Ribuan warga jompo Jepang mengalami penganiayaan di rumah oleh para kerabatnya sendiri di Jepang, demikian menurut laporan pers Sabtu (22/9), pada saat negara itu menghadapi suatu percepatan populasi kaum jompo.
Lebih dari 12.600 kasus penganiayaan warga jompo dilaporkan selama tahun 2006, sebagian besar peristiwanya terjadi di rumah mereka, demikian menurut survei Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan yang disiarkan Jumat (21/9). Kira-kira 50 kasus penganiayaan yang melibatkan para staf beberapa rumah perawatan jompo.
Survei nasional itu, yang pertama dihasilkan sejak adanya hukum yang bertujuan melindungi para jompo dari penganiayaan yang mulai berlaku sejak April lalu, yang menunjukkan 80 persen korban penganiayaan itu adalah kaum wanita berusia 80 atau lebih. Survei tersebut juga menunjukkan kira-kira 40 persen korban penganiayaan itu menderita sakit jiwa.
Meskipun tradisi masyarakat Jepang menghargai orang jompo, meningkatnya masa hidup dan kurangnya dukungan kesejahteraan telah meningkatkan tekanan pada para keluarga yang mengasuh orang tua jompo dan kakek serta nenek.
Hampir 22 persen dari 127,8 juta penduduk Jepang berusia 65 tahun atau lebih bahkan, demikian menurut data pemerintah yang disiarkan bulan ini. Persentase itu diharapkan hampir dua kali lipat sebelum tahun 2055.
Para anak laki-laki merupakan penyiksa teratas dalam laporan kasus penganiayaan warga jompo, 37 persen. Menantu perempuan tercatat 10 persen sebagai orang yang bertanggung jawab dalam kasus penyiksaan itu, kata laporan tersebut. Kebanyakan korban juga mengalami perlakuan kasar secara verbal, diabaikan atau dicuri asetnya.
tekanan hidup dan biaya hidup di jepang itu sangat tinggi, jadi mungkin bagi mrk orang tua yang tidak bisa apa2 cuma jadi beban keluarga....... tapi pake otak donk emang pas mrk kecil blom dewasa siapa yang menanggung kehidupan mereka? nga berbakti sama sekali.........
Share This Thread