Results 1 to 3 of 3
http://idgs.in/388220
  1. #1
    the_omicron's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    di Cinere say........... Ongoing Novel: S|L|M
    Posts
    3,908
    Points
    13,246.30
    Thanks: 6 / 116 / 69

    Default [Cerpen] The Turtle


    Author : The_Omicron
    Site : www.the-omicron.co.cc / novelamatir.blogspot.com
    Genre : Fiction, Drama, Tragedy, Satire.
    The Turtle is under copyright law © 2011 the-omicron.co.cc



    ________

    www.the-omicron.co.cc and novelamatir.blogspot.com presents...


    The Turtle



    _______

    Pernah mendengar istilah "bullying"? Ya, "bullying"; peristiwa dimana satu orang maupun sekelompok orang menekan satu orang atau sekelompok orang lainnya, dan itu terjadi dimanapun di dunia ini. Bah, bahkan kau pun tentu pernah menjadi salah satunya, kau tahu itu dari sudut pandang pertama.

    Dan kali ini, terjadi kepada seseorang bernama Hugo Barnest. Walaupun namanya bagaikan seorang pria jantan dengan bulu dada dan suara super rendah dalam bentuk manusia tinggi besar berlapiskan otot, tidak begitu dengan Hugo yang ini. Introvert, berkacamata, berselera fashion rendah, dan pintar dengan ekstra wajah culun menjadikannya tipikal seorang pecundang di mata remaja masa kini. Umur yang lebih muda setahun dari angkatannya tidak dapat membantunya, malah seakan menjadi pembenaran atas apa yang Trio TRA lakukan. Kau tahu apa yang seharusnya sebuah trio yang memberi nama kelompoknya lakukan, mem-bully seseorang. Dan seseorang yang beruntung tersebut adalah.. coba kau tebak, yep, Hugo.

    Setiap hari, setiap saat, bertemu maupun tidak bertemu mereka, Hugo selalu mendapat perlakuan 'spesial' dari trio tersebut. Bahkan semua orang tampak menyukainya, mereka tertawa gembira saat Trio TRA tengah memaksa Hugo berlari mengejar mereka untuk mengambil celananya yang diambil.

    Lalu? Bagaimana dengan para guru? Guru? Heh, Hugo pernah mencoba mencari keadilan dari sejumlah manusia yang disebut "guru" itu. Bang, Hugo mengadu, Trio TRA mendapat skorsing, seminggu kemudian, semuanya kembali seperti semula. Bahkan lebih baik, trio tersebut kini sering memberi "bonus" pada Hugo hingga ia tak berani lagi mengadu kepada guru.

    Pulang ke rumah tidak membantunya pulih dari tekanan, seorang ibu yang kini menjanda dan harus bekerja untuk menafkahi hidup mereka seolah tak ingin peduli pada apa yang terjadi pada dirinya. Kau bisa membayangkan Hugo bagaikan daging yang sedang dipanggang. Bagaimanapun posisinya, ia tetap sedang terbakar.

    Entah mengapa Hugo harus mengalami semua ini, mungkinkah ini sebuah kutukan? Atau sebuah hukuman dari langit? Atau bahkan keduanya? Lalu apa yang telah ia lakukan hingga ia harus menerima perlakuan seperti ini?! Ada dua jawabannya.
    1. Karma.

    Mengapa karma? Begini, jika kau percaya karma, bacalah terus, namun jika tidak, lompatlah ke poin kedua.

    Ok, semua yang tidak percaya karma kini sudah melompati bagian ini, sekarang tinggal kau para kaum pemercaya yang membacanya. Dengar, ayah Hugo adalah seorang polisi. Bahkan komisaris, dan itulah masalahnya. Lho? Bagaimana bisa memiliki ayah seorang polisi menjadi penyebabnya? Begini, kau tahu betapa.. "jauhnya" seorang polisi dari kejujuran? Nah, kini kita tahu bahwa uang yang diberikan untuk memberi makan dirinya berstatus apa, dan karena itu jugalah ibunya menceraikan ayahnya. Karma pak polisi, karma.

    2. Tak melakukan apapun.

    Lho, bagaimana bisa tak melakukan apapun bisa... oh, kini aku tahu. "Tak melakukan apapun", secara konotatif maupun denotatif. Kau tahu itu, dia tahu itu, semuanya jelas.

    Mem-bully Hugo bagaikan mengganggu seekor kura-kura, kau pukul, kau lempar, kau banting, yang dia akan lakukan hanyalah meringkuk di dalam tempurung kecilnya dan berusaha menahan sakit yang ia terima dengan sukarela. Namun saat kau menyentuh hidungnya.. begitu kau sadar, jarimu sudah menghilang, dan Hugo bukanlah kura-kura biasa, Hugo adalah.. seekor kura-kura aligator.

    Perlakuan Trio TRA sudah tak dapat ditolerir lagi, setelah Hugo mendapatkan kembali celana dalamnya yang hilang dicuri saat pelajaran olahraga dan tasnya yang tengah mengambang di kolam sementara ia mencari celana dalamnya, berikut isi tasnya yang terendam di bak air di bilik WC. Kali ini Trio TRA telah menaruh jarinya didepan hidung Hugo, karena rapornya, satu-satunya hal berharga yang membuktikan eksistensinya di dunia ini, begitu basah hingga telah menjadi seonggok bubur kertas tak berharga. Tuing, hidungnya telah tersentil.

    Dan *****? ***** tentu tak ingin melewatkan kesempatan ini, kesempatan emas untuk mendapatkan bahan bakar neraka yang baru saja dihentikan subsidinya dan dinaikkan harganya oleh pemerintahan neraka, seorang minim dosa seperti Hugo.

    Berbisik padanya sambil tertawa mendesis seperti ular, ***** mulai menawarkan hal yang menarik untuk mengakhiri semua yang Hugo alami. Seperti salesman handal bermulut busuk, ***** berusaha dengan licik untuk mendapatkan persetujuan dari Hugo agar mau menerima paktanya, dan Hugo? Si lemah yang selalu disiksa oleh Trio TRA? Dia memang lemah dan pantas menerima bully, karena Hugo baru saja menerima pakta yang ditawarkan ***** padanya. Sebuah rencana "menarik", "mujarab", dan "indah dalam ironi".

    Rencana, dari *****. Kata-kata seperti "rencana" dan "*****" berada di dalam satu kalimat tentu tak terdengar nyaman di telinga, panas neraka bahkan sekilas terasa saat mendengar kalimat tersebut.

    Ingat ayah Hugo? Yang seorang komisaris kepolisian? Meskipun ia seorang polisi, namun dalam hatinya ia tetap seorang ayah, dan seorang ayah tentu selalu ingin dekat dengan anaknya. Ibu Hugo mengetahui suaminya luar dan dalam; tanpa konten seksual implisit, tentu berusaha sebaik mungkin untuk menjauhkan Hugo dari ayahnya. Begitu menakjubkan usahanya dalam memisahkan Hugo dari seorang ayah yang ingin bersama dengan anaknya bagaimanapun wujud asli dirinya. Hugo tahu semua ini, ***** tahu semuanya. Dan saat ***** lebih mengetahui apa yang kau ketahui, sesuatu yang jahat tentu akan terjadi.

    Menggunakan hati nurani ayahnya, Hugo mulai menjalankan aksinya. Ia diam-diam berpura-pura tetap mengingat dirinya dan ingin bertemu dengan ayahnya. Bagus, sekarang anda mendengar dua kebohongan di dalam satu kalimat berkat Hugo. Tanpa sepengetahuan ibunya, Hugo tengah membangun kembali hubungan baik penuh kebohongan dengan ayahnya. ***** tengah memimpin orkestra ini dengan sangat baik dan kau kini tengah mendengarkan alunan dari melodi solo Hugo yang berjudul "Deception" selama 2 bulan. 2 bulan untuk mempersiapkan rencana besarnya dari penasihat terpercaya barunya, *****.

