Junta Myanmar Tolak Perundingan Segi Tiga
YANGON - Junta Myanmar menolak tawaran Utusan Khusus PBB Ibrahim Gambari untuk menggelar perundingan segi tiga bersama pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi. Penolakan junta atas tawaran Gambari itu diungkapkan media resmi pemerintah Myanmar, tadi pagi WIB.
Menteri Informasi Myanmar Kyaw Hsan mengatakan, tawaran perundingan segi tiga dari Gambari masih sangat dini. Perundingan segi tiga rencananya melibatkan Gambari, Suu Kyi, dan Menteri Penghubung Jenderal Aung Kyi.
Aung Kyi merupakan menteri penghubung junta yang telah bertemu dengan Suu Kyi selama 75 menit pada bulan lalu. Hsan mengingatkan, semakin kerasnya sanksi internasional terhadap negara yang dulu disebut Burma itu hanya akan membuat situasi semakin buruk.
"Myanmar tidak akan tunduk pada tekanan dari luar. Negeri ini tidak akan pernah mengizinkan pihak asing mengintervensi kedaulatan negara," ungkap Hsan seperti disiarkan stasiun televisi MRTV yang dikontrol pemerintah, Rabu (7/11/2007).
Pernyataan Hsan itu muncul dalam perundingan dengan Gambari di Naypyidaw. Hsan menjelaskan penolakan itu pun terkait sikap Suu Kyi yang tidak merespons syarat yang diajukan pemimpin junta Jenderal Senior Than Shwe sebelum melakukan perundingan.
"Dia (Jenderal Senior Than Shwe) meminta Gambari mendesak Aung San Suu Kyi untuk meresponsnya," lanjut Hsan.
Perundingan langsung tersebut merupakan upaya mengakhiri konfrontasi junta dan oposisi. Selain itu, juga untuk mendapatkan dukungan Suu Kyi agar sanksi internasional terhadap Myanmar dicabut.
Dari New York, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan keprihatinannya atas lambatnya perkembangan yang dicapai Gambari saat kunjungan kedua ke Myanmar. Ban Ki-moon juga meragukan kemungkinan terjadinya pertemuan Gambari dengan Jenderal Senior Than Shwe. (Sindo Sore / Media / jri)
weks... kyknya demokrasi susah diterapkan deh
Share This Thread