Korsel Bangun Rel KA di Hutan Kalimantan, Investasi Rp 71,2 Triliun
SAMARINDA - Indonesia masih menjadi magnet bagi investor asing. Sebuah konsorsium Korsel menanamkan modal Rp 71,2 triliun di Kalimantan Timur. Sebagian dana itu digunakan untuk membangun rel kereta api yang akan melintasi hutan Kalimantan.

Delegasi investor asal Negeri Ginseng yang kemarin hadir di Samarinda itu menegaskan bahwa komitmen investasinya itu tidak main-main. Mereka mengharapkan respons kerja sama yang memadai dari daerah itu.

"Mestinya, yang waswas justru kami karena kami menanamkan investasi triliunan rupiah di tengah hutan. Mudah-mudahan, ini bisa cepat kembali modal," tutur Hong Guang Yil, wakil konsorsium dari Korea Selatan yang juga direktur representatif Korea Energy Technology Co Ltd (Kenertec), di Kantor Gubernur Kaltim Rabu (19/9) kemarin.

Dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar, Hong Guang menyebutkan, di antara Rp 71,2 triliun yang akan diinvestasikan di Kaltim, yang Rp 22 triliun dialokasikan khusus untuk membangun jaringan rel kereta api. Yang harus dicatat, katanya, rel itu dibangun di tengah hutan.

"Ini pengalaman pertama. Kami sudah berpengalaman membangun rel kereta di mana saja, tapi belum pernah di dalam hutan. Kalau ini berhasil, bisa makin membuktikan bahwa kami memang ahli dalam bidang transportasi rel kereta api," sebutnya.

Hong Guang mengatakan, pihaknya sangat memerlukan bantuan dan dukungan masyarakat. "Kami akan menggunakan sistem transparan. Kami akan sampaikan berapa modal yang kami tanamkan dan berapa laba yang kami dapat. Ini semua demi masyarakat," ujarnya.

Dijelaskan, sedikitnya ada enam jalur yang disiapkan untuk jaringan rel kereta api tersebut. Antara lain, jalur Mangkupadi sejauh 354 kilometer, jalur Sengata 149 kilometer, dan jalur Mahakam 350 kilometer. Juga, jalur Balikpapan Selatan 218 kilometer, jalur Selatan 239 kilometer, dan jalur Batu 151 kilometer.

Oktober mendatang, tim konsorsium datang dan melakukan studi kelayakan. Harapannya, megaproyek ini bisa terwujud. Meski awalnya untuk angkutan batu bara, kereta api itu juga bisa dimanfaatkan sebagai angkutan kelapa sawit atau kayu log serta angkutan penumpang.

Bisnis yang dijalankan nanti, kata Hong Guang, menggunakan sistem kontrak swasta. Dengan begitu, tidak ada yang dirugikan. "Mudah-mudahan, kalau studi kelayakan yang dilakukan berjalan lancar, pada 2009 bisa dimulai pekerjaan konstruksinya. Kalau sudah dikerjakan, perlu waktu paling tidak 3 sampai 4 tahun baru selesai," ujarnya.

Itu berarti moda transportasi kereta api tersebut sudah bisa dilihat warga Kaltim paling tidak pada 2013 mendatang.

Kepala Badan Promosi dan Investasi Daerah (BPID) Kaltim Ichwansyah menyebutkan, jalur kereta api yang akan dibangun nanti disebar di beberapa wilayah di Kaltim. Bahkan, diharapkan terhubung dengan jalur kereta api Kalimantan Tengah.

Lalu, seberapa besar peluang keberhasilan kerja sama tersebut? "Korea Selatan punya budaya unik. Bagi mereka, berani melangkah berarti apa yang dikerjakan itu sudah berhasil 50 persen. Ini membuktikan mereka sangat sungguh-sungguh menanamkan modalnya," bebernya.

Dia mengakui, tidak mudah mewujudkan mimpi Kaltim yang memang sejak lama mendambakan alat transportasi kereta api. "Itu sebabnya, kami juga terus berupaya meyakinkan pihak Korea agar mau investasi ke Kaltim," ujarnya.

Korsel berani merogoh koceknya hingga Rp 71,2 triliun bukan tanpa alasan. Saat ini, Korsel sedang membangun pabrik baja terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 17 juta ton per tahun. Untuk mendukung pabrik tersebut, negara itu memerlukan sumber energi batu bara yang tidak sedikit.

"Korea Selatan sendiri sadar, tidak mungkin bisa beli batu bara dalam jumlah besar sekaligus, tanpa membantu sarana infrastruktur di Kaltim. Itu sebabnya mereka mau investasi," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Budi Noviantoro, kepala bidang pencegahan keselamatan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebutkan, lebar rel yang biasanya digunakan selama ini adalah 1,067 meter. Lebar rel yang akan digunakan di Kaltim adalah 1,435 meter.
http://www.jawapos.co.id/index.php?a...il_c&id=304545