Tni Kembangkan Teknologi Pertahanan Dengan Lima Perguruan Tinggi
Jakarta - Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dengan lima perguruan tinggi
sepakat bekerja sama untuk melakukan
pengembangan teknologi dan manajemen
ketahanan dan pertahanan nasional.
Kesepakatan kerja sama tersebut,
ditandai dengan penandatangaan nota
kesepahaman antara Panglima TNI Marsekal
Djoko Suyanto dengan lima rektor
perguruan tinggi masing-masing Institut
Teknologi Bandung (ITB), Institut
Teknologi 10 November Surabaya,
Universitas Hasanuddin, Universitas
Indonesia, Universitas Gajah Mada.
"Kerja sama yang kita sepakati saat ini
meliputi kerja sama di bidang pendidikan
dan latihan, pengembangan dan
penelitian, kajian strategis, teknologi
pertahanan, serta manejemen pertahanan,"
kata Rektor ITB Prof.Dr.Joko Santoso di
Jakarta, Rabu , atas nama lima perguruan
tinggi itu.
Ia mengatakan, kerja sama antara TNI
dengan perguruan tinggi sudah lama
berjalan terutama di bidang pendidikan
dan latihan serta pengembangan dan
penelitian.
Ia mengharapkan kerja sama tersebut
dapat menciptakan industri pertahanan
dalam negeri yang lebih mandiri.
"Sebagai bangsa yang besar, wajar jika
Indonesia memiliki industri pertahanan
yang besar dan mandiri," katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal
Djoko Suyanto mengatakan, untuk
membangun kekuatan pertahanan negara
yang kuat, diperlukan sinergi positif
antara seluruh komponen bangsa terutama
di antara TNI dengan perguruan tinggi.
"Ada tiga pilar yang sangat utama dalam
membangun kekuatan pertahanan negara,
yakni TNI, perguruan tinggi, dan
industri pertahanan strategis," katanya.
Karena itu, tambah Djoko Suyanto,
diperlukan kerja sama yang kuat antara
TNI dan perguruan tinggi untuk semakin
memperkokoh pertahanan dan ketahanan negara.
Panglima mengatakan, ada dua hal penting
yang harus dimantapkan dalam kerja sama
antara TNI dan perguruan tinggi karena
TNI merupakan pengguna dari hasil
rekayasa teknologi yang dikembangkan
oleh perguruan tinggi.
Sedangkan, perguruan tinggi berperan
untuk menciptakan rekayasa teknologi dan
manajemen pertahanan yang mandiri untuk
mendukung pembangunan pertahanan negara
yang kuat.
Dalam acara penandatangan itu, dihadiri
oleh tiga kepala staf angkatan dan
komandan sekolah staf dan komando
masing-masing angkatan, serta pimpinan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pertahanan
Share This Thread