TAIPEI--MIOL: Taiwan mengancam akan memboikot Olimpiade Beijing 2008 jika China menghina negara tersebut dengan memperlakukan Taiwan sebagai provinsi China. Demikian diberitakan satu surat kabar, Sabtu (28/4) mengutip perdana menteri Su Tseng-chang.
"Kedaulatan Taiwan seharusnya tidak direndahkan. Jika China merendahkan status tim Taiwan dengan menyebutnya tim `China-Taiwan`, Taiwan tidak akan menghadiri Olimpiade Beijing 2008," tulis Liberty Times mengutip Su seperti yang diungkapkan pada parlemen, Jumat.
"Taiwan harus menghadiri Olimpiade sebagai sebuah negara atau anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC). Status Taiwan seharusnya tidak direndahkan," kata Su.
Su membuat ancaman tersebut sehari setelah Taiwan menolak perjalanan estafet obor Olimpiade 2008, dengan mengatakan bahwa pengaturan tempat-tempat persinggahan rute estafet tersebut memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China, bukan negara terpisah.
China ingin obor tersebut datang ke Taiwan dari kota di Vietnam Ho Chi Minh City dan berangkat dari Taipei ke Hong Kong dan Macau sebelum masuk bagian dalam China. Tetapi Taiwan ingin obor itu datang dari negara ketiga dan berangkat ke negara ketiga dari Taipei, untuk menunjukkan Taiwan adalah tempat persinggahan internasional - bukan domestik - dari perjalanan estafet tersebut.
China dan Taiwan telah berpisah sejak akhir perang saudara China pada 1949. China memandang Taiwan sebagai provinsi yang melepaskan diri tetapi Taiwan menyatakan sebagai negara berdaulat yang saat ini diakui oleh 24 negara.
Perselisihan mengenai kedaulatan Taiwan juga mengimbas pada olahraga, karena China memaksa Taiwan, yang secara formal bernama Republik China, untuk mengubah namanya dalam IOC menjadi Chinese-Taipei dan menghadiri event olahraga internasional itu di bawah nama tersebut.
Taiwan menganggap nama itu merendahkan mereka karena secara tidak langsung menyatakan Taiwan sebagai bagian dari China. Tetapi pada tahun-tahun belakangan ini, China sedang berusaha mengganti
Chinese-Taipei dengan China-Taipei, permainan kata-kata yang kurang berarti bagi orang asing yang membawa arti mendalam bagi Beijing. Sementara "Chinese" menunjukkan China, orang China dan segala sesuatunya China, "China" berarti China sebagai satu negara.
Taiwan dan China masih punya waktu satu tahun untuk menyelesaikan perbedaan mereka mengenai perjalanan obor Olimpiade dan nama tim Taiwan pada Olimpiade Beijing.
Saat tali persahabatan antara pemerintah Taiwan dan China masih tegang, partai oposisi Taiwan Partai Nasionalis China (Kuomintang
or KMT) mendorong dilakukannya rekonsiliasi dan membentuk reunifikasi Taiwan-China.
Pada Sabtu, ketua kehormatan KMT Lien Chan dan presiden China Hu Jintao bergabung membuka forum lintas-perbatasan dalam kerjasama ekonomi dan perdagangan.
Ini merupakan pertemuan ketiga Lien-Hu sejak 2005. Sekitar 500 pebisnis Taiwan menghadiri forum itu.
"Fokus dari forum ini adalah untuk mendiskusikan hubungan langsung udara dan laut, menghubungkan pariwisata dan pertukaran pendidikan. Keinginan kami untuk melebarkan pertukaran dan mempromosikan kerjasama," kata Hu.
Senada dengan Hu, Lien mengatakan bahwa Taiwan dan China seharusnya mengganti konfrontasi dengan konsultasi dan dialog.
"Itu cara yang benar dan itu adalah motivasi untuk meningkatkan hubungan," katanya, seperti dikutip DPA. (Ant/OL-06)
Taipei (ANTARA News) - Sekutu-sekutu Afrika hari Minggu memberikan dukungan mereka bagi upaya Taiwan memperoleh sebuah kursi di PBB.
