hari-hari kemaren di forum terpaksa gw harus pake dengkul untuk mengimbangi pikiran orang-orang yang pake otak...
karena sesuai hukum fisika tentang kesetaraan energi...
dimana sebuah asal muasal energi menghadapi energi dari sebuah asal muasal lain...
harus memiliki kesetaraan yang sama agar tidak terbenturan...
jadi dengkul gw = otak mereka-mereka
dan hasilnya masalah clear...
jadi gak perlu otak...
hari ini belajar ama LunarCrusade...
Theology & Philosophy... nambah ilmu lumayan...
kalo sekarang baru gw mikir pake otak...
bahagia itu sederhana, demikian lelaki itu. baginya, bahagia adalah setiap pagi bisa membuka warung kecil di simpang pertigaan jalan yang juga kecil. menjajar botol bensin, menyiapkan peralatan bengkel sederhana diiringi musik dangdut. di sela-selanya menghirup kopi kental yang telah diseduhnya sendiri berselingan dengan rokok yang juga sederhana. sembari menunggu penuh yakin motor-motor akan mampir mengisi bensin.
wajahnya membiaskan arogansi lelaki, apalagi senyum dan kata-katanya yang tajam menusuk, meski sesungguhnya mengisyaratkan kebenaran. bukankah kebenaran selalu menusuk? dialah lelaki kuat itu. pantang menyerah apalagi kalah, sekedar mengalahpun kadang susah. kehidupan telah menempanya-menjadikannya begitu. semangatnya adalah kobaran api yang siap menyulut siapa saja. entah bergerak bersamanya atau diam-diam menentang
ujian semifinal TIK lolos dengan mulus, dipilih 6 besar dan peringkat ketiga. Masuk tahap final, soalnya tak terduga, dipilih merancang Web, Animation Slide, atau Simple Program, karena cuman bawa bekal VB6 akhirnya milih untuk Simple Program, ya akhirnya menang juga...
Udah dapet sertifikat, trophy dari Pemerintah Provinsi, uang saku pula plus bawa nama baik sekolah...
dan gak nyangka lagi, hanya gw doang di lomba yang jurusannya Sosial, setidaknya masih tertinggal pikiran Science tahun lalu yang bisa terpakai...
Sayangnya udah kelas 3, gak mungkin tahun depan ikutan
si B ialah anak yang lumayan kaya istilahnya, sedangkan anak A ialah anak yang standar kondisi ekonominya...
mereka memiliki ketertarikan yang sama, namun memiliki kemampuan yang berbeda, anak A banyak menungguli daripada anak B...
anak B merasa iri, dengan segala yang dimiliki orangtuanya... dia membeli ini itu yang dirasa paling hebat diantara yang lain...
ketika barang untuk menunjang skillnya belum sepenuhnya ia kuasai, ia membeli baru lagi karena alat sebelumnya sudah out of date...
anak A pun tak mau kalah rupanya, ia pun mencoba menabung, namun apa daya, barang yang dibutuhkan untuk menunjang skillnya hanya mampu dibeli dengan kredit dan hanya bisa dibeli lebih murah daripada kepunyaan si B... setelah dibeli ia rawat baik-baik apa yang ia punya, ia kembangkan baik-baik...
suatu saat diadakan lomba, dimana semua fasilitasnya ialah apa adanya, yang dibutuhkan hanyalah tenaga dan pikiran dari masing-masing...
dan saat hasil diumumkan, anak A jauh memenangkan kompetisi tersebut, sedangkan anak B tidak lolos sama sekali, dan dirinya merasa bahwa perlengkapan lomba tidak sesuai standar...
menyalahkan pihak A yang memiliki penguasaan teknologi yang baik... sampai sekarang anak B terus menyalahkan anak A karena tidak mau membantu...
minta saja tidak, sikap arogansi yang berlebihan...
ya intinya banyak manusia memBK secara tak sadar...
banyak manusia gelap mata akibat uang...
Share This Thread