Shutter
7/10
-Serem sih kaga, tapi NGAGETIN BANGET... seremnya di belakang tuh..
-Ceritanya mayan waras...
yah segitu aja @_@
Shutter
7/10
-Serem sih kaga, tapi NGAGETIN BANGET... seremnya di belakang tuh..
-Ceritanya mayan waras...
yah segitu aja @_@
Tadi malem sih gwe nonton my sassy girl....
gila gwe ampe menitikkan air mata...anjrit neh film
rating:
9/10
rattatoulie (maap kalo salah tulis)
iseng iseng ajah nonton,hmm ternyata nih film animasi buatan pixar menarik banget,menceritakan tentang seekor tikus yang punya bakat memasak
- cerita yang unik dan menghibur buat dewasa or anak anak
- kualitas grafik bagus
rating 8/10
Victor "monk" Koleshnikov
Jagged Alliance 2
The Brave One
- Akting Jodie Foster ga perlu diragukan lagi.
- Jalan cerita yang cukup menarik, membuat penonton ikut berpikir bagaimana kelanjutan dari kisah petualangan Erica Bain (Jodie Foster) mencari pembunuh calon suaminya.
- Pesan moral yang disampaikan film The Brave One :Great:
overall gw kasih 9/10
rating 10/10
IF ONLY
bgus bgt dtnjukin mana yg namanya cinta sejati !!
yah filmnya drama,gmbar nya biasa aj tp arti dari film ini kena bgt di hati smpai netesin air mata hiks...
cobain nton drpda g crita ntar jd nga rame hehehe...
Genderuwo
Kancut 5 . 1000 + nanah
ini film jlek bnaget, serem kaga, aktor geje, dkk, pokoknya jgn tonton, rugi ntar
yg gw bold maksudnya apaan kk ?
Rogue Assassin
- Jalan cerita yang cukup unik, karena jarang ada film yang menceritakan tentang pertempuran antara Triad Hongkong dengan Yakuza Jepang.
- Pertarungan yang menarik antara Jet Li dengan lawan2-nya termasuk Jason Statham.
overall 7/10
kancut = celana dalam, jadi maksudnya rating dibawah bintang satu..
http://sinema-indonesia.com/neo/category/review/
Dengan bangga, Sinema Indonesia mengumumkan hadirnya film horror “terbener” buatan dalam negeri. Jangan jadi “ilfil” dulu melihat posternya yang kurang menarik, atau beberapa nama pemain yang sering muncul di sinetron. Menonton Hantu adalah salah satu pengalaman menonton di bioskop yang paling fun yang pernah kami rasakan.
Film ini dibuka dengan seorang cewek yang lari di hutan dikejar-kejar hantu. Ini memang standard opening film horror banget, dan ketika hantunya muncul, nggak serem juga. Tapi ketika film berlanjut dengan lima orang anak muda yang akan backpacking ke hutan yang sama dan atraksi debus yang mencengangkan (no animals were harmed during the making of this movie. Yeah, right), film ini berhasil menarik perhatian kami. Dan dari situ, it becomes such a good ride and becomes better and better.
Perbedaan yang paling signifikan yang memisahkan Hantu dari film-film horror berkelas kancut adalah sense or humor yang berkelas, dialog dan akting para pemainnya yang sangat natural. Kalau di film lain karakter-karakternya berdialog seperti entah dari planet mana, karakter-karakter di film ini berinteraksi satu sama lain seperti layaknya kita sehari-hari. Ini yang membuat, sekalipun tidak dijelaskan latar belakang mereka dengan detil, kita jadi peduli dengan nasib mereka. Apakah mereka akan selamat atau tidak. Para pemainnya juga berhasil mengembangkan karakter mereka dengan baik. Bahkan Dhea Ananda dan Dwi Andhika (three words, “Get a haircut, Baby“) yang tadinya kami kira akan jadi beban film ini, ternyata menunjukkan penampilan yang mengasikkan. Makhluk yang menghantui anak-anak ini memang tidak sering muncul (dan lebih serem nggak keliatan ketimbang sebaliknya), tapi atmosfer kengerian berhasil dibangun oleh sutradaranya (sebuah debut penyutradaraan yang patut dihormati). Bahkan, beberapa adegan seremnya sangat “bull’s eye”.
Kecerdasan film ini membuat kita melupakan kelemahan teknisnya. Gambarnya sering burem dan lighting sering yang nggak pas (masak di hutan sering terang banget). Audionya juga naik turun, tapi untung saja musiknya sangat pas dan selalu berhasil membuat atmosfer jadi tambah serem.
Mudah-mudahan Hantu bisa jadi standard film horror Indonesia. Shanker dan Koya, learn from this film. Dan buat Andrianto Sinaga, siapa pun anda, selamat! dan kami tunggu karya-karya anda selanjutnya.
