI Sutiyoso sempat turun tangan menengahi. Akhirnya Jakarta Monorail memilih teknologi yang ditawarkan PT ITC dengan pertimbangan biaya lebih murah.

  2. Hot Ad
  3. #2
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Monorel Makin Tidak Pasti
    Sutiyoso : Pembahasan Belum Final

    Jakarta, Kompas - Kelangsungan proyek monorel di Jakarta makin tidak pasti. Ini terjadi setelah pemerintah pusat melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Rabu (2/7), menyatakan belum bisa memberikan jaminan atas risiko proyek monorel yang diajukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail, konsorsium yang akan membangun monorel.

    Padahal, jaminan risiko pemerintah pusat itu merupakan prasyarat bagi Dubai Islamic Bank untuk mengucurkan dana pinjaman sebesar 520 juta dolllar AS bagi proyek kebanggaan Gubernur DKI Sutiyoso itu.

    Penolakan untuk memberikan jaminan risiko itu disampaikan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa seusai mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla. Hadir dalam rapat di Istana Wapres itu Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, serta Kepala Badan Pengkajian Ekonomi, Keuangan dan Kerjasama Internasional Anggito Abimanyu.

    Menanggapi penolakan jaminan risiko itu, sejumlah warga di Jakarta khawatir kalau sampai proyek monorel yang sudah setengah jalan itu macet. Sebab, pelaksanaan pembagunan proyek yang sampai saat ini masih terus berlangsung di beberapa tempat itu telah banyak menyusahkan warga.

    Permukaan jalan banyak dilubangi untuk penancapan tiang pancang penyangga calon jalur monorel. Tiang-tiang pancang sudah banyak berdiri, sementara di sejumlah ruas jalan kemacetan muncul akibat pekerjaan melubangi jalan dan penancapan tiang pancang.

    Pembangunan jalur monorel yang terus dilaksanakan seolah pengembangnya yakin bahwa proyek itu akan berjalan mulus telah banyak pula menebang atau memangkas tanaman peneduh jalan.

    "Kalau akhirnya proyek itu gagal dilaksanakan, kita juga dirugikan," kata seorang karyawan yang berkantor di kawasan Senayan.

    Minta dikaji ulang

    Berkait dengan penolakan jaminan risiko itu, pemerintah pusat juga minta DKI Jakarta mengkaji ulang proyek monorel, karena pelaksanaannya tidak melalui tender, melainkan penunjukan langsung.

    Seperti diberitakan, untuk mengucurkan pinjaman ke Jakarta Monorail, Dubai Islamic Bank meminta Pemprov DKI dan PT Jakarta Monorail mempunyai jaminan risiko dari pemerintah pusat mengenai keberlangsungan proyek tersebut.

    Surat jaminan itu dapat dimanfaatkan jika sewaktu-waktu proyek tersebut gagal dilanjutkan, sedangkan Dubai Islamic Bank terlanjur mengeluarkan uang. Jika itu terjadi, Dubai dapat menagih jaminan uang yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat sebagai ganti proyek yang gagal tersebut.

    "Kalau jaminan pemerintah, kalau default (gagal proyek) nantinya pemerintah yang jadi jaminan," kata Hatta Radjasa.

    Menurut Hatta, Pemprov DKI harus meyakinkan Dubai bahwa proyek itu fisible untuk didanai. Dengan demikian, Dubai tidak perlu minta jaminan dari pemerintah pusat, karena yang menjadi jaminan adalah proyek itu sendiri.

    Alasan lain yang dipersoalkan Menkeu adalah penunjukan langsung yang diberikan kepada PT JM untuk membangun monorel. "Kalau minta jaminan pemerintah pusat, pelaknsaan proyek itu harus melalui tender. Kalau penunjukan langsung, itu berarti melanggar Keputusan Presiden (Keppres)," kata Hatta.

    Belum final

    Menanggapi hasil rapat itu, Direktur PT Jakarta Monorail Sukmawaty Syukur menyatakan, pemerintah pusat belum mampu memberikan solusi atas permintaan yang disampaikan Gubernur DKI Sutiyoso demi terlaksananya proyek monorel ini.

    "Kami juga mengklarifikasi mengenai dukungan yang diperlukan dari pemerintah pusat, yaitu sama sekali bukan jaminan pembayaran. Tetapi, dukungan pemerintah pusat kepada Pemprov DKI untuk melaksanakan proyek ini," kata Sukmawaty yang juga hadir dalam rapat itu.

