Results 1 to 3 of 3
http://idgs.in/38805
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Angry Bocah Penyodomi Gilir 5 Sekaligus

    Bocah Penyodomi Gilir 5 Sekaligus
    Jakarta - Buku porno dan film bokep disajikan Johan (13) untuk membakar birahi korbannya. Johan bahkan tidak segan-segan memukuli korbannya jika menolak disodomi.

    "Teman-teman saya disuruh lihat majalah porno. Setelah itu baru satu-satu suruh ngisep punyanya Johan. Setelah ngisep, Johannya nyiumin satu per satu mulut hingga *****. Mereka terus disodomi dari belakang. Kadang 5 sampai 6 orang," kata Agi (11).

    Hal ini disampaikan Agi di rumahnya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2007).

    Agi yang menjadi salah satu korban sodomi ini mengaku kerap diminta Johan menjaga pintu rumahnya saat tengah 'berpesta seks'.

    "Saya disuruh jaga karena saya pernah menolak. Waktu itu saya disuruh ngisep. Karena saya takut, saya coba, tetapi saya mau muntah... ugh bau banget," ujarnya.

    Nah... Johan melakukan perbuatan bejat itu kala sang ibu pergi berjualan jamu. Biasanya, Johan menggilir korbannya di rumah kontrakannya sekitar pukul 10.00 WIB.

    "Nggak ada yang berani ngelawan. Pernah ada yang ngelawan, Aldi, tetapi langsung dipukuli dan diinjak-injak," kata Agi. (aan/sss)
    http://www.detiknews.com/indexfr.php...760/idkanal/10

  2. Hot Ad
  3. #2
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Keluarga Korban Sodomi Johan Minta Pelaku Dihukum Setimpal
    Andi Saputra - detikcom

    Jakarta - Meski masih di bawah umur, kelakuan Johan memang kelewatan. Bocah berumur 13 tahun ini tega menyodomi 12 temannya. Keluarga korban pun meminta Johan diproses hukum.

    "Meski anak-anak kan harus diberi pelajaran. Pokoknya harus diproses sesuai hukum," kata Anwar, ayah dari seorang korban sodomi di rumahnya, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (19/10/2007).

    Anwar menduga kelakukan Johan akibat sering nonton film bokep bersama teman-teman yang usianya jauh lebih tua.

    "Perubahan setelah kebanjiran sekitar awal tahun. Dulunya dia biasa saja, nakal-nakalnya anak-anak. Mungkin karena sudah akil balik ya, 13 tahun," ujarnya.

    Menurut Anwar, belum ada satu pun aparat kepolisian yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kasus ini masih dalam tahap pemberkasan (BAP).

    Visum

    Hasil visum 4 korban menunjukkan pernah disodomi oleh Johan. Korban mengeluh sakit di bagian dubur.

    Keempat korban yang telah divisum adalah Faisal, Syaiful, Agi, dan Toni.

    "Bekasnya tidak ada, tetapi pernah disodomi. Bekas hilang karena sudah lama tidak disodomi lagi," kata Anwar.

    Pengamatan detikcom, rumah kontrakan Johan sunyi senyap. Rumah semipermanen warna biru itu terkunci rapat. (aan/sss)

    http://www.detiknews.com/index.php/d...769/idkanal/10
    Last edited by MimiHitam; 19-10-07 at 18:18.

  4. #3
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    ternyata ini bukan hal baru

    Selasa, 29 Juli 2003

    Siswa SD Menyodomi Sembilan Bocah

    Tasikmalaya, Kompas - Deni (12), siswa sekolah dasar warga Kampung Cicariang, Desa Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga telah menyodomi sembilan bocah berusia antara tujuh hingga 12 tahun.

    Akibat dari perbuatan yang diduga dilakukan Deni antara bulan November 2002 hingga Juli 2003 ini, para orangtua yang memiliki anak laki-laki di Kampung Cicariang sekarang merasa resah kalau-kalau anaknya menjadi salah satu korban sodomi.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tasikmalaya Ajun Komisaris Hasanudin mengakui adanya kasus sodomi tersebut.

    "Sekarang saya belum dapat berkomentar banyak karena kasus ini sedang ditangani oleh Polsek Kawalu," kata Hasanudin, Senin (28/7). Sampai sekarang, polisi belum menahan Deni.

    Di saat polisi masih menyelidiki kasus ini, pada tanggal 22 Juli 2003, orangtua Deni bernama Mansur (43) telah membuat pernyataan tertulis dengan tujuh orangtua yang anak mereka diduga menjadi korban sodomi.

    Isi pernyataan yang pembuatannya disaksikan Kepala Desa Karsamenak, Wawan Sugiawan, dan beberapa tokoh masyarakat Desa Kersamenak lainnya adalah bahwa kasus sodomi itu akan diselesaikan secara kekeluargaan.

    Inti dari penyelesaian secara kekeluargaan yang dimaksud adalah Mansur wajib membantu biaya pengobatan seluruh anak korban sodomi, mengawasi Deni dengan ketat, dan meminta maaf kepada para korban sodomi. Sebagai balasannya, para keluarga korban sodomi tidak akan menuntut apa pun kepada Mansur yang dibuat bingung ulah anaknya.

    Menurut Wawan, sembilan anak korban sodomi yang semuanya warga Kampung Cicariang itu adalah Yudi Gunawan (7), Asep Khoerojikin (9), Jajang Nurjaman (11), Widi Praseteo (12), Ilham (11), Abdul Azis (6), Arip Rahman (11), Fahmi Firmansyah (8), dan Wildan (10).

    Wawan menuturkan, kasus sodomi ini terungkap setelah pada pertengahan Juli lalu, Wildan (10) mengeluh merasa sakit di bagian **** kepada ayahnya, Amin (45).

    Mendengar keluhan ini, Wildan lalu dibawa berobat ke dokter Dedi di Kawalu. "Menurut dokter, sakit Wildan diduga karena sodomi. Ini dibuktikan dengan adanya lecet dan kemerah-merahan di bibir lubang anusnya," jelas Wawan.

    Ketika ditanya di rumah oleh orangtuanya, lanjut Wawan, Wildan mengaku jika dia baru saja disodomi oleh Deni. Dengan marah bercampur kesal, Amin lalu melaporkan peristiwa ini ke Kepolisian Sektor Kawalu.

    Berdasar hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, korban sodomi ternyata sembilan anak. Namun, jumlah korban diperkirakan masih akan bertambah.

    "Sekarang banyak orangtua di Cicariang yang takut jangan-jangan anaknya pernah disodomi oleh Deni," kata Wawan. (NWO)

    Siswa SMP Sodomi Dua Bocah Tetangganya
    05 Desember 2003

    TEMPO Interaktif, Jakarta:Seorang siswa kelas II SMP dilaporkan ke Kepolisian Resort Jakarta Selatan (Polres), Kamis (4/12) malam, karena diketahui menyodomi dua bocah tetangganya.

    Kejadian ini diketahui setelah seorang saksi, Avis, 8 tahun, bercerita kepada orang tuanya, Rojali, 41 tahun, kemarin (4/12) sore, bahwa dia pernah melihat kedua orang temannya, Ri (kelas IV SD) dan Ad (Kelas VI SD), disodomi di rumah Mang Ucing, rumah kosong dekat kandang ayam.

    Sebelumnya, dengan malu-malu Avis bercerita kepada bapaknya bahwa ia melihat tersangka Dedi memeloroti celana Ri dan Ad. Setelah itu tersangka Dedi menyodomi kedua korban. Perbuatan sodomi ini telah lama diketahui Avis tapi dia malu bercerita.

    Merasa geram mendengar cerita tersebut, orang tua Avis langsung ke rumah salah satu orang tua korban, Ro, 44 tahun, ayah Ri, dan menceritakan hal tersebut.

    Menurut pengakuan tersangka, Dedi, dia sudah lama menyodomi teman-temannya. Perbuatannya ini pernah dilakukan di kandang ayam, rumah kosong milik Mang Ucing, dan di rumah Ikbal, salah satu teman pelaku.

    Untuk melakukan perbuatannya, Dedi membujuk korban dengan membelikan mereka es jus. Setelah itu mereka disodomi. Pelaku mengancam kalau tindakan ini dilaporkan ia akan menghabisi korban dengan jurus macan yang ia kuasai. Saat ini palaku mengaku akan naik pangkat dalam kelas bela diri.

