JAKARTA – Obesitas kian menjadi masalah di berbagai belahan dunia. Bahkan, anak yang mengalami obesitas sejak kecil berisiko terkena beragam penyakit di masa tua bahkan saat remaja.

Jangan lagi menganggap anak gemuk itu lucu. Sejumlah studi menyimpulkan,anak-anak yang kelebihan berat badan sejak usia kurang dari 10 tahun akan menghadapi ancaman stroke pada usia 40 bahkan bisa dimulai sejak usia 30. Kelebihan berat badan yang dimaksud adalah jika anak kelebihan indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) sebesar 20% atau lebih dari IMT normal.

Studi ini sudah diketahui secara luas di seluruh dunia. Sebab itu, orangtua di negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika ketakutan ketika anaknya mulai kelebihan berat badan, lalu mereka datang ke dokter minta program penurunan berat badan bagi anaknya.

“Sayangnya, di Indonesia anak yang gemuk malah dianggap lucu,” ujar spesialis anak dari RS Pondok Indah Jakarta dr H Adi Tagor H SpA DPH.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam “American Journal of Clinical Nutrition” juga kian menguatkan konsekuensi kesehatan yang bakal dialami terkait obesitas anak.

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 172 anak tersebut menyimpulkan, anak usia delapan tahun yang kegemukan atau obesitas, menunjukkan sejumlah tanda atau gejala terkait faktor risiko penyakit jantung saat mereka mencapai usia remaja (15 tahun). Risiko tersebut antara lain tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang buruk, peningkatan kadar gula darah dan insulin (hormon pengatur kadar gula darah).

Keseluruhan gejala tersebut merupakan komponen yang disebut sindrom metabolik, dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes melitus tipe 2.

“Faktor risiko tersebut cenderung bertahan beberapa lama dan akan mengalami peningkatan secara klinis,” ujar Kepala Penulis Studi Dr Sarah P Garnett dari rumah sakit anak di Westmead Australia.

Hasil penemuan Gartnett dan koleganya tersebut sekaligus menegaskan anjuran pencegahan obesitas sedini mungkin. “Konsekuensi obesitas di masa kanak-kanak sangatlah buruk,” tandas Gartnett, seperti dikutip Reuters.

Apa sebenarnya yang menyebabkan seorang anak mengalami kegemukan atau obesitas? Menurut spesialis anak RSAB Harapan Kita dr Tinuk Agung Meilany SpA, sekitar 95 persen obesitas anak disebabkan aspek nutrisional, sedangkan 5 persen adalah penyebab lain, seperti penyakit atau kelainan hormon.

“Nutrisi berkaitan dengan pola makan. Penyebab kegemukan adalah ketidakseimbangan antara jumlah makanan yang masuk (input) dengan yang dikeluarkan (output) dalam bentuk tenaga untuk beraktivitas,” ungkap wanita yang akrab disapa Tinuk ini.

Agar diperoleh nutrisi seimbang, orangtua -terutama para ibu– perlu mengetahui kebutuhan kalori anaknya. Jangan sampai berlebihan karena tubuh manusia punya kemampuan mengubah kelebihan kalori menjadi lemak yang bisa menjadi biang kegemukan.

Sebagai contoh, anak hingga usia lima tahun kebutuhannya adalah 100 kalori per kilogram berat badan. Dari hasil itu bisa direncanakan menu apa saja yang akan dipilih dan diterapkan pada anak setiap hari. Misalkan semangkuk kecil bubur tiga kali sehari ditambah susu tiga gelas dalam sehari, buah-buahan, serta sedikit snack.

“Kalau masih ragu, ibu bisa bertanya pada dokter atau ahli gizi tentang contoh menu harian yang seimbang. Selanjutnya, menu bisa divariasikan sendiri supaya tidak bosan,” tuturnya.

Tidak seperti orang dewasa, IMT pada anak lebih sulit ditentukan karena setiap bulan atau tahun bisa berubah, umumnya IMT anak laki-laki dan perempuan juga berbeda. Penilaian biasanya didasarkan pada kurva pertumbuhan atau kurva persentil yang tercatat di kartu menuju sehat (KMS) masing-masing anak dan dipantau sejak bayi. Begitu pula kebutuhan kalori anak bertambah seiring pertambahan usia dan aktivitasnya.

“Faktor individual juga jangan dilupakan. Ada anak yang tidak bisa menghabiskan makanan dalam porsi besar, bisanya sedikit-sedikit tapi sering misalnya. Hal seperti itu juga perlu dicermati dalam menentukan pola makan yang tepat,” pungkas Tinuk.


referensi : http://www.okezone.com/