    Sedangkan Gubernur Sutiyoso menilai, keputusan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden itu belum final. Sebab, di tengah pembahasan, Wapres meninggalkan pertemuan. "Wapres meninggalkan pertemuan karena diundang Presiden," katanya Sutiyoso yang tetap akan memperjuangkan supaya pemerintah pusat mendukung proyek monorel ini.

    Soal pernyataan Menhub Hatta Radjasa tentang pengkajian kembali proyek monorel, Sutiyoso menyatakan, itu terjadi karena Hatta tidak mengikuti pembahasan sejak awal.

    "Permintaan proyek monorel untuk di-review itu supaya ada proses tender. Tetapi, proyek monorel tidak diperlukan tender, karena ini investasi swasta," kata Sutiyoso.

    Seperti diberitakan, pada tahun 2004 Gubernur Sutiyoso sangat berambisi agar proyek monorel itu dapat diselesaikan pertengahan tahun 2007, atau beberapa bulan sebelum masa jabatan keduanya sebagai Gubernur DKI usai.

    Untuk itu, PT Jakarta Monorail ditunjuk sebagai pelaksana pada 31 Mei 2004. PT JM yang akan membangun monorel itu mendapat konsesi pengelolaan selama 30 tahun, dan dapat diperpanjang lagi 10 tahun.

    Seolah semuanya sudah pasti, pada 14 Juni 2004 proyek itu diresmikan. Presiden Megawati Soekarnoputri saat itu menghadiri upacara pemancangan pertama pondasi jalur monorel di Jalan Asia Afrika, Senayan.

    Di tengah keraguan publik tentang pelaksanaan proyek raksasa yang diharapkan menjadi salah satu sarana mengurangi kemacetan lalu lintas Jakarta itu, pekerjaan di lapangan terus dilaksanakan.

    Dimulai dari jalur hijau Jalan Doktor Satrio, lubang-lubang calon pondasi tiang penyangga jalur monorel dibuat. Ketika jalur monorel masih menjadi perdebatan, lubang-lubang juga sudah dibuat di sepanjang Jalan Rasuna Said.

    Di tengah perjalanan, PT JM berkali-kali gagal memenuhi tuntutan Pemprov DKI untuk menyampaikan financial closing alias jaminan sumber dana. Berulangkali pula Gubernur Sutiyoso mengancam PT JM jika perusahaan itu tak mampu memenuhi janjinya.

    Di saat belum adanya kepastian sumber dana itu, PT JM juga menghadapi persoalan dengan dua mitra usahanya dari Singapura dan Malaysia. Bahkan, Bahkan belakangan Omnico Singapore sempat menggugat PT JM.

    Di tengah ketidakpastian soal dana itu, pekerjaan di lapangan terus dilakukan. Lubang-lubang di Jalan Gelora dibuat. Pohon-pohonnya juga ditebangi.

    Untuk mendapatkan dana pinjaman bagi kelangsungan proyek monorel itu, PT JM mengajak Gubernur Sutiyoso ke Hongkong dan Dubai. Sepulangnya dari Dubai, Sutiyoso yakin proyek monorel akan tetap terwujud karena Dubai Islamic Bank akan memberikan pinjaman.

    Namun, akhirnya terungkap pula bahwa pinjaman itu belum bisa mengucur kalau tidak ada jaminan risiko pemerintah pusat, yang ternyata kemudian tidak setuju memberi jaminan risiko. (PIN/NAW/HAr/msh)

  4. #3
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso optimistis pembangunan monorail akan selesai tepat waktu meskipun saat ini proses pembangunannya tersendat karena investor menunggu jaminan resiko dari pemerintah. Hal tersebutt dikatakan Sutiyoso di Jakarta, Ahad (20/8).

    Menurut Sutiyoso, untuk memberikan kepastian, salah satu opsinya adalah memberikan jaminan resiko. Oleh karena itu, pihaknya akan melayangkan surat ke pemerintah pusat terkait kelanjutan proyek tersebut.

    Sebelumnya, Sutiyoso menegaskan, proyek monorail tetap berjalan dengan dukungan dari investor dari Dubai. Sejauh ini, Sutiyoso belum tahu soal ancaman konsorsium Jakarta Monorail yang ingin menarik investasinya jika pemda melakukan tender ulang. Sutiyoso mengatakan, proyek Monorail di Jakarta tetap berjalan sesuai rencana.

    Menurut Sutiyoso, proyek monorail sangat penting artinya bagi warga Jakarta. Selain untuk menghindari kemacetan lalu lintas juga untuk mempermudah mobilitas warga Jakarta.