    2 bulan tersebut ia isi dengan riset dan relationship-building fake-version. Hugo menulis dengan penuh semangat bagaikan seorang musisi lama yang tengah menulis lagu barunya untuk terjun kembali ke dunia musik tanpa ia tahu akan berakhir sebagai bencana. Mencatat kegiatan masing-masing Trio TRA diluar sekolah demi indahnya melodi yang akan ia mainkan tanpa cela, membangun dan terus membangun hubungan baik dengan ayahnya dengan terus menjaga rahasia tersebut dari ibunya. Jika saja Hugo seorang karyawan, ia tentu akan mendapatkan gelar karyawan terbaik tahun ini, dedikasinya yang begitu tinggi patut dicontoh oleh para calon neraka.

    2 bulan telah berlalu, saatnya Hugo menjalankan outro melodi solonya dan mengakhirinya dengan ending yang dramatis. Hugo berhasil mendapatkan waktu untuk menginap di rumah ayahnya saat ibunya sedang lembur. Bukan kebetulan tapi karena ia telah merencanakannya dengan sangat matang hingga membusuk.

    Kau tahu apa yang dimiliki oleh seorang polisi yang tak dimiliki warga sipil? Senjata api, itulah yang akan menjadi andalan Hugo sebagai penutup yang indah. Revolver kaliber .38 dengan panjang barrel 4 inci berisi 6 peluru tersebut kini berada di dalam genggaman tangannya saat ayahnya tengah mandi. Tanpa basa-basi Hugo segera... menembak ayahnya.. demi mencoba kekuatan partner barunya sekaligus menghapus potensi gangguan dalam rencana besarnya. Mati telanjang di kamar mandi dengan wajah yang hancur oleh anak sendiri, itulah nasibmu pak komisaris. Kau mungkin berpikir, mengapa ia tidak mengadu saja kepada ayahnya? Perlu kau ingat, Hugo adalah kura-kura, ia tidak mencari keadilan, ia adalah kura-kura aligator yang akan menggigit jika hidungnya disentil. Itulah alasannya.

    Mengambil mobil ayahnya dan segera meluncur keluar dari rumah laknat tersebut, Hugo segera menuju rumahnya, ia menelepon ibunya dan berpura-pura sebagai ayahnya sambil mempraktikan hasil latihannya selama 2 bulan untuk meniru suara ayahnya. Percaya bahwa suaminya berada di rumahnya bersama dengan anaknya, ia segera bergegas pulang tanpa memperdulikan pekerjaannya lagi. Demi egonya bukan demi anaknya ia pulang dengan khawatir. Setibanya di rumah setelah melihat mobil suaminya terparkir di depan rumahnya, ia kini yakin suaminya benar-benar berada di dalam rumahnya. Namun ia terkejut saat memasuki rumah yang ia temui adalah.. sebuah potongan metal yang tengah meluncur dengan kecepatan 288 meter per detik menembus kepalanya. Alasan Hugo melakukan itu? Memastikan ibunya tak akan pernah lagi peduli padanya.

    Berikutnya, setelah mengurus mayat ibunya hingga pagi menjelang, Hugo kembali mengendarai mobil haram ayahnya. Calon korbannya kali ini adalah Troy, salah seorang anggota Trio TRA. Sebelumnya, ia telah mencatat kegiatan Troy sebagai seorang pengajar sukarela di sebuah panti asuhan. Tanpa melewatkan kesempatan saat Troy tengah berjalan di sebuah gang sepi sesuai dengan rencananya, Hugo yang telah bersembunyi segera menembakkan revolver miliknya dari belakang kepala Troy hingga tembus melalui matanya. T telah hilang dari TRA.

    Kembali ke mobilnya tanpa penyesalan, ia kini menuju rumah Ray, menunggunya pulang dari berjualan koran demi membantu ekonomi keluarganya. Hugo, yang tak perduli apapun sisi lain dari anggota-anggota Trio TRA, terus menunggu dari mobil yang diparkir di seberang rumah Ray dengan pandangan seorang pembunuh kejam, hingga sang calon korban tiba dari berjualan koran, kembali Hugo mengeksekusi anggota TRA dari belakang kepalanya.

    Kali ini untuk menyelesaikan melodi yang tengah ia mainkan dalam bimbingan sang *****, ia meluncur menuju rumah Axel, anggota terakhir dari TRA. Di depan rumah Axel, ia menaruh sekotak kardus kosong bertuliskan "Untuk Axel dari Mira" dimana Mira adalah pacar Axel. Hugo kembali ke mobil, menyalakannya, dan mengirim pesan singkat kepada Axel berisi perintah untuk mengambil hadiah dari Mira yang berada di depan pagar rumahnya. Segera saat pintu terbuka dan Axel tengah menunduk, Hugo segera menginjak dalam-dalam pedal gas yang meluncurkan mobil tepat menuju Axel. BAM! Dalam waktu 3 detik Axel kini tengah terjepit diantara moncong mobil Hugo yang hancur dan pagar yang saat ini menempel di mobil keluarganya. Untuk memastikan Axel menuju neraka, Hugo menembakkan revolver yang berada dalam genggamannya dan membuat sebuah lubang ekstra di hidung Axel yang telah tak sadarkan diri.

    Lalu? Bagaimana dengan peluru terakhir yang sekarang berada di ruang tembak? Bung, aku tahu kau tahu bahwa saat seseorang membalas dendam, ia telah menggali dua buah lubang kubur. Satu untuk orang yang ia benci, dan satu untuk dirinya.

    BANG! Dengan lantunan letusan senjata api yang terdengar dramatis, Hugo telah berhasil menyelesaikan bagian akhir yang indah dari lantunan melodi dendam dari orkestra hidupnya yang telah diambil alih oleh sang ***** yang kini tengah bertepuk tangan bangga akan keberhasilan Hugo dan janjinya untuk bertemu dengannya di neraka.

    Jadi begitukah? Hugo akhirnya membunuh dirinya karena ia tak ingin bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat? Apakah ia benar-benar pecundang yang selalu berlari dari masalah? Well, untuk pertanyaan itu, mari kita tanyakan sendiri kepada Hugo. Hugo, mengapa kau menembak kepalamu sendiri?

    "Aku menembak kepalaku sendiri agar aku dapat mengejar dan membunuh mereka sekali lagi di dalam neraka."

    Ok, Tuan-Tuan dan Nyonya-Nyonya, mari kita berikan tepuk tangan yang meriah untuk kesintingan Hugo.
    *Standing applause*.





    ____

    Spoiler untuk Author's Comment :

    gile uda lama gw ga buat cerpen, sekalinya bikin dark begini
    Last edited by the_omicron; 10-04-11 at 08:01.


    Click To Read Sweet~.

    Mari Menulis Disini

    Quote Originally Posted by dono View Post
    Dilihat dari system server kami, dikarenakan sudah lebih dari 2000 pages kami mengambil keputusan untuk menutup thread in, karena menyebabkan ada nya keberatan dari server forum sendiri. Mohon maap dan terimakasih.

  2. Hot Ad
  3. The Following User Says Thank You to the_omicron For This Useful Post:
  4. #2
    Langit's Avatar
    Join Date
    Oct 2010
    Location
    Langit
    Posts
    358
    Points
    593.04
    Thanks: 52 / 21 / 17

    Default

    gila,,
    kirain nyesel truz gk mw tanggung jawab makanya dia bunuh diri...
    eh ternyata dia mw bunuh tu trio TRA lg 1x...
    mantap...
    keren ne crita...
    ne bagian favorit gw...
    Bung, aku tahu kau tahu bahwa saat seseorang membalas dendam, ia telah menggali dua buah lubang kubur. Satu untuk orang yang ia benci, dan satu untuk dirinya.
    sama 1 lg... gw percaya karma

  5. #3
    PiCass0's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ~ : - MedaN - : ~
    Posts
    11,011
    Points
    6,371.69
    Thanks: 181 / 95 / 89

    Default

    cerpen yang bagus.. buatan sendiri ya kk TS ??? keren banget.. thx 4 share..

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •