Waktu Terapi TBC Bisa Diperpendek

NEW YORK - Jika selama ini terapi pengobatan bagi penderita tuber colosis (TB) dilakukan selama enam bulan berturut-turut tanpa berhenti, kini berdasarkan hasil penelitian oleh Peneliti di Universitas Johns Hopkins, terapi bisa diperpendek menjadi hanya empat bulan.

Dengan menggunakan antibiotik moxifloxacin yang ditambahkan pada obat TB biasa, mampu memperpendek masa pengobatan pasien TBC dua bulan. Penelitian ini dilakukan di Rio de Janeiro, Brazil kepada 170 pria dan wanita positif TB. Demikian seperti dilansir AP.

Semua relawan diberikan tiga standar obat anti TB ditambah moxifloxacin atau obat yang sedikit lebih lama, ethambutol. Moxifloxacin yang diberikan mampu memperpendek waktu pengobatan kepada 85% pasien, dibandingkan kepada 68% relawan yang menggunakan ethambutol.

Studi lanjutan juga menunjukkan berkurangnya waktu perawatan secara signifikan. Studi kedua, juga dilakukan pada tikus dengan TB dalam 10 minggu dengan dosis moxifloxacin lebih tinggi ditambah dengan obat TB rifapentine, serta studi ketiga dilakukan pada sekitar 400 pasien TB di Afrika yang menghasilkan 60% di antaranya menjadi negatif TB hanya dalam waktu dua bulan dibandingkan dengan 55% relawan yang diberikan obat lainnya, termasuk isoniazid.

"Ini kedengarannya fantastik," kata Dr Melvin Spigelman, Direktur Peneltian dan Pengembangan lembaga non profit Global Alliance for TB Drug Development, New York.

"Keilmiahan ada di sana, dan hanya butuh diferifikasi dalam studi yang lebih besar," katanya. Rencananya, kelompok peneliti ini akan mempublikasi 2.400 pasien TB lainnya pada akhir tahun 2007. (Abdul malik/SINDO/ahm)