    Sebelumnye beredar kabar bahwa PT Jakarta Monorail mengancam akan menarik investasinya senilai 10 juta dolar Amerika untuk fondasi monorail jika pemda melakukan tender ulang untuk pekerjaan ini. Sutiyoso sendiri sempat mencemaskan penyelesaian proyek pembangunan monorail tidak dapat selesai pada tahun 2007. Karena hingga saat ini belum ada keputusan pemberian jaminan resiko dari pemerintah pusat seperti yang diajukan Pemerintah Propinsi DKI dan PT Jakarta Monorail.(***)

  5. #4
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Pemerintah Hanya Pendukung Bukan Penjamin Proyek Monorel

    Pemerintah pusat hanya bertindak sebagai pendukung bukan penjamin proyek Jakarta Monorail. Pemerintah masih menunggu penyelesaian masalah legal antara Pemprov Jakarta dan konsorsium monorel.

    Real One

    27/07/2007 09:53
    Dinkes Parepare Tak Berwenang Menindak Produk Formalin
    Dinas kesehatan Parepare, Sulawesi Selatan mengaku tidak berwenang menindak produk buatan **** dan Malaysia yang beredar tanpa se-izin Balai POM setempat. Mereka hanya mengimbau masyarakat agar tidak membelinya. Adapun produk ini mengandung formalin dan merkuri yang membahayakan kesehatan.
    27/07/2007 09:51
    Puluhan Calon Penumpang Merpati Telantar
    Puluhan calon penumpang maskapai penerbangan Merpati tujuan Denpasar, Bali, telantar di Bandara Eltari Kupang, NTT. Kendati mengantongi tiket dan boarding pass, para penumpang ini tidak diberangkatkan. Pasalnya, sejak kemarin pagi hingga saat ini pesawat belum juga tiba.
    27/07/2007 09:50
    Jenazah TKW Dipulangkan Setelah Dua Bulan Tewas
    Seorang tenaga kerja wanita asal Karawang, Jabar, dikabarkan tewas di RS King Fadh bin Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, 1 Mei silam. Namun jasadnya baru dipulangkan ke kampung halaman dua bulan usai kematiannya. Tak mengherankan bila isak tangis sejumlah anggota keluarga pecah saat menyambut kedatangan jenazah TKW tersebut.
    27/07/2007 09:29
    Yudhoyono-Howard Akan Membahas Kerja Sama Bilateral
    Presiden Yudhoyono hari ini sekitar pukul 10.00 WITA dijadwalkan bertemu PM Australia John Howard di Bali. Pertemuan ini akan membahas kerja sama kedua negara.
    27/07/2007 07:43
    Batu Rube dan Desa Kolo Sulit Ditembus
    Menurut keterangan Bupati Morowali, dua desa di Kecamatan Bungku Utara itu sulit ditembus tim Satkorlak yang hendak menyalurkan bantuan. Jumlah pengungsi pun bertambah menjadi 1.365 orang.






    Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah pusat hingga kini masih menunggu penyelesaian masalah legal antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan konsorsium Jakarta Monorel mengenai jaminan terhadap seluruh risiko pembangunan mega proyek itu. Pemerintah pusat hanya bertindak sebagai pendukung bukan penjamin proyek. Demikian ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, belum lama ini.

    Karena itu, tambah Sri Mulyani, Pemerintah Daerah Jakarta diminta menanggung risiko seluruh pembangunan proyek tersebut termasuk menutupi selisih pendapatan monorel. Untuk diketahui, Jakarta menggandeng konsorsium Jakarta Monorail Sistem yang 55 persen sahamnya dimiliki PT Indonesia Transit Centre (kelompok Adhi Karya). Sementara 45 persen sisanya dikuasai Omnico Singapore Pte. Ltd. yang belakangan ternyata tak mampu menyetorkan modal.

    Sebelumnya pemerintah melalui Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tak akan memberikan jaminan risiko pendanaan yang diminta Dubai Islamic Bank untuk mencairkan dana pinjaman senilai US$ 650 juta. Menurut Wapres, sesuai peraturan surat jaminan baru bisa keluar kalau memang proyek tersebut milik pemerintah [baca: Risiko Jakarta Monorel Menjadi Tanggungan Pemda Jakarta].(TOZ/Aryo Adi Prabowo dan Irfan Efendi)

  6. #5
    Ripin's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Jakarta
    Posts
    3,459
    Points
    4,804.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Bikin macet aja nih pembangunan monorail...
    Ngga jadi2 gt >< Sutiyoso btr lagi ganti sih..
    Jd dy bwng2 duid dl

  7. #6
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Jakarta Punya Monorail Cetak E-mail
    Lamtiur Kristin Natalia M. - Okezone

    JAKARTA - Wakil presiden Jusuf Kalla memberi dead line dua minggu bagi Pemprov DKI dan PT Jakarta Monorail, untuk menyelesaikan finalisasi keuangan proyek pembangunan monorail di wilayah DKI.