    Ri, menurut pelaku, pernah disodomi sebanyak dua kali. Menurut Dedi, sebelumnya dia pernah disodomi oleh dua orang di Lebak Bulus. Setelah itu, dalam pergaulan sehari-hari pelaku sering menggunakan kata-kata jorok saat bergaul dengan teman-temannya. Kemudian teman-temannya menjuluki dia dengan sebutan sebo (***** bokep).

    Menurut ibu pelaku, At, yang menemani pelaku ke Polres, prilaku anaknya sebelumnya baik-baik saja. Pelaku merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Dia termaksud anak yang rajin dan juara IV di kelasnya. At mengaku tidak tahu anaknya mengalami kelainan. Ayah pelaku, Na, menderita stroke sejak 1,5 tahun yang lalu.

    Terakhir pelaku melakukan sodomi di Jalan Mandala Cilandak Barat Jakarta Selatan di rumah kosong milik Mang Ucing. Rumah korban pun tidak jauh dari lokasi tersebut (korban tetangga pelaku). Kasus ini langsung diserahkan ke Polres Jakarta Selatan.

    Saat ini petugas Polres Jakarta Selatan sedang menindaklanjuti penyidikan. Pelaku sendiri untuk sementara ditahan di Polres Jakarta Selatan.

    Ag (13) Menyodomi dan ******* Bocah

    TASIKMALAYA, (PR).-
    Remaja tanggung berusia 13 tahun diduga telah memerkosa bahkan menyodomi anak tetangganya sendiri yang masih berusia tiga tahun. Peristiwa itu terjadi di Kampung Pamulihan Desa Sukamaju Kidul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Kasus tersebut masih diusut pihak Polres Tasikmalaya.

    Ibu kandung korban, di sela-sela pemeriksaan di ruang sat reskrim, Senin (29/9), mengungkapkan musibah yang menimpa putri kesayangannya terjadi Jumat (26/9). Seperti biasa, putrinya sebut saja Mawar, suka bermain di rumah tetangga. Ia sendiri menjaga warung miliknya.

    Sekira pukul 9.30 WIB, menurut ibu korban, ia tengah menanti anaknya pulang yang sedang main di rumah tetangganya. Ia sendiri sempat memanggilnya, namun karena harus menunggu warung, akhirnya ia memilih untuk terus menunggui warungnya.

    Tidak lama kemudian, kata ibu korban, tiba-tiba Mawar terlihat berlari-lari kecil menuju rumah. Ketika ditanya, bocah itu menjawab bahwa ia pulang dari rumah Ag, remaja kelas I SMP yang rumahnya tak jauh. Saat ditanya main apa, Mawar menjawab habis main kuda-kudaan bersama Ag.

    Kaget bercampur penasaran, kata ibu korban, sekali lagi anak itu ditanya. Anak yang masih polos itu dengan bahasanya sendiri tetap mengulang apa yang diucapkan sebelumnya. Bahkan, kali ini sambil memeragakan pengalamannya. "Saat itu juga saya memeriksa sekitar kemaluannya. Saya sempat lega karena tidak ada bekas apa-apa. Tetapi, saat Mawar ditanya lagi, ia bilang ada darah dan sempat dibersihkan oleh Ag dan saya langsung lemas," ujar ibu korban.

    Ia menjelaskan saat itu juga membawa Mawar ke Puskesmas Indihiang, namun pihak puskemas menyarankan agar membawa anaknya ke RSU Tasikmalaya. Hasil pemeriksaan medis di RSU, vagina dan dubur korban lecet-lecet akibat dimasuki benda tumpul.

    Pulang dari RSU, kata ibu korban, langsung memberitahukan kejadian yang menimpa putrinya ke suaminya yang sudah ada di rumah. Suaminya tampak emosi, namun melaporkan hal itu ke ketua RT. Malamnya dilakukan musyawarah dengan Ag yang kemudian didampingi ayah kandungnya serta sejumlah tokoh setempat.

    Semula Ag sempat mengelak telah berbuat asusila pada Mawar. Setelah didesak, akhirnya remaja itu mengaku perbuatannya. "Setelah yakin Ag telah berbuat bejat pada anak saya, Sabtu (27/9) siang saya lapor ke polres," kata ibu korban.

    Hingga Senin (29/9) siang, Kanit Ruang Pemeriksaan Khusus (RPK) Brigpol Ny. Nana Omanah masih berupaya keras mengorek keterangan dari korban. Senin sore rencananya korban menjalani visum. (A-113)***

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •