Page 4 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast
Results 46 to 60 of 91

Thread: c@ndys diary

http://idgs.in/34107
  1. #46
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Nama gue Yura, Prajurit Cora di pos Lunar. Hari ini gue baru aja lulus dari akademi Ranger, dan dalam waktu dekat akan memulai pelatihan sebagai Advanturer. Dan guru gue disini adalah orang yang paling gue kagumi, Alpha, yaitu kakak gue sendiri.

    Kak Alpha, yang biasa gue panggil kak Al, adalah Advanturer terhebat, terkeren, terbaik, dan segala macem ter-ter lainnya.. (mm...kecuali teri...). Suatu saat gue pingin jadi Advanturer hebat seperti dia.

    "Yura!!", panggil seseorang yang dari tadi kita bicarain, kak Al, dia memanggil gue dari depan pintu rumah. "Ayo cepet masuk, makanan mama udah mateng nih!". Senyumnya yang ramah dan suaranya yang lembut selalu menyejukkan hati siapa aja, termasuk gue sendiri.

    "Okey!", sahut gw sambil berlari menuju pintu rumah. Hari ini ada perayaan selametan kelulusan gue. Sampe Kak Al pun ngambil cuti dari militer demi merayakan ini. Dia emang kakak terbaik di dunia ini!

    Keluarga kecil kita tinggal bertiga, mama, kak Al dan gue. Papa baru meninggal beberapa tahun lalu karena sakit. Mama sendiri adalah ibu yang baik dan sabar, ibu idaman semua orang deh pokoknya. Kita melalui pesta perayaan siang itu dengan sangat menyenangkan sekali, hingga ga terasa waktu udah mulai sore menjelang malam. Dan karena gue dan kak Al harus tinggal di asrama, apalagi gue yang mau mulai pelatihan Advanturer, jadi kita harus kembali ke markas Cora. Kita pun berpamitan kepada mama, seperti biasa, gue dan kak Al mencium pipi mama berbarengan dari kiri dan kanan. Mama pun melepaskan keberangkatan kita dengan senyum yang sejuk, kakak pasti mewarisi senyumnya mama deh....

    "Kak...", kata gue tiba-tiba ditengah perjalanan kita menuju markas. Gue memandang kak Al yang jauh lebih tinggi dan gagah daripada gue.

    "Hmm?", balasnya.

    "Jadi Advanturer itu susah ga sih? Gimana caranya bisa jadi Advanturer sehebat kakak?", tanya gue dengan mata berbinar-binar.

    Kak Al ketawa, "Hahaha.... emangnya apa yang hebat dari kakak?", jawab dia disela tawanya.

    "Ya iyalah! siapa sih yang ga kenal sama Alpha, Advanturer terhebat Cora yang rajin repel dimana-mana?!", sahut gue dengan mata yang lebih berbinar-binar lagi sambil mengepalkan kedua tangan gue . Kak Al tersenyum, sambil mengelus-elus kepala gue dan berkata,

    "Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan", terdiam sejenak, kak Al menunjuk dada gw dengan telunjuknya, "....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...", lanjutnya.

    Gue terbengong sejenak mencoba menangkap arti dari kata-katanya......... cukup lama juga gue terbengong..... kak Al sampe keheranan ngeliat gw.

    Setelah beberapa saat, gw pun akhirnya berseru, "Kak Al emang hebat!!!!".

    Kak Al tambah heran dengan reaksi gw, "Kok gitu?", tanyanya.

    "Iya!! Soalnya kata-kata kakak dalem banget!! Sampe Yura ga ngerti artinya!!", kata gw dengan penuh semangat. Kak Al jadi terbahak-bahak ngedengernya. Setelah ketawanya berhenti, dia kembali mengelus kepala gw,

    "Nanti pada saatnya kamu akan ngerti kok...", katanya dengan penuh senyum. Meskipun sambil agak bingung, gue tetep mengangguk. Dan kita pun melanjutkan perjalanan ke Markas Cora.

    ........................................

    Malem itu, di asrama, gue susah banget tidur. Entah karena kata-kata kakak tadi sore, ato karena apa. Saking susahnya, gue memutuskan untuk jalan-jalan aja keluar, siapa tau entar jadi ngantuk.

    Di markas, tempat nongkrong favorit gue ada di daerah Rawa Kabut, karena disana sejuk dan ada tempat wat duduk-duduk, segini luas markas Cora sampe Pos, cuma disini doang ada tempat duduk-duduk, swt.

    Gue membuka pintu kamar gue pelan-pelan, terus celingak-celinguk mencari kalo-kalo ada yang jaga. Soalnya katanya peraturan asrama ini cukup ketat, n ga boleh ada yang keluar dari kamar setelah jam 9 malem. Dengan penuh aksi stealth, gue pun mengendap-endap keluar dari Markas dengan sukses!

    Whuuuussshh.....

    Angin malam yang rada dingin menerpa badan gue. Sial. tau gitu gue bawa jaket tadi. Mana gue belom pipis pula. Masih dengan mengendap-endap, gue menjauhi Markas Cora menuju Rawa Kabut sampe cukup aman dan ga terlihat lagi dari Markas. Hal pertama yang gw lakukan adalah mencari tempat untuk memenuhi 'panggilan alam'. huhuhuhu....

    Srrrrr.....

    Uwaaahhhhh.... legaaaaa........ sambil menuntaskan 'urusan', gue celingak-celinguk, seandainya ada monster-monster yang iseng mau towel-towel gw (asal ga towel si 'Johnny' aja sih). Sejauh ini sih keliatannya aman-aman aja, mungkin momon jam segini pada tidur juga kali ya.

    SREK!

    WEQ! Ada suara yang nginjek daun kering dibelakang gue! Mampus gue! Monster?! Gue pun buru-buru membalikkan badan........

    Ternyata yang ada agak jauh dibelakang gue bukan monster, tapi seorang cewe dengan rambut hitam sebahu dan mata yang belo. Dia terkejut ngeliat gue. Gw pun menghela nafas lega,

    "Fiuh.... jangan ngagetin gue dong....", sambil bertolak pinggang dan menutupi muka gue yang geleng-geleng dengan sebelah tangan.

    "AAAAAAAA!!!!!", Teriak cewe itu, sekarang gw yang kaget denger dia teriak. Waktu gue ngeliat dia, dia membalikkan badannya sambil menutupi mukanya.

    "Oi... kenapa kamu?", tanya gw sambil menghampiri dia...... mmm? ada yang aneh dari cewe ini.... apa ya?

    Dia membuka tangannya sedikit dan menengok lagi kearah gue, mukanya keliatan merah, tapi anehnya dia ngeliatnya kebawah, "AAAAA!!!", lalu dia teriak lagi dan kembali menutupi mukanya. Swt... kenapa sih?! gue mengikuti arah pandangan dia tadi dan mendapati si 'Johnny' masih belom dikandangin.

    "WUAAA!!!", sekarang giliran gw yang teriak, dan buru-buru balik badan n nutup resleting celana gw dengan muka yang gue yakin sekarang lebih merah daripada muka itu cewe.

    Dengan penuh salah tingkah, gw berbalik untuk berpura-pura cool. Gue lumayan terkejut saat ngeliat cewe itu sekarang udah ber-armor lengkap. Tapi gue ga pernah ngeliat ada prajurit Cora cewe yang ber armor seperti itu....... jangan-jangan........

    "@*^^@&*@^&(!!!!", cewe itu berseru dengan bahasa yang gue ga kenal saat dia mengeluarkan tongkatnya. Sial! Ternyata bener! Bellato!!

    Badan gue tiba-tiba susah bergerak. Gawat, cewe ini pasti Spiritualist Bellato!

    "&#$^&$@@^!!"

    "@*$&*(#&*@!!"

    "(#*@#&)!&*!!", cewe itu berungkali meng-cast sesuatu kepada gue, dan apapun itu yang dia cast, jelas sekali bukan buat bikin gue jadi sehat. Bah! Masa gue bakalan mati disini?!

    Dalam posisi di-debuff abis-abisan itu, gue ngeliat tampang itu cewe.... mukanya pucet, matanya keliatan ampir nangis, dan tangannya gemeteran.... dia...... ketakutan?

    Gw mengangkat kedua tangan gue di depan bahu gue. Lalu dengan susah payah memberikan isyarat kepada dia untuk tenang. Dan dia sepertinya cukup mengerti maksud gue, dia pun terdiam ga bergerak, tapi ga menurunkan siaganya. Dugaan gue pasti ga salah, kalo emang dia berniat untuk ngebunuh gue, pasti sekarang gue udah modar.

    Cewe itu menatap gw dengan matanya yang belo..... setelah diliat dengan baik, ternyata dia........ cantik BANGET!! Gue melemparkan sebuah senyuman kepada dia, dan dia pun seperti kaget dengan reaksi gue. Keliatannya itu cukup untuk melepaskan ketegangan dia. Meskipun dia ga membales senyum gue, keliatan jelas kalo dia jadi salah tingkah (Apa mungkin karena dia liat gue ganteng juga? gg).

    WHUUUSSSHH!! SRATT!!

    Sebuah anak panah melesat dari belakang gue dan menggores lengan cewe itu, dia pun terjatuh kebelakang. Gue menengok kebelakang dan melihat kak Al sedang mengarahkan busur dan panahnya kearah cewe itu.

    "Yura!! Kamu ga papa?!", baru kali ini gue liat muka kakak gue khawatir seperti itu.

    "I...Iya!", jawab gue yang masih kaget dengan kehadiran dia.

    Kak Al berjalan maju sambil ga melepaskan bidikan busurnya dan mendekati cewe Bellato itu, "Bellato sialan!!", katanya pelan dengan ekspresi marah. Wew, dia bener-bener mengkhawatirkan gue.

    "Tunggu, kak!!", seru gue mencoba menghentikan langkah kak Al, tapi dia ga berhenti juga.

    Kak Al berhenti cukup deket dengan cewe yang masih terduduk ditanah sambil memegangi lengannya yang tergores panah kak Al. Cewe Bellato itu menatap kak Al dengan tajam sekali, ga seperti cewe yang barusan gue liat. Apa semua orang yang dihadapkan pada kemungkinan kematian didepan mata pasti akan bereaksi seperti itu ya? Gue berlari sekuat tenaga mengejar kak Al dan menghalangi badan cewe itu dengan badan gue dari kak Al.

    "Jangan, kak!! Dia lagi ketakutan!! Kayaknya dia ga berniat jahat kok!", seru gue yang entah kenapa berusaha membela cewe itu.

    "#@$&*@^$$", gue terbelalak mendengar kakak gue ngomong pake bahasa yang sama kayak cewe itu!! Dia bisa bahasa Bellato?!! Kakak gue emang hebat!!!! Seru gue dalem hati sambil mengeluarkan air mata bahagia.

    Cewe Bellato itu terdiam sesaat, lalu berkata "@!&#^@(!@*#&*", Jangan tanya gue artinya ya... Kak Al dan cewe itu beberapa kali bertukar bicara tanpa kak Al menurunkan bidikan busurnya. Hingga akhirnya mereka sama-sama terdiam, dan kak Al pun menurunkan senjatanya lalu menyimpannya.

    Gue yang seolah-olah jadi kambing congek menunjukkan ekspresi bertanya-tanya kepada kak Al. Kak Al tersenyum,

    "Nama anak ini Aira, dia prajurit Bellato yang sempet ditangkep prajurit kita, tapi berhasil melarikan diri, hingga akhirnya dia ngumpet di sini sambil menunggu pertolongan", jelas kak Al. Kak Al memegang bahu gue dan meminta gue untuk minggir, dan dia pun lalu berlutut di depan cewe itu, "Dan sepertinya dia seumuran sama kamu lho..", kata kak Al sambil tersenyum kearah gue.

    Kak Al merobekkan sedikit kain lengan bajunya dan membalutkannya di lengan cewe itu yang luka oleh panahnya sambil ngomong sesuatu dengan bahasa Bellato. Entah apa yang dikatakan oleh kak Al, tapi itu cewe untuk sesaat jadi ngeliatin gue dengan tatapan polos. Saat dia sadar dengan kepolosannya menatap gue yang juga lagi ngeliatin dia, dia membuang muka sambil tersipu-sipu. Pasti kak Al ngomongin gue deh. hehehe....

    "Apa gapapa kita tolong dia?", tanya gue.

    "Hmmm yah... semoga aja ga ketahuan.... klo sampe ada yang liat, kita bisa dihukum mati", jawab kak Al sambil terus mengobati luka cewe itu.

    "Emmm... kayaknya bukan sesuatu yang bisa di katakan dengan santai deh, kak....", kata gue datar. Kak Al cuma senyum. Setelah selesai, kak Al berdiri. Begitu juga dengan si cewe.

    "Sayang sekali kita ga mungkin nganterin dia ketempat yang lebih aman atau keluar dari daerah markas Cora", kata kak Al, ngeliat muka gue yang khawatir, dia tersenyum, "Tapi kakak udah kasih tau dia arah yang tepat untuk keluar dari daerah Cora, sisanya tergantung dia sendiri". Sepertinya kak ***** nahan ketawa ngeliat muka gue yang lega campur khawatir.

    Si Aira mendekati gue dan berdiri dihadapan gue sambil menunduk. Keliatannya dia rada salting. Gue menatap kak Al dengan heran. Kak Al cuma tersenyum sambil mengangkat bahunya.

    "*#$&#^#@&*", Aira mengucapkan sesuatu kepada gue yang gue ga ngerti, sekali lagi gue menoleh ke arah kak Al.

    "Katanya : 'terima kasih tadi udah berusaha menolong'...." , terjemah kak Al

    Gue jadi salting sendiri mendengarnya, sambil garuk-garuk kepala, gue berkata "Ahahaha.. gapapa kok... itu...", belom selesai gue ngomong, cewe itu mengecup pipi kanan gue. Gue shock sampe ga bisa bergerak. Gue dicium cewe!! OMG!! Pertama kalinya dalam hidup gue!!!

    Aira lalu menghadap ke arah kak Al dan membungkuk-kan badannya. Sambil mengucapkan sesuatu lagi, meskipun gue ga ngerti, tapi gue bisa tebak pasti dia bilang 'makasih'. Kak Al menundukkan kepalanya dan mengucapkan sesuatu yang gue yakin pasti 'sama-sama'. Si Aira sempet ngelirik ke arah gue sedikit sebelom akhirnya berlari menjauhi kita berdua.

    Setelah Aira hilang dari pandangan kita berdua, kak Al menjitak kepala gue pelan.

    "Hoi... sadar....", katanya sambil cekikikan.

    Gue yang tersadar dari kebengongan gue langsung berusaha sok cool, "Ehem... yah... sayang dia cewe, coba kalo cowo.... pasti udah jatoh mati ditangan Yura tadi...".

    "Ho...? jadi kalo cewe langsung jatuh cinta sama kamu?", sindir kak Al.

    "A...APA SIH?! GA GITU KOK!!", gue tau banget usaha gue untuk sok cool pasti gagal total kalo didepan kak Al. Tiba-tiba kak Al menjewer kuping gue. "Adududuuh.... apaan sih kak?!", seru gue lumayan kesakitan.

    "Dan sekarang hukuman karena keluar dari asrama malen-malem...", katanya sambil nyengir.

    "Ha?! Kak Al juga keluar malem-malem!! Jadi impas doongg!!", bela gue.

    "Sayangnya kakak hari ini lagi tugas jaga malem tauk...", counter attack dari kak Al bikin gue ga bisa berkata apa-apa dan cuma bisa terdiam kayak kucing yang di bawa induknya. Kak Al ngebawa gue menghadap ke kepala asrama. Kakak gue yang satu ini meskipun baik tapi luar biasa disiplin...... emang kakak yang terbaik deh... Akhirnya seperti dugaan, gue dihukum besoknya ga boleh keluar dari kamar seharian, cuma dikasih makan doang.

    Besoknya, selama seharian dikamar, pikiran gue selalu melayang ke Aira. Cewe manis bermata belo dan berambut sebahu.... udah gitu namanya mirip lagi... Yura dan Aira... membayangkan ini gue jadi senyum-senyum sendiri. swt... untung ga ada orang. Makanya mumpung lagi ga ada orang gini, gue mau senyum-senyum sendiri sepuasnya. Mwahahahaa....
    ......................

    TOK TOK TOK.... ketukan di pintu kamar membangunkan gue besoknya lagi.

    "Yaa....", sahut gue masih setengah tidur sambil berusaha duduk.

    Crek... Pintu terbuka, dan kak Al masuk.

    "Heiii, abis dihukum bukan berarti kamu bisa bangun siang terus-terusan", sindir kak Al sambil memasuki kamar gue. "Hmm? apa ini?", tanya kak Al waktu ngeliat beberapa tumpukan tissue di sekitar lantai tempat tidur gue.

    "WUAH!! ENGGAK...!! INI...!!", teriak gue sambil buru-buru membereskan tissue-tissue itu. Kak Al cengengesan. Lalu dia menyerahkan secarik kertas sama gue.

    "Apaan nih?", tanya gue sambil membaca isi kertas itu.

    "erintah Quest", kata kak Al. Di kertas itu tertulis bahwa gue ditugaskan untuk memburu Ace Bulky Lunker dan membawa beberapa potongan kulitnya sebagai bukti keberhasilan tugas gue.

    "WOOWW!! Ini dia yang Yura tunggu2!!!", seru gue kesenengan.

    "Cepet siap-siap, kakak tungguin", kata ak Al.

    "Ha? Mangnya kak Al mau ngapain?", tanya gue heran.

    Kak Al memandang gue dengan lebih heran lagi, "Ya bantuin kamu Quest lah!", jawabnya.

    "Lho? ngapain di bantuin? kalo emang quest ini diserahin sama Yura, harusnya Yura sanggup nyelesaiin sendiri kan?", sahut gue santai.

    Pandangan kak Al berubah jadi marah, "Jangan main-main kamu. Ace Bulky Lunker itu adanya di Sette. Kamu tau tempat seperti apa Sette itu?!", geramnya. Sette, tempat yang katanya rusuh 3 bangsa selama 24 jam terus menerus. Jadi gue ditugasin kesana? swt.

    "mm... Yawdah, Yura siap-siap dulu kalo gitu", kata gue sambil menuju kamar mandi. Ternyata kak Al terlalu mengkhawatirkan gue. Duh, masa gue ngerepotin dia melulu?

    ...........................

    Whuuussshhh..... Angin panas Sette langsung menyambut gue begitu keluar dari portal bersama kak Al. Padang yang gersang, matahari yang terik. Pantes aja kalo orang disini bawaannya pingin rusuh melulu. Jadi ini toh Sette?

    "Ayo, siapin semua buff dan senjata kamu sebelom kita bergerak", perintah kak Al. Gue mengangguk dan ikut serta meyiapkan buff-buff Ranger bersama kak Al. Setelah selesai, kita berangkat dengan kak Al jadi penunjuk jalan didepan.

    Ga seperti bayangan gue, yang dimana-mana ada pertarungan. Sette ternyata sepi banget. Ampir ga keliatan ada orang ato kaleng yang mondar-mandir.

    "Kok sepi kak?", tanya gue sambil berlari dibelakang kak Al.

    "Mungkin karena abis maintenance kali..", jawabnya santai.

    "Ha?!", tanya gue ga ngerti maksudnya kak Al.

    Kak Al ketawa, "Hahahaha... enggak.... becanda...", bikin gue makin bingung aja. Tiba-tiba kak Al berhenti berlari. Kita tiba ditempat yang sepertinya bekas-bekas reruntuhan sesuatu. Tapi ga ada apa-apa disekitar situ.

    "Udah sampe kak?", celetuk gue. Kak Al mengangguk, "Kok ga ada apa-apanya?", kata gue sambil celingak-celinguk.

    Kak Al melihat gue sambil meletakkan telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan gue untuk diem, kemudian dia menunjuk ke sebuah pilar agak jauh didepan kita. Gue memperhatikan pilar itu sambil terheran-heran karena disana juga ga ada apa-apa.

    Tiba-tiba gue mendengar sebuah suara. Suara lengkingan seekor binatang. Awalnya cuma kedengeran seekor, tapi lama-lama jadi banyak, dan dari balik pilar itu seekor Bulky Lunker raksasa berdiri!! Dan di deket-deketnya juga berdiri Bulky Lunker raksasa lainnya!!

    Kak Al memperhatikan gue yang melongo ke arah Lunker-lunker itu dengan rahang yang terbuka lebar.

    "Tuh... hajar aja....", kata kak Al sambil menunjuk dengan jempolnya.

    "Gi...gila kali.... gimana caranya ngebunuh yang kayak gituan?!", seru gue rada panik.

    "ake ini...", jawab kak sambil menunjuk jidat gue. "Sana!", kak Al mengisyaratkan agar gue pergi ketempat Lunker-Lunker itu dengan sebuah gelengan kepala. Gue menatap kak Al dengan penuh keraguan, lalu berjalan mendekati salah satu Lunker yang ada dengan langkah yang gue sendiri ga yakin masih menapak di tanah.

    Gue berhenti di jarak aman. Cukup untuk gue menembak Lunker itu dengan panah gue, dan cukup jauh supaya gue bisa terhindar serangannya. Dengan sebuah tarikan nafas panjang, gue membidik Lunker itu. Tapi Lunker itu menyadari kehadiran gue dan membuat gue membeku sesaat dengan tatapannya.

    Lunker itu menatap gue dan membalik posisi badannya menghadap gue. Perlahan-lahan dia maju. Gue masih ga bisa ngelepas panah gue, masih terpaku sama tatapannya. Lunker itu memiringkan sedikit kepalanya.......... ke kiri............ ke kanan.......... Seolah-olah mencari tau gue ini ngapain. Lalu...

    "SQIIIIIIIIIIIAAAAKKK!!!!!", Lunker itu menjerit kenceng banget ke arah gue, dan karena kaget, tanpa sengaja gue melepaskan panah gue dan panah itu mendarat dengan sukses di mata kiri Lunker itu.

    "QWIIIIIAAAWWWKK!!!!!", Lunker itu berteriak kesakitan dan kepalanya meronta-ronta mencoba untuk mengusir sakit dimatanya. Sebelom gue sempet mengambil anak panah baru, buntut raksasa Lunker itu menghantam badan gue dan mementalkan gue.

    DHUGGGG!!! BRUAK!! Gw menghantam dinding tebing dan rubuh ke tanah. Lunker itu masih menjerit-jerit kesakitan dan meronta bagikan kesetanan. Gila! gimana caranya gue matiin makhluk segede ini!?! Gue menatap putus asa ke arah kak Al yang lagi.............. tidur!! SWT!! ADENYA LAGI REPOT GINI DIA TIDURR?!!! ZZZZZZ!!!!

    Lunker itu kayaknya udah pasrah sama sakitnya, dan langsung menatap gue lagi dengan sisa matanya. Kayaknya dendam amat dia sama gue. Dia langsung berlari mendekati gue.

    "Woooooaawww!!!", gw berdiri dengan panik dan cuma bisa berteriak-teriak sambil berusaha lari menghindari kejaran raksasa satu ini. Salto, jungkir balik, nyerosot...... segala macem gaya gue lakukan demi menghindari amukan makhluk ini. Tapi lama-lama cape juga gue lari mlulu. Merasa dapet jarak yang cukup dari monster itu, gw mengambil 2 anak panah sekaligus dan membidik mata yang tersisa dari monster yang lagi berlari mengejar gue itu.

    SHUUUTT.... anak panah itu melesat dengan sernagan Double Shot gue dan mengarah lurus ke matanya.

    PRAK!! Monster itu menghalau panah gue dengan moncongnya!! "A...APA?!!", belom sempet gue bereaksi apa-apa, kaki monster itu udah nyampe duluan di depan gue.

    BRUAG!! "UGHH!!", monster itu dengan santainya nginjek dan ngejepit gue di bawah kakinya. GAWAT!! "Ughhh... Kak.. Kak Al!!!", gue berusaha teriak memanggil Kak Al, tapi suara yang keluar kayaknya cuma kedengeran kayak rintihan kecil.

    KRRK!! "OAGH!!!", Monster itu menginjakkan kakinya lebih kenceng lagi, dan rasanya paru-paru gue retak dengan injekan itu. Sakit banget!!

    "SQIIIIAAAWWWKKK!!!, monster itu berteriak lagi, merasa menang dari gue...... itu yang gue kira tadinya. Ternyata setelah teriakannya, monster itu langsung tumbang.

    BRUGGGG!! Monster itu roboh kesamping. Fiuh, pasti kak Al tadi sempet denger teriakan gue dan menolong gue. Gue mencoba bangun dengan susah payah. NYUT! duh! dada gue sakit.....

    "Kak....", jantung gue seakan berhenti sejenak ngeliat di hadapan gue ada seorang Berserker Bellato. Gue liat di name tagnya, Reindhart. Mampus gue! kok.... ada Bellato?! Jadi yang barusan nolong gue bukan kak Al?! Trus kak Al kemana?? Gue celingak-celinguk nyariin kak Al. Ternyata masih tetep tidur di tempat tadi. Kayaknya posisi dia cukup terlindungi dari pandangan, makanya Bellato ini ga liat ada dia. Gile ya tuh orang... tidur dah kayak mati aja...

    "#$&*#$#@)(*$#!!", itu Bellato berteriak dan mengarahkan ujung Spadonanya ke idung gue. Gue bener-bener ga bisa berkutik, apalagi dengan sakit di dada gue gara-gara injekan momon yang barusan. Gimana cara ngebangunin kak Al ya?

    "##@$^&*@", si Berserker ngomong entah apa, tapi sepertinya bukan ditujukan ke gue, soalnya kepalanya sambil sedikit nengok kebelakang gitu. Dan dari belakang dia, nongol seorang HC....... Aira?! Aira ngeliatin gue sambil terbengong-bengong dengan mata belo-nya.

    "@#!&*(#@!@", Aira ngomong sesuatu sama si Reindhart. Entah apa yang dia omongin, tapi si Berserker akhirnya menurunkan pedangnya meskipun dengan tampang sebel. Mungkin AiRa bilang 'Ini Cora yang dulu nolong aku...', ato apalah.... yang pasti MUNGKIN gue selamat.

    si Reindhart ngeliatin gue dengan tampang jutek lalu berkata, "#*($&@*#($@#(", kedengeran dari nadanya sih model-model 'kali ini lu selamat, tapi lain kali blablablabla...'. Sialan. Awas lu kalo kak Al bangun!

    JLEB!! Dari pundak kanan Berserker itu, nembus sebuah kepala panah. CRAT! dan darah dari lukanya itu langsung mengenai muka gue. Berserker itu berlutut sebelah kaki karena kesakitan. Di balik badannya yang berlutut, gue liat kak Al yang udah siap dengan panah keduanya ditangan.

    "Kak Al!!", seru gue, tapi rada ketahan karena sakit di dada gue. Gue liat muka kak Al shock ngeliat gue, apa mungkin karena darah yang ada di muka gue?

    "Yura!!! BELLATO BRENGSEK!!", kak Al melepaskan panahnya lagi tanpa ampun ke arah Berserker itu. Ternyata Berserker ini bukan Berserker asal, dia mengayunkan Spadonanya dan mematahkan serangan kak Al. Lalu dia berdiri dan menerjang ke arah kak Al sambil berteriak. Aira juga berteriak, sepertinya mencoba menghentikan serangan si Reindhart. Kak Al juga buru-buru menarik anak panah berikutnya sambil disertai dengan sebuah buff.

    Gue sempet berteriak, "JANGAN KAK!!!", tapi terlambat, 2 panah kak Al udah menembus jantung Berserker itu. Sesaat sebelom rubuh, gw denger suara sayup-sayup dari dia "Ai.....ra......", dan dia pun roboh di tanah bersimbahkan darah yang mengalir tiada henti. Aira menangis dengan hebat sambil berlari mendekati si Reindhart yang udah ga bernyawa. Kak Al sepertinya mengenali HC yang satu itu, dan ga menyerangnya juga.

    Aira menangis tersedu-sedu di atas mayat temannya itu. Lalu mengangkat kepalanya dan menatap tajam ke arah kak Al.

    "#&@$^*@#!!!", teriaknya kepada kak Al.

    kak Al marah balik ke dia dengan bahasa Bellato dan menunjuk ke arah gue, "#*$&#@$#@&%^!!!".

    Aira berteriak lagi tapi dengan kepala tertunduk, "#$&*(@!#@^&!!!", entah apa yang mereka omongin, tapi sepertinya kak Al salah paham dengan situasi saat ini. Gue berdiri dengan susah payah dan mendekati mereka yang masih saling adu mulut.

    "Kak...", panggil gue.

    "Yura, kamu gapapa? Apa sih yang sebenernya terjadi? Aira kok marah-marah ke kakak? Kakak kan cuma mencoba melindungi kamu", tanya kak Al kepada gue dengan tampang bingung campur marah.

    "Sebenernya....", gue pun menjelaskan apa yang baru saja terjadi, dan kak Al pun kaget dan bilang kalo ternyata Berserker yang baru dia bunuh itu adalah tunangannya Aira. Waktu denger kata 'tunangan' gue merasa rada cemburu tapi sekaligus lega, gile gue jahat banget....

    Kak Al berlutut di samping Aira, lalu berkata sesuatu yang sepertinya minta maaf.

    PLAK!! dan balesannya dari Aira adalah sebuah tamparan. Kak Al ga bereaksi apa-apa, cuma mengulangi perkataan sebelumnya. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara gaduh. Kita bertiga langsung menatap ke arah sumber kegaduhan itu..... ternyata satu party lebih pasukan Bellato, lengkap dengan Warchon nya!! Kak Al dan gue saling liat-liatan dengan tampang khawatir. Pasukan Bellato itu berlari ke arah kita begitu ngeliat kehadiran kita.

    Kak Al mengucapkan sesuatu kepada Aira dan menangkap Aira sekaligus mengarahkan sebuah anak panah dengan sebelah tangan ke lehernya Aira. Aira memberontak dengan kuat, kak Al menusukkan anak panahnya sedikit lebih keras dan melukai leher Aira sambil mengucapkan sesuatu hingga akhirnya Aira berhenti memberontak.

    "Kak Al?!", tanya gue heran, bisa-bisanya kak Al berbuat sesuatu seperti ini.

    "Jangan berisik, Yura! Ini satu-satunya cara supaya kita bisa lolos dari sini dengan selamat!", sahut kak Al dengan galak. Rombongan pasukan Bellato yang mendekati kita itu berhenti ddengan jarak yang cukup jauh begitu melihat Aira yang dibekap oleh kak Al. Kak Al meneriakan sesuatu ke arah pasukan Bellato itu dan perlahan-lahan mundur, gue juga mengikuti kak Al mundur pelan-pelan, hingga akhirnya kita ga terlihat lagi oleh pasukan itu, sepertinya mereka berusaha menyelamatkan jasad si Reindhart. Kita pun berlari sambil kak Al membopong tubuh Aira di bahunya.


    ...........


    PLAK!!! lagi-lagi Aira menampar kak Al setelah kak Al melepaskan Aira. Kita bersembunyi di salah satu gua yang ada di Sette, gue lupa nama gua ini... soalnya jalan balik ke portal Cora dipenuhi Bellato dimana-mana, sepertinya mereka lagi ngerusuh Sette.

    "$#@! $#@! $#@! $#@!", Aira meneriakkan kata yang sama berulang-ulang sambil terus menangis kepada kak Al, kak Al mengucapkan sesuatu kepada Aira, tapi Aira malah meludahi muka kak Al. Gile ya?! gue tau dia lagi sedih, tapi ga gitu juga kali caranya! gue maju untuk menampar Aira atas ke kurang ajaran dia.

    PLAK!! kak Al menangkap tangan gue sebelom tamparan gue berhasil menyentuh pipi Aira.

    "Jangan Yura..... ini memang salah kakak... biarin dia marah sepuasnya...", kata kak Al dengan penuh kesenduan. Kak Al sedih banget, apa dia segitu merasa bersalahnya......

    "Tapi ga perlu sampe segitunya dong kak?!", seru gue. Kak Al cuma menggelengkan kepalanya sambil menunduk. Kak Al bener-bener merasa bersalah sama Aira.....

    "Tolong temani dia dulu...", kata kak Al sambil menepuk bahu gue, dan diapun berlalu untuk melihat situasi diluar gua. Gue memperhatikan Aira yang duduk bersender dengan linangan air mata dan ingus yang keluar dari idungnya. Dia udah ga terisak lagi, matanya menatap kosong ke samping, seperti orang yang udah ga punya semangat hidup lagi.

    Gue duduk disamping Aira sambil meletakkan kedua tangan gue bersilang diatas lutut, serta dagu gue di sandarin ke tangan. Gue mencuri pandang ke arah Aira yang menatap arah sebaliknya dari gue.

    "Ai....", kata gue pelan. Dia ga bereaksi. "mungkin kamu ga akan ngerti kata-kata aku...... tapi kak Al bener-bener merasa bersalah sama kamu.... aku harap kamu bisa maafin dia....", Aira masih juga ga bereaksi. Yah... gue ngomong apa juga dia ga bakalan ngerti. Gue menghela nafas panjang. "Andai saja kamu tau... kalo aku suka sama kamu.... mungkin bisa membantu kamu lupain tunangan kamu itu". Diluar dugaan gue, AiRa pelan-pelan menengok ke arah gue.

    "Su.....ka...?", WAK?! masa dia ngerti kata-kata gue? tapi dia kembali ngomong dengan bahasa Bellato lagi, sambil menatap gue dalam-dalam, dia kembali terisak diantara kata-katanya, hingga akhirnya merebahkan kepalanya di dada gue dan menangis dengan kenceng lagi. Gue terkaget dengan reaksi dia, pelan-pelan gue melingkarkan lengan gue di punggungnya, kemudian mengusap-usap rambutnya. Sepertinya saat-saat ini, kata-kata ga akan ada gunanya........begini lebih gampang di mengerti.

    Tiba-tiba kak Al berlari menghampiri kita dengan terburu-buru.

    "Berdiri! Cepet!! kita harus pergi dari sini!!", seru kak Al, sambil menarik lengan gue sedikit panik.

    Gue yang terheran-heran kak Al bisa sepanik itu bertanya, "E..emang ada apa?!", Aira yang tadi lagi menangis di dada gue, jadi berhenti nangis dan ikut kebingungan liat reaksi kak Al.

    "Jangan banyak ngomong! Berdiri aja!! CEPET!!", kak Al membentak gue. Kalo dia sampe ngebentak gue kayak gitu, tandanya dia bener-bener panik. Baru sempet gue dan AiRa berdiri, dari pintu masuk gua ini, sebuah Punisher yang keliatannya level tinggi masuk perlahan sambil menenteng sebuah tombak yang gue yakin adalah Field Lance. Kak Al mengarahkan kita untuk mundur pelan-pelan, semakin masuk ke dalam gua. Aira mencengram lengan gue dengan kuat, keliatannya dia takut banget ngeliat kaleng ini.

    "Kita lawan aja kak!! kita kan berdua! masa ga bisa jatohin dia yang sendiri?!", seru gue.

    "Dalam kondisi normal, itu mungkin aja! sayangnya panah kakak abis...", kata kak Al tanpa melepaskan pandangannya dari si Punisher yang pelan-pelan mendekati kita. WHAT?! kapan ngabisinnya?! kayaknya cuma ngelepas 3 panah doang selama diSette!?! apa di ga nyetok dulu sebelom berangkat?

    "ake panah YuRa aja!!", seru gue sambil meraih kotak persediaan panah gue yang.... kosong juga!! GASWAT!! sial!! pasti jatoh semua waktu gue di lindes sama Lunker tadi!!

    Kak Al, menghela nafas, "Ga ada jalan lain.... kita harus lari dari sini..."

    "Gi...gimana caranya?!", kali ini gue yang lumayan panik. Dan tiba-tiba badan gue ga bisa di gerakin. Seluruh tubuh gue serasa jadi batu dan ga bisa gerak sama sekali. "Ka...Kak Al?! Yura ga bisa gerak?!!".

    "Sial!! Punisher itu?!!", seru kak Al. Punisher itu semakin mendekati kita, dan gue bisa ngeliat name tagnya dengan jelas, Incomplete. Wedeh, 'belom selesai'? berarti harusnya cupu dong....wkwkwkkw. Kak Al berdiri di depan gue menghalangi Punisher itu dari gue. Tiba-tiba Aira maju kedepan dan dia meng-cast Lightning Chain ke arah Punisher itu.

    KRRRTZZZKK!!! Punisher itu terhenti gerakannya sesaat, tapi seperti yang gue duga, serangan dari seorang HC ga bakalan berpengaruh banyak sama musuh. Punisher itu meraung dan menusukkan Field Lancenya ke arah Aira.

    "Ai..!!!", teriak gue.

    JLEB!!

    Kak Al ternyata kembali menghalangi Punisher itu, kali ini untuk melindungi Aira. Ujung Field Lance itu menembus bahu kanannya, sepertinya tepat di persendian bahu, tangan kanan kak Al langsung seperti tak bertenaga dan tak bisa di gerakan.

    "UGGHH....!!", kak Al mengerang tertahan.

    "Kak Al!!!", gue lagi-lagi berteriak. Aira yang terlindungi oleh badan kak Al cuma bisa terbengong. Punisher itu mencoba menarik senjatanya keluar dari bahu kak Al. Tapi kak Al menahan tarikan si Punisher itu dengan sebelah tangannya, berusaha agar Field Lance itu ga keluar dari bahunya.

    "Yu...ra..... lari!! baw...a.... Aira.....", muka kak Al pucet banget, pasti karena menahan kesakitan yang luar biasa. Punisher itu kembali mencoba menarik Field Lancenya, "UGGGHHHH!!!", kak Al mengerang lagi, tapi tetep berusaha mencengkeram ujung Field Lance itu agar tetap ada di dalam bahunya.

    "Ga mau!! Yura ga mau tinggalin kak Al sendiri kayak gini!!", teriak gue, dan melaju untuk menyeruduk badan kaleng itu. Si Punisher ga menyangka serangan gue dan jatoh terjembab bersama gue, melepaskan Field Lancenya. Tapi emang pada dasarnya beda level terlalu jauh, dengan satu tonjokan ke perut, si kaleng itu dengan sukses mementalkan gue kembali ke belakang.

    BRUAK!! gue mendarat tepat di samping kak Al dan Aira. Punisher itu berdiri, dan kayaknya cukup sewot. Dia meraung dan kembali mendekati kita pelan-pelan. Perut gue yang rasanya udah ga berbentuk lagi isinya bikin gue blom sanggup berdiri. Tapi, entah kenapa, Punisher itu berhenti. Dia memperhatikan sebuah alat di lengannya, Radar? dan kemudian berbalik pergi meninggalkan gua ini. Nah lo? kenapa tuh orang? eh... kaleng...

    "AHAK...!!", kak Al tiba-tiba memuntahkan darah. Gawat!! Gue dan Aira berusaha menolong kak Al, gue memegang Field Lance yang masih nancep di bahunya.

    "kak Al, tahan ya.....", kata gue dengan sejuta kekhawatiran. Gue menarik pelan-pelan Field Lance itu.

    "uugggGGGHHH...!!!!", kak Al mengerang tertahan saat gue menariknya, dan pada saat gue berhasil mencabut seluruhnya, kak Al langsung pingsan. Aira berusaha menutupi darah yang keluar dari bahunya dengan tangannya. Gimana ini?! kak Al harus di bawa ke rumah sakit untuk menyembuhkan lukanya! Tiba-tiba kuping gue menangkap suara-suara, gue langsung menoleh ke arah pintu masuk gua. Ada suara.... banyak banget..... suara orang..... bukan kaleng. Gue berjalan ke mulut gua itu dan mengintip keluar, Cora! pasukan Cora, banyak banget! keliatannya mereka lagi repel, pantes Punisher tadi ngabur. Bagus! dengan ini kak Al bisa diselamatkan!

    Gue berlari ke arah kak Al dan Aira, lalu langsung berlutut di depan mereka. Gue liat tangan Aira yang menutupi luka kak Al bercahaya putih, dan pendarahan kak Al sepertinya udah berhenti. "Ai! kabar bagus!! diluar banyak pasukan Cora!! kita bisa bawa kak Al kerumah sakit!", seru gue seneng sambil menunjuk ke arah pintu masuk gua. Aira memandang gue agak kebingungan, tapi dengan suara-suara yang makin jelas, keliatanya dia tau banyak orang yang dateng. Aira pun tersenyum.

    Senyum Aira tiba-tiba menusuk gue. Dia kan Bellato..... bertemu dengan pasukan Cora sama aja bunuh diri...... belom lagi dia dulu pernah ditangkep dan melarikan diri. Kepala gue langsung pusing. Apa yang harus gue lakukan?! gue menatap kak Al yang masih pingsan di pangkuan Aira. Kak Al.... apa yang akan kakak lakukan di saat-saat seperti ini?................ Saat itu juga gue menetapkan hati, gue berdiri dan menatap Aira yang agak bingung. Setidaknya, untuk saat ini, pendarahan kak Al udah berhenti dulu dengan bantuan Aira.

    "Aira, titip kakak ya....", Aira terus memandangi gue dengan bingung, gue tersenyum dan berbalik berjalan keluar dari gua. Pas banget gue keluar dari mulut gua, 2 orang Templar dan Grazier berdiri di hadapan gue.

    "Aman kk! saya abis sweeping di dalem tadi... sepi!", seru gue santai sambil melambaikan tangan gue. Kedua orang itu menganggukkan kepalanya dan mereka pun berbalik kembali ke kerumunan pasukan sambil berteriak,

    "Disini kosong!", teriak si Grazier. Akhirnya seluruh pasukan ini, beserta gue, meninggalkan gua itu. Gue menatap mulut gua itu dengan tatapan khawatir, Aira, tolong jaga kakak ku ya.... semoga kamu juga selamat.....


    ..................


    Pagi hari, gue melangkahkan kaki turun dari pesawat Kartella. Ether...... gue mendapatkan quest untuk memburu Caliana. Udah setahun sejak gue berpisah dengan kak Al. Hari dimana gue meninggalkan kak Al dan Aira di Sette, gue ikut serta bersama pasukan Cora dan berusaha menjauhkan semuanya dari gua di mana kak Al dan Aira bersembunyi, dengan harapan agar mereka bisa melarikan diri dari sana dan mencari tempat yang lebih aman, hingga akhirnya pasukan Cora kembali ke markas.

    Malamnya, gue balik lagi ke gua itu. Kak Al dan Aira udah ga ada disana, yang tersisa dari tempat itu cuma sebuah Field Lance yang bersimbahkan darah kak Al. Semaleman gue muter-muter di Sette nyariin mereka tapi ga ada hasil sama sekali. Kemana mereka pergi? Apa kak Al baik-baik aja? Gue terpaksa bo'ong sama mama, gue bilang kak Al ada tugas mendadak jadi ga bisa pulang untuk waktu yang lama. Mama sempet nanya, 'kok ga pamit dulu sama mama?', akhirnya dengan segala macem jurus bo'ong, mama percaya juga (semoga).

    Selama setaun ini pun gue akhirnya berhasil menjadi Advanturer, pesta yang gue sama mama lakukan dirumah terasa hambar tanpa kehadiran kak Al. Beberapa kali juga gue liat mama ngelamun, waktu gue tanya lagi mikir apa sih dia ga mau ngaku, tapi gue yakin dia mikirin kak Al.

    Selama di pelatihan, setiap dapet quest apapun, gue selalu berusaha menyempatkan diri untuk mecari jejak-jejak kak Al dan Aira, dimanapun itu. Tapi sampe sekarang gue belom dapet satu pun petunjuk dimana mereka berada. Huff.... kak Al sekarang lagi ngapain ya? semoga dia masih idup...... dan... Aira... pasti dia makin cantik. Kehangatan badannya waktu gue peluk masih terasa sampe sekarang. Tapi... kak Al dengan luka di bahunya seinget gue cukup parah, apa Aira bisa merawat kak Al dengan baik ya?

    KRESH... gue menginjak salju Ether. Baru pertama kali gue main kesini. Dan seperti kata banyak orang, dingin bo'..... gue heran itu spiritualis-spiritualis cewe Cora kok pada tahan aja disini ga pake jaket ato apa kek..... itu di dadanya sampe ada yang nonjol-nonjol gitu padahal..... (kancingnya maksudnya.... jangan mikir yang aneh-aneh dong ah...).

    "Yura!", seorang cewe manggil gue dari belakang. Cewe ini namanya Ahalya, dia juga Advanturer, ada di kelas yang sama waktu kita masih pelatihan Advanturer. Dia dari dulu agresif banget deketin gue, tapi kayaknya hati gue belom bisa berpaling dari seseorang...huhuhu...... jadi... sorry yah Ahalya.

    "Udah siap? ga ada yang ketinggalan lagi?", tanya gue.

    "Sip! ayo berangkat!", sahut Ahalya. Kita berduapun menerjang dinginnya Ether. Kita berjalan cukup jauh hingga tiba ditempat yang sangat terbuka dan dari kejauhan terlihat itu monster-monster yang disebut dengan Caliana. Gue dan Ahalya saling liat-liatan dan kita mulai mempersiapkan buff-buff dan senjata yang kita butuhkan.

    Dengan sembunyi-sembunyi, kita mendekati salah satu dari Caliana yang ada. Gue mengcast Hold ke arah Caliana itu, dia terkaget dan berusaha mendekati gue dan Ahalya, tapi berkat skill Hold tadi dia ga bisa bergerak sama sekali, gue dan Ahalya menghujani Caliana itu dengan tembakan panah hingga akhirnya Caliana itu roboh.

    "YEAH!!!", seru gue dan Ahalya kesenengan. Kita berdua Tos, dan saat itu gue kaget. Karena dibelakang Ahalya tiba-tiba nongol Caliana yang lain, tapi yang ini membawa busur panah.

    "Ahalya!! Awas!!" teriak gue begitu si Caliana membidik punggung Ahalya.

    SHUUUT!! Gue menarik badan Ahalya kesamping tepat banget pada saatnya untuk menghindari tembakan si Caliana itu.

    "Lari!", teriak gue, Ahalya meng-cast Hold sebelom ikut lari untuk menjaga agar Caliana itu ga bisa ngejar kita. Caliana itu menarik lagi sebuah anak panah, dan membidik Ahalya lagi. "Awas, Ahalya!! Dia ngincer lu lagi!!", teriakan gue sepertinya pada saat yang tepat, karena Ahalya bisa menghindar dengan baik tanpa tergores sedikit pun. Kita berdua pun berlari meninggalkan Caliana itu yang menggerutu sendiri. Kita melarikan diri ke pepohonan terdekat yang ada disitu dan langsung ngumpet dibalik gundukan salju.

    "Huff...Huff.... Hampir aja....", kata gue dengan nafas tersengal-sengal.

    "hahh...Hahh.... iya... hahh... itu kan.... Caliana Archer.... yang katanya sekali tembak bisa modar kita?", Ahalya nafasnya ga kalah abis sama gue. Padahal kita ranger punya stamina yang lebih bagus daripada job lain. Mungkin karena panik kali ya?

    SREK... tiba-tiba dari samping gue terdengar langkah kaki yang menginjak salju. Buset!! Spawn lagi?! Gue dan Ahalya dengan reflek menarik panah kita dan membidik ke arah sumber suara tadi. Dan disana berdiri........... Aira! yang menatap gue dengan mata belonya yang indah....

    "Bellato!!", seru Ahalya, dan berusaha untuk melepaskan sebuah tembakan langsung.

    GREP!! Gue menangkap anak panah di ujung moncong busur Ahalya sebelom sempet lepas. "Jangan, Ahalya!!! Gue kenal dia!!', seru gue.

    Ahalya menatap gue dengan terheran-heran. "Kamu.... kenal dia?", tanyanya.

    "Ceritanya panjang.... ntar aja gue ceritain kapan-kapan", sahut gue dan langsung ga memperdulikan kehadiran Ahalya, perhatian gue langsung tertuju 190% kepada Aira. Gue mendekati Aira perlahan-lahan yang keliatannya sempet bingung dengan situasi yang dia hadapi sekarang.

    Gue mendekati Aira dan menatapnya dalam-dalam, sementara Aira kayaknya lagi berusaha mengenali gue, sesaat kemudian dia tersenyum lebar,

    "Yura?!", gue terkaget mendengar Aira menyebutkan nama gue! Dia masih inget gue?! senangnya.... tapi.... kayaknya gue ga pernah kasih tau dia nama gue? Tapi itu justru bikin gw makin seneng...nguehehehe... Sesaat kemudian Aira memeluk gue dengan seneng sambil menyebutkan nama gue sekali lagi

    "Ah? eh? euh... Aira....", gue jadi salting gara-gara di peluk Aira, dan rasanya dari Ahalya ada hawa pembunuh deh....

    Aira melepaskan pelukannya dan berkata, "Yura......baik-baik saja?", OMG?! dia ngomong dengan bahasa Cora!! Ahalya aja sampe bengong ngedengernya.

    "I...Iya.... baik..... Aira juga sehat-sehat aja?", tanya gue kagok,

    "Ya! Aira....baik..... Al.... juga...", meskipun agak terputus-putus, tapi dia menggunakan bahasa Cora dengan lancar banget, dan yang menyenangkan lagi, dia menyebutkan 'Al', berarti dia tau dimana kak Al berada!

    "Al?! kak Al?", tanya gue dengan senyum lebar banget.

    Aira mengangguk, dan berkata, "Alpha!". Hati gue kayak keluar dari tempatnya saking senengnya, dipeluk cewe yang gue sukain, mendengar kalo kakak gue masih hidup. Gue memeluk Aira kayak anak kecil.

    "Hahahahaha..... kalian berdua sehat-sehat aja!! WUHUUU!!!", teriak gue, Aira ikut tersenyum seneng ngeliat reaksi gue, keliatannya dari Ahalya aja yang terasa ada hawa pembunuh yang terus meningkat.....swt. Gue melepaskan pelukan gue dan mengenggam bahu Aira, "Ai! kak Al ada dimana?! Bawa aku kesana dong!!", seru gue.

    Aira mengangguk dan menunjuk ke sebuah arah, gue mengangguk dan lalu Aira berjalan di depan gue. Gue menatap ke arah Ahalya.

    "Mau ikut?", tanya gue.

    Ahalya menatap gue dengan tajem, tapi keliatan kalo dia juga kebingungan dengan apa yang sedang terjadi. "Boleh aja..... Alpha itu.... Advanturer legendaris yang terkenal itu kan? kakak mu?", kata Ahalya, gue cuma tersenyum dan mengangguk. Ahalya mengangkat bahunya dan mengikuti langkah gue.
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  2. Hot Ad
  3. #47
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Aira membawa kita ke sebuah tempat yang cukup jauh, dan cukup tersembunyi. Gue rasa tempat ini pasti susah untuk ditemuin sama orang lain. Di tempat yang cukup tersembunyi ini banyak banget tend, seubah perkemahan yang keliatannya gampang untuk dipindah-pindah dan banyak orang-orang. Yang lebih mengejutkan, sekumpulan orang-orang ini adalah campuran dari bangsa Cora dan bangsa Bellato. Semuanya keliatan senang dan damai, mereka bercengkerama tanpa memperdulikan situasi perang yang sedang terjadi antar bangsa mereka. Tempat apa ini??

    Aira menunjuk ke sebuah tenda. Disanakah kak Al berada? ga sabar banget gue ketemu lagi. Aira membukakan pintu kain tenda tersebut dan mempersilahkan gue masuk duluan. Dengan hati yang penuh dengan perasaan gak menentu, gue memasuki tenda itu.......... di dalemnya....... ada seorang cowo tinggi dan seorang cewe yang aga pendek. Keduanya membelakangi gue......... gue berusaha mengeluarkan suara...... kak Al....... tapi entah kenapa suara gue ga mampu keluar. Aira keliatannya menyadari kalo gue susah untuk ngomong.

    "Al...", Aira menggantikan gue untuk memanggil orang tersebut. Kedua orang tersebut membalikkan badannya, dan akhirnya.... gue melihat wajah kak Al lagi setelah sekian lama. Dia ga berubah, masih tetep gagah seperti dulu.

    "Yura?", kata kak Al dengan suara lembutnya yang begitu gue rindukan. Gue langsung buru-buru melompat dan memeluk kak Al.

    "Kak Al!!!", gue menangis dalam pelukan kak Al yang tersenyum dan mengelus-elus kepala gue.

    "Wah... kamu udah jadi Advanturer sekarang yah.... hebat....", pujinya.

    "Kakak jahat!! kenapa ga ada kabar selama ini?! mama juga khawatir tauk!!", seru gue.

    Kak Al menghela nafas panjang tanpa melepas senyumnya. Dia lalu memegang bahu gue dan mendorong gue agar dia bisa melihat muka gue (yang bentuknya ga terlalu bagus saat ini). "Maafin kak Al ya..... mama sehat?", tanyanya. Gue mengangguk, dan baru memperhatikan kalo cewe yang tadi disebelah kak Al lagi menggendong sebuah bayi. Aira menghampiri cewe tersebut.

    "Ini..... kakak ku...", kata Aira sambil memeluk cewe tersebut dari samping dan melihat kearah gue. Cewe tersebut tersenyum dan menundukkan kepalanya. Gue membalas senyumnya dan menundukkan kepala juga.

    "Wah.... kakak udah menikah dan punya anak ya?", celetuk gue sambil mengusap sisa-sisa air mata dan belek di mata gue. Kak Al tersenyum dan mengambil alih menggendong bayi tersebut dari istrinya.

    "Yap.. begitulah... makanya kakak ga bisa pulang selama ini....", sahut kak Al. Dia menggendong bayi yang keliatannya belom ada setahun itu. "Nama anak ini........... Zinn...", kata kak Al, lalu mengarahkan si Zinn supaya matanya bisa ngeliat gue. "Liat Zinn, ini om Yura.....".

    Gue senyum-senyum liat si Zinn yang ngeliatin gue bengong dengan matanya yang masih ga berdosa, "Hallo Zinn....", senyum gue sambil kitikin dia dikit-dikit, si kecil Zinn meronta-ronta. Lucu banget! kak Al membalikkan badannya dan menghadap ke arah Ahalya "Kalo yang itu.... pacarnya om Yura....." kata kak Al sambil tersenyum.

    Ahalya yang kaget langsung ditembak kayak gitu mukanya langsung merah n jadi salting abis-abisan. "Eh... bukan..... itu...... saya.....", serunya terbata-bata.

    "Kak Al! dia bukan pacar Yura!!", semprot gue. Duh... kak Al gimana sih... ada Aira disini kok malah ngomong kayak gitu..... ntar Aira marah lagi. Mata gue mencuri pandang kearah Aira yang tersenyum kearah gue.

    "Pacar?", kata Aira dengan penuh senyum. Gue cuma bisa menggeleng-geleng sambil meneteskan air mata bak air terjun.

    Tiba-tiba ada seorang cowo Bellato masuk ke dalem kemah. Dan dia keliatan kaget ternyata di dalemnya rame, "Eh... sorry....", katanya dengan bahasa Cora. wiw... apa semua orang disini bisa semua bahasa ya

    "#&#($#@&$#@*?", Aira menyapa orang tersebut dengan bahasa Bellato.

    "#$@&*@(#$#&@*#$( Monica @#&@*(#....", kata si cowo itu sambil menunjuk ke arah luar tenda. Aira dan kak Al liat-liatan.

    "Duh si Monica deh.... rewel banget....", kata Aira. hmm...? Monica? siapa lagi tuh? "Bentar yah semuanya...", Aira ingin bergerak keluar dari kemah itu tapi ditahan oleh istrinya kak Al, dia mengucapkan sesuatu dengan bahasa Bellato sambil memegang pundak Aira, Aira pun tersenyum, dan istri kak Al keluar meninggalkan kami bersama cowo itu.

    "Siapa?", tanya gue kepada kak Al.

    "Oh, enggak.... itu suaminya kakaknya Aira.... dia....", belom sempet kak Al menyelesaikan kata-katanya, gue langsung memotong,

    "Hah?! Yura kirain yang tadi itu istrinya kak Al!!", seru gue kaget, "Jadi istri kak Al mana?", tanya gue sambil celingak-celinguk siapa tau masih ada orang lain di kemah ini. Kak Al dan Aira saling liat-liatan dengan tampang agak sedih.

    Kak Al memberikan si kecil Zinn kepada Aira untuk digendong, lalu menatap gue dengan pandangan aneh. Perasaan gue dalam sekejap langsung ga enak. Gue mengalihkan pandangan gue karah Aira yang juga menatap gue dengan tatapan aneh.

    ...........astaga......... perut gue terasa mual.......... tolong.....................tolong............... jangan sampe apa yang gue pikirin ternyata bener............. tolong............... ini cuma mimpi................

    "Aira itu istri kakak, Yura....", kata-kata kak Al langsung membuat gue kehilangan keseimbangan. Gue udah ga memperhatikan lagi Ahalya yang langsung menyadari kalo gue sekarang lagi ada di dalame neraka jahanam.... dan memperhatikan gue dengan tatapan yang sama anehnya dengan kedua orang ini.

    ".........", gue mengeluarkan kata-kata..... tapi gue sendiri ga bisa denger gue ngomong apa.... apalagi kak Al yang ada di depan gue...

    "Apa?", tanya kak Al.

    "kenapa........", kali ini gue bisa denger kata-kata gue sendiri, tapi sepertinya kurang keras buat kak Al.

    "Kamu ngomong apa Yura?", tanyanya lagi.

    "KENAAPAAAAAA??!!!!!!", teriak gue sambil menjenggut baju kak Al, yang terkaget sama reaksi gue, sama seperti 2 orang lainnya yang ada diruangan ini. "KENAPA, KAK?!! KENAPAAAA??!!", gue berteriak sekuat tenaga di depan muka kak Al yang cuma terdiam menatap mata gue dalem-dalem.

    "Yura!!", Ahalya berteriak mencoba menghentikan gue.

    "JANGAN IKUT CAMPUR!! Ini ga ada hubungannya sama LU!!", bentak gue sambil menunjuk mukanya. Ahalya terkaget-kaget ngeliat gue yang belom pernah dia liat sama sekali.

    Kak Al tetep menatap gue dengan dalam, "Emangnya kamu ada masalah dengan ini?", tanya kak Al santai.

    "Ha?! Gila kali ya LU bisa ngomong kayak gitu?!", kak Al terbelalak, seumur-umur, gue ga pernah manggil kak Al dengan sebutan 'Lu'. Aira mencoba melerai gue dan kak Al dengan memegangi lengan gue dengan sebelah tangannya yang ga menggendong bayi.

    "Yura...... hentikan...", saat ini gue udah bener-bener kerasukan *****..... gue mengenyahkan tangan Aira yang memegang lengan gue dengan mengayunkan tangan gue, tanpa sengaja.....

    PLAK!! muka Aira tertampar beserta tangan gue yang mengayun. Tapi emang saat ini gue udah lupa diri, gue malah ngebentak, "DIEM AJA LU, *******!!! Bisa-bisanya dulu lu nangis dipelukan gue, dan sekarang punya anak sama kakak gue?! Lu 'maen' sama siapa aja disini, HAH?!".

    DHUAG!!! kak Al menghantam gue keras banget dengan kepalan tangannya. Gue langsung terjembab kebelakang saking kerasnya pukulan itu. "JAGA MULUT KAMU, ANAK KECIL!!!", bentak kak Al kepada gue.

    Gue ga mau kalah, gue langsung menyeruduk kak Al dan mendorong badan dia sekuat tenaga hingga akhirnya kita berdua jatoh di luar tenda. Dengan posisi kak Al dibawah badan gue, gue mencoba meraih busur gue yang gue gantungkan di belakang badan. Tapi sebelom gue sempet meraihnya, kak Al udah menonjok gue lagi dan membuat gue kehilangan keseimbangan hingga dia bisa melepaskan diri dari bawah gue.

    "Aira!!", teriak kak Al sambil mengulurkan tangannya. Aira langsung melemparkan busur kebanggan kak Al, Hora Bow, lengkap beserta tempat panahnya. Dalam kecepatan yang menjadi ciri khas kak Al, dia udah membidik gue, tapi gue juga bukan Yura yang dulu. Pada saat yang bersamaan gue juga udah membidik kak Al dengan Hora bow milik gue sendiri. Kak Al sepertinya cukup terkaget ngeliat gue udah berkembang jauh. Tapi gue meragukan kalo saat ini dia bisa membanggakan hal itu.

    "Aira!! Suruh semua orang berlindung!!", seru kak Al tanpa melepaskan fokusnya ke arah gue. Aira langsung sibuk berteriak kepada semua orang yang saat ini udah ngeliatin kita berdua, dan perlahan-lahan mereka masuk ke tenda masing-masing. Begitu juga dengan Aira yang mengajak Ahalya masuk ke dalam tendanya. Ahalya memperhatikan gue dengan khawatir. Tapi gue ga peduli. "Yura..... kamu bukan orang yang seperti ini..... hentikan semua ini....", kata kak Al memelas.

    "Hah! Tau apa lu......? setahun ini gue udah banyak berubah........ gue bukan ade lu yang perlu bergantung sama lu lagi!!", sahut gue. Sebelom kak Al sempet ngoceh lagi, gue langsung melepaskan tembakan ke arah kak Al, sesuai dengan dugaan gue, dia dengan sigap menghindar, dan langsung melepaskan tembakan balesan. Gue juga melakukan hal yang sama kepada dia. Kita berdua saling bertukar serangan dan hindaran dengan gaya yang sama. Kak Al sekarang gue yakin bener-bener terheran-heran sama gue. Dia sama sekali ga bisa menyentuh gue sama sekali, karena gue udah hafal banget gaya bertarung dia, dan gue selalu menerapkannya dalam gaya bertempur gue sendiri.

    Kak Al akhirnya mengeluarkan jurus andalannya, yaitu Multi Shot ke arah gue. Dia melepaskan sekitar 10 anak panah sekaligus kepada gue. Sayangnya, jurus yang satu ini pun gue udah pelajari, dan kenali kelemahannya. Pada jurus tersebut, dari 10 anak panah yang terbang sekaligus, ada sebuah celah yang bisa digunakan untuk menghindar dengan..... SALTO!

    WHUUSSHHH!!! kesepuluh anak panah kak Al melewati badan gue dengan mulus seiring dengan gue bersalto kesamping, bagaikan dalam sebuah gerakan lambat, gue bisa melihat gerakan salto gue melewati celah sempit yang ditimbulkan dari jurus Multi Shot itu dengan indahnya...


    Trep.....gue mendarat dari salto gue dengan sebuah senyuman kemenangan, sementara kak Al terbelalak ngeliat aksi gue.

    "huhuhu........HAHAHAHAHAHAH!!!", ketawa gue bagaikan menggema di perkemahan itu. Puas banget gue bisa menghindari jurus kak Al yang paling dia banggakan.........gue menatap kak Al dari sudut mata gue, "Segitu doang kak?", senyum gue penuh cacian kepada kak Al. "Sekarang..... liat jurus andalan GUE!!", gue langsung menerjang ke arah kak Al, dan saat jaraknya udah mencukupi, gue bersalto.

    Kak Al yang terkaget ngeliat gue bersalto, berteriak "A...Apa??? Wild Shot?? Dengan senjata busur?! GA MUNGKIN?!!". Sayangnya, kak Al, hal itu mungkin buat gue.... gue mempelajari gimana caranya untuk melakukan jurus Wild Shot yang seharusnya hanya bisa dipake kalo menggunakan senjata tipe pistol dengan menggunakan busur. Itupun emang dari dulu gue pelajari dengan membayangkan menghadapi musuh yang punya kecepatan seperti kak Al.

    Dalam salto itu, gue menggambil sekitar 20 panah sekaligus, dan melepaskannya dengan membabi buta sambil mengayun-ayunkan busur gue ke segala arah tiap gue melepaskan sebuah anak panah. Sebuah jurus yang sama sekali mustahil kalo dilakukan oleh orang lain selain gue! HAhAhAHA!!!

    Kak Al mencoba menghindar sebisa mungkin, tapi sayang sekali 5 anak panah gue berhasil parkir di tubuhnya. Kak Al langsung bertekuk lutut di atas salju. Dia udah ga bisa mengangkat busurnya lagi, karena salah satu anak panah gue mendarat di bahu kirinya.

    "Hehehehe.....ternyata....kemampuan sang Advanturer legendaris itu....cuma sampe sini ya.....", tawa gue sambil mendekati tubuh kak Al yang udah ga berdaya...... "Ahalya!!", gue berteriak memanggil Ahalya. Ga lama kemudian dia pun keluar dari tenda bersama Aira yang masih menggendong si kecil Zinn. Orang-orang disekitar satu-persatu juga mulai keluar dari tendanya. Aira langsung terbelalak ngeliat kondisi kak Al.

    "Al!!!", teriak Aira lalu meminta Ahalya untuk menggendong si Zinn dan berlari menghampiri kak Al dengan tampang khawatir. Dan langsung berlutut tepat disebelahnya. Aira melihat beberapa anak panah yang menancap di tubuh kak Al dan mulai menangis, "Oohh...".

    "Jangan khawatir Ai.... gapapa kok... ga ada yang kena bagian yang vital....", kata kak Al mencoba menenangkan Aira.

    "Huh.... roman picisan.....", cibir gue, "Ahalya!!", panggil gue. Ahalya terlihat kaget dan ketakutan waktu gue panggil. "Hubungi terminal!! Bilang kalo disini kita menemui banyak sekali residivis dan perlu ditangkap!!".

    "APA?!", seru Ahalya. Orang-orang disekitar juga langsung ribut dan beberapa dari mereka mulai panik dan kayaknya buru-buru beresin barang-barang mereka.

    "CEPET!!", bentak gue. Ahalya Menggeleng-geleng sambil menatap gue dengan ketakutan. "Huh! Baiklah, kalo lu ga mau, biar gue yang hubungin terminal!!", seru gue jengkel. Gue langsung berbicara melalui saluran komunikasi yang bisa ditangkap oleh seluruh pasukan Cora. "Kepada seluruh pasukan Cora yang berada di Ehter, Saya telah menemukan sebuah pemukiman yang dipenuhi dengan PENGKHIANAT", kata gue sambil menatap kak Al dengan tatapan membunuh. "Sebentar lagi akan saya kirimkan koordinatnya, harap menuju ke lokasi ini secepatnya". Gue pun menutup saluran komunikasi itu sambil tersenyum. Sekeliling kita semuanya makin gaduh, dan orang-orang mulai berusaha melarikan diri dengan membawa barang-barang seadanya.

    "Kenapa.....Yura.....", isak Aira, "Kenapa... kamu melakukan.... kepada kakak kamu....... kepada kami....?!!" teriakan Aira kepada gue sedikit membuat hati gue terpukul. Kak Al berusaha menangkan Aira dengan meraihnya menggunakan lengan satunya yang masih bisa bergerak dan memeluk Aira ke dadanya. Aira menangis sejadi-jadinya.

    "Harusnya lu yang tanya sama suami lu itu.... Kenapa dia bisa-bisanya mengambil cewe yang gue cintai begitu aja....", cibir gue.

    "Yura.....", kata kak Al sembari melepaskan Aira dari pelukannya. Gue menatap kak Al yang kembali menatap gue dengan tajam. "Kenapa kamu bisa bilang kalo kamu mencintai Aira.....?"

    Gue bener-bener ga percaya sama kakak gue yang satu ini, "Ha?! Masih juga ditanyain?! Udah tau kan dari dulu kalo gue suka sama dia?!", bentak gue.

    "Kapan?", tanya kak Al.

    "Ha?", bales gue bingung.

    "Kapan kamu pernah bilang kalo kamu suka sama dia?", lanjut kak Al.

    Gue jadi serba salah ditanya kayak gitu... karena kayaknya gue emang ga pernah bilang klo gue suka sama Aira, malah kalo ditanya kayak gitu biasanya gue malah menghindar. "I....Itu kan... harusnya ga usah dibilangin juga seorang kakak dah bisa tau dong perasaan adenya?!", seru gue.

    "Kakak tau....", jawab dia.

    "Tuh kan tau?!", hati gue seperti terbebas dari rasa bersalah..."Udah tau gitu, kenapa juga masih ngerebut dia dari gue?! Apa karena ngerasa lebih hebat dari gue, jadi bisa ngambil apa aja dari gue?!! gitu?!!"".

    "Yura.... Kamu masih inget..... sama kata-kata kakak dulu....?", tanya kak Al.

    "Aaahh..... ga usah ngomongin masa lalu deh!! Apa yang ada sekarang ya sekarang!! Dulu ya dulu!! Ga perlu diungkit-ungkit lagi!!", bentak gue.

    Kak Al menghela nafas panjang, "Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...", kata-kata yang ga pernah gue lupain.... karena sampe sekarang pun gue masih belom tau jawabannya, "Kamu mungkin sekarang merasa lebih hebat setelah bisa mengalahkan kakak.....", terdiam sebentar, dia melanjutkan, "Tapi untuk apa kamu melakukan semua ini....? Untuk apa kamu sampe ngelibatin semua orang di perkemahan ini?". Gue ga bisa menemukan kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan kak Al ini.... masa gue mau bilang karena cemburu yang berlebihan? saat itu gue mulai merasakan penyesalan

    "Jawab, Yura...", desak kak Al.

    "......", gue bener-bener ga bisa ngomong apa-apa...

    "JAWAB!!", Bentaknya. "UNTUK APA KAMU MELAKUKAN SEMUA INI?!!", tanpa sadar gue mengeluarkan air mata yang ga jelas asalnya dari mana. Dan itu bikin gue tambah ga bisa ngejawab pertanyaan kak Al.

    Kita pun terdiam untuk beberapa saat sementara orang-orang diperkemahan itu semakin sepi karena udah ampir pada kabur semua.

    "Kalo gitu.... jawab pertanyaan yang satu ini, Yura...", kata kak Al. Gue yang berusaha sebisa mungkin menahan air mata gue tumpah lebih deras lagi, ga masih ga mampu ngomong apa-apa. "Untuk apa kamu dateng ke sini?". Saat itu awan gelap yang menyelimuti otak gue dan bikin gue sama sekali ga bisa berpikir mulai sirna.

    Untuk apa gue dateng kesini........

    Untuk.....

    Bertemu kak Al.......

    Yang selama ini gue cari cuma kak Al...... ampir ga pernah selama setahun ini gue mencari-cari jejak mereka berdua karena ingin bertemu Aira...... rasa suka gue sama Aira ga ada bandingannya sama rasa sayang gue kepada kak Al. Kenapa gue ga bisa menerima kenyataan kalo kakak gue yang gue sayangin saat ini sedang berbahagia sama orang yang dicintainya? Kenapa gue sampe melakukan hal ini? Logika yang terbuka saat emosi kita hilang emang menakjubkan. Mata gue yang memandang kak Al udah ga bisa membendung lagi air mata gue yang mengalir deras. Gue pun berlutut di hadapan kak Al.

    "Maafin Yura, Kak!!", isak gue sambil menundukkan kepala gue di hadapan kak Al dan Aira. Kak Al dan Aira saling berpandangan dan tersenyum. Kak Al mengelus kepala gue.

    "Gapapa Yura.... semua orang pasti melakukan kesalahan sekali-sekali......", katanya lembut. Kelembutannya kali ini malah menyakitkan gue karena ga sanggup menahan rasa bersalah atas apa yang udah gue lakukan.

    Gue mengangkat kepala gue untuk menatap kak Al. Dia dan Aira tersenyum lembut ke arah gue. Ahalya yang masih menggendong Zinn ikut-ikutan terharu ngeliat kita.

    Bagaikan bangun dari mimpi buruk dan mendapati kalo itu bukanlah mimpi, tiba-tiba sekelompok pasukan Cora lengkap dengan seorang Warchon merangsek ke dalam perkemahan tersebut dan menemukan kita ber-empat.

    "JANGAN BERGERAK!!", kata sang Warchon. si Warchon yang berprofesi Advanturer juga itu membidik ke arah kak Al, "Lepaskan tanganmu dari anak itu!!", gue yang terbengong-bengong butuh waktu sesaat untuk menyadari apa yang sedang terjadi. Pasukan Cora itu langsung menangkap kak Al dan Aira. Gue yang masih loading berusaha menahan orang-orang itu.

    "Bukan! Bukan mereka!! Ini Alpha!! Advanturer kebanggaan Cora!!", teriak gue sambil berusaha melepaskan tangan dua Templar yang memegangi badan kak Al, sementara seorang Black Knight cewe memegangi Aira.

    Sang Warchon maju mendekati kak Al. "Hoo... kamu, Alpha, ternyata sekarang udah jadi pengkhianat bersama Bellato ya? Padahal dulu Aliansi Cora sangat mengharapkan kontribusi kamu...", kata dia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

    Gue kembali berteriak, "Bukan!! Dia bukan pengkhianat!!", seru gue kepada si Archon.

    "Kan kamu yang melaporkan kalo disini ada pengkhianat?", sahut Warchon itu dengan bingung.

    "I..iya... tapi orangnya bukan mereka, pengkhianat-pengkhianat sebenernya udah pada kabur semua!!", bela gue.

    "Hmm.... tapi pada kenyataanya dia berada disini, ditambah dengan kehadiran dengan seorang Bellato ini juga patut dipertanyakan.... Bawa dia kemarkas!!", perintahnya. Gue mencoba menahan orang-orang tesebut tanpa hasil. Aira menatap ke arah Zinn yang lagi digendong Ahalya dengan tatapan yang menyayat hati disertai dengan tangisan tanpa suara. Ahalya yang bingung harus melakukan apa cuma bisa menatap Aira, Aira balik menatap Ahalya dan mengucapkan sesuatu tanpa mengeluarkan suara.

    'Titip anakku ya...', adalah kata-kata yang bisa Ahalya baca dari bibir Aira.

    Gue masih berusaha menahan orang-orang yang berniat membawa kak Al dan Aira, hingga akhirnya kak Al tersenyum ke arah gue.

    "Yura.... tolong jaga Zinn....", katanya lembut, dan akhirnya gue cuma bisa berlutut memperhatikan pasukan Cora itu membawa kak Al dan Aira menjauh dari gue dah Ahalya.

    ..........

    Keesokannya, diadakan sebuah pengadilan untuk kak Al dan Aira. Mama cuma bisa menangis sepanjang pengadilan itu, sementara gue selalu berusaha membela kak Al dan Aira saat gue dipanggil untuk menjadi saksi. Setelah sidang di rehat kan untuk memberikan vonis bersalah atau tidaknya kak Al, gue dan mama, ditemani oleh Ahalya cuma bisa menunggu diluar ruangan sidang. Mama terus-menerus menangis di pelukan gue. Tangisan mama membuat hati gue semakin sakit, karena semua ini terjadi karena ulah gue.....

    Sore harinya, vonis siap untuk dinyatakan...... Semuanya seperti menahan nafas ketika wakil dari dewan maju ke depan mimbar untuk menyatakan keputusannya.

    "Dengan ini...... pengadilan tertinggi Cora memutuskan bahwa Alpha, mantan komandan divisi 3 Cora..........", dia terdiam..... jeda yang terasa bagai bertahun-tahun......

    "..........................bersalah. Atas tuduhan mengkhianati aliansi...", dalam seketika ruangan menjadi gaduh, kebanyakan yang menghadiri sidang ini adalah temen-temen kak Al atau para pemuja sosok legendaris dia. Tapi diantara orang-orang itu ternyata ada juga yang mungkin sirik kepada kak Al dan menyumpahi kak Al hingga akhirnya terjadi keributan antar orang-orang tersebut, hingga akhirnya pengamanan menertibkan kerusuhan tersebut.

    Wakil dewan itupun membacakan keputusan hukumannya, "Hukuman yang akan dijatuhkan kepada terdakwa adalah......."

    "Mati.....", kata 'mati' itu bagaikan ditujukan kepada gue. Ruangan sidang pun kembali menjadi gaduh, banyak yang protes, tapi banyak juga yang mensyukuri keputusan itu. Kaki gue terasa lemes dan ga bertenaga.... kak Al..... dihukum mati...? karena.... gue?? Mama langsung pingsan, Ahalya yang duduk disebelahnya langsung menangkap mama supaya ga jatoh.