Para pemimpin lima sekutu diplomatik Taiwan -- Swaziland, Burkina Faso, São Tomé & Príncipe, Malawi, serta Gambia -- mengeluarkan sebuah deklarasi yang mendukung langkah kontroversial itu pada akhir pertemuan puncak satu hari.
"Sebagai sebuah negara berdaulat, Taiwan seharusnya tidak dilucuti haknya untuk mengambil bagian dalam PBB, Badan Kesehatan Dunia dan organisasi-organisasi internasional yang lain," kata deklarasi itu.
"Sekutu-sekutu Afrika Taiwan mendukung hak sah Taiwan bergabung dengan PBB dan badan-badan khususnya seperti Badan Kesehatan Dunia," katanya.
Presiden Chen Shui-bian yang mendukung kemerdekaan Taiwan pekan lalu menegaskan lagi janjinya untuk mendorong referendum mengenai penggabungan wilayah itu dengan PBB, meski Beijing dan Washington, D.C. telah mengeluarkan peringatan-peringatan baru.
Pulau itu, yang menggunakan nama resmi Republik ****, kehilangan kursi PBB setelah diambil alih Republik Rakyat **** pada 1971.
Upaya-upayanya bergabung kembali dengan menggunakan nama resminya itu berulang kali dijegal oleh Beijing, yang mengaggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya **** yang menunggu penyatuan kembali.
Afrika adalah satu-satunya medan perang diplomatik utama bagi Taiwan dan ****, yang saling menuduh membujuk sekutu dengan "diplomasi buku cek".
Tahun lalu Taipei mengalami kemunduran terakhir di Afrika ketika Chad mengalihkan pengakuan ke Beijing, sehingga Taiwan hanya memiliki lima sekutu di kawasan itu. Secara internasional, hanya 24 negara kini mengakui Taipei, bukan Beijing.
Majelis Umum PBB akan membahas permohonan keanggotaan Taiwan di PBB akhir bulan ini. Permohonan keanggotaan ini merupakan yang kelimabelas kalinya sejak 1991, dan merupakan yang pertama kalinya menggunakan nama Taiwan. Sebelumnya, permohonan keanggotaan Taiwan menggunakan nama resminya, Republik ****, demikian AFP.(*)
WASHINGTON--MIOL: Duta Besar China untuk Amerika Serikat (AS)Kamis (29/3) mendesak Washington untuk menghentikan penjualan senjata dan mengirimkan isyarat salah kepada Taiwan.
Dia juga mengancam bahwa hubungan kedua negara akan memburuk jika masalah tersebut tidak ditangani dengan baik.
"China tidak akan pernah menoleransi kemerdekaan Taiwan atau mengizinkan siapa pun untuk memisahkan Taiwan dari China, juga melalui sarana apa pun," ujar Zhou Menzhong.
Zhou menegaskan, masalah Taiwan merupakan isu paling penting dan paling sensitif menyangkut hubungan China-AS, juga merupakan masalah 'mendasar' bagi stabilitas, perkembangan hubungan, dan kerja sama kedua negara.
Dia menyebut Presiden Taiwan Chen Sui-bian sebagai orang yang nekat dan berbahaya karena berani mengupayakan kemerdekaan Taiwan.
Zhou juga mendesak AS untuk menghormati dan mempertahankan kebijakan satu China. Ia pun meminta AS menghentikan penjualan senjata canggih kepada Taiwan dan berhenti mengirimkan isyarat salah kepada angkatan bersenjata Taiwan.
"Kami berharap pihak AS akan bekerja dengan China untuk menolak dan menarik mundur dari upaya mendukung aktivitas kemerdekaan Taiwan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Chen Sui-bian, juga meminta agar AS tetap menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta mempertahankan kepentingan strategis kedua negara," kata Zhou.
China hingga saat ini tetap mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya dan berulang kali mengancam akan menyerang negara itu jika menyatakan kemerdekaannya.
Amerika Serikat mengakui kebijakan Satu China itu sejak 1979. Namun, Washington tetap menjadi pemasok utama senjata Taiwan dan secara resmi AS juga menjadi pemasok sarana pertahanan diri Taiwan jika negara itu terancam.
"Kami berharap pemerintah AS menghormati komitmennya terhadap China, tidak hanya melalui kata-kata tetapi juga dibuktikannya dengan perbuatan," tandas Zhou. (AFP/Hru/OL-01)
Share This Thread