    "US$ 340 juta atau 70 persen dari total investment akan dibiayai oleh empat bank, yaitu BRI, BNI, Mandiri dan Bank DKI. Wapres minta agar financial closingnya segera dipaparkan oleh BRI," kata Sekda Pemprov DKI, Ritola Tasmaya.

    Hal tersebut disampaikan Ritola usai rapat bersama Wakil Presiden, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Kementrian BUMN, dan PT Jakarta Monorail di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (26/7/2007).

    Finalisasi keuangan tersebut, nantinya akan dipaparkan ketua konsorsium bank yang mendanai proyek monorail. Hal itu, setelah Dubai Islamic Bank batal mendanai proyek yang bernilai US$ 480 juta tersebut.

    Ritola menjelaskan, 30 perseb atau US$ 144 juta sisanya, diperoleh dari equity BUMN dan BUMD, dengan jumlah masing-masing 41 persen dan 10 persen dari total equity. Sementara, sisanya sebesar 40 persen diperoleh dari swasta.

    Sementara itu, Direktur PT Jakarta Monorail, Sukmawati Syukur menambahkan, batalnya pendanaan dari Dubai Islamic Bank bukan disebabkan penolakan pihak Dubai. Namun, karena terhambat masalah regulasi (UU Sukuk), yang hingga kini belum ada di Indonesia. Sampai akhirnya, diputuskan untuk menggunakan dana dalam negeri untuk pembangunan proyek yang ditargetkan akan rampung tahun 2010 mendatang. (ism)

  8. #7
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default



  9. #8
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Konsorsium Bank Nasional Danai Proyek Monorail

    Jakarta (ANTARA News) - Konsorsium perbankan nasional yang terdiri atas BNI, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank DKI akan membiayai sebagian besar proyek monorail, yang semula akan ditangani oleh Dubai Islamic Bank (DIB).

    "Kita memutuskan untuk tidak menerima tawaran dari Dubai Islamic Bank, karena alasan regulasi dan administrasi," ungkap Dirut PT Jakarta Monorail (JM) Sukmawati Syukur usai melakukan rapat pembangunan monorail yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis.

    Ia mengungkapkan, penangguhan terhadap penawaran DIB dalam proyek senilai 480 juta dolar AS itu karena DIB mensyaratkan agar jaminan BOT selama 30 tahun dari Pemerintah DKI, dialihkan penjaminannya ke luar negeri.

    "Hal itu tidak bisa dilaksanakan, karena aturan perundang-undangannya belum ada. Jika UU Sukuk sudah ada maka hal itu dapat dilaksanakan, tetapi menunggu undang-undang itu jadi, kan memerlukan waktu padahal target kita pada 2010 monorail sudah harus beroperasi," tutur Sukmawati.

    Karena itu, tambah dia, daripada menunggu adanya UU Sukuk (obligasi syariah) maka diputuskan untuk menggunakan dana-dana dalam negeri yang cukup banyak dan likuid.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Propinsi DKI Ritola Tasmaya mengungkapkan, dalam rapat tersebut Wapres Jusuf Kalla meminta masalah pendanaan bagi proyek monorail itu segera diselesaikan dalam dua pekan.

    "Wapres meminta agar masalah pendanaan dapat dibahas tuntas dalam dua pekan mulai dari sekarang, untuk dapat segera diputuskan agar equity sebesar 30 persen dapat terisi penuh," tuturnya.

    Ritola mengemukakan, dari total investasi sebesar 480 juta dolar AS, 30 persennya sebesar 144 juta dolar AS berupa equity dan 70 persen atau sekitar 340 juta dolar AS merupakan pinjaman dari konsorsium perbankan dalam negeri.

    Dari equity senilai 144 juta dolar AS itu, 51 persen dari BUMN dan BUMD yakni masing-masing 41 dan sepuluh persen dari total equity, sedangkan sisanya sebesar 40 persen lebih berasal dari swasta.(*)


    Copyright © 2007 ANTARA

  10. #9
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    denger2 uda mule dibangun lagi, moga2 cepet selse deh hehehe

  11. #10
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Dirut BRI: Gubernur DKI Jakarta Terpilih Jangan Ganggu Proyek Monorel Cetak E-mail
    Direktur Utama (Dirut) Bank BRI Sofyan Basir mewanti-wanti agar pergantian Gubernur DKI Jakarta dalam ajang Pilkada, agar tidak menimbulkan perubahan kebijakan dalam program monorel.
    JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) Bank BRI Sofyan Basir mewanti-wanti agar pergantian Gubernur DKI Jakarta dalam ajang Pilkada, agar tidak menimbulkan perubahan kebijakan dalam program monorel.

    "Jangan sampai ada kepemimipnan baru, maka akan mengubah kebijakan," kata Sofyan usai konferensi pers mengenai kinerja keuangan BRI, di kantornya, Jakarta, Jumat (27/7/2007).

    BRI sebagai salah satu bank pelat merah yang pertama kali berkomitmen mendanai proyek ini, mencantumkan beberapa persyaratan dalam Letter of Intent (LoI) pembiayaan proyek monorel.

    Dalam MoU itu, BRI mencantumkan syarat Pemda harus diikutsertakan pada proyek itu. "Pemda diwajibkan memiliki konsorsium dalam pembangunan monorel," imbuhnya

    Pada rapat terakhir dengan Wapres Jusuf Kalla, diinstruksikan untuk segera penyelesaian pembiayaan proyek yang tak kunjung terwujud itu. Sekira USD340 juta atau 70 persen dari total investmestasi akan dibiayai oleh empat bank yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank DKI. Sementara 30 persen sisanya, atau setara dengan USD144 juta diperoleh dari equity BUMN dan BUMD. (rhs)

  12. #11
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Bank DKI Tetap Minati Monorel

    JAKARTA - Bank DKI tetap meminati dan berkomitmen membiayai proyek monorel senilai USD500 juta. Bank pembangunan daerah ini memiliki dua opsi pembiayaan melalui sindikasi dengan lead arranger-nya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk atau tahap kedua bersama bank nasional lainnya.

    Direktur Utama Bank DKI Winny E Hasan mengatakan tetap mengambil bagian dalam proyek, kendati konsorsium proyek transportasi ibukota ini masih meninjau ulang prosedur pembiayaannya.

    “Kami tetap ambil porsi sendiri yang bisa ditawarkan. Bisa jadi melalui sindikasi bersama BRI. Bisa pula melalui sindikasi tahap kedua bersama bank-bank kecil atau bank lain yang minatnya belakangan setelah dilihat hasilnya,” jelas dia di Jakarta, Minggu (12/8/2007).

    Kendati demikian, Winny enggan menyebutkan alokasi dana yang disiapkan untuk proyek besar ini. Sedangkan BRI yang bertindak sebagai lead arranger menyiapkan dana sebesar USD120 juta sehingga proyek ini masih membutuhkan dana sebesar USD170 juta. Sedangkan secara keseluruhan investasi yang dibutuhkan untuk proyek monorel sebesar USD500 juta. Perusahaan monorel sendiri menyiapkan ekuitas sebesar USD110 juta.

    “Kami akan memberikan sesuai batas maksimum plafon kredit. Jadi tidak bisa melewati ketentuan tersebut,” tegas dia.

    Menurut dia, Bank DKI belum meninjau ulang proyek monorel karena masih menunggu kepemilikan PT Monorail apakah menjadi milik pemerintah daerah atau perseroan. Selain itu perlu melakukan diskusi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal terpenting, proyek ini dianggap penting untuk melengkapi moda transportasi kota Jakarta yang dianggap menguntungkan.

    “Semua pihak menyadari, tanpa monorel, moda transportasi Jakarta akan sangat terganggu. Ibaratnya ada yang bolong. Semua itu sudah di tata. Ada busway, monorel, nanti subway hingga waterway,” papar dia. (tomi sujatmiko/sindo/mbs)

  13. #12
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    Jakarta Terapung, Jakarta punya Monorail.... OK

    berapa lama selesainya yah? asli pusing gw liat jalanan jakarta macet nga karuan, ntar pas lanjut bangun monorailnya bakal tambah macet lagi huahuahahuhau
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  14. #13
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    yah gpp asal transportasi jakarta jadi canggih dan maju...

    tinggal kurang subway doang.. kalo mau ga macet sih pake transportasi udara yaitu balon udara

    jadi balon udara way deh

  15. #14
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    ya asal subsidinya gag narik dari anggaran lain sih gpp, ntar kalo biayanya mahal orang miskin di indonesia ditambah lagi larangannya, setelah :
    1. orang miskin di Indonesia dilarang sakit
    2. orang miskin di Indonesia dilarang sekolah
    3. orang miskin di Indonesia dilarang nonton EPL (English Premiere League)

    dan :
    4. orang miskin di Indonesia dilarang naek Monorail

  16. #15
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    orang miskin indonesia boleh lah.. kan pemerintah dapet duid

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •