87 Tewas, Mendarat saat Hujan Lebat
BANGKOK - Musibah kecelakaan pesawat terjadi di Phuket, Thailand Selatan, kemarin (16/9) sore. Pesawat milik maskapai One-Two-Go yang dipiloti warga negara Indonesia (WNI) Aris Mulyadi, 56, jatuh terbakar menghantam landasan pacu Bandara Internasional Phuket saat berusaha landing (mendarat) di tengah hujan deras sekitar pukul 15.40 waktu setempat.
Sampai berita ini diturunkan, jumlah korban kecelakaan pesawat yang mengangkut 123 penumpang dan tujuh kru dari Bangkok itu adalah 87 tewas dan 43 terluka. Diperkirakan, sebagian besar korban tewas adalah warga asing karena pesawat itu sedang dipenuhi turis mancanegara yang hendak berlibur di daerah yang terkenal dengan keindahan pantainya tersebut.
Menteri Kesehatan Thailand Dr Mongkol Na Songkhla menyebutkan 87 mayat ditemukan dari reruntuhan pesawat One-Two-Go. Sedangkan jumlah korban luka mencapai 43.
Deputi Gubernur Phuket Worapot Rattasima menyatakan, jumlah korban tewas masih bisa bertambah selama semua penumpang yang hilang belum ditemukan. "Data terakhir yang sudah kami konfirmasi adalah 74 orang tewas serta 42 orang berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Sebanyak 14 orang sisanya masih hilang." ungkapnya di tengah upaya evakuasi korban pesawat bernomor OG-269 itu tadi malam.
Salah seorang korban tewas dipastikan berkewarganegaraan Indonesia. WNI tersebut adalah pilot pesawat nahas itu. Soal kemungkinan adanya korban WNI lain, hal itu belum bisa dipastikan.
Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ibrahim Yusuf yang dihubungi kemarin membenarkan adanya korban tewas WNI tersebut. "Saya baru mendapat telepon dari staf di kedutaan Bangkok bahwa pilot pesawat yang meninggal itu adalah warga negara Indonesia," katanya kepada Jawa Pos tadi malam.
Staf KBRI tersebut, kata dia, mendapatkan kepastian kabar meninggalnya pilot itu dari maskapai penerbangan One-Two-Go dan surat kabar The Nations yang beredar di Thailand. "Tapi, kami belum mendapat detail nama dan alamat korban," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi berita adanya pilot WNI yang tewas itu, Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Kristiarto Legowo menyebutkan, nama pilot WNI yang tewas dalam kecelakaan pesawat One-Two-Go Airlines adalah Aris Mulyadi,56 tahun. Dia adalah purnawirawan TNI AU yang tinggal di kawasan Halim Perdanakusumah Jakarta. "Istri almarhum sudah kami hubungi dan saat ini sudah ada di Bangkok," ujar Kris, panggilan Kristiarto, tadi malam .
Mengutip keterangan pejabat Thailand, Kris menyebutkan, jenazah Pilot Aris Mulyadi akan diterbangkan ke Bangkok hari ini. "Waktunya tergantung hasil koordinasi dengan tim penyelamat, termasuk rencana menerbangkan jenazah ke Indonesia," ujarnya.
Mengenai korban lain yang kemungkinan juga WNI, Kris menyatakan akan mencari informasi lebih lanjut.
Menurut Kris, kantor perwakilan tidak bisa serta merta mencari informasi sendiri dengan datang ke TKP (tempat kejadian perkara). "Kami masih terus menunggu. Saya rasa, besok mereka (petugas berwenang, Red) memberikan detail informasinya kepada saya," katanya meyakinkan.
Berdasar informasi sementara yang didapatkan Ibrahim, pesawat penumpang jenis low cost carrier itu jatuh karena cuaca buruk. "Sampai malam ini, staf saya mengatakan cuaca sangat jelek. Hujan lebat dan mendung terjadi di Bangkok serta Phuket," jelasnya.
Ketika ditanya apakah kedutaan akan mendatangi departemen perhubungan maupun meminta daftar manifes penumpang kepada perusahaan maskapai penerbangan nahas tersebut, Ibrahim mengaku akan melakukannya.
Rumah sakit di Phuket menyatakan, sebagian besar penumpang yang mereka rawat adalah warga asing. Di antaranya, warga Australia, Austria, Inggris, Iran, Irlandia, Israel, Italia, dan Belanda.
Mengenai kronologi kejadian, Dirjen Perhubungan Udara Thailand Chaisak Angsuwan menjelaskan, pesawat jatuh saat berusaha mendarat di landasan bandara yang sedang basah dan licin akibat hujan turun deras. Cuaca buruk membuat pesawat yang masih melaju kencang tersebut terbanting dua kali di landasan. Saat itu terdengar ledakan di pesawat yang diikuti ledakan serta jilatan api di bagian depan.
Laju pesawat selanjutnya tak terkendali dan keluar dari lajur pendaratan, kemudian berhenti setelah menabrak pepohonan pisang serta pagar tembok yang mengelilingi bandara. "Jarak pandang di bandara saat pilot mendaratkan pesawat saat itu sangat terbatas. Dia mencoba melakukan manuver putar balik, namun pesawat telah kehilangan kendali dan jatuh dua kali," ungkapnya.
Menteri Perhubungan Thailand Thira Haochareon menjelaskan, operasional Bandara Internasional Phuket ditutup sementara.
Share This Thread