Results 1 to 13 of 13
http://idgs.in/36066
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Asia Memburu Bulan

    Raksasa-raksasa Asia, yakni Jepang, China, dan India, berlomba-lomba meluncurkan satelit untuk memetakan sumber daya Bulan dan menjadikan Bulan sebagai “batu lompatan” untuk mengeksplorasi antariksa. Jepang masih memimpin karena lebih dulu meluncurkan satelit pengorbit Bulan.

    Disinilah tempat untuk membahas tentang hal itu, biar ga sumpek juga ::bouncy:: cheers

    selain itu, disini juga buat bahas semakin majunya dunia perangkasaan asia... bukan cuma bulan doank

  2. Hot Ad
  3. #2
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Asia Memburu Bulan

    Tidak hanya berlomba meluncurkan satelit pemantau, Jepang, China, dan India juga giat mempersiapkan pendaratan dan koloni manusia di Bulan.

    Raksasa-raksasa Asia, yakni Jepang, China, dan India, berlomba-lomba meluncurkan satelit untuk memetakan sumber daya Bulan dan menjadikan Bulan sebagai “batu lompatan” untuk mengeksplorasi antariksa. Jepang masih memimpin karena lebih dulu meluncurkan satelit pengorbit Bulan.

    Pada Jumat (14/9/2007) Jepang sukses meluncurkan sistem satelit pengorbit Bulan bernama Kaguya. Namun, China akan segera menyusul dengan peluncuran satelit Chang’e 1 pada akhir tahun. India tidak ingin tertinggal dan berencana meluncurkan satelitnya sendiri pada semester pertama 2007. “Kami ingin menyelidiki Bulan untuk menggali pengetahuan lebih banyak tentang Bulan. Kami akan lebih banyak melakukan misi robotik sebelum mendaratkan astronot ke Bulan,” tutur Presiden Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) Keiji Tachikawa.

    Mengandalkan tiga buah satelit, misi eksplorasi Bulan yang baru diluncurkan Jepang diberi nama Selenological and Engineering Explorer (SELENE). Satu satelit yang bernama Kaguya berperan sebagai satelit utama pemantau bulan. “Kaguya” adalah nama peri jelita dalam dongeng populer Jepang. Peri tersebut konon tinggal di Bulan. Satelit utama tersebut didampingi dua satelit pendukung.

    Sepasang satelit tersebut dilengkapi 14 instrumen observasi yang dirancang untuk meneliti permukaan, gravitasi, dan fitur lain Bulan guna menguak asal pembentukan dan evolusi Bulan. Ketiga satelit tersebut mengorbit 100 km di atas permukaan Bulan. Kepala tim ilmuwan proyek Kaguya Manabu Kato mengungkapkan, Jepang akan mendaratkan robot di Bulan pada 2012 dan 2018.

    Setelah itu, Jepang akan mengirimkan astronot ke Bulan. Dan apabila sukses, maka koloni di Bulan akan dibangun. Lebih dari itu, Jepang juga berencana menerbangkan wahana antariksa ke Merkurius, Venus, dan Yupiter. Jepang bekerja sama pula dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk meluncurkan misi Mars. Kepala Badan Antariksa Nasional China (CNSA) Sun Laiyan menilai, minat terhadap eksplorasi angkasa luar pada saat ini sedang bertumbuh pesat.

    Satelit pemantau Bulan Chang’e 1 pada saat ini sedang dipindahkan dari laboratorium ke lokasi peluncuran. “Apabila tidak ada aral melintang, Chang’e 1 akan diluncurkan pada akhir tahun. Chang’e 1 adalah sebuah permulaan karena China sedang mempertimbangkan misi berawak ke Bulan,” tandas Sun. Direktur CNSA Ji Wu menambahkan, misi Chang’e 1 akan diikuti sejumlah misi robotik selama beberapa tahun.

    Tujuannya adalah mempersiapkan pendaratan astronot China di Bulan. Setelah itu, astronot China akan mulai melakukan kunjungan singkat ke Bulan. “Puncaknya adalah pada 2020. Pada saat itu kami akan mampu mendukung manusia untuk tinggal lebih lama di Bulan dan memanfaatkan sumber daya Bulan. Perbedaan ekstrem suhu permukaan Bulan dapat dimanfaatkan untuk mendukung industri dan Bulan memiliki sumber daya energi potensial,” papar Ji.

    Program angkasa luar China berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2003, China sukses meluncurkan astronot ke orbit Bumi. Alhasil, China menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil meluncurkan manusia ke angkasa luar, setelah Uni Soviet dan AS. Setelah Uni Soviet runtuh, program antariksa Uni Soviet diwarisi Rusia. Guna mengejar ketertinggalan, China menjalin kerja sama dengan Rusia untuk menjalankan misi kolaboratif ke Mars pada 2009.

    Mewakili India, Direktur Vikram Sarabhai Space Centre BN Suresh mengungkapkan, India akan meluncurkan satelit pemantau Bulan Chandrayaan 1 pada Maret atau April 2008. Suresh menjelaskan, Chandrayaan 1 pada saat ini sedang dirakit di stasiun antariksa Sriharikota di India selatan. “Kami sedang mempersiapkan roket pengangkut serta memasang antena penerima data pada satelit,” tandas Suresh. Pada saat ini India masih merahasiakan spesifikasi Chandrayaan 1. Namun, Chandrayaan 1 diperkirakan tidak akan kalah canggih daripada Chang’e 1. Dan, Chandrayaan 1 ternyata bukan satu-satunya misi Bulan yang dipersiapkan India.

    Kepala Organisasi Riset Angkasa Luar India (ISRO) G Madhavan Nair menuturkan, pada 2008 India akan mulai mempersiapkan pendaratan manusia di Bulan. “Namun, misi tersebut mungkin baru terlaksana pada tujuh atau delapan tahun mendatang. Kami sedang berada dalam proses penajaman ide,” ujar Nair.

    Bulan menjadi objek eksplorasi besar-besaran karena Bulan diperkirakan kaya Helium 3. Gas tersebut dinilai sebagai sumber energi alternatif yang potensial untuk menggantikan sumber energi Bumi yang mulai menipis. Helium 3 antara lain dapat digunakan untuk membuat sinar laser. (ahmad fauzi/sindo/mbs)

  4. #3

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Juppon~gatana xD~
    Posts
    1,291
    Points
    1,528.70
    Thanks: 2 / 3

    Default

    kalo di bulang apa ada bahan tambangnya ??

    ::bouncy::

  5. #4
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Satelit Baru India Diluncurkan

    BANGALORE - India telah siap meluncurkan satelit komunikasinya untuk menggantikan satelit terdahulu yang gagal diluncurkan karena roket pembawanya meledak tahun lalu.

    Sebuah kendaraan satelit dengan tinggi 49 meter akan membawa satelit ke angkasa dari landas pacu stasiun luar angkasa Sriharikota di India sebelah selatan.

    "Peluncuran ini sangat penting bagi India untuk memenuhi kebutuhan komunikasi kami yang jumlahnya makin meningkat," ujar pihak penyelenggara, seperti dilansir AFP, Minggu (2/9/2007). Peningkatan layanan telekomunikasi ini meliputi teknologi faksimili dan trafik internet, sampai televisi satelit, transmisi video dan digital satelit newsgathering yang akan dipenuhi dengan meluncurkan satelit Insat-4CR.

    Insat-4CR memiliki berat 2,130 kilogram yang dilengkapi dengan 12 saluran wideband (transponder) yang memungkinkan transmisi digital oleh beberapa jaringan video dan audio pada saat yang bersamaan.

    Insat diluncurkan pertama kali pada tahun 1980. Sejak saat itu satelit ini menjadi sistem komunikasi domestik paling luas di wilayah Asia Pasifik. Tidak hanya menyediakan layanan telekomunikasi tapi juga siaran televisi dan meteorologi, termasuk sistem peringatan dini terhadap bencana. (sar)

  6. #5
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    BEIJING - China telah resmi meluncurkan satelit komunikasinya yang baru ke luar angkasa pada Jumat (01/05/2007) untuk memenuhi kebutuhan sinyal radio dan televise yang lebih luas dan dapat mencakup seluruh wilayah negeri.

    Xin Hua News Agency melaporkan bahwa Pesawat roket Long March-3A diluncurkan ke angkasa dari pusat peluncuran Xichang di **** bagian selatan, 8 menit setelah jam 12 malam waktu setempat. Menyusul satelit SinoSat-3 24 menit kemudian.

    Jadwal peluncuran satelit tersebut dilatarbelakangi oleh gagalnya proses peluncuran satelit komunikasi sebelumnya, SinoSat-2 pada Oktober tahun 2006 lalu. SinoSat-2 gagal diluncurkan karena terjadinya kerusakan pada panel surya dan antenna komunikasi yang tidak berfungsi dengan baik. Untuk membuat satelit pengganti, dibutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk membangunnya kembali.

    **** telah menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk melakukan program luar angkasa milik mereka dan juga berusaha untuk menarik pelanggan dari luar negeri, setelah beberapa kali kegagalan peluncuran pada tahun 1990 dan memiliki dampak yang cukup besar untuk proyek serupa.

    Kedua roket dan satelit yang telah diluncurkan merupakan asli buatan lokal ****. Satelit tersebut tidak dibuat sebagai pengganti SinoSat-2 yang tidak layak. Walaupun operator satelit, Sino Satellite Communication Co, dapat difungsikan sebagai bagian dari layanan yang juga telah dilakukan oleh satelit sebelumnya. (sar)

  7. #6
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by My1st View Post
    kalo di bulang apa ada bahan tambangnya ??

    ::bouncy::
    ga tau.. yg jelas pasti ada, soalnya gua pernah baca, ada yg berimajinasi di BUlan ada pertambangan sama tempat kolonisasi bulan

  8. #7
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    Quote Originally Posted by mimihitam. View Post
    ga tau.. yg jelas pasti ada, soalnya gua pernah baca, ada yg berimajinasi di BUlan ada pertambangan sama tempat kolonisasi bulan
    imajinasi berlanjut..... lama2 ntar akan ada negara koloni di bulan.....dan lama2 timbul konflik dengan negara2 di bumi dan terjadi perang........... kok jadi kaya gundam ye? wahahhhahha
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  9. #8
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by doubledoank View Post
    imajinasi berlanjut..... lama2 ntar akan ada negara koloni di bulan.....dan lama2 timbul konflik dengan negara2 di bumi dan terjadi perang........... kok jadi kaya gundam ye? wahahhhahha
    hal itu bias terwujud.. soalnya luar angkasa buat kiat itu sama seperti dulu penjelajah medieval yg menganggap laut seperti langit

  10. #9
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default

    Klo Masalah Koloni Mars Lebih Berpotensi untuk dijadikan koloni dibandingkan Bulan.
    Bahkan bukan tidak mungkin di Luar Angkasa Akan ditemukan sumber energi baru.

  11. #10
    doubledoank's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Earth
    Posts
    5,177
    Points
    6,890.71
    Thanks: 56 / 57 / 36

    Default

    lebih gampang membangun koloni di bulan daripada di Mars mengingat jarak ke bulan lebih dekat daripada mars........... tapi mungkin itu udah generasi anak cucu kita nantinya kalo emang beneran bisa terjadi............
    Nothing is so common as the wish to be remarkable. - Shakespeare

  12. #11
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by doubledoank View Post
    lebih gampang membangun koloni di bulan daripada di Mars mengingat jarak ke bulan lebih dekat daripada mars........... tapi mungkin itu udah generasi anak cucu kita nantinya kalo emang beneran bisa terjadi............
    Benar Kemungkinan Besar Kita Tidak akan Pernah Mengalaminya.

  13. #12
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by ekspresi View Post
    Klo Masalah Koloni Mars Lebih Berpotensi untuk dijadikan koloni dibandingkan Bulan.
    Bahkan bukan tidak mungkin di Luar Angkasa Akan ditemukan sumber energi baru.
    yupz.. tunggu aja saatnya ntar pas udah pada sampe di Mars..

    *oot* gua sih gampang, malah gua ke gliese 581 c juga bisa.. tinggal jadi teleport ::bat:: wkwkwk

  14. #13
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Jakarta (ANTARA News) - "Orang Amerika sudah menginjak kakinya di bulan, namun kita mengintip bulan saja masih dipertentangkan," kata Menteri Agama (Menag), M. Maftuh Basyuni, di kediamannya di Jakarta, Kamis malam, tatkala mengomentari masih kuatnya perbedaan Organisasi Massa Islam (OMI) tentang penentuan 1 Syawal 1428 Hijriah atau Lebaran 2007.

    Pertentangan antar-OMI masih kuat. Muhammadiyah jauh hari sudah mengumumkan bahwa 1 Syawal jatuh pada 12 Oktober 2007, dengan dasar menggunakan metode hisab, sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) masih menunggu sidang Isbat yang akan digelar di Departemen Agama (Depag) pada 11 Oktober nanti.

    Jadi, lanjut menteri, sampai saat ini belum dapat dipastikan jatuhnya 1 Syawal. Pasalnya, karena pemerintah menggunakan metode rukyat dan hisab. Jika pada rapat Isbat nanti dilaporkan bahwa hilal tak dapat dilihat, maka puasa Ramadhan dilaksanakan selama 30 hari dan otomatis 1 Syawal jatuh pada 13 Oktober 2007.

    "Mengapa kedua OMI terbesar di tanah air itu berbeda dalam penentuan 1 Syawal, karena keduanya memiliki metode yang berbeda," kata menteri, sambilmenambahkan, "Tak aneh, ketika kedua pimpinan OMI tersebut bertemu di Kantor Wapres, Jusuf Kalla berkomentar, orang AS sudah ke bulan. Kita ngintip bulan saja masih dipertentangkan."

    Kendati begitu, Maftuh mengaku gembira, usai kedua pimpinan OMI bertemu, para pakar astronomi dari kedua OMI membuka diri dan mau bertukar pikiran. Mendiskusikan tentang kalender Masehi, mencari metode yang tepat dan menyamakan terminologi sampai kepada metode yang akan digunakan untuk masa datang.

    Karena Muhammadiyah sudah menentukan 1 Syawal pada 12 Oktober 2007, tentu hal itu tak akan dapat diubah. "Hal ini sudah terlanjur ditentukan," katanya.

    Namun demikian Menteri masih dapat berharap bahwa pada sidang Isbat nanti hilal sudah dapat dilihat, sehingga pelaksanaan Lebaran dapat dilaksanakan oleh seluruh OMI di tanah air. Kalaupun ada perbedaan, ia berharap pula bahwa perbedaan tersebut jangan dijadikan pertentangan.

    Maftuh mengimbau semua pihak mau melepaskan segala egois, dan masing-masing pihak menggunakan domir (hati nuraninya), maka akan ditemui titik kesepahaman dalam penentuan 1 Syawal. Dengan begitu, negara Islam lainnya tak lagi merasa heran dengan penentuan Lebaran di Indonesia.

    Menanggapi kemungkinan berbagai OMI tak juga bersepakat dalam penentuan 1 Syawal dan kemudian Menteri Agama mengambil sikap "keras", Maftuh mengatakan jika hal itu hendak dilakukan, tentu sudah dilakukan sejak dahulu. "Saya bisa, tapi tak akan hal itu dilakukan," katanya.

    "Saya tak akan bersikap otoriter. Biarkan masing-masing OMI bertemu dan menemukan titik persamaan," ujar Maftuh
    http://www.antara.co.id/arc/2007/10/...ngintip-bulan/

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •