Pertarungan Proyek Monorel Mulai Lagi
TEMPO Interaktif, Jakarta:Omnico Singapore Pte Ltd melalui PT Maglev Indonesia menyatakan kesanggupannya untuk melakukan financial closing atau penandatanganan perjanjian fasilitas pembiayaan dalam rangka pengerjaan proyek monorail di DKI Jakarta.
Representatif konsorsium PT Maglev Indonesia, Emir Baramuli menjamin financial closing dapat dilakukan dalam waktu 30 hari kerja. "Kami sudah tunjukkan surat kesediaan dari bank,"kata Emi.
Bank yang sudah bersedia membiayai financing, Bank KEXIM dan WOORI Bank. "Merupakan bank nasional di Korea Selatan," ujarnya. Surat kesediaan dari bank itu, sudah diperlihatkan kepada perwakilan Pemerintah DKI serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI pada pertemuan tanggal 28 Desember 2005.
Menurut Emir, pihaknya akan segera melakukan pembuktian penyetoran modal kerja sebesar $ 50 Juta dolar dalam waktu 30 hari setelah Pemerintah DKI melakukan penunjukan.
PT Jakarta Monorail, selaku pengembang proyek monorail, belum juga menyelesaikan financial closing sejak Perjanjian Kerja Sama pengerjaan proyek monorel ditandatangani pada 31 Mei 2004. Pemerintah DKI memberikan toleransi waktu sampai 31 Januari 2006 untuk penyelesaian financial closing tersebut.
Saham Jakarta Monorail sebanyak 55 persen dikuasai PT Indonesia Transit Central (ITC) yang merupakan gabungan perusahaan PT Adhi Karya (Persero), Global Profex Synergy, dan PT Radian Pillar Pasifik. Sisa saham lainnya dipegang Omnico Konsorsium yang terdiri dari Singapore MRT Engineering PTe Ltd, Singapore Technologies Electronic Ltd, Gema Holdings, dan Hitachi Asia Ltd). Namun dalam hal kepemilikan saham ini, menurut Emir, saham Omnico Konsorsium diturunkan dari 45 persen ke posisi 1,2 persen. Keputusan pengurangan saham itu hasil pertemuan Jakarta Monorail tanggal 9 Desember 2005. Sedangkan ITC menyetor saham paid up kapital $ 9.376.000,-.
Terkait financial closingm menurut Emir, konsorsium Omnico Rottem tidak berani bergabung dalam Jakarta Monorail dengan alasan menghindari berbagai masalah hukum yang akan terjadi atas perjanjian yang sudah dibuat. PT Maglev Indonesia, di mana Omnico tergabung di dalamnya, konsorsium Multi National Companies. Anggota lainnya ; Rottem, Hyundai Heavy Industries, Hyundai Group, SMRT, dan ST Temasek Group Singapore.
PT Maglev Indonesia menyatakan kesanggupan investasi $ 600 juta dengan sistem Maglev (magnetik levitation) Rapit Transportasi dari Rotem Hyundai Kroup Korea. Surat kesanggupan itu, menurut Emir, telah diajukan kepada Pemerintah DKI per tanggal 16 Januari 2006.
Sebelumnya, Omnico sudah pernah menawarkan teknologi maglev ini untuk monorel. Secara bersamaan, PT ITC juga menawarkan teknologi model straddle type (menunggang pada balok beton) dari Konsorsium Indonesia Teknologi yang tergabung dalam Indonesia Consortium for Monorel Industry (ICMI). Konsorsium ini terdiri dari beberapa perusahaan lokal yaitu PT.INKA, PT.Bukaka, PT.LEN Industri, AG dan Siemens.
Tarik ulur dua tawaran teknologi itu melahirkan perdebatan alot sampai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Gubernur DKI Sutiyoso sempat turun tangan menengahi. Akhirnya Jakarta Monorail memilih teknologi yang ditawarkan PT ITC dengan pertimbangan biaya lebih murah.
Share This Thread