Results 1 to 15 of 15
http://idgs.in/326562
  1. #1
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default Kerusuhan Etnis di Tarakan. 2 Rumah Dibakar, 4 Dirusak

    TARAKAN. Kota Tarakan yang selama ini dikenal sangat tentram, kemarin mendadak berubah mencekam. Pasalnya, sejumlah warga dengan dengan senjata tajam di tangan, melakukan aksi sweeping. Tak cuma itu, 2 rumah dilaporkan dibakar dan 4 lainnya dirusak. Kerusuhan ini dipicu tewasnya Abdullah (58).
    Ia meregang nyawa akibat dikeroyok 6 pemuda di wilayah Juata Permai, Tarakan Utara, Senin (27/9) dini hari kemarin. Sebelumnya, anak korban bernama Abdul Rahman terlibat pertengkaran dengan 6 pemuda, usai membeli rokok, Minggu (26/9) sekitar pukul 22.00 Wita.
    Kronologi kejadian yang dihimpun Radar Tarakan (Kaltim Post Group), awalnya, Rahman membeli rokok di salah satu toko di pinggir jalan utama atau dekat jalan masuk kantor Kelurahan Juata Permai. Setelah itu, Rahman bersama kawannya, Jay, menanyakan keberadaan rekannya bernama Ruri kepada 6 pemuda itu.
    "Saya cuma cari Ruri, tapi tidak ada. Mereka langsung memukul saya," kata Rahman yang menderita luka-luka di wajah dan pergelangan tangan kanan.
    Sementara Rahman dipukuli, Jay pulang ke rumahnya di wilayah Belalung, untuk mengabarkan kejadian ini kepada keluarganya, Lili Sutrisna dan Abdullah, ayah Rahman. Dikatakan Lili, awalnya hanya ia yang ingin melihat Rahman di lokasi itu.
    Namun Abdullah, juga ingin ikut. "Kami sudah tahan agar beliau (Abdullah, Red) tidak ikut. Tapi tetap saja mau," ungkap Lili.
    Sesampai mereka di tempat kejadian, terlihat Rahman sudah babak belur. Abdullah yang dikira ikut membantu Rahman, malah terkena sabetan parang dan tewas di tempat kejadian. Setelah itu, keenam pelaku melarikan diri. Rahman dan Abdullah dibawa ke rumah sakit. Setelah itu, jenazah Abdullah disemayamkan di rumah duka di Belalung, Juata Permai.
    Kemarin pagi, ratusan warga melayat jenazah Abdullah. Mendadak, kemarahan mereka memuncak dan langsung melakukan aksi sweeping ke kawasan yang diduga menjadi tempat tinggal para pelaku. Tak ada yang bisa menghentikan aksi balas dendam tersebut. Dan akibatnya, 2 rumah dibakar, 4 lainnya dirusak.
    Ratusan polisi tampak bersiaga untuk mencegah aksi anarkis yang lebih besar. Bahkan hingga malam tadi, sejumlah aparat masih disiagakan.
    Kepala Adat Besar Dayak Tidung Kalimantan, H Mochtar Basry Idris bahkan menyebut, ada 8 orang pelaku yang mengeroyok Rahman dan menewaskan Abdullah. Ia menyebut sudah memiliki identitasnya.
    "Saya minta atas nama adat Dayak Tidung, kasus ini dan kasus lainnya yang terjadi sebelumnya segera ditindak. Kalau polisi tidak berhasil menangkap, akan kami selesaikan secara adat," tegasnya. Meski demikian, Mochtar mengharapkan, kejadian serupa tak terjadi lagi. Juga secepatnya menangkap pelakunya.
    Salah satu tokoh masyarakat Tidung, H Abdul Majid Arhan berharap, ada solusi terbaik yang bisa didapatkan. "Kami harap saudara-saudaraku yang datang, haruslah menghargai pepatah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," kata Abdul Majid Arhan.
    Menurutnya, sebagai sesama masyarakat yang mencari nafkah di Tarakan, warga pendatang haruslah berterima kasih dengan penduduk asli Kalimantan sehingga terjalin kebersamaan antar penduduk asli dengan pendatang.
    Sementara itu, Wakil Ketua Adat Tidung, H Ahmad Sulaiman menyebut, kejadian ini jangan sampai terulang lagi. "Pedihnya sangat pedih. Terlebih lagi jika tidak ada tindakan aparat. Memang mungkin saja aparat bekerja, namun pelakunya belum dapat. Tapi harapan kami bisa segera ditindak. Kami tetap sabar," imbuh Ahmad. (ash/kpnn)

