makanya mending tunnel................................. tapi aman lah, pasti udah diprediksi banyak ahli sebelum dibangun
makanya mending tunnel................................. tapi aman lah, pasti udah diprediksi banyak ahli sebelum dibangun
klo Lorong Bawah laut spt Inggris - Perancis gimana??
lebih bahaya yg Jembatan atau lorong bawa laut??
jembatan lebih baaya tp lebih murah, tunnel lebih mahal tp lebih aman.. tapi modal bisa balik lah kalo pasang papan adv banyak2 di jembatan/tunnelnya..
tunnel itu seperti apa?
jembatan juga?
ADD YM KU DONK : [email protected]
tunnel itu terowongan bawah tanah, kyk yang Inggris-Perancis
baru mikir jgua saya...
kalau jembatan gimana????
kan ada Besi + Korosi gitu..
ingat loh air laut itu Asin, bisa mempercepat Korosi pula.... Jembatan juga kalo ada kapal gede mau lewat gimana tuh?
semuanya udah dipikirkan kali.. jgn liat sisi negatif terus, liat sisi negatif malah membuat kacau.. liat positifnya aja
Yah asal benar aja bangunnya gpp lah.
Btw ingat pembangunan waduk jatiluhur? katanya pake tumbal 5 org dikubur hidup2 yah?
Pembangunan jembatan ini gmn yah? Kan juga salah satu mega proyek.heheeheh
Serem.........
Haduh sorry kalo oot. tapi beneran loh pembangunan waduk jatiluhur pake tumbal.
Back to topic: Si Tomi Winata berani juga yah, investasi segitu gede. Kira2 balik modalnya gmn ya caranya? Pake sistim jalan tol ato apa?
Gw minta 1%nya boleh ga?
wee...yang bener...
buset dah indo punya dana nya g..??
saya yakin kalo tiap orang di indonesia nyumbang Rp. 1000/bulan untuk jalan itu pasti bisa kok...
wong indonesia kan sekitar 200jutaan, jadi klo 1000/orang pasti bisa donk....
Tumbal Orang??? mana mungkin???
btw jembatannya lebar dan panjangnya brp ??
ntar kalo pas di jembatannya macet gmn ?![]()
Kandungan local jembatan Selat Sunda capai 50%
MERAK: Konsorsium pengembang jembatan Selat Sunda menjamin pemakaian sumber daya muatan lokal akan mencapai 50% dalam pembangunan proyek bernilai US$10 miliar tersebut.
Namun, penggunaan tenaga ahli asing dan barang impor tidak terelakan karena terbatas sumber daya lokal yang ada untuk memenuhi kebutuhan proyek itu.
Chairperson Wiratman&Associates, Wiratman Wangsadinata, mengatakan muatan lokal bisa diserap sekitar 50%, selebihnya harus diimpor karena tingginya teknologi yang dipakai untuk proyek itu.
"Yang pasti kendali proyek itu ada pada kita karena kita cukup mampu untuk itu. Tapi pemakaian tenaga asing tidak bisa dihindari karena terbatasnya tenaga ahli yang kita miliki," katanya di sela-sela penandatanganan nota perjanjian (memorandum of agreement/MoA) proyek itu, kemarin.
Sejumlah pihak yang terlibat dalam kerja sama proyek pembangunan jembatan Selat Sunda menandatangani nota kesepakatan proyek bernilai US$10 miliar tersebut.
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., pengusaha Tommy Winata, Wiratman dari Wiratman&Associates melakukan penandatanganan nota perjanjian, di atas kapal Tunas Wisesa 03 dalam perjalanan di perairan Selat Sunda.
Dalam kesempatan itu hadir pula Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta, Mensesneg Hatta Radjasa hadir mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan juga Gubernur Sumatra Selatan Sjahrial Oesman.
Untuk tahap awal akan dilakukan studi kelayakan awal oleh Wiratman&Associates bersama dengan jasa teknik yang diperkirakan akan menghabiskan dana US$190 juta.
Pekerjaan itu diproyeksikan selesai sekitar 2009 dengan tahap konstruksi pada 2012.
Gubernur Banten mengatakan proyek itu didukung penuh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mengutus Mensesneg dan Kepala Bappenas.
DPRD mendukung
Sementara itu, Koordinator Ketua DPRD se-Sumatra dan Jawa, Ade Priyatna, mengatakan eksekutif dan legislatif di wilayah itu sepakat mendukung penuh pengembangan jembatan Selat Sunda.
Pasalnya, proyek itu bernilai strategis yang mencakup kepada kepentingan sekitar 180 juta jiwa penduduk yang dalam dalam jangkauan proyek itu.
"Bisa saja proyek didukung melalui anggaran daerah yang dialokasi secara kolektif dalam beberapa tahun ke depan," katanya.
Sementara itu, Paskah mengatakan proyek itu dikembangkan dengan format kerja sama pemerintah dengan swasta dalam upaya mempercepat pengembangan integrasi lalu lintas darat antara Jawa dan Sumatra.
Dalam hal itu, pemerintah masih mencari format untuk pengadaan anggaran bagi proyek itu. "Apakah penyediaan melalui APBN atau sepenuhnya swasta. ini masih digodok keputusannya. Yang jelas ini proyek penting."
Sebelumnya diberitakan, Artha Graha Group, yang dikendalikan pengusaha Tommy Winata, menggandeng Wiratman&Associates untuk melakukan studi kelayakan awal bagi pengembangan proyek jembatan Selat Sunda dengan investasi mencapai US$10 miliar.
Heka W. Hertanto, Corporate Communication Manager Artha Graha Group, mengatakan pihaknya diminta pemda se-Jawa dan Sumatra untuk melakukan studi kelayakan awal untuk memulai kembali rencana pembangunan wahana Selat Sunda untuk kepentingan strategis jangka panjang bagi perekonomian nasional.
Hal itu, tambahnya, juga tindak lanjut dari permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar dilakukan percepatan pembangunan jembatan Selat Sunda pada 4 September 2007. ([email protected])
Oleh Irsad Sati
Bisnis Indonesia
lihat juga
http://www.suramadu.com/
Share This Thread