Ruhut Sitompul (56) seolah tak pernah sepi diberitakan berkat keberaniannya yang kontroversial di berbagai bidang, sejak ia masih pengacara hingga kini jadi anggota DPR sekaligus ketua DPP Partai Demokrat.
Ruhut yang lahir di Medan 24 Maret 1954 ini namanya melejit sejak berperan sebagai tokoh pongah "Poltak" si Raja Minyak dari Tarutung dalam sinetron Gerhana.
Terbaru, Ruhut melemparkan wacana amandemen UUD 45 untuk perpanjangan masa bakti Presiden RI dari dua periode menjadi tiga periode. Ide itu, menurut Ruhut bukan hanya sekarang dilontarkan usai peringatan HUT Proklamasi RI ke-65 tapi sekitar enam bulan silam sudah diusulkan kepada Presiden di kalangan internal Demokrat.
Namun, masih menurut Ruhut, saat itu Presiden SBY menolak ide itu dan menegaskan bahwa periode kepemimpinannya sekarang adalah yang terakhir alias tidak akan maju lagi dalam Pilpres 2014.
Ruhut membantah bahwa usulnya itu adalah skenario tertentu, dan mengaku sebagai ide dari hati paling dalam. Kontan saja ide kontroversial ini mengundang berbagai komentar dan tanggapan politikus maupun ahli hukum, tak terkecuali Ketua MK Mahfud MD yang menilai, jika hal itu terjadi maka menciderai demokrasi.
Alumni Fakultas Hukum Unpad 1979 ini adalah anak kedua dari pasangan Humala Sitompul dan Surtani Panggabean yang kemudian memulai kariernya sebagai pengacara. Ia pun pernah menjadi pengacara Akbar Tanjung, Ketua Golkar sebelum Jusuf Kalla, dan pernah menjadi pembela sejumlah yayasan milik mantan Presiden Soeharto saat semua orang menghujat Orde Baru kala itu.
Sebenarnya Ruhut kontroversi sudah sering dan seakan melekat pada penampilannya yang kerap berbeda dengan yang lain. Dalam kasus Bank Century, Ruhut menyatakan rela bila kupingnya dipotong jika dana bailout Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun mengalir ke Partai Demokrat dan SBY. Ruhut pun menegaskan, dana bank Century tak ada kaitannya dengan Presiden maupun Demokrat (20/11/2009).
Lebih heboh dari itu, Ruhut juga mengaku siap dipotong lehernya jika Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) menerima 'duit' Century Rp 500 miliar. Bahkan, sebelum pemilihan ketua Pansus Hak Angket Century pun, Ruhut berani bersumpah bahwa yang akan menjadi ketua adalah Idrus Marham orang Golkar
Si Poltak juga pernah bersumpah siap dirajam dan dicabut nyawanya jika Wapres Boediono dan Sri Mulyani bersedia menghadiri pemanggilan Pansus Century. Faktanya, Sri Mulyani hadir ke DPR ketika dipanggil oleh Pansus Century, 20 November 2009.
Ruhut Sitompul pernah terlibat cekcok dengan Gayus Lumbuun dalam kasus Bank Century, hingga keluar kata kata kasar "*******", dan hal itu menuai kritik banyak pihak sebagai hal yang tidak etis. Dengan Jusuf Kalla pun, Ruhut pernah memanggil dengan sebutan Daeng yang menyinggung perasaan etnis Makassar, karena dinilai merendahkan mantan Wapres tersebut.
Sebelum itu, ketika musim kampanye pilpres 2009, Ruhut pun pernah mengeluarkan pernyataan heboh, "Arab tidak pernah membantu Indonesia". Yang dimaksudkannya kala itu adalah menyindir tim sukses Mega-Prabowo, Fuad Bawazier yang keturunan Arab. Pernyataan pernyataan itu terus membuat heboh media, menuai kecaman reaksi keras dan kala itu umat Islam juga tersinggung dengan ulah Ruhut. Ruhut dan Partai Demokrat akhirnya meminta maaf.
Lantas, masih adakah rencana Ruhut untuk melontarkan isu dan wacana yang kontroversial? Mengapa si Poltak itu sering membuat statement kontroversial?
Spoiler untuk sumber :
Share This Thread