    saus http://www.sapos.co.id/index.php/ber.../Rubrik/9/6976

    Bentrok Warga di Tarakan
    Kota Tarakan Kembali Mencekam

    Tarakan - Situasi di pusat Kota Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim), kembali mencekam. Asap terpantau membubung tinggi dari arah pusat kota sambil terdengar suara letusan senjata api.

    Massa berkumpul di pusat Kota Tarakan. Teriakan mereka terdengar di tengah situasi kota yang lengang.

    "Posisi saya sekitar 1 kilometer dari pusat kota. Terdengar suara letusan senjata beberapa kali," kata Suprayogi,salah seorang warga Kota Tarakan,yang tinggal di Jl Mulawarman, Karang Anyar Pantai, Selasa (28/09/2010) malam.

    Suprayogi memperkirakan, api yang membubung tinggi di kawasa pusat kota itu berada di sekitar Jl Gadjah Mada.

    "Tapi saya belum tahu apa yang terbakar.Masih khawatir keluar rumah," ujar Suprayogi.

    Menurutnya,hingga saat ini warga masih tetap enggan keluar rumah khawatir terjadi bentrokan lanjutan. Berada di dalam rumah dinilai lebih aman ketimbang berkeliaran di jalan atau hanya sekadar menyaksikan situasi di pusat kota.

    "Menyelamatkan diri dan keluarga yang penting," tutup Suprayogi.

    Diberitakan sebelumnya, aktivitas ekonomi dan pendidikan di Tarakan,belum berlangsung normal. Pedagang memilih menutup toko mereka dan sekolah pun diliburkan.

    Meski aparat TNI dan Polri berjaga-jaga,warga tetap khawatir terjadinya bentrokan susulan, pascabentrokan Minggu (28/09/2010) lalu,yang menewaskan seorang tokoh masyarakat, Abdullah (50).

    saus http://www.*********.com/read/2010/0...ekam?991101605

    ---------------------------------------------------------------------------------------------

    jangan sampe kaya sampit lagi deh....
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  2. Hot Ad
  3. #2
    clabank's Avatar
    Join Date
    Sep 2010
    Posts
    791
    Points
    885.90
    Thanks: 115 / 22 / 15

    Default

    saya orang Tarakan gan....
    T_T
    ini tadi malam korban udah bejatuahan...
    rumah sebagian di pusat koota di bakar..

  4. #3
    Kaixa's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    di pelukan Tae Yeon SNSD & Jessica SNSD
    Posts
    6,719
    Points
    1,549.12
    Thanks: 274 / 205 / 173

    Default

    aih gila, masa krn cm nanya doang bisa berbuntut pemukulan ? wah ga bener ini, pasti itu 8 pelaku pemukulan tsb bisa jd dlm kondisi mabok
    Ten no michi o iki, Subete o Tsukasadoru otoko



    Kono machi wa boku no uchi. Boku wa dareka mo naite ga hoshikunai



    Prinsip berteman ala gw : Lo baek, gue lebih baek. Lo jahat, gue lebih kejam 10x lipat


    "It's... It's Lu Bu !!!"



  5. #4

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,"

    ini artinya apa ya

  6. #5
    Azunyan's Avatar
    Join Date
    Jan 2010
    Location
    Beyond the Hill
    Posts
    2,031
    Points
    690.10
    Thanks: 78 / 188 / 137

    Default

    dengan ramainyan perkelahian antar suku,
    berarti semboyan bhinneka tunggal ika sudah mulai ditinggalkan ni


    Quote Originally Posted by Anbu-LoCk~rBN View Post
    di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,"

    ini artinya apa ya
    itu berarti harus menghormati kebudayaan setempat

  7. #6
    Wing_of_Healing's Avatar
    Join Date
    Dec 2009
    Location
    The Spirit Room
    Posts
    15,678
    Points
    7.90
    Thanks: 218 / 992 / 602

    Default

    Peristiwa sampit ? ? Kecil kemungkinan terjadi lagi . . Coz ini kasusnya cuma timbul akibat pertengkaran kecil, bukan seperti peristiwa sampit yang udah dipendam sejak lama . .

    Tapi kalau diselesaikan secara adat oleh suku dayak, ya outputnya dah bisa dibayangkan, gak jauh beda sama peristiwa sampit juga, tapi dalam lingkup yang lebih minor . .
    http://static.indogamers.com/signaturepics/sigpic66247_49.gif

    "Many people die at 25 and aren't buried until they are 75."
    - Benjamin Franklin -


    "Life battles don't always go to the stronger or faster man.
    Sooner or later, the man who wins is the man who thinks he can."

    - Vince Lombardi -

    When I am down and oh my soul so weary, when troubles come and my heart burdened be.
    Then I am still and wait here in the silence, until You come and sit awhile with me.

  8. #7
    clabank's Avatar
    Join Date
    Sep 2010
    Posts
    791
    Points
    885.90
    Thanks: 115 / 22 / 15

    Default

    asli orang tarakan udah bercukup besabar,,,
    denga orang2 pendatang...
    banyak masalah yg terjadi di tarakan,,,
    contoh.. Pondok Tidung Di bakar,...
    Gadis perempuan suku tidung di ******* dan di bunuh..
    dan ini terkhir Imam masjid di bunuh

    dan ini lah membuat masyarakat marah...

    Tarakan boleh damai..asalkan pendatang yg suku bugis harus di pulangkan ke kampungnya..
    kalo orang bugis tetep di Tarakan



    akan di JADIKAN sampit ke 2

  9. #8
    Rick's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Palembang
    Posts
    166
    Points
    569.00
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    astaga..
    masih aja ada kerusuhan2 yang ga jelas gitu ya..
    1 bangsa 1 negara masih aja bisa saling rusuh..
    hueee..

  10. #9

    Join Date
    Jun 2010
    Posts
    117
    Points
    164.40
    Thanks: 2 / 30 / 24

    Default

    ya klo org2 daerah gtu biasanya klo masalah kecil ato besar diselesaikan secara adat mereka!
    yaa kemungkinan aja terjadi "Sampit PART2"
    astajim...

  11. The Following User Says Thank You to dNec-Links For This Useful Post:
  12. #10
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    TARAKAN, KOMPAS.com — Situasi Kota Tarakan, Kalimantan Timur, Kamis (30/9/2010) pagi, telihat kondusif. Masyarakat sudah mulai melakukan aktivitasnya, pasca-bentrokan Selasa malam lalu.

    Situasi perekonomian kota tersebut mulai pulih meski belum pulih 100 persen. Toko-toko di sepanjang kawasan perekonomian penting di Tarakan, seperti di Jalan Sudirman dan Jalan Yos Sudarso, sudah banyak yang dibuka, tetapi belum semuanya.

    Masyarakat yang ditemui Kompas, menyebutkan sudah mulai tak khawatir keluar rumah. Lalu lintas juga terpantau mulai ramai, mobil dan motor sudah berlalu lalang, baik di jalan besar maupun di pelosok.

