Talabani Beli ke Tiongkok
WASHINGTON - Dengan dalih kebutuhan sangat mendesak, Iraq akhirnya memilih Tiongkok untuk memenuhi pengadaan peralatan militer mereka. Order yang diberikan Presiden Iraq Jalal Talabani senilai USD 100 juta (sekitar Rp 910 miliar).
Menurut Talabani, seperti dilansir Washington Post kemarin (4/10), sebenarnya mereka berniat memesan senjata-senjata itu ke Amerika Serikat. Namun, kapasitas produksi persenjataan AS tidak mampu mencukupi kebutuhan sesuai keinginan mereka.
"Salah satu permintaan kami adalah agar mereka bisa mengirimkan senjata secepat-cepatnya," kata Talabani.
Bukan tanpa alasan jika Iraq ingin kebutuhan persenjataannya segera dipenuhi. Sebab, hanya satu dari lima personel polisi di negeri itu yang dilengkapi senjata. Karena itu, Talabani akhirnya memesan peralatan militer kepada Tiongkok. Antara lain, 110 ribu pucuk AK-47.
Pesanan peralatan militer senilai ratusan miliar rupiah kepada Tiongkok itu mencemaskan sejumlah petinggi AS. Mereka khawatir jika sebagian senjata nanti jatuh ke tangan para pemberontak.
"Masalahnya, pemerintah Iraq hingga kini belum memiliki rencana pasti untuk pendistribusian senjata-senjata tersebut. Seharusnya mereka memonitor dan selalu mengecek," kata Rachel Stohl dari Pusat Informasi untuk Pertahanan (CDI).
Seorang staf administrasi Bush yang tidak mau disebut namanya menjelaskan soal ketidaksanggupan AS untuk penyediaan peralatan militer bagi Iraq itu. "Sebenarnya kami bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan sendiri," ujarnya.
Pabrik-pabrik di Amerika lebih difokuskan untuk mencukupi kebutuhan serdadu Paman Sam sendiri. "Jadi, memang benar sekali kalau kita tidak mampu menyediakan senjata-senjata yang mereka pesan."
Share This Thread