NEPTUNUS dikenal sebagai salah satu planet paling dingin di sistem tata surya. Berbeda dari planet lain, yang umumnya memiliki suhu semakin dingin di wilayah kutub, Neptunus ternyata memiliki suhu lebih hangat pada wilayah kutub selatan.

Para astronom Eropa menemukan, kutub selatan Neptunus memiliki suhu 18 derajat Fahrenheit lebih hangat daripada planet-planet lain. Padahal, suhu rata-rata di permukaan Neptunus adalah minus 320 derajat Fahrenheit. Neptunus adalah planet yang berjarak sangat jauh dari Matahari, yakni sekitar 2,8 miliar mil.

Karena itu, Neptunus membutuhkan waktu lebih lama untuk mengorbiti Matahari. Alhasil, satu tahun di Neptunus setara dengan 165 tahun di Bumi. Karena memiliki tahun lebih panjang, Neptunus memiliki musim yang lebih panjang pula. Kutub selatan Neptunus diperkirakan memiliki musim panas yang berdurasi 40 tahun (waktu Bumi).

Karena sangat jauh dari Matahari, Neptunus menerima sinar Matahari 900 kali lebih sedikit daripada Bumi. ”Pada saat ini kutub selatan Neptunus sedang menghadap Matahari. Kutub selatan Bumi pada saat ini juga sedang menghadap Matahari. Kutub selatan Neptunus menyerap banyak energi Matahari selama musim panas. Karena itu, wilayah tersebut menjadi lebih hangat,” tutur astronom Eropa Glenn Orton.

Sinar Matahari yang menerpa kutub selatan Neptunus mencairkan metana yang biasanya membeku dalam es. Ketika metana mencair, maka gas pun keluar dan suhu meningkat.

Neptunus diperkirakan memiliki kadar metana lebih tinggi pada kutub selatan daripada wilayah lain. Namun, para ilmuwan belum bisa menjelaskan dari mana asal metana Neptunus yang sangat banyak tersebut. Kendati jauh dari Matahari, atmosfer Neptunus dinilai memiliki aktivitas lebih banyak daripada Yupiter dan Saturnus.


referensi : http://www.okezone.com/