    Meski demikian, aparat keamanan dari TNI dan Polri masih berjaga di tempat-temapt kerawanan konsentrasi massa, seperti di simpang empat Grand Tarakan Mall, dijaga oleh puluhan personel TNI dan Polri. Terlihat juga mobil patroli tentara yang berkeliling di jalan-jalan Tarakan.

    http://regional.kompas.com/read/2010...Mulai.Kondusif

    KOTABARU, KOMPAS.com - Puluhan tokoh berbagai agama dan 17 etnis dari berbagai daerah yang bermukim di Kotabaru, Kalimantan Selatan, berikrar damai untuk mengantisipasi konflik antarsuku seperti di Tarakan, Kalimantan Timur.

    Wakil Bupati Kotabaru, Rudy Suryana, usai berkoordinasi bersama tokoh agama dan perwakilan dari 17 suku di Kotabaru, Rabu (29/3/2010) malam, mengatakan, jauh-jauh hari Kotabaru telah membentuk Forum Komunikasi Masyarakat Saijaan untuk mempererat kebersamaan dan persaudaraan agar tetap terjaga.

    "Bertepatan dengan terjadinya konflik di Tarakan itu, forum ini kembali dimantapkan dengan mengucapkan ikrar dan menyelenggarakan kegiatan pentas budaya daerah," jelasnya.

    Tujuan dari ikrar damai tersebut, kata Rudy, agar tidak terjadi konflik horizontal antarsesama, seperti yang terjadi di Tarakan, Sampit dan Poso.

    "Karena meskipun masyarakat Kotabaru yang terdiri dari berbagai adat istiadat dan suku serta budaya itu, tetapi tetap satu, yakni "Masyarakat Saijaan", masyarakat yang seiya sekata," terangnya.

    Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi, Slamet Riyadi, menambahkan, kerukunan masyarakat di Kotabaru sudah tidak diragukan lagi.

    Hal itu terbukti dengan adanya kebersamaan dalam segala hal, dan saling toleransi sesama warga, katanya.

    Komandan Kodim 1004 Kotabaru, Letkol Arti Sinthu Bas Ignatius, menambahkan, kebersamaan masyarakat dan unsur Muspida Kotabaru benar-benar terlihat.

    "Kebersamaan itu terbukti saat mengundang hanya melalui pesan singkat/SMS, semuanya hadir malam ini untuk sebuah pemantaan Farum Kerukunan Masyarakat Saijaan," kata Sinthu, yang baru saja menjabat Komandan Kodim 1004 Kotabaru menggantikan Letkol Andi Sayuti.

    http://regional.kompas.com/read/2010...Berikrar.Damai

    KONFLIK TARAKAN
    Situasi Mulai Aman, Senjata Diserahkan
    Jumat, 1 Oktober 2010 | 07:04 WIB
    Kompas/Wawan H Prabowo
    Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak (kiri) merangkul pihak yang bertikai dalam konflik Tarakan seusai penandatanganan kesepakatan damai di Hotel Swiss-Belhotel, Tarakan, Kalimantan Timur, Kamis (30/9). Dalam kesempatan itu para pihak yang terlibat konflik sepakat saling memaafkan dan para pelaku tindak pidana tetap diproses secara hukum.
    TERKAIT:

    * Damailah Tarakan
    * Insiden Tarakan dan Sekat Etnis Otda
    * Jenazah Korban Tarakan Tiba di Makassar
    * Besok Sekolah Mulai Aktif di Tarakan
    * Seruan Damai untuk Tarakan

    TARAKAN, KOMPAS.com - Suasana dan denyut kehidupan normal Kota Tarakan, yang terletak di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur, sejak Kamis (30/9/2010) pagi mulai bisa dirasakan penduduknya kembali. Pulihnya keadaan kota adalah hasil dari ditandatanganinya kesepakatan damai di antara dua komunitas yang bertikai, Rabu malam.

