
Originally Posted by
Keigo-Minami
Sopir Taxi Baru...
Kejadian ini terjadi hari Senin lalu, sebut saja namanya, Susi. Karena ada kerjaan yang tidak bisa ditinggal, Susi harus bekerja sampai larut malam dikantornya. Ketika ingin pulang Susi menyetop taksi untuk mengantarnya pulang.
"Kebon Jeruk ya Pak"
Sopir taksi itu hanya menggangguk, selama perjalanan tidak terjadi percakapan antara Susi dan Sopir Taksi, mungkin Susi merasa capek karena bekerja sampai larut malam. 20 menit lamanya keheningan terjadi, tiba-tiba Susi ingat bahwa uang yang dibawanya kurang untuk membayar ongkos taksi. Susi lalu menepuk pundak Sopir taksi dengan maksud berhenti dulu didepan untuk mengambil uang di ATM.
Tapi tiba2 setelah pundaknya ditepuk oleh Susi, Sopir taksi itu secara membabi buta membanting setirnya ke kanan kemudian ke kiri sambil berteriak secara histeris, sampai akhirnya taksi itu menabrak sebuah pohon.
Untung Susi dan Sopir Taksinya tidak mengalami luka yang cukup parah. Sopir Taksi itu kemudian meminta maaf kepada Susi
"Maaf ya Bu, Ibu nggak apa-apa? Ibu sih make nepuk pundak saya, kagetnya setengah mati bu!!"
"Lho, masa sih ditepuk pundaknya aja kaget??"
"Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir Taksi, Bu"
"Emangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa??"
"Selama 20 tahun saya jadi SOPIR MOBIL JENAZAH..."
Sebenarnya siapa sih?
"Ma...Kal..kalau...nanti Papa ss...sudah tiada, Perkebunan kita Papa ww...wariskan sama anak kita Toni", pesan si suami dengan susah payah.
Sambil menangis istrinya menjawab, "Baiklah Papa. Tapi menurut mama lebih baik kebun itu diwariskan sama Jenny saja. Dia kan sarjana pertanian".
"Bb...benar juga ya Mam. Tapi kkk..kalau restoran papa akan wariskan sama Hendro"
"Oke Pa. Tapi Hendro kan baru lulus elektro dari UI, lebih baik dia mendapat toko elektronic saja".
"Iya deh Mam. Tt...tapi....ss...salon Papa mau wariskan sama Hanna"
"Oke Pah. Tapi Hanna kan lulusan sekolah wartawan Pa, lebih baik dikasih mengelola perusahaan penerbitan saja".
"Ma?"
"Iya Pa"
"Sss..sebenarnya yang mau meninggal siapa sih: Papa atau Mama?"
Aktor pelupa
Seorang aktor teater yang sudah tidak populer lagi karena sifat pelupanya akhirnya diberi kesempatan lagi untuk naik panggung, meski hanya untuk 1 adegan saja.
"Biarpun ini hanya 1 scene, tapi kalau kamu bisa melakukannya dengan baik, saya yakin kamu akan terkenal lagi", kata sang produser, "Nanti kamu akan muncul di panggung dengan setangkai mawar di tangan kananmu. Lalu dekatkan mawar itu ke hidungmu, kamu hirup dalam-dalam lalu ucapkan , "Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Takut nanti lupa sang aktor berlatih tanpa henti mengucapkan kalimatnya sampai dia yakin tidak akan lupa satu huruf pun.
Tiba saat pementasan, penonton memenuhi gedung GKJ. Pertunjukanpun dimulai dan sang aktor dengan elegan muncul di panggung. Dia lalu melakukan adegan yang sudah beratus-ratus kali dia latih, dan mengucapkan,""Aahhhh.....bau yang sangat aku kenal, bau kekasihku"
Mendadak terdengar suara riuh dari bangku penonton, dan berlanjut dengan serangkaian tawa yang makin lama makin keras. Layarpun diturunkan sebelum waktunya.
Dalam kebingungannya si aktor didatangi produser yang berteriak kepadanya, "APa yang kamu lakukan??????!!!"
"Lho...apa ada yang salah? Tidak ada baris yang aku lupakan kan?"
"Kalimatmu memang tidak kau lupakan, tapi bunganya lupa kau bawa!!"
Share This Thread