    "Eksekusi akan dilaksanakan besok pagi. Terdakwa akan di eksekusi bersama dengan tahanan Bellato yang merupakan bukti pengkhianatan dia terhadap Aliansi Cora...", lanjut pimpinan dewan. Gue melompati pagar pembatas pengunjung dengan area sidang dan berlari menuju kursi dewan.

    "Wahai para Dewan Cora yang terhormat..... tolong revisi ulang keputusan kalian.... apakah kalian lupa akan jasa-jasa kak Alpha selama ini untuk Cora???!?!", teriak gue memohon kepada para dewan itu, sementara beberapa penjaga mulai mengerubungi gue dan menangkap gue, lalu memaksa gue untuk berlutut. Para dewan tersebut memperhatikan gue dengan pandangan tanpa emosi. "Tolong..... saya mohon....... tinjau ulang lagi keputusan kalian......", tatapan mereka bener-bener seperti tatapan orang-orang yang ga berperasaan..."Tolong.......?", gue udah ga bisa lagi nahan air mata gue. "Tolong.........", akhirnya tanpa menghiraukan gue, mereka meninggalkan ruangan tersebut tanpa sepatah katapun.

    Kak Al, yang dipegangi oleh seorang penjaga menghampiri gue, "Yura.....", panggilnya, gue menengadahkan kepala gue.

    "Kak Al...... maafin....... Yura......", isak gue menatap mata kak Al yang sepertinya ikhlas menerima nasibnya.

    Kak Al tersenyum dan meminta penjaga yang memegangi dia supaya mau mengizinkan dia memeluk gue sesaat. Penjaga itu mengizinkan dan memerintahkan penjaga lainnya untuk melepaskan gue. kak Al berlutut disamping gue, dengan tangannya yang diborgol dengan borgol mistik, dia melingkarkan tangannya di leher gue dari atas kepala gue. Gue pun memeluk kak Al dengan tangisan sejadi-jadinya di bahu kak Al. Kak Al mengusap-usap kepala gue, seperti yang biasa dia lakukan......sebagai kakak yang gue sayangi....

    "Jangan khawatir Yura... kakak ga pernah nyalahin kamu..... dan kakak yakin Aira juga pasti begitu....makasih ya.....kmu emang adik yang baik", kata kak Al. Dan entah sejak kapan, Aira udah ada disamping kita, keliatannya dia mau dipindahkan ke ruang tahanan yang akan dieksekusi bersama kak Al. Gue melepaskan diri dari pelukan kak Al, dan menundukkan kepala gue dihadapan Aira.

    "Aira.... maafin.... aku.............aku...", belom sempet gue ngelanjutin, Aira mencium pipi gue.

    "Yura......... terima kasih....", kata Aira dengan penuh senyum.

    Gue kebingunan "Terima kasih?! untuk apa?? Gara-gara aku kamu dan kakak akan dihukum mati!", seru gue.

    Aira tersenyum, lalu berkata "Masih ingat..... kita ketemu....pertama?", Aira lalu menatap kak Al, "Kalau tidak bertemu... Yura...... Aira.... ga bisa.... jatuh cinta kepada Al.....", kak Al tersenyum kepada Aira.

    Gue menggeleng-gelengkan kepala, ga percaya kalo kedua orang yang akan dihukum mati karena gue malah berterima kasih kepada gue. Tangisan gue makin ga bisa dibendung. Gue pun menundukkan kepala serendah-rendahnya hingga menyentuh lantai dihadapan mereka berdua,

    "Maafin Yura..........", kak Al kembali mengelus-elus kepala gue.

    "Bangun Yura, ga ada yang perlu dimaafin.... kamu ga salah apa-apa.....", selesai kak Al ngomong gitu, penjaga yang tadi memegangi kak Al meminta agar kak Al menyudahi pembicaraan dengan gue, kak Al meminta satu hal lagi kepada penjaga itu dan kemudian menghampiri mama yang sepertinya udah sadar dan menangis-nangis ga karuan disamping Ahalya.

    Aira yang masih disamping gue, berkata, "Yura, boleh..... minta sesuatu...?", gue menatap Aira penuh tanda tanya, "Tolong jaga Zinn baik-baik...... boleh?", tanya Aira. Gue pun mengangguk lemah, Aira kemudian kembali mengecup pipi gue, "Terima kasih... Yura!", serunya dengan senyum ceria.

    Kak Al yang lagi memeluk mama memanggil Aira, Aira pun minta izin kepada penjaganya, lalu menghampiri kak Al. Entah apa yang mereka bicarakan, mama lalu memegangi pipi Aira dan menciumi jidatnya, lalu memeluknya. Aira pun memeluk balik mama, keliatan Aira juga meneteskan air mata dipelukan mama. Akhirnya waktu untuk mengucapkan selamat tinggal bagi kak Al dan Aira udah habis. Para penjaga pun memisahkan kak Al dan Aira dari mama yang kembali menangis, sementara Ahalya mencoba menenangkan mama.

    Para penjaga membawa kak Al dan Aira di hadapan gue, kak Al berkata, "Yura, kakak bangga liat kamu sekarang...... kamu adalah seorang laki-laki yang hebat.....", kata kak Al, disambut dengan anggukan Aira. "Selamat tinggal adikku sayang.....", kata kak Al sambil berlalu meninggalkan ruangan bersama Aira dan para penjaga.

    ..............

    Keesokan paginya, gue, mama, beserta Ahalya yang menggendong Zinn menghadiri tempat eksekusi yang dilakukan di lapangan besar. Disana ada sebuah panggung besar yang terbuat dari kayu dan ada 2 buah tonggak yang berdiri di tengahnya.

    Suasana menjadi gaduh saat kak Al dan Aira dibawa mendekati tonggak itu. Banyak yang memberikan dukungan kepada kak Al, dan kali ini sama sekali ga ada yang mencaci kak Al. Waktu mereka akan dibelenggu pada tonggak itu, keliatannya kak Al mengucapkan sesuatu kepada orang yang membawa dia, lalu orang itu mengangguk dan mengikatkan badan kak Al pada salah satu tonggak itu tapi sebelah tangannya dibiarkan terlepas begitu aja, begitu juga dengan Aira. Sepertinya kak Al meminta agar boleh menggenggam tangan istrinya pada saat kematiannya. Sementara mereka di belenggu, mata kak Al dan Aira menyapu ke arah penonton dan akhirnya mata kak Al menemukan gue, kak Al menunjuk kearah Ahalya , dan Aira langsung mencari arah tunjukkan kak Al dengan penuh harapan, hingga akhirnya tersenyum melihat Zinn yang sedang menangis-nangis di gendongan Ahalya.

    "Zinnnn!! Mama....... sayang kamu...... baik-baik yaa......!!!", seru Aina sementara setitik air mata mengalir dari matanya. Akhirnya kak Al dan Aira sepenuhnya terbelenggu, dan kak Al meraih tangan Aira lalu menggenggamnya dengan erat. Mereka berdua saling memandang dan tersenyum, sepertinya menerima nasib mereka tanpa beban. Kemudian kepala kak Al dan Aira ditutupi dengan sebuah tudung berwarna hitam.

    Ga lama kemudian, sekelompok Warlock bersiap di depan panggung itu menunggu perintah eksekusi. Gue cuma bisa menatap saat pemimpin eksekusi mengangkat tanganya, dan para Warlock itu mulai mempersiapkan cast Lightning Chain. Pemimpin eksekusi itu menunggu sesaat sebelom menurunkan tangannya. Mama terus-terusan menangis tanpa henti, sama halnya dengan gue..... Hingga akhirnya pemimpin eksekusi itu menurunkan tangannya dan serentak para Warlock itu meng-cast Lightning Chain kepada tubuh kak Al dan Aira. Dalam sekejap, kak Al dan Aira sudah ga bernyawa....

    Genggaman tangan kak Al dan Aira yang ga terlepas hingga akhir membuktikan bahwa cinta mereka ga akan terpisahkan dalam hal apapun juga.

    ......................................

    Udah lebih dari 20 tahun sejak hari itu...... Ironis sekali.... Zinn yang merupakan anak kak Al dan Aira akhirnya pun membelot kepada Bellato. Dia masih sering mengirim surat kepada gue kapan pun dia sempet. Gue ga pernah jujur kepada dia kalo gue lah penyebab orang tuanya dibunuh.... apakah dia akan membenci gue....kak Al?

    Hari ini keliatannya adalah akhir dari kehidupan gue, sebuah penyakit yang menggerogoti badan gue selama 5 tahun terakhir sepertinya akan menghabisi nyawa gue, ditemani istri tercinta, Ahalya dan mama di samping tempat tidur gue dirumah sakit, dengan nafas-nafas terakhir, gue menyerahkan sebuah surat kepada Ahalya dan meminta agar dia mengirimkannya kepada Zinn.

    Kak Al......... izinkan gue dateng ke tempat kak Al........ dan memohon maaf sekali lagi kepada kalian....

    origional post by : pan7her
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  4. #48
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    aneh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ato ini semua hanya perasaan gw ?????????????
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  5. #49
    chi-pay's Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Purwokerto
    Posts
    162
    Points
    193.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    cieeeeee.....
    chi-pay selalu ada buat kalian ...

  6. #50
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    sepi ato ini hanya perasaan gw aja yah
    gw ngerasa idup ini sepi banget ampir ga ada arti nya
    hhhhhhh.....sampe kapan kesepian ini akan hasir dalam kehidupan gw
    perlahan tapi pasti semua yg berharga buat gw hilang satu persatu
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  7. #51
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    huhuhu keder ...
    makin hari makin ga jelas and makin puyeng
    makin lama makin kliatan perubahan dia
    makin ngejauh aja
    tapi pikirin amatan ah puyeng amad gw jadi nya grrrrrrrrrrrrr
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  8. #52
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    mempunyai seorang teman sepertimu
    seumpama duri menikam hati
    biar serupa hakikatnya berbeda
    hilang kejujuran sering kau ucapkan sewaktu dulu

    pemikiran kita yg sering bertentangan
    menjadikan hidup tak sehaluan
    jalan akhirnya adalah perpisahan
    yg akan dapat memberi suatu kisah kegagalan

    didalam ketiadaan ku
    hilanglah dosa dan ingkari
    diri dan hati mu yg sebakti
    dgn apa sudah kau lalui
    sementara ada ruang dan waktu
    aku bersama doa yg tak henti
    agar kau sadarkan dr mimpi
    yg tiada menjadi pasti

    aku menjadikan ini
    satu kenangan paling indah
    yg tak mungkin aku lupakan
    walau dimana kau berada
    Last edited by candynet; 19-07-08 at 10:33.
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  9. #53
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Luthien adalah seekor Grazier coro yang dudud dan jatuh cinta pada kk HeN, wakil Archon coro yang kuat baek en selalu ramah padanya. Luthien menyimpan harapan *khayalan* bahwa suatu hari ia akan diperistri oleh HeN. Namun ternyata HeN meninggalkannya dan pindah ke planet Polaris. Patah hati dan putus asa, Luthien mengurung dirinya di kamar sampai sahabat baiknya sejak kecil, Paladinz menyeretnya dan memperkenalkannya pada aktivitas penghilang stress yaitu RUSUH!

    Tak disangka Luthien jadi kecanduan rusuh! Hidupnya hanya untuk rusuh rusuh dan rusuh sampai CPt nya ampir mendekati para Archon Coro! Luthien pun di blacklist oleh bangsa Bellato, para Archon Bellato mengirimkan secebol AR bernama Shin Avalon untuk membereskan Luthien. Karena kedudutannya, Luthien yang tidak tahu apa-apa tentang patch RedArmy akhirnya menderita kekalahan dan hampir aja mampus di tangan Shin Avalon, seandainya tidak ada keajaiban yang menyelamatkan nyawanya.

    Luthien kemudian bertemu dengan cc BabyLunar, ex Warchon cora yang sudah lama menghilang karena cintanya bertepuk sebelah tangan dengan King Archon yang hay itu! Berkat nasihat Baby Lunar, Luthien akhirnya kembali ke jalan yang benar, dan tidak merusuh lagi. Saat mengikuti CW, Luthien bertemu lagi dengan Shin Avalon, mereka terus bertarung walaupun terkena efek nuklir Accretia! Kali ini tidak ada yang menang maupun kalah, namun Luthien benar-benar dendam karena first kiss nya yang berharga dicuri secara tidak sengaja oleh Avalon!

    Pada pertemuan berikutnya di Ether, baik Luthien maupun Shin Avalon terkena bug patch SoHS, PT mereka jadi pada ancur.... Akhirnya mereka GB PT bareng dan jadi akrab. Hubungan pertemanan mereka pun terbongkar oleh Paladinz, yang langsung mengultimatum Luthien agar tidak menemui Shin Avalon lagi selamanya!!!

    Luthien ingin mengucapkan selamat tinggal terakhir kalinya kepada Avalon, diam-diam ia datang ke Pan Crimson. Namun yang dilihatnya sungguh mengenaskan, Avalon terluka parah akibat serangan sekaleng Dementer! Dengan dibantu Paladinz, Luthien merawat Avalon dan menyadari perasaannya.

    Hubungan pertemanan antar Paladinz dan Luthien pun retak, sampai suatu ketika terjadi kudeta terhadap Archon Cora. Paladinz yang terlibat di dalam kudeta itu terluka karena menyelamatkan mantan Archon Cora. Setelah ditolong oleh Luthien dan Avalon ia menyadari kesalahannya dan akhirnya memberikan restu pada sahabatnya itu sebelum ia berpindah ke bangsa Accretia bersama para Cora pembela mantan Archon....

    Kini segalanya telah berubah.... Luthien yang ditinggalkan oleh semua yang pernah dikenalnya, akan menjalani hari-hari baru ditemani kekasihnya . Sedangkan Paladinz yang telah diubah menjadi sekaleng Accretia, akan memulai segalanya dari awal lagi....



    Chapter I : The Archon of Accretian Empire!


    Malam itu keadaan di markas Accretia terasa lengang... lebih lengang daripada biasanya. Daerah gurun tandus yang sepi itu pun terasa lebih sepi dari biasanya. Maklum hampir semua pasukan bangsa Accretia saat ini sedang berkumpul di Armory 213.

    Mereka di sana untuk mengamankan dan menyambut kepindahan beberapa bangsa Cora yang akan bergabung dengan mereka.

    Namun markas yang sepi itu rupanya tidak terlalu menganggu Archon Prince, sekaleng Mercenary yang sudah lama menjabat sebagai Archon bangsa Accretia.

    Dengan tenang ia duduk di ruang kerjanya, berwibawa seperti biasanya ia memeriksa dokumen-dokumen kerjanya dan menyeruput secawan bensin hangat yang dihidangkan oleh Jendral sekaligus babu nya Striker Aizenvalt.

    Sang babu dengan setia berdiri di sampingnya, dengan nampan dan teko di tangan siap menuangkan ulang bensin untuk Archon Prince apabila cawannya mulai kosong.

    Ketenangan Archon Prince dan babu nya itu terusik ketika sekaleng Striker mengetuk pintu ruang kerja Archon Prince dan langsung memasukinya. Dari name tagnya striker itu terlihat bernama xsotoy.... eeh salah xsoboy.

    “Lapor yang mulia” ujar xsoboy sambil berlutut dalam-dalam memberi hormat.

    Si babu Aizenvalt memberi kode agar xsoboy segera berdiri dan menyampaikan laporannya.

    “Hamba hendak melaporkan, coro-coro yang datang untuk bergabung dengan bangsa kita telah didata dan dihitung. Proses cuci otak dan kalengisasi mereka akan dimulai sebentar lagi. Selain itu pesan Yang Mulia untuk menyendirikan proses kalengisasi King Archon juga telah saya laksanakan. Ia akan diberi kode khusus supaya Yang Mulia dapat mengidentifikasinya dengan segera apabila melihatnya!”

    “Good! Laksanakan segera!!” kata Archon Prince penuh wibawa sambil menyeruput bensin aroma lemon nya

    Setelah itu si sotoy eh soboy pun undur diri, dan meninggalkan ruangan. Penasaran... si babu pun bertanya sambil menuangkan bensin di cawan Archon Prince yang sudah kosong.

    “Kenapa wujud kaleng King Hay, eh.... King Archon harus dibedakan dari yang lain boss?”

    Tiba-tiba saja Archon Prince meletakkan dokumen-dokumen yang dikerjakannya, sekaleng Mercenary yang gagah itu pun tertunduk dan terdiam...

    Tak berapa lama Aizenvalt menyadari meja kerja Archon Prince bergetar, awalnya perlahan namun makin lama makin keras.

    Belum sempat si babu Aizen menyadari apa penyebab getaran di meja itu tiba-tiba saja Archon Prince membuka mulut kalengnya dan...

    “BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH AHA” Archon Prince tertawa begitu keras seolah tiada hari esok!!!!

    Rupanya getaran meja tadi adalah akibat Archon Prince menahan ngakaknya, dan sekarang ia nggak bisa menahannya lagi makanya ketawanya jadi kayak meledak gitu.

    “Ke...kenapa boss? kok ketawanya kayak gitu?”

    “Babu goblokkkk!!! Tiap hari lu nemenin gue masak ndak nyadar!??? Inilah akhir yang sempurna dari rencanaku, rencana jeniusku akhirnya terlaksana dengan suksesssssss MWUAHAHAHAHAHAHAHAHAH!!!!!”


    “Rencana jenius apa sih?” tanya si babu dengan lemodnya


    “...zzzzzz... makanya lu forever babu!!!!! Lu tau ga sih betapa sedihnya hati gw selama ini karena cinta gw pada King Archon tidak mungkin terbalas... “

    Mendengar hal itu sang babu pun syok!!! Teko yang dipegangnya sampai jatuh kelontangan di tanah, namun dengan refleks luar biasa -yang hanya mungkin dimiliki oleh babu-babu berpengalaman- Aizenvalt pun cepat-cepat mengambil baki dan kain pel untuk mberesin pecahan teko, sementara Archon Prince masih asyik bercerita

    “...sebenarnya sejak dulu gw itu naksir ama King Arhcon dari coro!!! Tiap kali ketemu di CW gw ga bisa menahan diri gw untuk tidak mengagumi kharismanya...aura hay nya... keberaniannya maju di garis depan! Tapi apa daya, gw ama dia beda bangsa -Archon Prince terlihat sedih....kamera matanya agak berembun seolah menahan tangis...- dia coro di dalam daging, sedangkan gw mesin di dalam kaleng!”

    Babu Aizen hanya menundukkan kepala dalam-dalam sambil terus pasang microphone telinganya untuk mendengar,

    “Akhirnya suatu hari kesempatan pun tiba untuk gw, King Archon dikudeta oleh Warchon nya!!!!....Gw pun ngga nyia-nyiain golden opportunity ini!!! Gw harus memiliki KingArchon di sisi gw no matter how!!!! Dengan modal pengetahuan tentang keadaan sosial politik romantik coro, gw segera tau alasan warchon monyong itu melakukan kudeta, karena dia juga udah lama memendam rasa ama King Archon... Sebagai sesama fans gw punya dong daftar rival gw!!!!!!”

    “0o0 oooooh!?? lalu hubungannya apa boss, kudeta di coro ama rencana jenius boss untuk ngedapetin King Archon???“ tanya babu Aizenvalt masih tak mengerti.

    “BWHAHAHAHAHAAH” Tiba-tiba tawa Archon Prince meledak lagi.... “itulah kejeniusan gw dudul!!! tidak sia-sia gw nda tidur tiga hari untuk mikir!!! Prosesor gw bekerja keras selama 3 x 24 jam untuk mikirin rencana jenius ini, kadang sampe keluar asapnya pula!! MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAHAHAHA~”
    Archon Prince meneruskan ngakak-ngakak nya sampe salah satu mur rahang nya copot dan berkelontangan di tanah.

    Dengan sigap sang babu segera membungkuk-bungkuk mencari mur yang terlepas itu...sementara Archon Prince yang diliputi kebahagiaan tidak bisa berhenti bercerita

    “Gini lo babu... gw jelasin biar lo ngerti...setelah terjadi kudeta akibat cemburu itu, gw menghubungi Warchon monyong itu dan memberi ide ama dia! Gw cukup bilang ....King Archon dah nolak cinta lu!!!! ga cukup dikudeta, lu harus jadiin dia turn coat biar dia tidak bisa mencintai org lain!!!! Si monyong yang memang udah dipenuhi rasa cemburu dan sakid hati menelan mentah-mentah ide gw itu dan mulai menghasut pemimpin bangsanya, tanpa disadarinya dia sebenarnya memulusin jalan gw untuk memiliki King Archon MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH~~ ”
    klontanggg... sebuah mur terlepas lagi dari rahang kaleng Archon Prince, padahal babu nya masih bingung nyariin mur pertama yang lepas.

    “Setelah itu gw mendekati BabyLunar, benernya Lunar ini saingan gw juga tapi I’m not to worry about her, because KingArchon is hay!!!! gw tau Lunar sangat mencintai KingArchon makanya gw pura-pura bersimpati dan menawarkan coro yang jadi buronan dijadikan bangsa Acc!! MBWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA” klontang klontang.... mur ketiga kini ikut terlontar meninggalkan rahang Archon Prince, saat ini rahang bawah kaleng itu cuma ditahan dengan sebuah mur saja!

    Aizenvalt berhasil menemukan mur yang pertama dan kedua, ia kini berusaha menemukan mur ketiga secepatnya.

    Tanpa menyadari mur rahangnya pada mabur semua Archon Prince masih asyik bercerita.

    “BabyLunar tentu aja setuju, tentunya cewe malang itu berpikir daripada pria yang dicintainya dijadiin turncoat mending dikirim ke gw untuk jadi kaleng! Dialah penentu suksesnya rencana jenius gw ini!!!! GIYAHAHAHAHAHAHAHAHA~ ~ ~ ~"

    Mur terakhir yang melekatkan rahang bawah kaleng itu mulai kendor...
    Sementara itu babu Aizenvalt belum juga berhasil menemukan mur yang ketiga....

    "Rencana gw sempurnaaa!!! Saat ini gw dapat King Archon di sisi gw sebagai kaleng yg cantik!!!! Tidak ada kebahagiaan melebihi ini!!!!!! BWUAHAHAHAAHHAAHAHHAHAHA~ ~ Sebelumnya walau jadi Archon, en dicintai bangsa gw... gw nda pernah merasa bahagia..... hidup gw selalu terasa kurang lengkap!!!! tapi sekarang dengan dia di sisi gw, hidup gw sudah lengkappp!!! gw merasa memiliki segalanya !!!!!! BWAHAHAHAHAHAAHHAHAAHHAHAAHHAAHHAAHHAHAHAHAHAHAHAH AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAAHAHAHAHAHAHHAAHAHAHAHAH AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHHA ~ ~ ~” KLONTANGGGGGGG!!!!!!

    Babu Aizenvalt hanya bisa melongo sambil memegangi tiga mur yang baru aja ditemukannya saat mur terakhir melayang lepas dari rahang Archon Prince...
    Mur terakhir tersebut terbang bersamaan dengan copotnya rahang bawah Archon bangsa kaleng tersebut.

    “Aww Syitt...owyy bhabuuw phashanginn rahwang gw laghi dhonkkk!!!” rutuk Archon Prince
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  10. #54
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Tiap kali melangkahkan kaki ke markas Cora, Luthien merasa keadaan markas udah berubah.... Udah ngga sama lagi dengan yang dulu... Emang sih lokasi portal, bank, pahlawan, dll ngga berubah. Tapi sejak terjadinya kudeta penggulingan kekuasaan beberapa bulan yang lalu, sejak semua teman-temannya pindah menjadi bangsa Accretia, Luthien ngerasa keadaan di markas tidak sama lagi seperti dulu.

    Gadis cora itu melangkah cepat melewati sebuah rumah kosong, rumah bekas teman baiknya Paladinz..... Kadang-kadang Luthien kepikiran juga, saat ini Paladinz udah jadi apa ya? Punisher kah? atau Striker? Bagaimana wujud kaleng nya, apa dia masih hidup atau udah jadi korban dirusuh Coro saat level ucup?? Hati Luthien masih sakit kalau memikirkan hal itu.

    Tiba-tiba lamunan Luthien terusik dengan suara berisik dari chat bangsa, “I repel, cheluch lu org pdh chibuk fharming & I chendhiri jadhi chumbal". Asemmm suara Archon baru rupanya, orang brengsek yang mengakibatkan Luthien kehilangan segalanya-galanya!!!!! Zzzzz.......... Luthien jadi makin sebal dan muak aja, gadis itu mempercepat langkahnya agar segera tiba di portal cora.

    Hari itu Luthien ama Avalon ada janjian kencan seperti biasa di spot favorit mereka di Pan Crimson. Emang sih sekarang dengan adanya aliansi cebol dan coro seharusnya mereka lebih leluasa bertemu. Tapi faktanya malah sebaliknya, aliansi hanya terjadi pada saat CW dan rusuh! Di luar itu bangsa coro dan cebol ngga punya hubungan apapun, bahkan banyak sekali bangsa coro yang masih suka memaki-maki cebol di markas, demikian pula sebaliknya!

    Dengan kata lain Luthien dan Avalon masih harus menutup-nutupi hubungan mereka dari teman sebangsa yang lain. Janjian ketemu di Pan Crimson pun mesti dibatesin, mereka tetep harus ngelakuin aktivitas-aktivitas seperti hunt, farming, PT in bersama teman sebangsa yang lain supaya nggak dicurigain. Jadi janjian kencan ini serasa istimewa bagi Luthien...udah seminggu ia nggak ketemu cebolnya itu.

    Baru aja Luthien menapakkan kaki di pasir Pan Crimson dan melepas rindu dengan Avalon, tau-tau aja sepasang coro dateng ke spot mereka. Luthien dan Avalon dengan refleks langsung ngumpet di balik sebuah batu karang yang ngga terlalu jauh dari situ dan mengintip apa yang dilakuin pasangan coro itu di spot mereka....

    Ternyata, pasangan Coro itu sedang pacaran!!!! Luthien bisa ngeliat betapa mesranya pasangan itu.... Si Coro cowo ngecium lembut tangan cewe nya trus dia memberikan sebuah buket mawar merah yang diumpetin dibalik shield nya....

    Duh gilaaa, kapan gw dapat surprise kayak gitu, keluh Luthien dalam hatinya. Udah beberapa bulan ini hubungannya ama Avalon ngga berkembang, gitu-gitu aja!!!

    Setelah para coro tersebut pergi, Luthien en Avalon muncul dari persembunyiannya, dengan sedikit gondok Luthien memberanikan dirinya ngomong ke Avalon.

    "Lu liat pasangan yang barusan dateng itu?"

    "Kenapa?" tanya Avalon ogah-ogahan

    "Cowok itu ngecium tangan cewenya, trus cewenya dikasih surprise bunga mawar!!!. Mesra banget mereka. Kenapa elu ga berbuat seperti itu?"

    "Mau mampus apa?... Mana kenal gw ama coro itu?????" jawab Avalon sambil ngeloyor pergi....

    Gubragggggggggggggggggggg!!!!! Ini cebol satu bener-bener gebleg atau cari pekara sih????? Dengan kesal Luthien menatap punggung Avalon yang terus bejalan dengan santai di pesisir Pan Crimson.

    Shin.... lu ini niatan bercanda atau serius sih???? Pandangan mata Luthien mulai kabur, aww siall matanya terasa panas dan berair. Cepat-cepat ia menggunakan punggung tangannya untuk menghapus air matanya.

    Ia nggak ingin berantem dengan kekasihnya yang udah jarang ditemuinya itu, kekasih yang udah direstui oleh sahabat nya yang sudah tiada... Aizzzz malah makin berair mata gw, kutuk Luthien sambil menyeka kembali wajahnya dan cepat-cepat berjalan menyusul Avalon.

    Walaupun Luthien tahu, Avalon ini benernya baik en care, walaupun Luthien ngga pernah berharap materi atau apapun dari cebol itu... Tapi nyesek juga kan kalo cebol itu nggak pernah kasih perhatian lebih pada Luthien?

    Kemarin-kemarin juga Luthien melulu yang ngasihin dia kado! Bunga lah, coklat lah, kain vynil buat ngelap BMAU lah, sedangkan Avalon??? zzzzz boro-boro kado, potion buat ngilang untuk datang ke sini aja gw disuruh modal sendiri!!!!

    Kenapa jadi kebalik gini sih?? kayak gw cowoknya trus dia ceweknya, gw yang kelewat perhatian ama dia, or dia yang kelewat cuek ama gw???? Luthien terus bertanya-tanya dalam hatinya.

    Kalo udah gini, mau ngga mau Luthien pasti kepikiran tentang kk HeN, walaupun sebenernya ngga baik tapi di dalam hati kecilnya Luthien berulang kali ngebandingin Avalon ama kk HeN! Hasilnya..... aizzzz boro-boro dibandingin HeN , ama Paladinz aja masih kalah jauhhh tu cebol!!!
    .
    Gw butuh banget curhat ama seseorang.... Tapi mau curhat ama siapa?? Gw udah nda ada temen... satu-satunya temen gw saat ini ya si cebol ini, masak gw curhat ke dia tentang dirinya sendiri!!?!?!?! #@$#%@$%$# ga lucu dongg!!!!

    Coba kalo Paladinz masih ada, semua temen-temen gw dulu juga udah ngga ada, semua udah jadi kaleng dan gw ngga bisa kontak mereka lagi! Sempat juga kepikiran curhat ke cc Baby Lunar (tentu aja gw nda akan bilang kalo cowo gw cebol waktu curhat, bisa di Pressure Bomb di tempat gw!!!) tapi sekarang ini cc BabyLunar sendiri ilang nda tau kemana, sejak kejadian kudeta itu dia menghilang... anak buahnya juga ngga tau ngilang kemana ketua guild mereka itu... Apa mungkin dia ikut pergi ke Armory 213 dan menemani King Archon diubah jadi kaleng???

    Hiks.... dalam hati Luthien ada sedikit perasaan bersalah, bersalah karena ia merasa agak menyesal telah memilih cebol ini.... Oh Decem, apa gw udah mengambil keputusan yang salah??


    ********


    06.00 am Polaris Planet, Cora HQ Settlement.

    Kondisi markas Cora di Planet ini tidak jauh berbeda dengan kondisi di Planet Solar, bentuk bangunan maupun lokasi tiap-tiap NPC sama persis, mungkin satu-satunya hal yang membedakan adalah sedikitnya jumlah Cora yang ada di markas ini.

    Wajah-wajah Cora yang ada di sanapun terlihat murung.... tidak bersemangat, tidak ada celotehan-celotehan ramai seperti yang biasa terlihat di markas Cora Solar, keadaan begitu sunyi dan senyap sampai.....

    “WHOAAAAAAAAAAAAAA” terdengar teriakan keras dari arah salah satu rumah petinggi Cora Polaris.

    Pemilik suara itu adalah pemuda Cora tampan yang tubuhnya yang hanya ditutupi oleh celana pendek. Pemuda itu gemetar dan basah oleh keringat dingin, jemarinya yang gemetaran berusaha meraih segelas air.... dia mencoba meminum air itu perlahan-lahan agar tidak tersedak.

    Setelah segelas air itu dihabiskannya, pemuda itu mulai bisa mengendalikan dirinya. Ia duduk di samping tempat tidurnya menatap cahaya matahari yang menerobos masuk dari sela-sela jendela kamarnya, berusaha membersihkan kepalanya dari mimpi buruk yang baru saja menghantuinya.

    Namun baru aja ia menarik nafas lega, pintu kamarnya diketuk dengan tegas dan perlahan. Pemuda itu terlihat bingung, nggak biasanya ada yang mencari dia sepagi ini, namun dipersilahkannya tamu itu masuk setelah ia menyabet jas mandi yang tergantung di sisi kamarnya untuk menutupi tubuhnya...

    “Silakan masuk”

    Pintu kamarpun dibuka dengan perlahan, pemuda itu terbelalak ketika melihat sosok tamu yang memasuki kamarnya, sosok yang udah nggak ia lihat selama setahun lebih!!!!

    Melihat pemuda itu kebingungan, tamu itu hanya tersenyum manis lalu menyapa “Apa kabar HeN, udah lama nggak ketemu ya!”
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  11. #55
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    BlackFairy, adalah code name yang diberikan oleh para pemimpim bangsa Accretia ke gw. Gw sendiri ngga tau kenapa gw diberi code name kayak gitu, tapi mendinglah... gw pernah liat kaleng dengan code name JandaLiar... parah mana hayo??

    Eniwei, gw adalah unit scouter Accretia Empire yang baru aja diaktifkan beberapa bulan yang lalu. Tiap hari gw ngejalanin kewajiban gw sebagai scouter. Untuk kaleng selevelan gw kewajiban nya engga banyak, cuma leveling dan quest!

    Sejak level satu gw jalanin tugas-tugas gw dengan baik, tapi entah kenapa akhir-akhir ini...sejak jadi Scouter tepatnya, gw sering dapat mimpi yang sama tiap malam.....

    Within the deep,deep forest there is a faint fragrance, it’s lovely
    If I search through the everyday faces, surprisingly, I find that yours is smiling

    I want to touch it, but even if I reach out my hand to you, fleetingly, you soared towards the sky

    I’ve always wanted to see you,always wanted to see you… That’s how I feel
    When I pass through sleepness nights
    I’m enveloped within the light and shadow you left behind, and I start crying


    Setiap hari gw mimpi tentang hutan yg rimbun dan pria yang gw cintai menanti gw disana... Lengkap dengan soundtracknya pula!!!! Aneh banget ga sih??? Wilayah Accretia kan semuanya padang tandus, mana ada hutan rimbunnya???

    Kata kaleng mercenary senior gw kk Chamelehay eh Chameleons, yang diaktifkan sebulan sebelom gw, bangsa kaleng ngga bisa bermimpi karena kita adalah mesin. Dengan kata lain yang gw kira mimpi itu sebenernya adalah kilasan balik dari kejadian-kejadian di masa lalu gw!

    Humm artinya di masa lalu gw ini cewe dong? Yang gw mimpikan pria dengan aura bersinar di atas kepalanya tuh! Masak iya gw hay??? Ngga mungkin lah yaw!

    Anyway elo jangan bingung ya baca kisah gw.... Di bangsa Accretia ini udah bukan rahasia lagi, kaleng itu ngga bisa bereproduksi! Jadi satu-satunya cara menggantikan unit-unit kaleng yang berguguran di medan tempur adalah dengan membuat kaleng-kaleng baru! Dengan apa kaleng baru dibikin? Tentu aja dari bahan-bahan daur ulang kaleng-kaleng yang udah ancur. Barulah setelah kita level gede bisa membeli body kaleng yang lebih bagus di NPC or lelang.

    Nah kalo cuma sekedar kaleng, tentunya kita ngga bisa dong berpikir, ngobrol, bahkan menjalankan quest. Kita juga butuh yang namanya AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan! Masalahnya menciptakan AI itu susyah jadi cara tergampang yang dilakukan oleh bangsa gw saat ini adalah menggunakan tubuh musuh yg otaknya masih sehat utk dijadikan AI bagi unit-unit kaleng yg belom bernyawa. Elo ngerti kan maksud gw?

    Nah, jadi kemungkinan mimpi-mimpi gue tiap malam itu kejadian yang gw alamin selama gw menjadi Coro atau Bellato di kehidupan gw sebelomnya.... Emang kadang ada kejadian seperti ini, proses cuci otak yang ngga sepenuhnya berhasil dan meninggalkan residu memory di masa lampau....

    Gw ngga keberatan sebenernya dapat mimpi kayak gitu.... Masalahnya mimpi yang datang lengkap dengan soundtrack ini juga dibonusin dengan perasaan sakit yang luar biasa!!!! Perasaan ini terus menyiksa gw, sampe gw nda isa bubuk tiap malem
    *bubuk = berdiri di sebuah unit untuk ngecharge batere*

    Jadi lo bayangin aja kadang-kadang gw pergi hunt di 117 atau 213 dalam keadaan Low Batt!! Sempat gw stress dan berpikiran untuk minta diformat ulang supaya ga dihantui memory2 nda jelas ini. Gw udah beranikan diri menemui ke kk Scheinwolf, kaleng medic yang bertugas untuk mengatur reparasi hardware dan software bagi semua unit kaleng junior Accretia. Tapi baru aja gw nyampe ruang medic, gw udah ngerasa kok percuma aja gw minta format.

    Bayangin.... waktu gw ke ruang medic, gw ngeliat kk Scheinwolf sedang berdebat ama Archon Prince. Seperti biasa babu Aizenvalt menemani di sisi Archon Prince. Subject perdebatan mereka adalah sekaleng striker ber nick CrossNohay ehh CrossNova!!! Wanjreddddd!!!! Kenapa nih kamera mata gw kok dikit-dikit tulisan nick berubah jadi hay semua???? Hiyyyy!!!!!

    Ehm... back to topic, Saat itu si CrossNova dibaringkan dalam keadaan deactivate di atas meja kerja Scheinwolf, sementara tiga kaleng lainnya berdiri mengitari meja kerja tersebut. Isi perdebatan mereka kira-kira seperti ini kerekam di HDD gw...

    “Ampun boss, kaleng ini lagi kaleng ini lagi!!??” rutuk Scheinwolf. Keliatan banget si petugas medic itu udah bosen en hafal ma striker satu ini.

    “Lu kali yang nge-format nya ngga bener Schein” Balas Archon Prince ga kalah sewot!

    “Ga bener gimana boss? Gw udah pilih full format!!! Normalnya kalo kaleng lain digituin lebih dari 4 kali udah jebol tuh HDD ma prosesor!! Lha ini udah 7 kali diformat masih aja hay en buaya nya ngga ketulungan!”

    “Hssst jangan keras-keras!!!” Bentak Archon Prince sambil mengawasi keadaan sekitar, untunglah sebagai Scouter gw bisa hiding sambil nonton.

    “Intinya” Lanjut ArchonPrince sambil merendahkan volume suaranya “Terserah cara lo gimana gw minta nih kaleng lu atur supaya ga jadi buaya hay kambuhan lagi!!! Masa tiap hari nempel-nempel ke kaleng lain! Bikin dia setia ama gw gitu loh!??”

    “Boss, semua udah gw coba mulai dari ganti software, ganti OS, ganti HDD, ganti prosesor , ganti MB toh nyatanya masih aja buaya ga ketulungan” Si kaleng Scheinwolf mulai garuk-garuk kepala “kayaknya udah bawaan orok nih!”

    “Udahlah boss mendingan kaleng cacad produksi ini di deactivate aja!” Babu Aizenvalt mencoba memberi saran , yang segera disambut dengan jawaban khas oleh Archon Prince.

    “Babu nggak usah ikut-ikut!!!”

    Jadi begitulah, gw belajar dari peristiwa itu... ada sesuatu yang ngga bakal bisa hilang dari diri elo walaupun elo diubah jadi kaleng dan walaupun badan mekanis elo diotak atik sampe seperti apapun juga! Jadi gw putuskan untuk nggak memformat ulang diri gw dan bertahan aja dengan siksaan ini.


    Suatu pagi gw pergi Q brutal di 117...lagi-lagi dalam keadaan LowBatt, hari itu Brutalnya luar biasa sedikit pula... duh jadi cape rasanya. Temen-temen separty gw aja udah mulai ngerasa sebel dengan keadaan ini, apalagi gw yang low batt!!!

    “Di hutan bayangan aja brutalnya lebih banyak” celetuk LoveInAHay eh LoveInAMist!!!! Amponnn kamera gw bener-bener korslet!!!!!

    “Iya tapi coronya juga banyak” sahut MSZ006 sambil ketawa

    “Gw mau ke sono aja deh” tanpa mikir gw nyeletuk kayak gitu.... semua temen gw pada melotot sampe lensa kamera mereka nyaris lepas....

    “Lu gila ya” sekaleng Scouter dengan nick DivineHay.... *auk ah haylap ini kamera gw atau emang nick nya gitu*... menatap gw dengan heran.

    “Biar cepet selesai, yuk duluan!” Tanpa menunggu mereka protes lebih panjang lagi, gw buru-buru pencet scroll balik ke 117.

    Dalam keadaan hiding dengan mudah gw lolos dari tower Istana Haram. Entah kenapa saat temen-temen kaleng gw menyebut kata Hutan Bayangan tiba-tiba aja ingatan itu muncul kembali di kepala gw, lebih jelas dari biasanya. Siapa tahu gw emang harus ke sini untuk mengingat kembali masa lalu gw....

    “Inerasable.” The air is rising too much and the memories are over-piling.
    Even those hands, even that hair
    The abundant light and shadow you left behind were too large.

    Within the deep,deep forest...

    Saat gw tiba di Hutan Bayangan, seiring dengan ingatan dan soundtrack yang memenuhi prosesor gw.... Gw pun merasa makin sesak dan sedih, ingatan demi ingatan terus bermunculan di kepala gw, yang satu lebih blurry daripada yang lain....

    Gw tau ada seorang pria yg sangat berarti bagi gw di kehidupan gw yang lalu, bahkan gw rela mati buat orang itu.... Tapi kenapa gw sama sekali ngga bisa mengingat siapa pria itu!!!????

    Mati-matian gw mencoba merekam tiap ingatan yang bermunculan, tapi ngga bisa!!! Seolah ingatan-ingatan itu antara exist dan nggak exist di HDD gw!!!!

    Dalam keadaan itu, gw ngga menyadari bahwa skill hide gw udah abis dan secoro Grazier berlevel 45 mengincar gw dari belakang!

    Apalah daya Scouter cupu seperti gw melawan Grazier level segitu plus Isisnya?? Gw di revoker, entangle, dan ensnare dalam sekejap!!! Body kaleng gw dibuat main-main ama tuh Isis sial!!!! Ngga sampe 10 detik gw pun goler ke tanah, siap jadi kaleng daur ulang....

    Ah Sugar Honey Ice Tea!!!! ... gw udah pasrah.... Hidup juga menderita, ngga bisa recharge batere, tersiksa dengan ingatan-ingatan ngga jelas....Mungkin lebih baik kaleng ngga berguna seperti gw di daur ulang.

    Saat itulah gw melihat aura menyilaukan di depan mata gw..... Sekaleng Striker dengan gagahnya berdiri melindungi gw dari serangan Grazier tadi!!! Dengan hindaran luar biasa dia menepis semua serangan Isis itu! Lalu dalam gerakan secepat kilat striker itu menggunakan Red Siege Kemoceng eh Kit nya dan COMPUND!!!!!!
    Dalam sekali serangan golerlah grazier itu beserta Isis nya sekalian!!!!

    Buset...keren banget nih kaleng pikir gw..... Kalo aja dia nggak bawa-bawa kemoceng di ujung launchernya dan nggak pake apron bunga-bunga gitu, pasti lebih keren! Saat itulah Striker itu menoleh ke arah gw, dan gw menyadari siapa dia!! Si jendral babu Aizenvalt!!!
    Kejadian berikutnya masih terekam dengan jelas dalam HDD gw....

    “Ngapain lu sendirian ke hutan bayangan” tanya Aizenvalt pada BlackFairy sambil menyimpan kembali SI kemuceng +5 nya, buseddddd itu kan senjata relic super rare!!!!

    “Gw... mencari ingatan gw yang hilang...” Jawab BlackFairy lemah, udah low batt diseplakin Isis gimana ga lemah gw???

    “Pentingkah ingatan itu sampe harus elo cari ke sini?”

    “Gw sendiri nggak tau kk, tapi tiap hari gw merasa sakit en sesak, seolah ada sesuatu yang hilang dari diri gw...”

    “**** lu!” jawab Aizenvalt tegas, wew galak juga nih babu!! “Sesuatu yang lu ndak ketahui ndak mungkin nyakitin elu! Semakin lu cari tau, dan semakin lu tau, Lu akan merasa makin sakit!! Mulai sekarang lupakan semua itu!! Inget, lu adalah prajurit empire!”

    “zzzzzzzzzzzz...... Andainya segampang itu kk......” jawab BlackFairy sebal, kalau HDD gw bisa direpair trus gw ndak usah merasakan itu lagi pasti gw nda akan pusing....sok tau nih babu!!!!! “kk sendiri sedang apa di sini? bukannya bersama-sama PrinceArchon!?” balas BlackFairy dengan nada diketus-ketusin!

    Nggak disangka babu shock juga dengan pertanyaan itu “.....gw....” Aizenvalt terlihat ragu-ragu dan bingung “Sejujurnya gw kesini untuk...... mengakhiri hidup gw..... sama seperti elo gw hampir membiarkan perasaan gw mengambil alih logika gw! Cinta gw yang tulus bertepuk sebelah tangan, ternyata setelah selama ini gw melayani dia sepenuh hati dia mencintai kaleng..... ah bukan...coro lain”

    Dengan nada penuh kemenangan BlackFairy menjawab “zzzz...... sendirinya juga gitu sok menasehatin...”

    “Iya awalnya emang gitu!!!!” bentak si babu nggak terima ama ucapan gw, wew.....nggak serem tuh.... “Tapi saat ngeliat lo dalam kesulitan gw tau bahwa gw harus bertindak, gw harus membantu temen-temen sebangsa, MELAYANI temen-temen sebangsa!!!!! Mungkin takdir gw nolongin scouter dudut kayak elu supaya gw mempertimbangkan ulang keputusan gw!!!”

    Kali ini BlackFairy nggak bisa ngebantah, sekaleng Scouter ucup itu cuma terdiam dan terpana memandangi sosok babu dengan aura menyilaukan di hadapannya.....

    “Ayo bangun!” tambah Aizenvalt lagi, “ gw ama elo sama! kita berdua mesti bertambah kuat dan mengalahkan emosi kita!!!”

    Namun indikator baterai dan HP BlackFairy yang udah bener-bener kritis membuatnya nggak mampu untuk menuruti kata-kata Aizenvalt....“Terimakasih kk....tapi gw udah ga bisa bergerak.... kayaknya motherboard gw korslet....zzz......” ~ saat ini pandangan kamera gw mulai burem....Ingatan gw semakin bercampur baur antara pria dalam mimpi gw dan sosok babu dihadapan gw.....

    Entah kenapa bayang-bayang pria yang sebelumnya memenuhi benak gw kini telah berganti menjadi gambar si Babu, lengkap dengan kemoceng dan apron aneka warna!!!!

    Seiring dengan alunan soundtrack yang makin keras, monitor gw pun semakin berpasir dan akhirnya gelap.....
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  12. #56
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Luthien udah satu jam nungguin di dalem gua Pan Crimson, sementara si Avalon sotoy blom nongol-nongol juga. Zzzz pasti si gebleg itu keasikan farming di Ether dan kelupaan jam pesawat balik ke Terminal Bellato @!#$@!#!@

    Padahal waktu gw sendiri juga ngga banyak!!!! Kutuk Luthien sambil menendang pasir dengan ujung kakinya. Setengah jam lagi gw udah mesti cabut, zzzzzzzzzzz alamat nggak ketemu lagi ama Avalon deh!!!

    Ini bukan pertama kalinya, dah ber kali-kali Avalon ga datang seperti ini dan akhirnya gw ama dia pun ngga jadi ketemuan! Luthien makin stress, hubungannya dengan Avalon tidak bertambah lancar sejak Chapter 2 kemarin! Udah hampir 1 bulan ini gw dicuekin kayak gini!!!! Dia selalu telad datang, kadang malah ngga datang sama sekali!!! Kayaknya gw udah di titik kritis kejenuhan dan kemurkaan nih, pikir Luthien sebal.

    Sudah lama Luthien memendam rasa eneg dan muak, pada Shin Avalon. Tapi hari itu puncaknya!!!

    Gimana ga?? Hari ini ultah gw!!!!! Luthien berteriak dalam hatinya.

    Jangan bilang dia lupa ultah gw??? Masak gw cuma minta ketemuan 1 jam aja di sini dia ga bisa on time?? Apa buat dia ultah itu ga penting??? Apa dia takut dipalak dimintain hadiah????

    Luthien meneteskan air matanya. Bayangin... hari ini dia udah bela-bela in beli kue tar, beli minuman, supaya bisa ngerayain ultah berdua sama Avalon.... Azzzz gebleg lah.... gw yg ultah gw yg beli kue?????

    “Happy Birthday Myself” dengan force api elit Luthien menyalakan lilin diatas kue tar nya sampai kue tar itu terbakar hangus.

    Gadis itu menatap kue yang terbakar dengan sebal, lalu digunakannya force angin untuk ‘meniup’ lilin ulang tahunnnya! Dihembus kekuatan force seperti itu, kue ultah yang udah gosong ga berbentuk itupun jatuh berserakan di lantai gua...

    Luthien udah bener-bener marah, dia meninggalkan sebuah pesan untuk Avalon di dalam gua. Selama ini itulah cara mereka saling mengirimkan pesan kalau kebetulan ngga bisa ketemu. Diukirnya pesan bernada marah itu pake force api di atas sebuah batu

    “Sekalian aja kita ga usah ketemu lagi!!!!”

    Biarin!!!!! Rutuk Luthien lagi, gw ga akan dateng lagi ke Pan Crimson, kalo dia masih butuh gw, masih sayang gw, dia yang harus cariin gw!!!! Dia harus hubungin gw!!! Gw dah muak menunggu dan bersabar kayak gini!!!

    Segera Luthien meninggalkan gua itu, dia bener-bener ingin cepet pulang dan menangis semalaman di atas tempat tidurnya! Hari ini ulang tahun terburuk dalam sejarah hidup gw di Planet Solar!

    Namun baru aja melangkahkan kakinya keluar dari gua itu, Luthien udah dibikin kaget. Karena ada tiga orang cewe kembar Bellato yang dah berdiri di depan gua itu, kelihatannya sih mereka nungguin dia.

    Tiga cewe itu datang dengan sebuah RMAU, brrr... kayaknya salah satu dari mereka adalah Armor Rider.

    Cewe dengan name tag Asuka Chan duduk dengan posisi menantang diatas RMAU nya, sedangkan, dua sisanya Magi Chan dan Saber Chan dari kostumnya kelihatan seperti Holy Chandra dan Shield Miller.

    Luthien makin yakin kalo tiga Bellato itu nungguin dia, saat si Armor Rider Asuka tiba-tiba ngomong ke dia pake bahasa Cora... (pake Jade rupanya)

    “Heh cewek tiang listrik!!! Mulai sekarang lu gak usah dateng-dateng lagi ke sini ya! Gw kasih tau aja si Avalon udah ga peduli lagi ama elo dasar coro ******!!!”

    Luthien yang dasarnya udah emosi jadi tambah emosi aja dengerin omongan nih cebol senga!!!! Mereka ini siapa?? Gundik-gundik Shin Avalon??? Istri ke dua tiga dan empat????

    Kampred lah pikir Luthien, kalo Avalon emang mau ngelaba minimal bilang sendiri kek ke gw, ngga usah pake ngirim gundiknya gini!!!!