    Bahkan, para tokoh masyarakat Tidung dan Bugis yang mewakili kedua komunitas kemarin mulai menyerahkan senjata kepada aparat keamanan sebagai tanda perdamaian. Parang dan badik diserahkan seusai penandatanganan pernyataan kesepakatan damai kedua dan ketiga di Lantai 2 Swiss-Belhotel, Tarakan. Kesepakatan itu melengkapi kesepakatan pertama yang ditandatangani di Ruang VIP Bandar Udara Juwata, Tarakan, Rabu malam.

    Warung, toko, rumah makan, restoran, dan pasar telah dibuka meskipun ada yang masih tutup. Angkutan kota, ojek sepeda motor, taksi, dan perahu cepat antarpulau juga sudah beroperasi kembali. Sejumlah orang menyatakan tidak cemas lagi untuk keluar dan bersyukur karena perekonomian dan transportasi telah aktif. Namun, mereka berharap bentrokan yang telah menewaskan 5 orang dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi itu tak akan pernah terjadi lagi.

    Abdul Wahab (65) yang mengatasnamakan komunitas Tidung menyerahkan sebilah parang, sementara Sani (65) yang mengatasnamakan komunitas Bugis menyerahkan sebilah badik.

    Untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga secara luas, Kepala Polda Kaltim Irjen Mathius Salempang mengumumkan Maklumat Kepala Polda Kaltim Nomor 01 Tahun 2010 yang dibuat pada Rabu malam. Isinya, ”Dilarang keras membawa senjata tajam dan sejenisnya, senjata api, atau membawa senjata yang dipersamakan dengan senjata api. Apabila diketemukan ada yang membawa senjata tajam dan senjata api, akan diambil tindakan tegas sesuai dengan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951”.

    Mathius menginstruksikan jajarannya merazia warga yang membawa senjata tajam di luar rumah. Razia ke rumah warga dilakukan jika seseorang memiliki senjata api.

    Wahab dan Sani juga menandatangani kesepakatan ketiga yang berisi tiga butir. Pertama, bekerja sama melindungi keselamatan dan keamanan terhadap ancaman perampokan atau tindak pidana lainnya di laut. Kedua, menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Jika terjadi kesalahpahaman dan tidak bisa diselesaikan, diserahkan kepada aparat penegak hukum dan tidak akan melibatkan kelompok, suku, atau organisasi. Ketiga, jika kesepakatan ini dilanggar, masing- masing pihak bersedia dituntut sesuai hukum.

    Satu lagi yang juga ditandatangani ialah kesepakatan kedua oleh wakil keluarga korban yang tewas dalam pertikaian. Penanda tangan ialah Aji Pengiran Abdul Wahab (45) yang mengatasnamakan keluarga Abdullah bin Salim yang tewas pada Minggu malam lalu dan Sudding (55) selaku paman wakil keluarga yang diduga terlibat dalam pertikaian di tempat tewasnya Abdullah. ”Para pihak bersepakat saling memaafkan dan terhadap para pelaku tindak pidana tetap diproses secepatnya”, demikian bunyi kesepakatan kedua itu.

    (BRO/HAR/NAR/INA/ATO)

    http://regional.kompas.com/read/2010...ata.Diserahkan

  13. #11
    Kaixa's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    di pelukan Tae Yeon SNSD & Jessica SNSD
    Posts
    6,719
    Points
    1,549.12
    Thanks: 274 / 205 / 173

    Default

    gw cm berharap semoga keadaan kota tarakan trus damai n kondusif. mengingat banyak etnis yg tinggal disana, alangkah baiknya bila ada kasus kejahatan yg menyangkut etnis pelaku harus ditindak tegas n adil tanpa pandang bulu.
    Ten no michi o iki, Subete o Tsukasadoru otoko



    Kono machi wa boku no uchi. Boku wa dareka mo naite ga hoshikunai



    Prinsip berteman ala gw : Lo baek, gue lebih baek. Lo jahat, gue lebih kejam 10x lipat


    "It's... It's Lu Bu !!!"



  14. #12

    Join Date
    Sep 2009
    Location
    follow @JoyNathanK
    Posts
    6,023
    Points
    915.90
    Thanks: 529 / 464 / 322

    Default

    kayaknya mereka rela mempertaruhkan nyawa hanya demi harga diri dan adat istiadat atau ide pemikiran sendiri

  15. #13
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    terakhir seh dengar2 dari tv suasana tarakan udah mulai kondusif, yah moga2 bisa diselesaikan dengan baik....
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  16. #14
    Sterling's Avatar
    Join Date
    Jun 2009
    Location
    Jakarta
    Posts
    22,501
    Points
    2.48
    Thanks: 63 / 822 / 597

    Default

    TARAKAN, KOMPAS.com — Ratusan orang yang tadinya terkonsentrasi di kawasan Plaza Tarakan Jalan Yos Sudarso, Selasa (28/9/2010), bergerak menuju Kantor Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) Cabang Tarakan di Jalan Diponegoro, Sebengkok, Tarakan Tengah.

    Di kantor ini diselenggarakan pertemuan tertutup yang dipimpin tokoh adat dari Provinsi Kalimantan Tengah yang disebut "Panglima Kumbang".

    Turut hadir perwakilan suku asli Kalimantan dari Samarinda, Malinau, Kutai, dan Kalimantan Tengah. Hadir pula beberapa sesepuh dan tokoh Pemuda Tarakan yang dipercaya.

    Sementara itu, di luar ruang pertemuan, massa berteriak-teriak mencari seseorang.

    Pantauan Tribun Kaltim, saat dalam perjalanan dari Plaza Tarakan ke Kantor Puasaka, massa sempat bertemu dengan Wali Kota Tarakan Udhin Hianggio.

    Massa tidak menggubris wali kota karena dinilai tidak mampu mengatasi masalah. Massa pun tak acuh saat Kapolresta Tarakan AKB Dharu Siswanto dan mantan Wali Kota Jusuf SK menemui mereka. (Tribun Kaltim/Niko Ruru)

    http://regional.kompas.com/read/2010...pat.di.Tarakan


    TARAKAN, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri merangkul tokoh pemuda Dayak, Panglima Kumbang Udin Bahlok, saat bertemu di ruang VIP Bandara Juwata, Tarakan, Kaltim, Jumat (1/10/2010).

    Kedatangan Kapolri ke Tarakan untuk melihat situasi terakhir Kota Tarakan pascakonflik antarkelompok warga yang bertikai. Tampak Kapolri terus-menerus merangkul badan kecil tokoh Dayak dari Kalimantan Tengah (Kalteng) yang sangat disegani itu.

    Panglima Kumbang adalah tokoh adat Suku Dayak yang ada di Kalteng. Dia sengaja datang dari Kalteng ke Tarakan untuk menenangkan kedua kubu yang bertikai. Bahkan, Panglima Kumbanglah yang sebelumnya memimpin rapat dalam strategi penanganan konflik di Tarakan.

    Kapolri datang ke Tarakan khusus untuk memantau situasi terkini di Tarakan setelah konflik yang berujung damai. Untuk terus memantau, Kapolri memerintahkan Kapolda Kalimantan Timur Irjen (Pol) Mathius Salempang untuk berkantor selama dua minggu di Tarak

    http://regional.kompas.com/read/2010...lima.Kumbang-4

  17. #15

    Join Date
    Jun 2010
    Posts
    117
    Points
    164.40
    Thanks: 2 / 30 / 24

    Default

    masalah ini kelanjutannya gmn yah ??
    yg gw tau klo org2 sana harga diri&adat istiadat di bela2in walaupun nyawa taruhannya!
    ajib ye =D

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •