Adobe Reader dan Adobe Acrobat dapat mengizinkan program tak diinginkan memasuki komputer tanpa sepengetahuan pemakai. Program-program tak diinginkan ini dikhawatirkan mampu mengambil alih komputer dan mencuri data pribadi, mengirimkan ribuan spam e-mail, dan menyerang sistem komputer pemerintah.

Pihak Adobe menyatakan kelemahan ini hanya mempengaruhi komputer yang memakai Sistem Operasi Windows XP dan browser Internet Explorer 7. Mereka juga berkata sedang memperbaiki kerusakan tersebut namun perbaikannya mungkin belum tersedia hingga akhir Oktober.

Para ahli keamanan jaringan yakin hal itu akan terlambat untuk menghentikan para hacker menembus firewall para pengguna dan menanamkan program perusak mereka. Ahli keamanan jaringan Gadi Evron dari Beyond Security mengajak para pengguna untuk memaksa Adobe mempercepat perbaikan.

Program tak dikehendaki sebenarnya adalah masalah umum. Contohnya seperti terkorupsinya situs jual beli eBay, fasilitas internet telepon Skype, dan software instant message AOL. Hacker biasanya menyembunyikan program-program ini dalam dokumen Ms Word dan file-file foto, dan akan tereksekusi ketika pengguna komputer membuka file-file tersebut.

Perbedaan kasus-kasus yang ada dengan kasus Adobe adalah perusahaan Adobe sebenarnya telah memiliki solusi namun menunda hal itu. Menurut direktur keamanan Adobe, John Landwehr, solusi ini ditunda hingga mereka memastikan update software ini telah siap.

Adobe sudah memberikan solusi di www.adobe.com/support/security/ perihal masalah ini, namun Landwehr mengatakan solusi itu baru ditujukan untuk para administrator yang mengelola jaringan perusahaan, bukan para pelanggan. Pihak Adobe mengatakan mereka akan menaruh informasi di website mereka jika update softwarenya sudah siap.