Rating : 3
The word is out. Get this: Film kedua Joko Anwar is a MINDFUCK, dalam tradisi film-film seperti 12 Monkeys dan Brazil. Untuk itu kami berani mengatakan, Terry Gilliam Indonesia telah lahir.
Tidak ada sedikitpun tanda-tanda dari Arisan!, Janji Joni, atau Jakarta Undercover yang mempersiapkan kami untuk menerima KALA, sebuah film yang rasanya dibuat oleh seorang scientist gila yang sesukanya mencampur berbagai macam formula. Di tangan yang salah, ini bisa jadi bencana. Di tangan Joko Anwar, hasilnya adalah sebuah formula baru yang sulit didefinisikan. Tapi jika orang bersedia menelannya, mereka akan merasakan sensasi luar biasa yang akan berujung dengan cinematic orgasmo. Seperti yang kami bilang, it’s a mindfuck.
Di antara film-film generic buatan dalam negeri, sulit dipercaya ada penyandang dana yang mau memberikan uang kepada Joko Anwar untuk membuat film seperti ini. Kami menyatakan salut kepada MD Pictures, terlepas dari kenyataan bahwa logonya hampir terasa seperti efek bawang putih pada vampir.
Dunia buatan Joko Anwar adalah sebuah negeri yang mencekam, dengan orang-orang yang tidak berperikemanusiaan, dari mulai rakyat biasa yang bahkan tidak bergeming saat seorang perempuan menggendong bayi jatuh mengejar bus di waktu hujan, sampai ke menteri yang menyiksa dan membunuh orang untuk mencari kekayaan. Aneh, karena biarpun Joko Anwar mendandani karakter-karakternya dengan outfit barat, semuanya terdengar familiar. Ini adalah negara kita.
Joko Anwar menyampaikan keluh kesahnya dengan sangat stylish, dengan referensi buat film buff yang kami rasa tak ada habis-habisnya, walaupun kami langsung menontonnya dua kali. Selalu ada yang baru yang kami temukan. Kami tidak akan menceritakan ceritanya dengan lebih detil. Percayalah, semakin sedikit anda tahu tentang cerita KALA, semakin nikmat anda menontonnya. Yang perlu anda dengar: ini adalah sebuah film mencekam yang akan membuat anda mencengkeram pegangan kursi anda.
Ini adalah pertama kali kami menyaksikan sebuah film Indonesia di mana semua departemen bekerja dengan kompeten. Akting, art, sinematografi, musik, sound. Sadar atau tidak, film ini telah dengan fatal telah menaikkan benchmark film Indonesia. Kami ngeri untuk masuk ke bioskop untuk menonton film Indonesia berikutnya. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, terlepas dari beberapa kelemahan teknis yang kami yakin disebabkan oleh bujet.
Kami tidak sabar menunggu apa yang akan dibuat Joko Anwar berikutnya. Untuk itu, kami hanya memberikan 4,5 bintang untuk KALA. Tapi, untuk semua yang terlibat dalam pembuatan film ini: SALUT!
Rating : 4,5
Last edited by MimiHitam; 30-10-07 at 16:05.
bis nonton endless love lagi
bis kangen ma unsho kecil sih gw hehe
pelm terbaik sepanjang masa
ada yg nonton serial "24" gak??
wa kasi rating 9.5/10 d nh film seru abis terutama season 3 ke atas..
ceritanya seru bgt d kalo dah nonton bisa2 keterusan nonton terus kelanjutannya.
Kalo Heroes ceritanya lumayan juga
wa kasi rating 8/10
sekarang kan udah keluar season 2nya tp masih kalah ama 24 kalo gw bilang
Prison Break 8.5/10
Prison break juga seru tapi sejak masuk ke season 3 ceritanya jadi aneh banget.. makin ruwet aja kayaknya skenarionya rada2 dipaksai2n supaya si scofieldnya tetep ada di penjara d supaya ga hilang konteks dgn judulnya barangkali.. abis masa sesudah bebas ada2 aja bisa masuk ke penjara lagi mana penjaranya juga ga jelas gitu.. masa penjara dipimpin sama napi juga aneh bgt sh..
ow iya ada yg pernah nonton film house of 1000 corpses gak??
ini film gw kasi rating 0.00001/10 d nh film bener2 ga mutu bgt
ceritanya tentang serombongan orang yg nginep di rumah suatu keluarga tp ternyata keluarga yg mereka menumpang nginep itu jahat smua.. tp yg bikin jelek nh film tuh penjahatnya bener2 ga jelas masa di akhir cerita bisa jd monster sgala udah filmnya juga ga seru dan ngebosenin jalan ceritanya..
rugi mending jgn nonton ini wekekekk
Share This Thread