    “BERISIKKKKKKKK, LU TAU APA BELATUNG GEBLEGGGG!!!!!!!!“

    Luthien udah ga peduli alliansi atau kalah jumlah, dengan emosi diserangnya tiga cebol itu!!!! Kan di chat race Archon udah bilang, ‘Kicha allianchi ama Bellacho butt kalo dhichenggol ya chop!!!!!’

    Gw udah emosiiiiiiiiiiiii, dikata-katain kayak gitu gak salah kan kalo gw bacokin cebol ini satu persatu?!?!?!?!

    “METEORRRR!!!!!!!!!!!!!!” Tanpa ampun Luthien menghajar tiga Bellato itu pake force elit area nya.

    Magi Chan cepet-cepet menghindar, sementara Saber Chan mengunakan perisainya untuk menahan serangan Luthien. RMAU milik Asuka Chan agak rusak namun tidak terlalu berarti.

    Setelah efek serangan elit area Luthien abis dengan serempak kembar tiga itu maju menyerang Luthien. Mati-matian Luthien bertahan, digunakannya Ensnare untuk memperlambat gerak Saber Chan, sementara ia berjuang menghindari sabetan Goliath Asuka Chan, sedangkan Magi Chan bertempur dari jauh mensuport teman-temannya, Ihhh nyebeliiin!!!!

    Sejago-jagonya Luthien, tapi seorang diri dikeroyok Asuka Chan dan Saber Chan jelas aja cewe itu kewalahan. Pot-pot nya udah ampir abis keminum sementara tiga cebol itu walau juga kewalahan tapi kondisi mereka masih jauh lebih baik daripada dia. Jelaslah mereka cuma pake 1/3 tenaga buat hajar gue sedang gue??? 300% tenaga kaleeee!!!! Tambah lagi mereka bawa Magi Chan seorang healer, posisi gw nggak menguntungkan nih... pikir Luthien.

    Untunglah pada saat kritis seperti Luthien melihat seorang Steeler Cora sedang berjalan di belakang para cebol itu! Steeler itu rupanya menyadari ada temen sebangsanya yang kewalahan dikepung 3 Bellato kayak gitu, tanpa banyak omong ia langsung mengeluarkan SI Vulcan +4 nya dan menyerang para Bellato pake skill elit Wild Shot!

    Ditembakin dari belakang pake peluru beruntun kayak gitu para gadis Bellato itu kontan semburat kaget. Belom puas mengagetkan cewe-cewe Bellato itu, sang Steeler segera mengganti senjatanya dengan Leon Hora Bow! Lalu melanjutkan dengan serangan MultiShot!!

    Hujan anak panah membuat 3 cendol itu makin kocar kacir.... mereka pun akhirnya kabur setelah melihat bahwa Steeler itu juga ditemani seorang Black Knight dengan armor level 50!

    Luthien nggak bisa lebih bersyukur lagi pada Decem dengan kehadiran 2 Coro yang tepat pada waktunya itu! Bener-bener hoki gw, kalo yg lewat tadi bukan coro tapi cendol lain atau malah kaleng pasti dah abis gw!

    Ia melambaikan tangan ke arah dua Coro itu untuk mengucapkan terimakasih, tapi kedua coro itu kok malah berjalan ke arah gw yah? Pikir Luthien bingung.
    Si Black Knight malah udah berlari-lari ke arah Luthien, saat jarak makin dekat luthien baru sadar, lhooo ini kan cc Baby Lu....

    “Luthiennnnnn!!!!” belom sempat Luthien menyelesaikan kalimat di kepalanya Baby Lunar udah menghambur dan memeluk dirinya

    “Untunglah lu masih hidup, masih baik2 aja..... Lu ga diapa-apain ama Archon monyong itu kan?? Sorry gw kemaren pergi ngga isa kasih kabar” cc Baby Lunar ngomong begitu cepat sampe Luthien ga tau mau jawab yang mana duluan, yang kepikir malah pertanyaan...

    “cc Baby kemana ajaaaaa!?!?!? Kupikir cc dah jadi kaleng bareng King Archon!!!”

    “Sorry gw ada perlu di luar planet, gw panggil bala bantuan” ujar Baby Lunar sambil menelengkan kepala ke arah sosok Steeler yang berdiri di belakangnya.

    Bala bantuan? Luthien mengikuti pandangan mata Baby Lunar.....

    Barulah saat itu Luthien nyadar, Steeler yang dari tadi berdiri di belakang cc Baby, yang tadi dah nolongin dia dari para ganguro Bellato itu, ga laen en ga bukan adalah... her shining hero.... pangeran ayam putih.........the one and only HeN!!!!!!!!!!!!!!

    Dibandingkan tahun lalu penampilan HeN sedikit berubah, entah kenapa ia terlihat lebih kurus, rambutnya sedikit lebih panjang dari biasanya, walaupun begitu penampilannya tetap terlihat rapi.

    “Apa kabar Luth?” sapa kk HeN ramah .... suaranya nggak berubah sama sekali!!!

    Luthien melongo sampe bola matanya nyaris copot dari tempatnya...kk HeN...ini bener-bener kk HeN????? Gw engga mimpi kan????? Luthien meremas jarinya sendiri...auch sakitttt!!! I- ini bukan mimpi!!! Ini bener-bener kk HeN!!!!!!!!!

    “Setelah keributan kemarin, gw terpaksa menghilang untuk pergi ke Polaris dan panggil back up, Luth” lanjut Baby Lunar “ Yang terpikir ama gw cuma satu orang....mantan Wakil Archon Cora, dan orang yang dari dulu udah merasa betapa ularnya Archon monyong itu, si HeN!”

    Baby Lunar kemudian berhenti sejenak...

    “Gw tau mungkin ini udah telat, King Archon dan teman-teman kita udah keburu pindah ke Accretia dan ga mungkin bisa balik lagi.... Tapi gw bertekad menggulingkan kepemimpinan monyong itu!!! Misi utama kita sekarang ngontakin sebagian rakyat yang ga suka ama si Cincha Lawla wanabee itu tapi ga berani muncul untuk membelot!”

    “Kita!?” Luthien bertanya dengan agak ga yakin

    “Iya Luth, gw yakin lu pasti sama bencinya pada monyong itu! Pokoknya kita hancurkan monyong itu sama-sama!!! Ga rela gw bangsa ini di ally in sama cebol, mendingan kita mati terhormat daripada ally ama bangsa kefarad itu!!!” Jawab Baby Lunar tegas.

    Luthien cuma bisa nelen ludah sambil berdoa dalam hatinya... Avalon kalo lo pilih momen ini buat muncul gw ga tanggung jawab kalo lu diabisin ama dua mantan Warchon ini!!!

    “Yuk Luth, HeN...kita balik! Banyak yang perlu diomongin hari ini!” sambung Baby Lunar lagi, namun kemudian ia memegang tangan Luthien mengisyaratkan gadis itu untuk berjalan agak lambat bersama-sama dengannya sementara HeN berjalan duluan di depan.


    Awww!!! Luthien sih dalam hati nggak rela, udah setahun nggak ketemu masak sekarang gue cuma boleh ngeliatin punggung kk HeN dari jauh aja??? Ngga adil banget kan?? Tapi apa boleh buat Baby Lunar tiba-tiba berbisik ke telinga Luthien

    “Gw mo ngobrol dulu ama elu Luth, woman to woman ...”

    Akhirnya dengan sedikit enggan Luthien menuruti keinginan cc Baby Lunar.

    “Mau ngomong apa cc?” tanya Luthien setelah jarak mereka dengan HeN cukupjauh.

    “Sebelumnya sorry kalo gw lancang Luth... Sebenarnya waktu berada di Polaris dan menceritakan tentang kejadian di Solar, si HeN nanya ama gue gimana kabar temen-temen nya dulu... Apakah ada yang jadi korban dalam kudeta kemarin.” Baby Lunar berhenti untuk waktu yang cukup lama....

    “Terus?” tanya Luthien tak sabar.

    “Waktu dia nanya tentang elo... Gw ngga sengaja keceplosan Luth...”

    “Maksud cc keceplosan gimana?”

    “Gw bilang... sejak lo tinggalin ke Polaris, anak itu patah hati sampe stress....”

    “AP..aaaaaaaaa...” Luthien nyaris menjerit keras-keras kalo aja Baby Lunar nggak segera meletakkan telunjuknya di bibir dan berkata “Shhhttt”


    “Justru itu gw mau minta maaf duluan Luth, asli gw udah ngga mikir waktu nyeplos kayak gitu.... Lu penasaran ga tanggapan dia gimana?”

    “Gimana??” jelas aja penasaran laaaaaa, pikir Luthien.

    “HeN bilang kalo emang Luthien masih ada feeling buat dia, dan elu mau ngelanjutin hubungan yang lebih serius... si HeN bersedia tuh katanya.... Soalnya dia bilang elu itu special banget buat dia Luth...”

    Wajah Luthien memerah seketika, namun untungnya otaknya masih bisa bekerja dengan baik “Tapi ... kenapa dulu dia pernah bilang udah nganggep gw kayak adek sendiri ya?”

    “Soal itu mending lu tanya dia sendiri Luth....” Jawab Baby Lunar sambil tersenyum hangat ke arah Luthien.


    Awwww jadi runyam gini.... kenapa HeN kembali saat hubungan gw dengan Shin lagi kacau-kacaunya gini??? Apa emang ini petunjuk Decem supaya gw mengakhiri hubungan gw dengan ras lain?

    Apalagi dari kata-kata cc Baby Lunar barusan.... Gw jadi ngerasa punya kans ama kk HeN, tapi... Avalon gimana dong??? Status gw saat ini kan masih cewek nya dia?? Ahhhh pusinggggg!!!!!


    Malem itu ~setelah dipaksa oleh cc BabyLunar~, Luthien akhirnya setuju untuk pergi makan malam dengan kk HeN.

    “Reuni sekalian ngerayain ultah” begitu bujuk rayu Baby Lunar untuk meyakinkan Luthien.

    Luthien pun mengajak kk HeN untuk makan malam bareng di kantin Cora, lokasi tempat mereka biasa makan berdua. Namun saat malam kantin ini udah disulap jadi Cafe, lengkap dengan live music dan cahaya lilin yang menjadikan suasananya makin romantis.

    Saat Luthien duduk di salah satu bangku Cafe, semua kenangan manis masa lalu Luthien segera kembali mengisi memorynya. Saat ia masih jadi spiritualis, saat ia selalu sarapan bareng dengan kk HeN di sini, membeli burger dan milkshake untuk dibawa ke Ether... Semua memory indah itu terlihat begitu nyata di benaknya seolah baru terjadi kemarin.

    Lamunan Luthien dibuyarkan dengan sebuah buket bunga liar yang tiba-tiba nongol di hadapannya. Di samping mejanya berdiri dengan gagah kk HeN dengan setelan yang rapi sambil menyodorkan buket itu.

    “Happy Birthday, Luth. Sorry cuma bisa kasih ini gw ngga sempat beli apa-apa...” ujar kk HeN sambil menarik bangku di depan Luthien.

    “Ya ampun... nggak perlu repot-repot gini kk..... Dengan kk kembali ke planet ini aja udah merupakan kado terbaik buat gw...” Saking senangnya Luthien sampe nggak sadar nyeplos seperti itu. HeN yang mendengarnya tampak sedikit tersipu lalu tersenyum sendiri....

    Makan malam itu terasa benar-benar luar biasa, tidak seperti dugaannya tadi siang bahwa ia akan menghabiskan malam ini dengan menangis meraung-raung. Ia justru sangat menikmati perayaan ulang tahun nya kali ini. Semua kebimbangan dan kekesalan Luthien pada Avalon siang tadi, seolah hilang hanya dengan menatap mata HeN, mendengar suara HeN... Awww Luthien jadi teringat kenapa dulu dia tergila-gila ama cowo ini.

    Tiba-tiba entah dari mana muncul keberanian yang luar biasa dalam diri Luthien, yang mendorongnya untuk bertanya pada kk HeN...

    “kk HeN saat di Polaris...cc BabyLunar bilang sesuatu ga tentang gw?”

    HeN terdiam sesaat sebelum menjawab “Iya...”

    Kontan seketika itu juga pipi Luthien memanas dan wajahnya memerah, gadis itupun menundukkan wajahnya dalam-dalam menghindari tatapan mata HeN.

    “Sorry... dulu gw emang **** Luth, padahal semua orang di dunia bisa lihat kalo lu ada feeling buat gw. Tapi gw nggak menyadarinya...karena....karena... gw selalu khawatir akan sesuatu yang lain...”

    “Tentang apa?”

    HeN menarik nafas dalam-dalam.... wajahnya terlihat sangat tertekan dan trauma, ekspresi yang nggak pernah dilihat oleh Luthien sebelumnya.

    “Gw...selalu takut pada King Archon....” HeN kembali terdiam, wajahnya lebih pucat dari sebelumnya “Gw takut diapa-apakan ama dia Luth, udah bukan rahasia umum lagi dia itu hay stadium 4, buaya pula! Semua Warchon saat itu kecuali gw en Baby Lunar udah pernah dicip-icip sama dia!!! Serespect-respect nya gw ama dia tetep aja gw nggak tahan kalo dilirik dengan pandangan seperti itu tiap kali kita berada di ruangan yang sama!”

    Luthien mendelik..... mulutnya ternganga penuh ketakjuban..... Mau ngakak iya...jijik iya!! Ampun-ampun deh!!!! Se hay itu kah ternyata mantan Archon bangsa gw dulu!?!?

    HeN melanjutkan dengan suara yang makit tersendat
    “ Gw sampe nggak menyadari kalo lu suka sama gw karena itu Luth, karena gw selalu was-was dan ngeri setiap saat. Akhirnya gw udah ga tahan lagi gw request untuk dipindahin ke Polaris. Namun di Polaris pun gw selalu dihantui mimpi buruk tentang dia..... “

    Dengan refleks Luthien menggenggam erat tangan HeN, kasian banget pemuda itu wajahnya benar-benar pucat... dia bener-bener trauma rupanya!


    “Selain itu.. hidup di Polaris keras, bangsa Accretia menguasai planet itu, kehidupan bangsa Cora di sana benar-benar susah! Dalam hati gw rindu banget untuk balik ke Solar,
    tapi gw bener-bener takut bertemu lagi sama King Archon..... Tapi sekarang dengan dia udah dijadikan kaleng, dan Baby Lunar meminta bantuan gw barulah gw berani kembali ke sini... Sorry Luth, kalo gw udah buat lu kecewa setahun ini... gw cuma seorang pengecut”

    “Itu bukan salah kk!” balas Luthien tegas. Pengaruh King Hay eh King Archon memang menakutkan, si Paladinz yang asalnya normal aja bisa jadi gay gitu!!!! “Wajar kalau kk takut!”

    “Tetep aja, gw udah bersalah ama elu.... Gw ingin memperbaiki semuanya sekarang!” sambil mengatakan itu HeN balas menggengam erat jemari Luthien dan menatap mata gadis itu dengan pandangan yang tajam “Apalagi dengan keadaan sekarang, Cora dipimpin oleh si monyong itu!!! Semua temen gw udah menghilang.... Gw butuh elu lebih dari sebelumnya saat ini Luth! Gw nggak rela bangsa ini diporak porandakan sama monyong ******** itu!!! Will u stay n fight with me Luth??”

    Oh Decem.... Luthien rasanya udah nyaris melayang di awan mendengar semua perkataan HeN itu. Ditambah lagi tiba-tiba aja live band yang biasa manggung di Cafe itu membawakan sebuah lagu yang pas banget! Bikin Luthien semakin melayang rasanya...
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  13. #57
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Malam itu suasana Chip Cora ramai tidak seperti biasanya, semenjak kepemimpinan Archon monyong memang semangat prajurit Cora untuk turun CW semakin berkurang. Apalagi semenjak ally dengan Bellato, banyak Cora yang mulai enggan turun war karena mereka benci dengan bangsa Bellato. Para Cora itu akhirnya turun war malam ini untuk melaksanakan sebuah misi besar, misi kudeta!!!!

    Pada CW malam inilah Luthien, HeN, dan Baby Lunar berencana ngelaksanain kudeta mereka! Diam-diam mereka sudah menyusun sebuah rencana, rencana agar Archon mereka dibunuh oleh bangsa Accretia! Kudeta secara langsung udah ngga mungkin, si Archon monyong itu rajin menjilad para pemimpin guild kehormatan. Kalo kudeta langsung mereka bakal habis dichaos rame-rame seperti nasib King Archon dan guild-guild pendukungnya dulu.

    Dengan Archon monyong dibunuh bangsa Accretia akan terjadi kekosongan kekuasaan, dan siapapun bisa naek ngegantiin dia untuk mengubah kondisi di Cora Solar dengan mudah.

    Meminta bangsa Acc untuk ngebunuh Archon monyong benernya gak susah, secara si monyong itu badannya krupuk! Udah grazy, equip standar, PT def ngga jelas, pasti sekali di dumbles goler dia! Masalahnya cuma satu, Archon monyong ini nda pernah mau maju war! Kerjanya cuma berdiri di portal CM Cora dan teriak-teriak di chat race!

    Siang tadi mereka rapat untuk terakhir kalinya mematangkan rencana sebelum melaksanakannya sore itu di CM, diluar dugaan banyak juga simpatisan Cora yang mendukung rencana mereka. Setelah rapat selesai semua bubar ke rumah masing-masing, mempersiapkan diri sebelum CW malam itu.

    Luthien baru aja melangkahkan kakinya ke luar ruang rapat, masih berusaha mencerna baik-baik jalannya rencana malam itu, maklum Luthien kan lemot....

    Ok, pikir gadis itu... jadi rencana malam ini saat CW, cc Baby Lunar bakal nge wisp Archon Prince dari Accretia, dan memberitahukan koordinat si Archon monyong itu. Sementara gw dan kk HeN serta anggota yang lain bertugas memancing agar semua Cora termasuk yang pro Archon monyong ini supaya menjauhi posisi portal Crag Mine! Sehingga saat Archon itu sendirian di sana bangsa Acc dapat menghabisi dia dengan mudah, one hit kill!!!!!

    "Luth..." tiba-tiba aja suara renyah HeN terdengar dari sampingnya.

    "Oh kk HeN..." pipi Luthien otomatis memerah, sejak kejadian di Cafe hampir seminggu lalu ia sengaja menghindari kk HeN.

    "Soal pertanyaan gw kapan hari gimana jawabannya" sambil menanyakan itu HeN tertunduk malu.

    Luthien bener-bener merasa bersalah karena belum bisa memberi jawaban memuaskan untuk pertanyaan itu.... "Sorry kk, gw masih butuh waktu buat memikirkan hal ini"

    HeN tersenyum ramah seperti biasa dan menjawab "Oh...it's okay gw akan tunggu..." setelah mengatakan demikian HeN mengusap-usap rambut Luthien lalu segera berjalan lagi.

    Dalam hatinya Luthien sebenernya udah pengen teriak "YES I DOOOOOOOOOO" tapi di sisi laen dia ngga bisa karena merasa bersalah ama Avalon..... Walau kalo mo jujur sebenernya Avalon ini udah bener-bener kelewatan, dan pantes-pantes aja diperlakuin demikian!!!!!

    Tapi Luthien engga mau jadi cewe buaya, kalo emang gw mau jadian ama kk HeN, sebelumnya gw harus punya kejelasan status hubungan gw ama Avalon... Putus atau engga!

    Namun saat ini Luthien tidak mau memusingkan masalah ini, saat ini fokusnya adalah mensukseskan rencana kudeta! Membalaskan dendam Paladinz dan teman-temannya kepada Archon monyong itu! Tapi setelah rencana asassination ini berhasil Luthien udah bertekad akan ngomong ke Avalon mengenai masalah hubungan mereka ini!!

    Kalo emang jalan buntu ya udah gw akan maju terus dalam hubungan gw sama kk HeN!!!

    ******

    Archon Prince sedang berada di ruang kerjanya, memandangi rekaman video striker kesayangannya si CrossNova sedang nempel-nempel sama kaleng-kaleng lain. Sambil menggerutu dimatikannya rekaman itu, sial...rupanya di format sampe ke 8 kalinya pun sifat buaya King Hay belom ilang juga!!!

    Saat itulah tiba-tiba pesan rahasia dari Baby Lunar nongol di sudut kiri monitornya... Dibacanya pesan itu dengan seksama, lalu untuk beberapa menit Archon Prince berpikir dengan serius sambil memutar-mutar baut rahang bawahnya.....

    Sebenernya ngga ada keuntungan langsung bagi dia untuk membantu Baby Lunar menjalankan rencana kudeta ini, tapi di sisi lain dia sendiri dan bangsanya udah eneg ama si Archon monyong tukang teriak cheat itu! Gimana ga eneg, dikit-dikit teriak “Achchrechia bug poch” “Achchrechia pake chhich 10 kali hich” “Achchrechia ini” “Achchrechia ichu” zzzzzzz mikirinnya aja udah bikin eneg!!!!

    Dengan segera Archon Prince meraih keyboard dan menuliskan jawaban untuk Baby Lunar. Bangsa Accretia bersedia membantu! Dipikir-pikir balas budi gw lah ama Baby Lunar, toh kalo ga karena dia menyetujui King Archon dijadiin kaleng, gw ga bisa dapetin King Archon di sisi gw... walaupun disini dia jadi buaya yang ga setia ....hiks!

    Setelah membalas pesan BabyLunar, Archon Prince segera menghubungi babu kepercayaannya Aizenvalt via YM! di BUZZ nya YM si Aizenvalt, hummm gak ada respon..... Kemana lagi itu si babu dodol!?

    Pada saat yang bersamaan di depan ruangan Archon Prince, lewatlah dua kaleng pengikut babu yang paling setia, Phantom Shadow Black Fairy dan Mercenary Mawar Haytam. Ga pake lama dipanggilnya lah 2 kaleng itu dan disampaikannya misi super rahasia itu!

    "Malam ini babu kalian harus ngejalanin misi special dari gw! Nanti gw akan relay koordinat, dan dia harus ke sana untuk menghabisi Archon Cora! Kalian bisa sampein misi rahasia ini ke dia tanpa bocor?"

    "Gw sih bisa boss, ga tau lagi kalo Bleki" jawab Haytam senga' sambil melirik ke arah Bleki pake kameranya.

    "Zzzzzz, caper ... babu nya aja ga ada di sini!!" jawab Bleki sebal.

    "Ehm....." Archon Prince mengeluarkan suara deheman keras agar dua kaleng kembali fokus ke tugas.

    "Beres boss, kita pasti laksana in" jawab Bleki dan Haytam dengan serentak! Ngeri euy kalo sampe Archon marah, merekapun buru-buru meninggalkan ruangan dan mencari si babu Aizen.

    Archon Prince hanya geleng-geleng kepala melihat ulah Bleki dan Haytam itu, dua kaleng itu udah kayak parasit aja ke si babu Aizen. Kemana-mana babu pergi diikutin, saling berebut perhatian dan waktu si babu... Sampe-sampe Archon Prince hampir ga kebagian jatah lagi!!


    Mawar Haytam, yang sekarang udah jadi mercenary, sebelumnya adalah seorang Armor Rider Bellato. Beda dengan Bleki, dia inget dengan jelas masa lalunya. Waktu itu ia sedang sekarat di dalam unit BMAU nya yang habis di compound oleh Aizenvalt, dan teman-temannya pergi meninggalkannya. Saat itu ia sudah mendekati ajal, namun babu justru menghampiri reruntuhan BMAU itu, mengeluarkan Haytam dengan lemah lembut dan membawanya markas Accretia.

    Haytam pun dijadikan kaleng dengan nick Gadis Pantura, nick itu diambil dari tulisan pada body bemo milik Haytam 'Gadis Pantura' lengkap dengan gambar pedangdut seksi pake baju ijo ketat gemerlapan bermotif mawar hitam. Makanya kadang-kadang ia juga dipanggil Mawar Haytam.

    Walaupun dibikin sekarat oleh babu dan dijadikan kaleng, Haytam sama sekali engga dendam! Justru ia sangat sayang dan protektif terhadap babu! Coba aja ada yang berani ngatain babu cheat! Haytam lah yang akan maju dan membela babu, sampe babu jadi terharu sendiri karenanya...

    "Babu Aizen adalah kaleng pertama di daftar temen gw!" begitulah selalu jawab Haytam apabila ditanya alasan kedekatannya dengan si babu.

    Sementara Bleki, sejak diselamatkan babu di hutan bayangan dia ga pernah mimpi lagi tentang masa lalunya! Sekarang dia bisa rehcarge batere dengan baek dan udah jadi Phantom Shadow dalam waktu yang amat singkat. Entah karena korslet akibat dicakar Isis saat berusaha mereload memory masa lalunya, kini Bleki selalu membayangkan bahwa orang yang disukainya sejak kehidupannya yang lalu adalah babu dan sejak saat itu seperti si Haytam, Bleki pun selalu nempel ke babu....

    Tentu aja kedekatan Bleki dengan babu bikin Haytam panas!!! Bayangin itu scouter entah dari mana suatu hari muncul di gendong sama babu pulakkkkk!!!!! Gw aja nda pernah digendong rutuk Haytam dalam hatinya.

    Apalagi setelah Bleki sembuh, selalu ditemenin leveling dan dibagi aura oleh babu, dijagain dari perusuh pula!!! Dan selalu dipinjemi berbagai macam senjata, bahkan sampe diajakin bikin guild grrrrrrrr!!!!!!

    Walaupun Haytam sendiri ikutan jadi founder dan jadi komite guild RFC Community tetep aja Haytam ga suka babu kesayangannya deket-deket ama kaleng lain!!!!

    Antara Haytam dengan Bleki sering terjadi perselisihan! Seperti tadi di hadapan Archon Prince mereka sindir-sindiran, sikut-sikutan, tonjok-tonjokanan semua itu hanya untuk berebut perhatian babu!

    Tapi khusus hari itu mereka berdua akhirnya sepakat bekerjasama untuk membuat babu terkesan! Mereka berdua akan menyelesaikan misi yang diberikan oleh Archon Prince untuk babu!!! Apalagi mereka tau babu itu benciiiii banget sama Archon Coro muonyong tukang tereak chit!!

    Ditambah lagi mereka ngga bisa menemukan babu sampai jam CW dimulai, dan Archon Prince sudah mengirimkan koordinat lokasi Archon Coro berada, setelah membekali diri secukupnya kedua kaleng sotoy ini pun berangkat.

    Bleki menggunakan skill PS nya dengan mudah membuat dirinya tak terlihat, sementara Haytam menggunakan pot item mall. Mereka berdua melewati jalan yang sepi untuk menuju ke portal Cora!

    Sesampainya di sana mereka bersembunyi saat para Cora itu dikomando oleh beberapa Cora lain untuk meninggalkan area Portal, meninggalkan Archon monyong sendirian disana berteriak-teriak kasih command.....

    "Majuuuuuuuuuuu!!!! Myundhurrrrrrrrrrrrrr!!! Kiri polllllllllllll!! Balech-balech kanannnn!!!! Achrechchchchchchchchchchchchchch" anjred itu Archon atau tukang parkir???? pikir Bleki dan Haytam serempak.

    癘k gw mulai ya" bisik Bleki pada Haytam yang dibalas oleh partner in crime nya itu dengan anggukan kepala.

    Bleki pun mengendap-endap ke belakang Archon monyong sementara Haytam mendekati dari sisi lain. Begitu sudah berada dalam jarak serang, Bleki segera mengganti senjatanya menjadi pisau lempar dan segera menyerang Archon monyong menggunakan Illusion Attack!!!! Serangan PS ucup itu rupanya cukup mengagetkan bagi si Archon, segera ia berteriak

    癈hheach!!! Chheach!!! Achchrechia kok bicha chiba chiba myunchul and nyelang ini pachchi chheach!!!"

    Namun sesuai dugaan Bleki dan Haytam serangan itu ga cukup untuk menghabisi si Archon, apalagi ia bawa potion yang segera diminumnya. Archon monyong itu segera mensummon Red Isis dan memerintahkannya untuk segera menyerang Bleki, namun Haytam sudah mengantisipasi langkah itu, ia segera muncul dari status hide nya dan menahan serangan Isis merah itu!! Karena Haytam mercenary serangan Isis itu banyak yang di block oleh Haytam!

    Melihat hal itu si Archon segera berteriak-teriak lagi...

    "Achchrechia chheachchchchchchchchchchchchchchchchch animyuchkyu dhi blochk chemyuaaaaa!!!!!!!!!!!"

    Sementara itu Bleki segera menghilang lagi dan menyiapkan banyak sekali trap untuk menghabisi Archon Cora itu!. Haytam dan Isis merah milik Archon terus beradu serangan, lama kelamaan pot Haytam mulai menipis juga, walaupun sering block tapi serangan yang masuk cukup sakit untuk Mercen ucup itu!

    Untunglah Bleki sudah selesai memasang semua trapnya, segera ia memberi kode pada Haytam untuk pura-pura retreat dan memancing Archon monyong itu ke arah trap-trap milik Bleki. Seperti lalat masuk jebakan Archon monyong itupun menginjak kumpulan trap milik Bleki!

    BUMMM BOOOOMMM DHUARRRR BLARRRRR !!!!!!

    "Churang churang no adha achchrechia hich i butt kok i kena dhamage?"

    Teriakan protes si Archon ini begitu kerasnya sampai terpublish ke chat race semua bangsa!!! Cora, Bellato dan Accretia...

    Luthien yang mendengar siaran itu bareng ama Baby Lunar dan HeN cuma bisa melongo melihat betapa geblegnya Archon monyong itu! Sementara Avalon ngedenger itu ngakak gubrag-gubrag dan menghantam-hantam tembok CM pake RMAU nya, sampe tiba-tiba dia sadar hal itu mengakibatkan RMAU nya beset-beset, cebol kikir itu pun memaki-maki dalam segala bahasa @!#$%$#^&*


    Sayang banget ada anak buah si monyong yang juga mendengar kejadian itu via chat race, ia segera memberi saran via jalur /all kepada si Archon monyong untuk pake skill revealer agar bisa lihat posisi Phantom Shadow yang memasang trap-trap itu!

    Posisi PS ucup Bleki pun akhirnya ketahuan!!! Warchon monyong tersenyum puas dan melock Bleki dengan Red Isisnya!!!! Haytam sendiri nggak bisa apa-apa untuk menolong Bleki! Red Isis itu sudah bener-bener mencuekannya dan mengincar satu target aja, karena diantara Haytam dan Bleki hanya Bleki yang punya skill untuk kill si Archon!
    Dua kaleng sotoy itu pun panik, mereka kehabisan option, misi mereka terancam gagal... dan nyawa merekapun terancam melayang!!!!

    Tiba-tiba pada momen segenting itu, datanglah sekaleng acc berapron motif arbei dengan aura yang menyilaukan!!! Si babu Aizenvalt telah datang!! Ga pake lama babu pun segera mengeluarkan Senjata relicnya, senjata yang belum pernah dilihat Bleki maupun Haytam sebelumnya, SI Broom +5!!! Launcher dengan bentuk sapu berganggang biru!!!!!

    Belum habis keheranan plus kekaguman 2 kaleng sotoy itu, babu segera menggunakan siege kit nya, siege kit biru!!! BSK!!! Broom Siege Kit!!!!!

    "Jangan ganggu Bleki dan Haytam ku!!!" ancam babu sambil mengambil posisi siege.

    "Halahh chchrikel chheachchchch!!!! Liach nih gw ilangin chheach elo!!" setelah mengatakan itu Archon monyong segera menggunakan skill revoker pada babu!!! Entah kenapa, mungkin dia mikir kalo di revoker cheat bisa ilang kale?

    皕zzz... striker di revoker!!???" balas Aizen dengan sebal, ga pake lama dipencetnya tombol siege kit nya dan DUMBLESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!!!!!!!!
    Seiring dengan meluncurnya peluru raksasa dari ujung BSK milik babu, goler lah Archon Cora itu dengan mengenaskan....

    Bleki dan Haytam menatap sosok babu di hadapan mereka dengan pandangan makin kagum, dibalut apron arbei dan dengan menggenggam sapu biru, sosok itu terlihat sangat keren sekali di hadapan mereka...

    癕akanya cupu jangan belagu!!!!" bentak babu tiba-tiba 癷ni tugas striker level 50, level 40 ga usah sok!!!!"

    Kontan aja Bleki n Haytam serentak protes "Babu gobloook!!!!!! Kita ini juga terpaksa gara-gara lu ga nongol!!!! Kemana aja daritadi????"

    Diinterogasi begitu si babu terdiem lama.... 癎w... abis maen capsa ama si LeGra.... trus diajak makan, kita keasikan sampe ga sadar jam war dah mulai...."

    Gubragggggggggggggggg!!!!!!!!!!!!! 癓eGraaaa??? LeGra yg archon bells itu!?!?!?!?!?!
    Haytam yang pertama kali protes.

    癓eGra kan Archon musuh?? kenapa elu bisa akrab sama dia??" tanya Bleki penasaran.

    Aizenvalt terdiam sesaat... memikirkan jawaban yang sesuai "Sifat LeGra yg misterius gitu..yg bikin auranya lain"

    @$#@%$#^%@$ mendengar jawaban babu Bleki dan Haytam makin dongkol, makin banyak aja saingan mereka!!!!

    ****

    Sementara itu di kalangan Cora hampir semua bersorak soray karena Archon monyong mereka udah dihabisi oleh bangsa Accretia!! Termasuk Luthien, BabyLunar, dan HeN.

    Saking senangnya misi itu berhasil Luthien tanpa sadar meloncat dan memeluk HeN erat-erat, sampe pemuda coro itu merah padam wajahnya, menyadari aksinya yang tergolong nekat itu Luthien pun terdiam, gadis itu ga mampu bergerak karena kaget dan malunya!!!!

    Tiba-tiba aja HeN tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke arah Luthien, oh Decem... jantung Luthien berdetak 100 kali lebih kencang daripada biasanya!!!!

    Jarak diantara mereka makin dekat, Luthien sudah melonggarkan pelukannya, namum kini gantian HeN yang memeluk Luthien erat-erat. Seluruh badan Luthien bergetar hebat, melihat wajah kk HeN begitu dekat di hadapannya, menatap mata kk HeN dari jarak sedekat itu... Gadis itu pun luluh dan memejamkan matanya perlahan-lahan...

    Melihat respon positif Luthien, HeN pun makin berani didekatkannya wajah gadis itu dan diciumnya bibir Luthien penuh kehangatan. Luthien memejamkan matanya makin erat, menikmati tiap detik bibir mereka bertautan, menikmati rasa bibir kk Hen yang merah bagai buah strawberry itu...

    Yang tidak disadari Luthien, seseorang mengamati seluruh peristiwa itu dari jauh, menggunakan kamera lensa fokus dari dalam kokpit RMAU nya, Shin Avalon menyaksikan kejadian itu....
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  14. #58
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Avalon menghela nafas kesal, jam kamarnya udah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi cebol itu tidak bersemangat meninggalkan tempat tidurnya... Semalam ia sama sekali ga bisa tidur, sejak pulang dari Crag Mine kemarin malam pikirannya dipenuhi dengan gambaran mengerikan yang nggak bisa hilang.

    Masih jelas di benak Avalon, bagaimana ia melihat dengan mata kepala sendiri dari kamera RMAU nya... Kekasihnya Luthien dan seorang pemuda Coro yang nggak pernah dilihatnya sebelumnya, berpelukan sangat erat lalu berciuman dengan panas seolah bibir mereka dilekatkan dengan lem satu sama lain....

    5 detik... 10 detik.... 15 detik.......bused dah dari normal kiss berkembang jadi french kiss!!! Udah gitu lama pula ciumannya!!! Sampe diliatin orang sebangsa dan disiulin “PIWIIIIIIITTT” mereka ga berhenti juga!!!

    Grrrrr!!!!! Avalon jadi panas melihatnya dan hampir saja menghajar kerumunan Cora itu dengan Catapultnya andai saja tidak ada command mundur dari Archonnya. Gw aja yang cowoknya gak pernah dicium sepanas itu!!!!??? Apa maksud elu ngelakuin itu, Luth???

    Emang sih udah ampir sebulanan lebih ini gw ga bisa datang on time di Pan Crimson, mungkin aja Luthien marah dan cari cowo lain... Tapi itu juga bukan sepenuhnya salah gw, rutuk Avalon. Salah satu sebab gw ngga bisa datang ke Pan Crimson, bukannya ge-er tapi gw punya banyak fans! Salah tiganya adalah si kembar tiga Magi Chan, Asuka Chan, dan Saber Chan.

    Tiga orang ini udah lama curiga ama gw, soalnya sejak jadian ama Luthien gw udah jarang muncul di markas. Hampir tiap hari gw ngilang entah kemana, malah kadang-kadang gw nongol di portal bawa kado-kado dari cewe... Jelas aja mereka panas kan...

    Akhirnya mereka bertiga curiga jangan-jangan gw dah punya pacar!!! Dan suatu hari mereka bertiga mutusin untuk ngekorin gw ke Pan Crimson! Ketahuanlah gw punya pacar Coro!!! Mungkin karena makin sirik dan cemburu melihat saingan mereka adalah cewe yang tinggi bak supermodel mereka mengancam gw akan membunuh Luthien kalo gw terus menemui Coro itu!!! Gw harus improvisasi kan???? Terpaksa gw karang cerita buat mereka “Itu coro cuma temen maen-maen aja kok, bukan pacarku!”

    Tapi tentu aja tiga cewe itu ga percaya begitu aja! Gw di follow kemana-mana, beneran klik trus follow!!!!! Bayangin reseh ga?? Gw udah kayak kereta cendol gitu keliling markas ama keliling ether bawa tiga pengikut!?!?!

    Makanya gw udah ngga bisa lagi nongol di Pan Crimson!!! Keadaan itu berlangsung sampe satu bulan lebih sebelom tiga cewe itu akhrinya cape sendiri follow gw kemana-mana!!

    Tapi alasan gw nda cuma itu... pikir Avalon lagi sambil merogoh sebuah kotak mungil dari kantong celana nya... Selama sebulan ini gw sibuk farming karena gw tahu minggu lalu adalah ulang tahun Luthien, gw sengaja nyimpen uang untuk beliin kado istimewa buat dia....

    Gw mati-matian mencari kado ini, di hari ultah Luthien minggu lalu pun gw belom juga nemu kado yang pas sampe gw akhirnya telad berangkat ke Pan Crimson. Sesampainya di sana yang gw temukan cuma bekas kue tar berserakan dan tulisan “Sekalian aja kita ga usah ketemu lagi!!!!” terukir penuh amarah di dinding gua!

    Zzzzzz pasti dia gondok karena ngga ketemu gw lama, gimana lagi... Selain distalker gw kan mo kasih surprise buat dia, sengaja gw cuek-cuek in juga gitu biar ngambek dulu trus dikasih kado gitu loooo rencana gw!

    Kemaren waktu di CW benernya gw bertekad curi-curi kesempatan buat ketemu dia, sampe gw bela-belain bawa RMAU gw ke Crag Mine, supaya chance ketemu dia makin gede! Pake radar gw locate posisi dia dimana en pelan-pelan gw deketin.....

    Bayangan Luthien berpelukan erat dan menempelkan bibir dengan penuh nafsu kepada seorang pemuda Coro kembali menghantui Avalon

    “BANGKEEEEEEEEEEEEE!!!!!!!!!!” emosi Avalon meledak seiring dengan munculnya bayangan tak mengenakkan itu di dalam benaknya! Dilemparnya kotak kado mungil itu sampe membentur tembok lalu jatuh di tumpukan barang bekas di pojokan kamarnya.

    Sialan lu Luthhhh ngapain sih lu cium cowo itu!?!??!?!?! Kalo lu emang cw gw harusnya tolak dong, tendang kek, cakar kek!! Avalon masih ingat dengan jelas ciuman pertamanya dengan Luthien di Crag Mine dulu, betapa babak belurnya dia dihadiahi cakaran, tendangan, tamparan, dan gigitan oleh Luthien.

    Pokoknya hari ini gw akan datang lagi ke Pan Crimson, gw akan tinggalkan pesan buat dia, dia mau baca mau engga pokoknya gw musti bicara ma dia!!!!

    Tapi sebelumnya.... Avalon segera bangkit dan membongkar-bongkar tumpukan barang bekasnya, kado sialan itu mahal bangeddddd gw hrs cari sampe ketemuuuu.!!!!!

    Siang itu Avalon sampai di gua Pan Crimson, namun ternyata udah ada pesan dari Luthien terukir untuk dia disana. Kayaknya pesan itu baru ditulis tadi pagi karena kemaren sore belum ada. Pesan itu tertulis Sore, Tanah Lures, Ether .

    Begitu menginjakkan kakinya di Terminal Bellato, Ether tanpa buang waktu Avalon segera mengeluarkan RMAU nya, dipacunya mesin itu dengan kecepatan penuh menerjang tumpukan salju. Para perusuh dari bangsa Accretia pun nggak digubrisnya, tujuannya hanya satu... Tanah Lures!

    Begitu Avalon sampai disana segera digunakannya radar untuk melocate keberadaan Luthien, ah itu dia sedikit mojok di tepian map! Disimpannya kembali RMAU nya sebelum ia berlari-lari menuju koordinat tempat kekasihnya itu sudah menanti...

    Luthien sudah cukup lama menanti Avalon di sana, badan gadis itu agak gemetar dan bibirnya sedikit pucat entah karena kedinginan atau karena sesuatu yang lain. Angin dingin Ether mempermainkan rambut gadis itu hingga tergerai-gerai.

    Avalon memandang sosok itu, sosok yang seharusnya dirindukannya karena sudah sebulan tidak bertemu, tapi entah kenapa tidak ada perasaan rindu yang tersisa dalam diri Avalon, hanya rasa kecewa yang luar biasa. Ditatapnya wajah gadis itu dengan tajam, wajah Luthien hari ini terlihat begitu cantik, sekaligus begitu memuakkan di mata Avalon, tanpa buang waktu ia pun segera bertanya.

    “Sapa cowo kemaren???”

    Wajah Luthien semakin bertambah pucat, tidak menduga Avalon menyaksikan peristiwa kemarin malam.... “Elu lihat?”

    “Kerekam di kamera RMAU gw!!!” tukas Avalon sebal.

    Luthien pun tertunduk dan terdiam lama, sebelum akhirnya ia berdesis lirih “Sorry”

    Mendapat jawaban seperti itu Avalon pun semakin emosi, “Maksud elu bilang sorry apa?!? Artinya lu ngaku kalo lu nyeleweng ama coro itu???”

    Luthien yang awalnya takut-takut pun ikutan menjadi emosi karenanya“Elu jangan sembarangan nuduh dong!!!Dengerin dulu penjelasan gw!!!”

    “ Sembarangan nuduh gimana??? Gw punya rekaman lu lagi having hot passionate and wet french kiss ama dia.... Apa perlu gw upload ke BB 17+ biar semua orang lihat?????”

    “I..itu gak sengaja!!!!”

    “Gak sengaja apanya?? Mata lu merem-merem gitu waktu dicium!! Belom lagi tangan elu yang gerayangin punggung dia!!! Menikmati ya???”

    PLAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKK!!!!!!!

    Tanpa sadar tangan Luthien sudah bergerak menampar Avalon sampe cebol itu terhuyung-huyung.

    “Lu ga berhak ngomong gitu!!!! Lu tau apa?? Kerjaan lu cuma farm farm farm farm farm!!!! Hari ultah gw, lu tinggalin gw sendirian kayak orang ****!!!”

    “Trus lu cari kehangatan ma cowo lain gitu??” balas Avalon nggak mau kalah.

    “Dia itu bukan orang lain, dia kk HeN!!! Cinta pertama gw yang kembali setelah sekian lama!!!! Asal lu tau aja dia dah nyatain cinta ke gw sejak minggu lalu, sejak hari ultah gw!!!! Gw nggak menerima dia karena gw berharap masih bisa ngelurusin hubungan ama elu!!!! Tapi kayak gini malah perlakuan elu ke gw????”

    Sore itu, badai salju yang dahsyat turun di Ether, Luthien dan Avalon bertengkar hebat untuk pertama kali dan terakhir kalinya....

    “Ya udah kalo emang gitu....buat apa dipaksain lagi, cinta pertama lu dah kembali... Dia sempurna kan? Tinggi, cakep, romantis, everything u ever wanted! Ngapain kita masih buang waktu bersama kalo gitu?”

    “Ya udah, emang dari pertama yang serius di hubungan kita cuma gw!!!! Sedangkan elu?? Udah pelit, ga pernah care ama gw, bagi elu lebih penting farming daripada gw!!! Sana farm aja sampe mate dasar lu cebol matreee!!!!!!”

    Setelah mengatakan itu Luthien segera membalik badan dan beranjak pergi, air matanya udah gak terbendung lagi, dia ga pengen Shin ngeliat dia menangis...

    “OY tunggu!” tiba-tiba aja Avalon memanggilnya.

    Luthien berhenti melangkah, tanpa menoleh dia menjawab “Apa lagi ???”

    Avalon melangkah maju dan meraih tangan kanan gadis itu, lalu menggenggamkan sesuatu di dalamnya.

    “Ini gw beli buat ultah lu minggu lalu... gw simpen juga percuma, gw jual juga ga isa... ally udah pecah gini... buat lu ajalah.”

    Luthien perlahan-lahan membuka telapak tangannya, terlihat sebuah kotak mungil berwarna hitam dengan pita merah.

    “Maksud elu apa?” tanya Luthien tiba-tiba sambil membalik badannya menghadap ke arah Avalon.

    “Maksud apaan? Gw udah terlanjur beli buat elu, gw simpen juga percuma, ambil aja!”

    “Lu mau nyuap gw supaya maafin elu he??? Pikir elu semua bisa dibeli dengan uang dan barang!!!???”

    “Menyuap apa?? Itu emang kado buat elu!!”

    “Cihh!!! Sorry ya gw nggak sudi disuap!!!!!” sambil mengatakan itu Luthien melemparkan kotak kado mungil itu ke tengah-tengah hamparan salju yang menggunung, dalam sekejap kotak itu pun hilang ditelan badai. Walau sekilas Luthien sempat melihat rasa kecewa yang luar biasa terpancar dari wajah Avalon, saat ia melakukan itu.

    Cepat-cepat gadis itu segera berpaling lalu pergi dari tempat itu, begitu pula dengan Avalon, cebol itu segera pergi dan dalam sekejap sosoknya sudah hilang ditelan badai salju...

    Kini di hadapan Luthien hanya hamparan salju yang luas dan sunyi. Air mata Luthien menetes, terasa bulir-bulir panas mengalir di pipinya... Dia tahu, semua yang sudah terjadi hari ini nggak bisa ditarik kembali.... Perpisahannya dengan Avalon, sudah final...
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  15. #59
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Dua sosok Archon Bellato nampak sedang resah, waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari tapi mereka masih berada di ruang rapat, mereka berdua tampak tegang, seolah-olah menunggu berita buruk.

    Bagaimana tidak, di Chip War barusan terjadi hal yang tidak diduga-duga, Archon monyong dari Cora di dumbles oleh bangsa Accretia!!! Padahal selama ini mereka sudah menjalin hubungan aliansi yang baik dengan si monyong! Saat ini si Archon monyong sedang dirawat intensif! Apabila dia sembuh masih ada harapan untuk melanjutkan aliansi, tapi kalau yang terjadi sebaliknya kedua Archon Bellato itu ragu aliansi akan tetap dipertahankan oleh bangsa Cora...

    Tiba-tiba saja pintu ruang rapat dibuka dengan kasar, seorang Berserker berkulit gelap dengan rambut pink menyala memasuki ruangan. Kehadiran Berserker itu kelihatannya sudah dinanti-nantikan oleh kedua Archon yang segera berdiri dan menyambut kehadiran Berserker itu.

    “Oy, Ayas... gimana? Apa Archon monyong itu masih hidup??” tanya LeGra dengan segera.

    “Setelah di dumbles dalam jarak dekat seperti itu, ajaibnya si monyong itu masih hidup boss!!! Coro-coro itu sendiri juga bingung kenapa archon mereka masih bisa bertahan hidup, apakah karena dia berkulit badak dan bermuka tembok???”

    “Hahahaha itu gak penting yang penting alliansi jalan terus!!” LionJr tertawa lega mendengar kabar gembira yang dibawakan oleh Ayas itu

    “Tapi boss...” dengan nada tidak antusias Ayas melanjutkan, “Walau masih hidup dia sekarang jadi mentally incapable.... Sehingga barusan bangsa Cora mengadakan voting archon darurat, dan... BabyLunar naek jadi Archon, sementara HeN jadi WArchon.”

    Mendengar kabar itu wajah LionJr yang semula berseri-seri kini menjadi pucat pasi.... LeGra langsung terduduk lemas di kursinya...

    “Mate lah... kalau BabyLunar yang naik, dia pasti akan memecah aliansi cepat atau lambat!!! Bisa-bisa nanti chip kita jadi ajang adu damage antara Accretia dan Cora kalau begini....” keluhnya sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

    “Belum tentu kan?” balas LionJr “Kita bisa stay low profile biar dua bangsa itu saling serang nanti kalo chip nya ada yang sekarat kita kirim tim buat nyampah aja!”

    “Menurut lu bisa segampang itu? Apa lu gak mikir kalo dua bangsa besar itu ngga bisa nembusin def satu sama lain, apa mereka gak bakal ngirim tim buat nyicilin chip kita???” bantah LeGra.

    Keadaan di ruangan pun kembali menjadi hening, tiga petinggi Bellato itu tenggelam dalam pikiran masing-masing, sampai tiba-tiba Ayas memecah keheningan...

    “Ada cara untuk mempertahankan aliansi ini... tapi ini teknologi yang blom dicoba dan gw rela jadi kelinci percobaan!”

    LeGra dan LionJr terperanjat sampai nyaris jatuh dari kursinya, “Lu dah gila, Ayas??” desis LionJr sampai kumisnya bergerak gerak.

    “Lu yakin?” tanya LeGra “Proses itu gak isa dibalik lagi lho!”

    “Gapapa gw yakin.... demi Bellato Union gw rela!” jawab Ayas mantap.

    “Ya sudah kalo emang gitu, cepet koordinir pasukan armor rider elite untuk ngejalanin misi ini! Sementara gw ama Lion akan mikirn strategi untuk menunda diputusnya alliansi oleh Cora!”

    “Pengorbanan elu ga akan dilupain!” tambah Lion lagi sembari mengelus-elus kumisnya


    ****


    Pagi itu Baby Lunar keluar dari ruang meeting dengan lemas, aura Archonnya seolah tidak mampu membuat wajah pucatnya nampak berseri. Luthien yang sedari tadi menunggu di depan ruang meeting segera menghampiri BabyLunar dan bertanya

    “Gimana cc?”

