Results 1 to 6 of 6
http://idgs.in/39537
  1. #1
    Riveraz's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    896 N Campus Ave Apt 4 upland California US.
    Posts
    448
    Points
    541.00
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default Soeharto Raja Senyum, Gus Dur Raja Humor

    Kolumnis Mohammad Sobary pernah bertanya dalam tulisannya, “Bila Pak Harto raja senyum, raja apa presiden lainnya?” Dijawabnya sendiri: “Saya tidak tahu yang lain-lain, tetapi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mungkin raja humor. Nashruddin, Abu Nawas, Mang Bodor, Asmuni, Bing Slamet, Ateng, Petruk, Gareng, Semar, Bagong, Butet, Jadug, Kiai Mus, Kiai Langitan, para pastor, para pandita, para biksu, ketoprak humor, ketoprak ‘jampi’ stress, Ainun Nadjib, mungkin semua kalah dari Gus Dur.”

    Menurut Sobary, ketika menonton ketoprak humor di Taman Ismail Marzuki beberapa bulan lalu, Ina, putri Gus Dur, menepuk-nepuk punggung sang ayah sambil berkata, “Pa, tenang saha Pa, Papa tak mungkin kalah dari mereka (para pemain ketoprak),” kata putrinya. Gus Dur pun terkekeh-kekeh.

    Dunia memang aneh. Raja humor ini sekarang menjadi presiden sebuah republik yang mendekati kebangkrutan social, kebudayaan, politik dan ekonominya. Gus Dur, si raja humor, terampil mengejek orang lain, seterampil ia mengejek dirinya sendiri. Ia, misalnya, berkata bahwa Pak Harto itu dulu presiden new order. Pak Habibie, presiden in order, boleh juga out of order. Dan Gus Dur sendiri? “Saya presiden no order (tak teratur),” katanya, kemudian terkekeh-kekeh mendahului bunyi tawa publik yang mendengarnya.

    Dan apa hubungannya presiden new order dari no order? Keduanya sebetulnya sama saja. Sang raja senyum perlu interpretasi dari orang lain agar senyum itu dipahami akurat. Sang raja humor perlu interpretasi orang di kiri kanannya, agar pernyataan politik, perintah, atau ucapannya bisa dilaksanakan untuk sebesar mungkin kesejahteran rakyatnya. Kalau tidak negara bisa repot. Raja senyum cuma senyum. Raja humor cuma terkekeh-kekeh sambil mengejek, “Begitu saja kok repot.”

    Kata Sobary, yang juga sahabat karib Gus Dur, “Kalau menuruti Gus Dur, repot betul kita.”

    Lho, biar saja, mungkin begitu komentar Gus Dur, yang repot kan sampeyan, bukan saya. Gitu aja kok repot!

  2. Hot Ad
  3. #2
    Veronica's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    SepHia,LaurenCIa,ChangYang,Libi town
    Posts
    4,598
    Points
    5,436.48
    Thanks: 16 / 24 / 18

    Default

    Quote Originally Posted by Riveraz View Post
    Kolumnis Mohammad Sobary pernah bertanya dalam tulisannya, “Bila Pak Harto raja senyum, raja apa presiden lainnya?” Dijawabnya sendiri: “Saya tidak tahu yang lain-lain, tetapi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mungkin raja humor. Nashruddin, Abu Nawas, Mang Bodor, Asmuni, Bing Slamet, Ateng, Petruk, Gareng, Semar, Bagong, Butet, Jadug, Kiai Mus, Kiai Langitan, para pastor, para pandita, para biksu, ketoprak humor, ketoprak ‘jampi’ stress, Ainun Nadjib, mungkin semua kalah dari Gus Dur.”

    Menurut Sobary, ketika menonton ketoprak humor di Taman Ismail Marzuki beberapa bulan lalu, Ina, putri Gus Dur, menepuk-nepuk punggung sang ayah sambil berkata, “Pa, tenang saha Pa, Papa tak mungkin kalah dari mereka (para pemain ketoprak),” kata putrinya. Gus Dur pun terkekeh-kekeh.

    Dunia memang aneh. Raja humor ini sekarang menjadi presiden sebuah republik yang mendekati kebangkrutan social, kebudayaan, politik dan ekonominya. Gus Dur, si raja humor, terampil mengejek orang lain, seterampil ia mengejek dirinya sendiri. Ia, misalnya, berkata bahwa Pak Harto itu dulu presiden new order. Pak Habibie, presiden in order, boleh juga out of order. Dan Gus Dur sendiri? “Saya presiden no order (tak teratur),” katanya, kemudian terkekeh-kekeh mendahului bunyi tawa publik yang mendengarnya.

    Dan apa hubungannya presiden new order dari no order? Keduanya sebetulnya sama saja. Sang raja senyum perlu interpretasi dari orang lain agar senyum itu dipahami akurat. Sang raja humor perlu interpretasi orang di kiri kanannya, agar pernyataan politik, perintah, atau ucapannya bisa dilaksanakan untuk sebesar mungkin kesejahteran rakyatnya. Kalau tidak negara bisa repot. Raja senyum cuma senyum. Raja humor cuma terkekeh-kekeh sambil mengejek, “Begitu saja kok repot.”

    Kata Sobary, yang juga sahabat karib Gus Dur, “Kalau menuruti Gus Dur, repot betul kita.”

    Lho, biar saja, mungkin begitu komentar Gus Dur, yang repot kan sampeyan, bukan saya. Gitu aja kok repot!

    Ya mayan de walaupun kurang ngerti maxudna ^^
    “ Being Nerazzurri is like riding a motorbike: adrenaline and desire to win everything. ” - Valentino Rossi

  4. #3

    Join Date
    Nov 2006
    Posts
    258
    Points
    322.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ummmm
    yah lumayan lah daripada ga ada

  5. #4
    BrokenDream's Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Jambi - Bandung
    Posts
    1,586
    Points
    1,881.60
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    kepanjangan jadi agak BT ngebacanya...
    asik lah...

  6. #5
    ToYaKz's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Di kostan deket kampus ...
    Posts
    4,053
    Points
    4,896.10
    Thanks: 5 / 1 / 1

    Default

    Quote Originally Posted by Riveraz View Post
    Kolumnis Mohammad Sobary pernah bertanya dalam tulisannya, “Bila Pak Harto raja senyum, raja apa presiden lainnya?” Dijawabnya sendiri: “Saya tidak tahu yang lain-lain, tetapi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mungkin raja humor. Nashruddin, Abu Nawas, Mang Bodor, Asmuni, Bing Slamet, Ateng, Petruk, Gareng, Semar, Bagong, Butet, Jadug, Kiai Mus, Kiai Langitan, para pastor, para pandita, para biksu, ketoprak humor, ketoprak ‘jampi’ stress, Ainun Nadjib, mungkin semua kalah dari Gus Dur.”

    Menurut Sobary, ketika menonton ketoprak humor di Taman Ismail Marzuki beberapa bulan lalu, Ina, putri Gus Dur, menepuk-nepuk punggung sang ayah sambil berkata, “Pa, tenang saha Pa, Papa tak mungkin kalah dari mereka (para pemain ketoprak),” kata putrinya. Gus Dur pun terkekeh-kekeh.

    Dunia memang aneh. Raja humor ini sekarang menjadi presiden sebuah republik yang mendekati kebangkrutan social, kebudayaan, politik dan ekonominya. Gus Dur, si raja humor, terampil mengejek orang lain, seterampil ia mengejek dirinya sendiri. Ia, misalnya, berkata bahwa Pak Harto itu dulu presiden new order. Pak Habibie, presiden in order, boleh juga out of order. Dan Gus Dur sendiri? “Saya presiden no order (tak teratur),” katanya, kemudian terkekeh-kekeh mendahului bunyi tawa publik yang mendengarnya.

    Dan apa hubungannya presiden new order dari no order? Keduanya sebetulnya sama saja. Sang raja senyum perlu interpretasi dari orang lain agar senyum itu dipahami akurat. Sang raja humor perlu interpretasi orang di kiri kanannya, agar pernyataan politik, perintah, atau ucapannya bisa dilaksanakan untuk sebesar mungkin kesejahteran rakyatnya. Kalau tidak negara bisa repot. Raja senyum cuma senyum. Raja humor cuma terkekeh-kekeh sambil mengejek, “Begitu saja kok repot.”

    Kata Sobary, yang juga sahabat karib Gus Dur, “Kalau menuruti Gus Dur, repot betul kita.”

    Lho, biar saja, mungkin begitu komentar Gus Dur, yang repot kan sampeyan, bukan saya. Gitu aja kok repot!
    ga ad lucu ya..
    menurut gw malah jayuzz !!!!!

  7. #6

    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    262
    Points
    327.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    lumayan ko :sweat::sweat: :smiley_beer:

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •