Berat untuk mengetik kata demi kata yang saya tuangkan langsung dari hati saya . .
Tapi semoga ini bisa menjadi teman para pembaca sekalian di malam natal yang indah ini . .
Please, check it out . .
My name is basten, just call me ten . . saya anak ke 2 dari 3 bersaudara, yah cukup ideal jumlah saudara kandung yang saya punya, sekalipun banyak mitos yang saya dengar bahwa anak yang tengah sering kena sial, setidaknya saya bisa menepis mitos itu hingga saat ini.
Lahir di tengah2 keluarga yang berbeda kepercayaan tidaklah gampang, anda harus memilih dimana anda berdiri, itupun kalau anda diberi kesempatan untuk menentukan pilihan. Karena ibu saya adalah penganut agama Kristen yang taat jadi kami bertiga memilh jalan sesuai yang diajarkan ibu kami. Setiap tahun ibu kami selalu memberikan kami hadiah natal, seperti kebanyakan keluarga kristen pada umumnya. Dan sampai SMA baju natal itu masih disimpan baik2 sekalipun dah banyak yang kekecilan, tapi sebagai kenangan natal dari ibu buat kami.
Singkat cerita saya pun beranjak dari bangku SMA menuju lantai Universitas, yang membuat saya harus meninggalkan rumah alias merantau, jauh dari orang tua dan saudara2 saya. Satu pesan ibu saya sebelum saya berangkat dari rumah, bahwa saya harus rajin ke gereja dan baca kitab suci, kemudian dia mendoakan saya.
Di kampus semua berjalan sesuai keinginan saya, tidak ada orang tua yang mengatur dan saudara2 yang sering memberi nasehat.
Everything is seems to be better and better, hati muda saya berkata seperti itu. Bulan 12 tahun pertama saya di kampus, ibu saya meminta saya pulang untuk natal, tetapi saya menolak dengan alasan bahwa habis tahun baru ada UTS, jadi tidak memungkinkan untuk pulang. Memang benar ada UTS, tapi alasan saya lebih berdasar pada bermain dengan teman lebih enak.
Jadi saya tidak pulang ke rumah saat natal pada tahun itu. Hal itu berlanjut sampe ke natal tahun2 berikutnya sampe tahun ketiga ketika saya tamat dari kuliah.
3 tahun tidak pulang ke rumah adalah waktu yang sangat lama bagi saya, yang mampu membuat saya kangen akan rumah, apalagi setelah teman2 saya berpencar kerja ntah kemana. I miss home, i really mis mom, dad, and my family.
Apalagi ibu dan bapak udah mulai sakit2an, saya sangat ingin pulang ke rumah, setidaknya untuk menunjukkan hasil didikan mereka kepada saya. Ya, natal tahun depan saya akan pulang.
Tapi segalanya gak berjalan sesuai yang diinginkan, ada saja halangannya. Kesibukan pekerjaan membuat saya tidak pernah ke gereja lagi, baca kitab suci, dan persekutuan dengan teman2 seiman. Kerohanian saya yang dipupuk dahulu lama2 mulai pudar. Apalagi kantor saya hanya memberi izin cuti 3 hari buat hari raya. Oh, i can't believe it. Setelah berpikir sekian lama, saya memutuskan untuk tidak pulang. Rencana dari tahun lalu buyar seketika. Selain karena tidak ada waktu, dana juga udah habis buat bermain dota.
Tepat tanggal 24 ini adalah tahun keempat saya tidak natal bersama keluarga saya. Yang buat saya sedih bukan karena saya tidak ada duit atw waktu, dan tidak ada teman, tapi karena saya udah kehilangan sesuatu yang berharga yang ditanamkan ibu saya sejak kecil, yaitu ke gereja dan baca kitab suci.
Malam hari ini menjadi malam perenungan bagi saya, apa yang telah saya lakukan satu tahun ini, apakah itu bisa membuat orang tua saya bangga, atw malah membuat mereka semakin sedih karena anaknya yang satu ini tidak ingat akan pesan2nya dahulu.
Malam natal ini saya habiskan dengan kesendirian, without family, and without friend. I deserved it.
Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua yang membaca. Thank you and God bless you.
Merry Christmas everyone!![]()
Share This Thread