    “Gile susah bener Luth! Sampe pusing gw, ini ketua-ketua guild kehormatan masih aja ngotot mertahanin ally ama Bells!!! Gak tau lah jadi bangsa manja ini Coro gara-gara dulu kebanyakan win, sekarang kena loose-loose gini jadi menye", maw nya cari aman, mereka menolak keras ide memutuskan aliansi!”

    “Wah ati-ati cc, salah-salah cc dikudeta lagi seperti King Archon dulu!”

    “Iya gw tau itu... Makane gw juga gak mau terlalu ngotot ama mereka, gw harus cari strategi lain untuk break ally-“

    Ucapan BabyLunar terhenti ketika segerombolan Cora keluar dari ruang meeting di belakangnya, dilihat dari aura-aura di atas kepala mereka sepertinya mereka adalah para ketua guild kehormatan.

    “Hai Luth” tiba-tiba aja HeN nongol dari balik pintu, seragam Wakil Archon membalut erat tubuhnya.
    Pipi Luthien otomatis memerah teringat kejadian dua malam yang lalu saat ia dan HeN berciuman mesra di Crag Mine, disaksikan cc BabyLunar dan lainnya.

    Tiba-tiba aja HeN udah mendekat di sisinya dan berbisik di telinga Luthien, abis ini gw tunggu di Daratan Spire yah, deket tempat GvG.

    Luthien mengangguk perlahan, tadi pagi emang dia udah wisp kk HeN supaya meluangkan waktu untuk ngobrol bentar. Setelah perpisahannya dengan Avalon kemarin, hari ini Luthien sudah siap untuk memberi jawaban pada kk HeN.

    “Ehemmm mesranyaaaa pagi-pagi udah janjian” goda BabyLunar nakal

    “Ah cc bisa aja...” Pipi Luthien semakin memerah.

    “OK deh Luth, cepetan temui cowo lu sana, gw ama beberapa Warchon yang lain mau ketemu dengan petinnggi Bells di CM sekarang juga.”

    “Weksss!!! Ketemu petinggi belss??? Ngapain cc??”

    “Mereka mengundang kita dateng untuk mbicarain masalah ally, gw sih berharap mereka yang akan break ally supaya di cora sendiri ga terjadi ribut-ribut masalah ini. Tapi kayaknya susah, bangsa parasit itu pasti masih mau nebeng ke kita.”

    “Kayaknya bahaya, gw ama kk HeN gak perlu ikut nih???”

    “Hahaha gitu aja takut!! Gw BK gitu looooh !!! Steeler ama Grazier kencan aja sono!” BabyLunar malah balas meledek tawaran Luthien.

    “Zzz dasar!!!! Ok de cc ati-ati ya ama para Bells itu! Gw duluan ya”

    “Dagh Luth” BabyLunar tersenyum manis sambil melambaikan tangan ke arah Luthien.

    Luthien balas melambai lalu segera berlari-lari penuh semangat menuju ke arah daratan Spire, di cast nya force Inc Speed level GM dan digantinya tongkatnya menjadi tongkat injurer supaya larinya bisa lebih cepat.

    Akhirnya ia akan memberi jawaban “Ya” pada kk HeN, akhrinya ia dan kk HeN akan menjadi sepasang kekasih, Luthien sudah tidak bisa bersabar barang sedetikpun.

    Tempat GvG saat itu sedang sepi karena tidak ada jadwal pertandingan, level kecil yang berburu flem pun nyaris tidak ada. Luthien menemukan HeN sedang duduk-duduk di belakang gawang GvG. Pemuda itu sedang meluruskan kakinya di atas hamparan rumput yang hijau sementara tangannya sedang mengelus-elus lembut seekor Young Flem.

    Melihat Luthien datang, HeN segera tersenyum lalu dengan isyarat tangan mempersilahkan Luthien untuk duduk di sampingnya.
    Mukyaaaaaa~ ~ ~ sopan sekaleeee, Luthien menjerit dalam hatinya.

    Dengan berdebar-debar Luthien mengambil posisi duduk di dekat kk HeN, gadis itu tersipu begitu pula dengan HeN. Dua coro itu pun duduk terdiam cukup lama, dua-dua nya malu-malu kucing kayaknya, namunt tiba-tiba aja mereka berdua mulai bicara bersamaan..

    “Luth, sebenarnya gw... “ “KkHeN gw...”

    Keduanya pun terdiam lagi dan kembali bersamaan mengucapkan,

    “Lu duluan aja..”

    Luthien mulai tertawa cekikikan, disusul dengan HeN yang mulai ketawa-ketawa sendiri.

    “Gw duluan aja kali yah” ujar HeN tiba-tiba “Sebenernya gw mau minta maaf.... Udah lancang cium elu waktu di CM beberapa hari lalu, padahal gw bukan apa-apa nya elo...”

    Mendengar hal itu Luthien pun makin blushing, namun dengan cepat gadis itu memotong ucapan HeN.

    “Kk HeN jangan minta maaf, gw nggak marah kok.... malah sebenarnya... gw senang kk mencium gw waktu itu” kembali Luthien tertunduk, maluuuuu booook!! “Gw juga sudah punya jawaban untuk pertanyaan kk waktu itu,” lanjut gadis itu lagi “Gw... bersedia jadi pacar kk HeN”

    HeN terlihat kaget, lega, sekaligus senang, mendengar jawaban Luthien itu.... Pemuda itu lalu tersenyum lembut sambil mengelus rambut Luthien dengan satu tangan, sementara tangan yang satunya menyentuh lembut dagu mungil gadis itu lalu didekatkannya wajah Luthien ke arah wajahnya.

    Sekali lagi mereka berciuman di Padang Spire, namun kali ini ngga ada saksi... hanya ada beberapa ekor Young Flem berlompatan melewati mereka, di kepala Luthien terngiang lagu “I’ve been dreaming of a true love kiss...”

    Entah karena suasananya kondusif atau karena soundtrack yang pas mengalun di kepalanya, kali ini Luthien lebih berani dari dua hari yang lalu. Kalau sebelumnya ia hanya menutup mata dan pasrah kali ini gadis itu mulai berani membalas gerakan bibir HeN, melihat tanggapan berani dari Luthien, HeN pun makin berani...
    Dicondongkannya tubuhnya ke depan, sehingga Luthien kini berbaring diatas rumput dengan HeN tepat berada di atas tubuh gadis itu.

    Untuk beberapa saat mereka terus berciuman dalam posisi itu, tangan HeN yang awalnya hanya mengelus-elus rambut dan punggung Luthien yang halus, kini sudah menjelajah ke area-area lain. Kalo saja Avalon yang nekat melakukannya dulu pasti Luthien udah menggamparnya habis-habisan, cebol kecil kok udah mecum!!! Tapi karena ini kk HeN gitu lohhh jadi ya sutralah Luthien udah bener-bener pasrah....

    Semakin cepat terjadi semakin baik, pikir Luthien... Siapa tau gw kebobolan trus segera dilamar ?? Mukyaaaa~ ~ ~ ~

    JDUGGGGGG.... keasyikan dua pasangan itu pun terganggu ketika seekor Young Flem ga pake lihat-lihat melompat dan kakinya mengenai kepala HeN.

    Bah, sial!!! Padahal hampiiiiir!!!! Pikir Luthien!

    Tapi kelihataannya tendangan Flem di kepala itu udah bikin mood HeN turun ~moodnya yang turun, bukan yang lain!!~ Pemuda itu segera memindahkan posisi tubuhnya, kini ia duduk saja di samping Luthien, ia kelihatan malu-malu, pipinya memerah wajahnya tertunduk.

    “Sorry.. nggak sepantasnya gw seperti itu” bisik HeN lirih

    Luthien diem aja, dalam hati sih mikir kok lu yang bilang sorry, tuh Flem yang harus minta sorry!! Ngerusak suasana aja!!

    Tiba-tiba aja HeN ngerogoh kantongnya lalu memberikan sesuatu pada Luthien...

    “Ini... ada sesuatu buat elu Luth, gw dapat sewaktu farm, semoga lu suka”

    Luthien menerima bungkusan mungil berwana pink itu dengan wajah berseri-seri, dibukanya pelan-pelan pita merah pembungkus kado mungil itu. Sebuah benda kecil berkilau meluncur keluar dari dalam bungkusan dan mendarat di paha Luthien.

    Kelihatannya seperti sebuah cincin?? Gak perlu waktu lama bagi Luthien untuk menyadari bahwa itu bukan cincin biasa... Melainkan cincin elemental 25/25!!!! Harganya pasti mahal sekali!! kk HeN pasti menghabiskan banyak waktu farming untuk membeli ini!!!!

    “I—ini buat gw???” ujar Luthien terbata-bata

    “Iya, sorry cuma bisa kasih itu.. sebenarnya..” kata-kata kk HeN terpotong oleh Luthien

    “Ya ampun!!!! Kk jangan minta sorry melulu dong!!! Ini kan mahal banget, in Rp aja dua juta tuh!!!! Apalagi kk baru balik dari Polaris, pasti kk farming terus-terusan hanya untuk beli ini kan??”

    HeN cuma bisa tersenyum ngeliat Luthien yang berapi-api seperti itu. “Kamu iu.... benar-benar nggak berubah dari dulu...”
    Sambil berkata demikian diambil nya cincin itu dari genggaman tangan Luthien lalu dipasangkannya ke jari manis Luthien. “Untunglah ukurannya pas” bisiknya sambil mencium mesra punggung tangan Luthien.

    Luthien tersenyum bahagia, dipeluknya erat-erat kekasihnya itu.... Luthien kini duduk diatas pangkuan HeN.

    “Gimana gw mesti berterimakasih buat kado ini nih?” tanya Luthien manja

    “Humm.... “ HeN berlagak mikir serius, “Lu mesti cium gw terus sampe gw bilang stop” godanya nakal.

    Luthien tertawa, sambil tersipu diselipkannya jemarinya di belakang kepala HeN, dengan berani Luthien menarik wajah HeN ke arahnya. Lalu mereka pun kembali berciuman mesra....
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

  16. #60
    candynet's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    bumi
    Posts
    3,956
    Points
    102.20
    Thanks: 3 / 2 / 2

    Default

    Baby Lunar terjatuh lemas di tanah Crag Mine, gadis itu terlihat kesakitan memegangi lengannya yang berdarah-darah, disekelilingnya barisan RMAU dan Green MAU mengelilingi dirinya dengan rapat, sama sekali nggak memberi kesempatan bagi nya untuk meloloskan diri.

    “Sial” desisnya lemah, ia sudah menduga ada sesuatu dibalik undangan Archon Bellato, tapi ia tidak menduga mereka akan all out begini mengeroyoknya!

    “Sudah nggak ada jalan buat kabur lagi” suara Berserker cowo itu terdengar begitu dekat di belakangnya, BabyLunar segera menoleh untuk melihat pemilik suara itu. Di belakangnya berdiri dengan angkuh secendol Bellato berambut pink menyala, Ayas!!!

    “Brengsek, kalian pikir dengan membunuh gw, aliansi akan dipertahankan??? Ngimpi sana ke laut! Yang nentang aliansi ga cuma gw tau!!!” bentak BabyLunar galak

    “Siapa bilang kita mau bunuh elu non?” jawab Ayas sinis... “Justru kita butuh tubuh elu!!” sambungnya lagi sambil menyeringai mengerikan.

    Wajah BabyLunar pucat seketika, namun sebelum ia sempat menjawab apa-apa Ayas telah menggunakan gagang Spadona nya untuk memukul bagian belakang kepala gadis itu hingga pingsan....

    ****
    Luthien membuka matanya dengan malas, ia membalikkan badan untuk mengamati keadaan seluruh kamar... Aneh sekali rasanya tidur di kamar Paladinz dalam keadaan begini, yah... ini emang bukan kamar Paladinz lagi sih.

    Setelah kembali dari Polaris kk HeN kan belum dapat rumah jadi Luthien memberikan kunci rumah Paladinz pada kk HeN, daripada dibiarin kosong jadi sarang mak lampir?
    Jadi sebenarnya ini kamar kk HeN, ini juga tempat tidur kk Hen, tapi tetap saja rasanya aneh.....

    Tiba-tiba pintu kamar dibuka, udara malam yang dingin segera menyelinap masuk. Brrrr... Luthien menarik selimut untuk menutupi pundaknya yang terbuka agar tidak kedinginan.
    Luthien memicingkan mata, terlihat dua Cora sedang berbicara di depan kamar, lalu salah satu sosok itu memasuki kamar.

    Hiyyy yang bener dong, siapa tuh masuk-masuk sembarangan??? Gw cuma tutupan selimut gini!!! Namun kepanikan Luthien segera berubah jadi kelegaan setelah menyadari bahwa ternyata yang memasuki kamar adalah kk HeN, ia sudah mengenakan seragam Warchon lengkap.

    “Sorry gw bangunin elu ya” tanya HeN lembut sambil duduk di tepi kasur, Mukya~ ~ ~

    “Oh... nggak kok” jawab Luthien malu-malu “Siapa tadi kk?”

    “Oh itu si Joseph, salah satu Warchon juga, ada undangan mendadak dari Baby Lunar. Kita harus kumpul di pusat markas sekarang juga, meeting darurat katanya!”

    Mendengar kata meeting darurat Luthien segera melompat bangun,

    “Kalo lu masih ngantuk tidur aja lagi, gpp kok! Ntar gw ceritain hasil mitingnya!” ujar HeN melihat kekasihnya itu sudah menyabet semua baju Warlock nya yang berserakan di lantai dan siap beranjak ke kamar mandi.

    “Gpp kk gw ikut saja, kalo cc BabyLunar sampe mengundang miting tengah malam begini pasti ada masalah penting!”

    “Ok kalo gitu gw tunggu” jawab HeN sambil tersenyum manis.

    Mukyaaaaaaaa, Luthien cepat-cepat masuk ke kamar mandi sebelum ia mimisan di depan kk HeN. Secepat kilat gadis itu mengguyur tubuhnya dengan air hangat dari shower lalu mengeringkannya dengan handuk besar yang tersedia di sana, gadis itu memakai baju Warlock nya dan dalam sekejap sudah keluar menemui kk HeN

    “Yuk” ujar HeN sambil menggandeng tangan Luthien berjalan menuju ke pusat markas Cora.

    Ternyata tidak hanya Luthien dan HeN saja yang sedang buru-buru menuju ruang meeting, banyak petinggi Cora lain yang juga dalam perjalanan kesana, keadaan markas terlihat mencekam dan panik.

    “Meeting ini membicarakan masalah apa kk?”

    “Begini Luth, perundingan dengan Bellato siang tadi, ternyata adalah jebakan bangsa Acc!”

    “Apaaa???” Luthien terperanjat panik.

    “Iya mereka kirim message palsu, seolah-olah dari Archon Bell! Ternyata sesampainya di sana Baby Lunar dan tim nya udah dihadang puluhan striker top acc!!”

    Wajah Luthien langsung pucat mendengarnya, “La—Lalu cc BabyLunar gimana???”

    “Dia beuruntung bisa selamat walau luka parah, dia baru setengah jam yang lalu balik ke Markas Cora! Justru karena itulah dia mengadakan meeting darurat ini! Sayangnya selain Baby Lunar ,Cora lain yang menyertainya ga ada yang selamat”

    “Tapi cc Baby Lunar baek-baek aja kan?”

    “Entahlah, dia menunggu di ruang rapat, kalau masih bisa memimpin rapat gw rasa dia bakal baik-baik saja!”

    Luthien sedikit lega mendengarnya, dia nggak mau lagi kehilangan seorang teman. Cukup sekali saja dia merasakan sakitnya kehilangan teman... Dengan skil Inc Speed Luthien mempercepat langkahnya sendiri dan kk HeN agar tiba di ruang rapat sesegera mungkin.

    Sesampainya di ruang meeting, Luthien melihat Baby Lunar dalam keadaan yang mengenaskan. Balutan memenuhi sekujur tubuh dan wajahnya, banyak luka-lukanya yang belum kering, terlihat darah segar merembes diantara balutan itu. Walaupun begitu wajahnya masih berapi-api, penuh semangat untuk melanjutkan tugasnya sebagai Archon.

    “Sorry gw harus mengganggu istirahat kalian dini hari seperti ini” ujar BabyLunar dengan tegas melihat seluruh peserta rapat sudah lengkap.

    Semua Cora yang sebelumnya asik berbicara sendiri menjadi terdiam dan menyimak Archonnya dengan seksama...

    “Mungkin kalian masih ingat siang tadi gw berniat memecahkan ally dgn Bellato...”

    Mulai terdengar suara bisik-bisik di kanan kiri, semua mulai ribut sendiri

    “Tapi” lanjut Baby Lunar lagi dengan suara lantang, “Sejak kejadian tadi sore, dimana gw jelas-jelas dijebak ama bangsa Acc, gw merasa ally dgn bellato makin perlu untuk dipertahanin!! Kalau bukan karena Archon Bellato yang kebetulan patroli di CM tadi, gw ga yakin bisa selamat!!!”

    Kembali seluruh ruangan menjadi ribut, Luthien sendiri hanya bisa bengong mendengarnya, kenapa cc Baby Lunar berubah pikiran? Bukannya tadi pagi ia begitu bersemangat memecah aliansi dengan Bellato??

    “Tapi sebelum-sebelumnya cc bilang lebih baek bangsa ini hancur drpd ally dgn cebol???” Seorang Grazier cowok berambut jabrik warna abu-abu tiba-tiba berdiri, untuk memprotes.

    “Ya gw emang bilang gitu sblm gw tau betapa mengerikannya rencana acc!! Mereka berencana menjebak kita semua dan mengubah kita jadi kaleng! Planet ini mau dijadikan planet kaleng!!” jawab BabyLunar dengan segera.

    “Gw gak pernah denger ada rencana seperti itu” Lanjut Grazier yang ternyata bernama Chameleon itu, “Selama ini persaingan antara tiga bangsa adalah untuk memperebutkan tambang gak lebih! Gw ga percaya bangsa acc merencakan hal seperti itu!!”

    “Lu meragukan ucapan gw sebagai Archon??” bentak BabyLunar dengan galak, seluruh ruangan kembali terdiam mendengarnya

    Luthien pun ikutan kaget, ga wajar rasanya cc BabyLunar ngomong seperti itu.

    Grazier bernama Chameleon tadi pun ikut terdiam... tapi raut wajahnya menunjukkan bahwa ia masih tidak puas.

    “Sebagai Archon kalian, gw udah memutuskan ally dgn bells tetap kita jaga! Tiap CW kita fokus hajar chip acc titik!”

    “Masa segampang itu ?? Emang itu bangsa kikir mau ally tanpa imbalan apa-apa?” si grazier Chameleon kembali mendebat keputusan BabyLunar, wew berani juga nih orang pikir Luthien.

    “Tentu enggak” kata BabyLunar, “Kita akan adu damage LH chip acc dengan mereka!”

    “Apa??? Artinya kita kasih mereka kemenangan gratis???” protes Chameleon lagi, kali ini dengan nada bicara yang lebih kasar.

    “Diem!!!” bentak BabyLunar dengan raut wajah yang mengerikan, “gw peringatin sekali lagu elu nentang keputusan gw, gw akan bounty elu!!”

    Luthien merasa perutnya sakit sekali, rapat hari ini cc Baby Lunar nggak seperti biasanya, cara ngomongnya berubah, kepribadiannya juga beda, cc Baby yang dulu ga mungkin bersikap dan berkata-kata kayak gini!!

    Chameleon terlihat jengkel namun Grazier itu hanya bisa diam dan terduduk lesu.

    Baby Lunar tersenyum puas melihatnya, “Good, gw anggep semua setuju! Ally dgn bells kita pertahankan! Sekian meeting, kalian boleh bubar”

    Luthien segera berdiri untuk menemui Baby Lunar, tapi langkahnya dihentikan oleh salah seorang petinggi Cora, si Joseph!

    “Stop, Archon sedang sakit jangan diganggu!!”

    “Tapi gw temen cc Baby Lunar, gw mo liat kondisi dia”

    Joseph hanya melirik sinis ke arah Luthien, “Bah, siapa elu ngaku-ngaku temen Archon???”

    Luthien tahu sampe kapanpun Warlock di hadapannya ini ga akan ngijinin dia lewat, maka gadis itu berteriak keras-keras “CC BABY!!!!!!!!!!!” sampe Baby Lunar menoleh mendengarnya.

    Dengan gembira Luthien melambaikan tangannya, “cc Baby gapapa kan??”

    Namun BabyLunar hanya mengernyitkan mata dengan ekspresi tak senang lalu membuang mukanya dan segera beranjak dari kursinya, menuju ke ruang istirahat Archon.

    “Warlock cupu sok kenal” hardik Joseph galak “Pergi sana sebelom gw hajar elo pake force Fetor kritikal gw!!!”

    “Ayo Luth” HeN berusaha menarik Luthien yang nampak sangat kecewa itu untuk segera pergi.

    Begitu sampe di luar ruangan meeting, segera Luthien mengomel-ngomel tiada henti “Aneh ini aneh!!!! cc Baby ga mungkin bikin keputusan yang kayak gitu, lagian lagaknya tadi kayak ga kenal gw aja!!”!

    “Mungkin dia cape atau efek luka-lukanya, gw lihat kepalanya terluka serius” jawab HeN berusaha nenangin Luthien.

    “Iya sih, tapi masalah ally itu... kk HeN udah lama kenal ama cc Baby kan? Ga mungkin kan dia mutusin kaya gitu!!!!” tanya Luthien berapi-api!!!

    HeN terdiam sejenak, sebelum menjawab “Emang keputusan itu rada aneh, tapi gw rasa sebaiknya kita ngikutin aja apa keputusan Archon, Luth....”

    “Tapi... masa sih kk HeN ga ngerasa aneh? cc Baby kan-“ Luthien tidak sempat menyelesaikan ucapannya, karena HeN sudah terlanjut memotongnya...

    “Luth percayalah ama gw!!! Kadang keadaan bisa membuat orang jadi berubah ... Gw tau itu, apalagi setelah kejadian yg gw alami di Polaris.... percayalah elu nggak akan mau kalo planet ini sampe dikuasai oleh para kaleng itu!”

    “Tapi...” Luthien udah mau ngebantah lagi, namun terhenti saat gadis itu melihat raut muka HeN menjadi sangat sedih.... Gadis itu jadi nggak tega... “Ok deh kita ikuti dulu saja apa kata cc Baby... mungkin ally dgn cebol nggak seburuk dugaan kita”

    HeN tersenyum puas, lalu mengelus lembut rambut gadis itu dan merangkulnya, “Masih jam 2 pagi nih.. kita bobok lagi yuuu” ujar HeN sambil mengedipkan mata dan tersenyum nakal....

    Tapi Luthien menepis tangan HeN, “Sorry kk gw cape, gw mau pulang aja” entah kenapa saat ini ia sudah nggak berselera lagi, nggak seperti malam sebelumnya...

    Sementara itu dari jauh sesosok Grazier nampak sedang memperhatikan Luthien dan HeN, Grazier berambut jabrik warna abu-abu itu hanya tersenyum sinis melihat perdebatan Luthien dan HeN, lalu beranjak pergi.

    ****

    Sementara itu Baby Lunar sedang dibantu oleh Joseph untuk beristirahat di kamarnya....

    “Trims, cep! Kamu boleh pergi!”

    “Baik boss” jawab Ocep sambil siap undur diri dari kamar Archon nya itu.

    “Oh iya sebelom elo pergi, cewe yg tadi.. Warlock itu namanya siapa?”

    “Gw juga ga kenal boss, tapi dia ngaku temen elo tuh....”

    “Ow gitu” ujar Baby Lunar sambil mangut-mangut, “Gw lihat dia jalan bareng ama HeN tadi, apa mereka pacaran?”

    “Kayaknya gitu boss, tadi waktu gw panggil HeN untuk meeting cewe itu ada di tempat tidurnya”

    “Oh...” Baby Lunar tersenyum penuh arti... “Kalo gitu gw punya misi untuk mereka berdua, bisa lu panggilin mereka besok pagi?”

    "Kalo misi gak mendingan gw aja boss?? gw kan Warlock sakti build Full Crit!" tukas Ocep tak senang, masa Warlock gak terkenal kayak Luthien dikasih misi penting???

    “No, no, ini misi keciiiiil, cukup mereka aja! Lu boleh pergi sekarang”

    “Ok boss” dengan ogah-ogahan Ocep meninggalkan ruangan.

    Setelah yakin pintu kamarnya tertutup dan dikunci rapat, Baby Lunar pun tersenyum puas lalu gadis itu tiba-tiba tertawa sendiri...”BWOAKAKAKAKAKAAKAKAKAKAKAKAKAKAKA” Sambil memandangi wajahnya di cermin dan meraba bekas jahitan yang masih kasar dibagian atas alisnya “Wah wah sempurnaaaa, teknologi transplantasi otak bangsa gw udah sukses rupanya!!! Kasihan coro-coro goblog itu... Nggak sadar bahwa mereka dipimpin oleh seorang cebol dalam tubuh cora!!! Bangsa Cora mulai sekarang akan dikuasai...oleh seorang Ayas ini BWUAHAHAHAHAHAHA!!!!”
    Hebat ato enggaknya seseorang bukan dinilai dari apa yang dia BISA lakukan....Tapi UNTUK apa dia melakukannya...
    candynet yang selalu di hati dan dinanti

    http://hosting02.imagecross.com/imag...8247sssgr9.gif

Page 4 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •